Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DEMOKRASI INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pembimbing:
Muhammad Aufarul Mawahib, S. HI.,M. H.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Siska Diyah Safitri (042110357)


2. Irma Wijayanti (042110342)
3. M. Rafiul Bickham (042110386)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang


telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah kewarganegaraan ini sesuai dengan waktu yang kami
rencanakan.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian
mata kuliah kewarganegaraan . Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai
individu, dan nilai keaktifan. jika Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk
mengubah materi yang sudah tersusun.
Kami menggunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang
kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa didemonstrasikan.
Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya
akan menyatudalam satu makalah kami.
Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami
terima kasih kepada Bpk. Muhammad Aufarul Mawahib, S.HI.,M.H. sebagai
pengajar mata kuliah yang telah memandu kami dalam penyusunan makalah ini.
jangan lupa pula kepada rekan ± rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga
makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Lamongan, 15 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan Pembahasan...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Makna Demokrasi Dan Prinsip-Prinsipnya...............................................2
2.1.1 Makna Demokrasi............................................................................2
2.1.2 Prinsip-prinsip demokrasi Demokrasi..............................................3
2.2 Demokrasi Indonesia.................................................................................4
2.2.1 Pengertian Demokrasi (Demokrasi Pancasila).................................4
2.2.2 Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila..................................................6
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................8
3.1. Makna Demokrasi Dan Prinsip-Prinsipnya...............................................8
3.1.1. Makna Demokrasi............................................................................8
3.1.2. Prinsip-prinsip demokrasi Demokrasi..............................................8
3.2. Demokrasi Indonesia.................................................................................9
3.2.1. Pengertian Demokrasi (Demokrasi Pancasila).................................9
3.2.2. Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat
turut serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan
rakyat. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan
hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan
yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang
demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan
untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun
pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau
nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita
masyarakat Indonesia yang demokratis.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Demokrasi ?
2. Prinsip Demokrasi Di Bedakan Menjadi 2 Yaitu ?
3. Sebutkan Macam-Macam Aspek Demokrasi Menurut Para Ahli ?
4. .Sebutkan Beberapa Aspek Demokrasi Menurut Darji Darmodiharjo, S.H.
Dan Drs. Nyoman Dekker, S.H ?

1.3. Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan pembahasan dalam penulisan makalah tentang Pancasila
sebagai Dasar Negara adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna demokrasi
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi
3. Untuk mengetahui makna demokrasi menurut bahasa
4. Untuk mengetahui aspek-aspek menurut para ahli
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna Demokrasi Dan Prinsip-Prinsipnya


2.1.1 Makna Demokrasi
Kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Demos
yang artinya rakyat, dan kata Kratos, yang berarti kekuasaan. 1 Salah satu
pengertian tentang demokrasi yang paling terkenal dikemukakan oleh Abraham
Lincoln. Dirinya menyebut bahwa makna demokrasi adalah sistem pemerintahan
yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi juga
dianut oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat, India, dan Swiss. Ciri-ciri
dari negara yang menganut sistem demokrasi di antaranya adalah adanya
kebebasan pers dan media, adanya persamaan hak bagi setiap warga negara, dan
adanya pemilihan umum langsung serta pemerintahan yang ada di tangan rakyat.
Sebelum menjelaskan apa itu makna demokrasi, alangkah baiknya kita
mengetahui apa pengertian dari demokrasi. Yang pertama dari Abraham Lincoln,
yang sudah kita paparkan sebelumnya, di mana dia menjelaskan bahwa demokrasi
adalah suatu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Menurut Aristoteles, seorang filsuf asal Yunani, menjelaskan bahwa
demokrasi adalah kebebasan setiap warga negara untuk saling berbagi kekuasaan.
Dari pengertian yang disebutkan oleh Aristoteles, dirinya juga mengemukakan
makna demokrasi sebagai suatu kebebasan, atau prinsip demokrasi ialah
kebebasan. Ini karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling
berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
Menurut Hans Kelsen, menjelaskan bahwa demokrasi adalah pemerintahan
oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-
wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak
dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Menurut Joseph A. Schemer bahwa demokrasi merupakan suatu
perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-
individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif
atas suara rakyat.
1
Darji Darmodiharjo, Pendidikan Pancasila, ( Malang: baskara media, juli 2018 ), Hal 93
2.1.2 Prinsip-prinsip demokrasi Demokrasi
Negara-negara yang menganut demokrasi memiliki prinsip-prinsip yang
berbeda dengan sistem yang lain. Henry Bertram Mayo dalam An Introduction to
Democratic Theory, mengungkapkan prinsip-prinsip demokrasi yang akan
mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis2.
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik
a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
b. emerintahan konstitusional
c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
d. Pers yang bebas
e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
f. Pengawasan terhadap administrasi negara
g. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
h. Pemerintahan yang diskusi
i. Pemilihan umum yang bebas
j. Pemerintahan berdasarkan hukum
2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
a. Pemusatan kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi
satu dan dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional Pemerintahan dijalankan
berdasarakan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada
negara atau pemerintah.
c. Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan
d. yang besar pada negara atau pemerintah.
e. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui
dekrit
f. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilihan umum dijalankan hanya
untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.
g. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab

