Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI DAN


PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA
BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA DOSEN : MEIKE KESEK, SH.,MAP

DISUSUN OLEH KELOMPOK VI :

KETUA : REVANDO R. PONTOH (23043107)


WAKIL : JUNISTI A.E GOSAL (23043092)
ANGGOTA : INDRI M. SENGKA (23043094)

JURUSAN AKUNTANSI
PRODI AKUNTANSI KEUANGAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
Kami bisa menyelesaikan tugas makalah maata Kuliah Kewarganegaraan yang
berjudul Bagaimana Hakikat, Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia
Berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945 makalah ini diajukan guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, proses penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak yang harus di koreksi oleh karena itu kami
mengharapkan masukan dari semua pihak tentunya dengan masukan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi bagi pembaca,


mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Manado, 19 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..……. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...……. 1
1.3 Manfaat Penulisan……………………………………………..……. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...……. 2
2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Demokrasi yang Bersumber Dari
Pancasila…………………………………………………………...……. 2
2.2 Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Demokrasi yang Bersumber
dari Pancasila……………………………………………………………. 4
2.3 Menggali Sumber Historis. Sosiologis, dan Politik tentang
Demokrasi yang Bersumber dari Pancasila………………………..……. 5
2.4 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Demokrasi
yang Bersumber dari Pancasila…………………………………….……. 7
2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila…..……. 8
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 10
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….……. 10
3.2 Saran…………………………………………………………...……. 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...……. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap warga negara mendambakan pemerintahan demokrasi yang


menjamin tegaknya rakyat. Hasrat ini dilandasi pemahaman bahwa pemerintahan
demokrasi memberi peluang bagi tumbuhnya prinsip menghargai keberadaan
individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara secara maksimal. Oleh
karena itu, demokrasi perlu ditumbuhkan, dipelihara, dan dihormati oleh setiap
warga negara tentunya dengan berlandaskan pancasila dan UUD NRI 1945.

Demokrasi intinya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan


untuk rakyat. Bukan untuk para oknum-oknum pengusaha yang mengutamakan
golongannya masing-masing. Apakah mereka lupa karena siapa mereka bisa
duduk di kursi empuk itu?

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hakikat Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NRI


1945?

2. Bagaimana Instrumentasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD


NRI 1945?

3. Bagaimana Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan


UUD NRI 1945?

1.3 Manfaat Penulisan

Mahasiswa mampu memahami dan berfikir kritis terhadap Bagaimana


Hakikat, Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
dan UUD NRI 1945.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Demokrasi yang Bersumber Dari


Pancasila

1. Apa Demokrasi Itu?

Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau
kekuasaan. Jadi, demos-cratcin atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat
atau kekuasaan rakyat. Mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln,
menyatakan bahwa "demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat".

2. Tiga Tradisi Pemikiran Politik Demokrasi

Tiga tradisi pemikiran politik yakni:

a. Teori Aristotelian Klasik

Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan, yakni pemerintahan


oleh seluruh warganegara yang memenuhi syarat kewarganegaraan.

b. Teori Abad Pertengahan

Demokrasi yang pada dasarnya menerapkan "hukum Romawi dan konsep


"popular souvereignity" menempatkan landasan pelaksanaan kekuasaan
tertinggi di tangan rakyat.

c. Doktrin kontemporer

Demokrasi menerapkan konsep "republik" dipandang sebagai bentuk


pemerintahan rakyat yang murni.

2
3

Proses demokrasi itu dapat diidentifikasi dalam empat bentuk demokrasi


antra lain:

a. Demokrasi Protektif

Kekuasaan pasar ekonomi, di mana proses pemilihan umum dilakukan secara


reguler sebagai upaya yakni untuk memajukan kepentingan pasar dan
melindunginya dari tirani negara.

b. Demokrasi Pembangunan

Demokrasi yang ditandai oleh konsepsi atau model manusia sebagai individu
yang poscsif, yakni manusia sebagai yang dikompromikan dengan konsepsi
makhluk yang mampu mengembangkan kekuatan atau kemampuan. Di
samping itu, juga menempatkan "Partisipasi demokrasi" sebagai "jalur pusat
menuju pengembangan diri".

c. Demokrasi Ekuilibrium

Penyeimbangan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme, dengan alasan


bahwa apatisme kalangan mayoritas warga negara menjadi fungsional bagi
demokrasi karena partisipatif yang intensif sesungguhnya diperlukan tidak
efisien bagi individuyang rasional.

d. Demokrasi Partisipatoris

Yaitu bahwa kita tidak dapat mencapai demokrasi yang demokratis tanpa
perubahan dulu dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial, tapi kita
juga tidak bisa mencapai perubahan dalam ketakseimbangan sosial dan
kesadaran sosial tanpa peningkatan partisipasi lebih dulu.

3. Pemikiran Tentang Demokrasi Indonesia

Demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan


Pancasila yang terus berkembang dan sifat dan ciri-cirinya terdapat perbagai
tafsiran dan pandangan.
4

Menurut Moh. Hatta, kita sudah mengenal tradisi demokrasi jauh sebelum
Indonesia merdeka, yakni demokrasi desa. Demokrasi desa atau desa-
demokrasi merupakan demokrasi asli Indonesia, yang bercirikan tiga hal
yakni:

1) cita-cita rapat

2) cita-cita massa protes, dan

3) cita-cita tolong menolong.

Dengan demikian, demokrasi diyakini dan diterima sebagai sistem politik


yang baik guna mencapai kesejahteraan bangsa.

4. Pentingnya Demokrasi sebagai Sistem Politik Kenegaraan Modern

Demokrasi berperan penting dalam masyarakat dan dalam tata aturan suatu
negara. Tanpa adanya demokrasi di suatu negara dan segala sesuatunya di
atur oleh pemerintah. maka hilanglah kesejahteraan masyarakat dan
konfliklah negara tersebut. Suatu negara, perlu adanya masyarakat yang
komplemen, mendukung, dan masyarakat perlu terlibat dalam pembangunan
suatu negara demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan negara.
Dengan adanya demokrasi tak ada sikap ingin menang sendiri, saling
memaksakan kehendak, saling menghina, saling melecehkan, saling
menjatuhakan. Yang ada saling menghargai, saling menghormati. saling
mengerti, saling menerima pendapat orang lain, saling lapang dada, saling
tenggang rasa. Dan kehidupan yang nyaman pasti akan tercipta.

2.2 Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Demokrasi yang Bersumber dari


Pancasila

Sejumlah persoalan tentang kelemahan praktik hukum kita yang muncul


di berbagai media jejaring sosial:
5

1. Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik

2. Skrisis partisipasi politik rakyat

3. Munculnya penguasa didalam demokrasi

4. Demokrasi saat ini menjungkirbalikkan kekalahan rakyat

Adanya krisis partisipasi politik disebabkan karena tidak ada peluang


untuk berpartisipasi atau karena terbatasnya kemampuan untuk berpartisipasi
dalam politik. Secara lebih spesifik penyebab rendahnya partisipasi politik
tersebut adalah:

1. Pendidikan yang rendah

2. Tingkat ckonomi rakyat yang rendah

3. Partisipasi politik rakyat kurang mendapat tempat dari pemerintah

Penyebab munculnya penguasa dalam demokrasi ditandai dengan


menjamurnya "dinasti politik yang mengusai segi kehidupan masyarakat,
pemerintahan, lembaga perwakilan, bisnis. peradilan, dan sebagainya oleh satu
keluarga atau kroni.

2.3 Menggali Sumber Historis. Sosiologis, dan Politik tentang Demokrasi


yang Bersumber dari Pancasila

Ada tiga sumber yang menghidupkan cita-cita demokrasi dalam kalbu


bangsa indonesia. pertama, tradisi kolektivisme dari permusyawaratan desa.
Kedua, ajaran islam yang menuntut kebenaran dan keadilan Ilahi dalam
masyarakat serta persaudaraan antar manusia. Ketiga, paham sosialis barat.

1. Sumber Nilai yang Berasal dari Demokrasi Desa


6

Demokrasi yang diformulasikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh


rakyat, dan untuk rakyat merupakan fenomena baru bagi Indonesia Ketika
merdeka. Mengenai adanya anasir demokrasi dalam tradisi desa kita akan
meminjam dua macam analisis berikut:

a. Pertama, paham kerugian rakyat sebenarnya sudah tumbuh sejak lama di


Nusantara. Di alam Minangkabau, misalnya pada abad XIV sampai XV
kekuasaan raja dibatasi oleh ketundukannya pada keadilan dan kepatutan.

b. Kedua, tradisi demokrasi asli Nusantara tetap bertahan sekalipun di bawah


kekuasaan feodalisme raja-raja Nusantara karena di banyak tempat di
Nusantara, tanah sebagai faktor produksi yang penting tidak dikuasai
olehraja, melainkan dimiliki bersama oleh masyarakat desa. Karena
pemilikan bersama tanah desa ini, hasrat setiap orang untuk
memanfaatkannya harus melalui persetujuan kaumnya.

2. Sumber Nilai yang Berasal dari Islam

Nilai demokratis yang berasal dari Islam sumber dari akar teologisnya.
Inti dari keyakinan Islam adalah pengakuan pada Ketuhanan Yang Maha Esa
(Tauhid, Monoteisme). Dalam keyakinan ini, hanya Tuhanlah satu-satunya wujud
yang pasti. Semua selain Tuhan, bersifat nisbi belaka. prinsip Tauhid adalah
paham persamaan (kesederajatan) manusia di dihadapan Tuhan, yang melarang
adanya perendahan martabat dan pemaksaan kehendak antarsesama manusia.

3. Sumber Nilai yang Berasal dari Barat

Masyarakat Barat (Eropa) memiliki akar demokrasi yang panjang. Pusat


pertumbuhan demokrasi terpenting di Yunani adalah kota Athena, yang sering
dirujuk sebagai contoh pelaksanaan demokrasi partisipatif dalam negara-kota
sekitar buruk ke-5 SM. Model pemerintahan demokratis model Athena dan Roma
ini kemudian menyebar ke kotakota lain sekitarnya.
7

Pemikiran-pemikiran humanisme dan demokrasi mulai bangkit di eropa


pada masa Renaissance (sekitar abad ke-14 -17 M), setelah memperoleh stimulus
baru antara lain dari peradaban islam.

Kehadiran kolonialisme Eropa, khususnya Belanda, di Indonesia,


membawa dua sisi dari koin peradaban Barat: sisi represi imperialisme-
kapitalisme dan sisi humanisme-demokratis.

Budiardjo (2008), perkembangan sejarah demokrasi Indonesia sampai


masa Orde Baru dapat dibagi dalam empat masa, yaitu:

a. Masa Republik Indonesia I (1945-1959) yang dinamakan masa demokrasi


konstitusional

b. Masa Republik Indonesia II (1959-1965) yaitu masa Demokrasi Terpimpin

c. Masa Republik Indonesia III (1965-1998) yaitu masa demokrasi Pancasila.

d. Masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang) yaitu masa reformasi

2.4 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Demokrasi


yang Bersumber dari Pancasila

Sepanjang sejarah Indonesia pernah mengalami dinamika ketatanegaraan


seiring dengan berubahnya konstitusi yang dimulai sejak berlakunya UUD 1945
(I), Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950, kembali ke UUD 1945 (II) dan akhirnya
kita berhasil mengamandemen UUD 1945 sebanyak empat kali.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat

Sebelum dilakukan perubahan/perubahan, MPR merupakan lembaga


tertinggi Negara. Setelah Amandemen MPR menjadi sistem yang fundamental
horizontal dengan prinsip pemeriksaan dan keseimbangan (saling mengawasi dan
mengimbangi) antarlembaga negara. Kewenangan MPR yang baru yakni melantik
8

Presiden dan Wapres (pasal 3 ayat 2 UUD 1945). Kewenangan lain yang muncul
berdasarkan ketentuan pasal 3 ayat 3 UUD 1945 adalah MPR berwenang
memberhentikan Presiden dan Wapres dalam masa jabatannya menurut UUD.

2. Dewan Perwakilan Rakyat

Perubahan DPR setelah Amandemen UUD 1945 adalah penambahan


ketentuan mengenai pemilihan anggota DPR. Dua ketentuan lainnya, yakni
susunan dan masa sidang DPP tetap tidak berubah.

Fungsi DPR ada tiga, yaitu fungsi legislasi (membentuk undang-undang),


fungsi anggaran (menyusun & mengatur APBN bersama presiden), dan fungsi
pengawasan (pengawasan pelaksanaan UUD)

DPR mempunyai tiga hak, yaitu hak interpelasi (meminta keterangan


kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah), hak angket (penyelidikan
terhadap kebijakan pemerintah, dan hak menyatakan pendapat), hak menyatakan
pendapat (menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah)

3. Dewan Perwakilan Daerah

Sistem perwakilan di Indonesia merupakan sistem yang khas karena di


samping terdapat DPR sebagai lembaga perwakilan berdasarkan aspirasi rakyat,
juga ada DPD sebagai lembaga penampung aspirasi daerah. Begitulah dinamika
yang terjadi dengan lembaga permusyawaratan dan perwakilan dinegara kita yang
secara langsung mempengaruhi kehidupan demokrasi. Dinamika ini tentu saja kita
harapkan akan mendatangkan kemaslahatan kepada semakin sehat dan
dinamisnya Demokrasi Pancasila yang tengah melakukan konsolidasi menuju
demokrasi yang matang.

2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila


9

1. Kehidupan Demokratis yang Bagaimana Kita Kembangkan?

Demokrasi kita selain memiliki sifat yang universal, juga memiliki sifat
khas yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Sebagai demokrasi yang berakar pada budaya bangsa, kehidupan demokratis yang
kita kembangkan harus mengacu pada landasan idielogi Pancasila dan landasan
konstitusional UUD NRI Tahun 1945.

2. Mengapa Kehidupan yang Demokratis Itu Penting?

Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang


demokratis, apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, memiliki persamaan di muka
hukum, dan memperoleh pendapatan yang layak karena terjadi distribusi
pendapatan yang adil.

3. Bagaimana Penerapan Demokrasi dalam Pemilihan Pemimpin Politik dan


Pejabat Negara?

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan yang mencukupi,


sehingga ia mampu melindungi dan mengayomi rakyatnya dengan baik. Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berdasarkan
sistem demokrasi yang kita anut sekarang, pemimpin itu harus beriman dan
bertawa, bermoral, berilmu, terampil, dan demokratis.

Sikap seseorang yang memperoleh kepercayaan sebagai pemimpin?


Sikap terbaik jika memperoleh kepercayaan adalah mensyukurinya, sebab
hakikatnya adalah nikmat dari Tuhan. Selain itu juga seorang pemimpin harus
memiliki kualitas bermoral yang baik, bermoral berarti mempunyai pertimbangan
antara baik dan buruk dalam menjalankan tugas dan pemerintahan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan makalah mengenai Bagaimana Hakikat,


Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD
NRI 1945 dapat ditulis sebagai berikut:

a. Hakikat demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NRI 1945


adalah peran utama rakyat dalam proses sosial politik, hal ini sesuai
dengan tiga pilar penegakan demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat,
pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan untuk rakyat.

b. Instrumentasi demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NRI


1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

c. Praksis demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika


perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia. Prinsip-prinsip
demokrasi Pancasila secara ideal telah terumuskan, sedangkan dalam
tataran empiris mengalami pasang surut.

3.2 Saran

Mahasiswa harus lebih memahami lagi mengenai. Bagaimana Hakikat,


Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD
NRI 1945 dikarenakan pengetahuan ini dapat mmebuat kita semakin bersemangat
dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga setiap individu
memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat di muka umum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurwandani, Paristiyanti dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

11
SOAL!

1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?

Demokrasi adalah suatu pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh


rakyat dan untuk rakyat.

2. Sebutkan tiga tradisi pemikiran politik demokrasi!

1) Teori Aristotelian Klasik

2) Teori Abad Pertengahan

3) Doktrin kontemporer

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan doktrin kontemporer!

Doktrin kontemporer adalah demokrasi menerapkan konsep "republik"


dipandang sebagai bentuk pemerintahan rakyat yang murni.

4. Apa saja empat bentuk demokrasi yang dapat diidentifikasi pada proses
demokrasi?

Demokrasi protektif, demokrasi pembangunan, demokrasi ekuilibrium dan


demokrasi partisipatoris.

5. Menurut Moh. Hatta, kita sudah mengenal tradisi demokrasi jauh sebelum
Indonesia merdeka. Demokrasi apakah yang dimaksud Moh. Hatta?

Demokrasi desa.

6. Apa saja hal yang akan muncul jika tidak ada demokrasi dalam suatu
negara, jelaskan?

Tanpa adanya demokrasi di suatu negara, maka akan hilang kesejahteraan


dalam masyarakat dan akan muncul konflik-konflik dalam negara, contoh
munculnya sikap separatisme.
7. Sebutkan empat masa perkembangan sejarah demokrasi di Indonesia
sampai pada masa orde baru!

Demokrasi konstitusional, demokrasi tepimpin, demokrasi pancasila dan


masa reformasi.

8. Berapa kali UUD 1945 diamandemen?

UUD 1945 berhasil diamandemen sebanyak empat kali.

9. Apa itu MPR dan DPR?

MPR merupakan lembaga tertinggi Negara dan DPR merupakan lembaga


perwakilan berdasarkan aspirasi rakyat.

10. Sebutkan instrumentasi demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan


UUD NRI 1945!

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat


(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Anda mungkin juga menyukai