2
Yudi suparyanto, demokrasi indonesia, ( klaten: cempaka putih, 2008 ), Hal 6
h. Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat dan berbicara
i. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.

2.2 Demokrasi Indonesia


2.2.1 Pengertian Demokrasi (Demokrasi Pancasila)
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya
rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.
Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Maksudnya ialah suatu sistem
pemerintahan dengan rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi yang pada mulanya timbul dan berkembang di dunia barat, timbul dan
berkembang pula di tanah air kita. Kita memilih paham demokrasi ini untuk
negara proklamasi 17 Agustus 1945. Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat (demokrasi) berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu paham demokrasi
yang kita kembangkan sekarang disebut Demokrasi Pancasila.3
Adapun isi pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan demokrasi itu harus berdasarkan atas Pancasila seperti tersebut di
dalam Pembukaan UUD 1945; dan penjabarannya lebih lanjut seperti apa yang
tersebut dalam Batang Tubuh UUD 1945 dan Penjelasan UUD 1915.
2 Demokrasi ini harus menghargai hak-hak asasi manusia serta menjamin adanya
hak-hak minoritas, baik berdasarkan kelompok ataupun kekuatan sosial
politik.. Di dalam demokrasi ini tidak terjadi dominasi majority dan tirani
minoritas.
3 Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan atas kelembagaan,
atau institusional. Dengan melalui kelembagaan ini maka segala sesuatunya
dapat diselesaikan melalui saluran-saluran tertentu sesuai dengan UUD 1945.
Hal ini penting untuk menghindarkan adanya kegoncangan-kegoncangan
politik dalam negeri.

3
Darji Darmodiharjo, Pendidikan Pancasila, ( Malang: baskara media, juli 2018 ), Hal 93
4 Demokrasi ini harus bersendi atas hukum, sebagaimana dijelaskan di dalam
Penjelasan UUD 1945. Dengan demikian negara kita secara inhaerent harus
ada adalah negara hukum (dalam arti materiel), yakni negara hukum yang
demokratis.
Pengertian Demokrasi Pancasilą, adalah demokrasi, kedaulatan rakyat yang
dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila yang lainnya. Hal ini berarti bahwa
dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah selalu disertai dengan rasa
tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut keyakinan agama
masing-masing, haruslah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan
martabat dan harkat kemanusiaan, haruslah menjamin dan memperkokoh
persatuan bangsa dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.
Makna Demokrasi Pancasila sesungguhnya adalah keikutsertaan rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang ditentukan dalam peraturan
perundangan yang berlaku. Aturan permainan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara diatur secara melembaga. Ini berarti, bahwa keinginan-keinginan
rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga yang ada, baik infra struktur
GOLKAR, PPP, PDI, ORMAS dan sebagainya) maupun supra struktur (lembaga
tertinggi negara, lembaga tinggi negara).4 Demokrasi Pancasila tidak saja
demokrasi dalam politik, yang hanya mengatur tentang masalah politik negara
(Demokrasi
Pancasila dalam arti sempit) tetapi juga mengatur masalah ekonomi, sosial
dan kebalayaan (Demokrasi Pancasila dalam arti luas) dan juga merupakan sikap
hidup seluruh bangsa Indonesia.
Demokrasi Pancasila berpangkal tolak dari palam kekeluargaan dan gotong
royong yang norma pora pokoknya, hukum-hukum dasarnya telah diatur dalam
UUD 1915 Demokrasi Pancasila menjamin hak-hak asasi manusia sepanjang
troop dalam batas bocas Pancasila dan UUD 1945 Dalam Demokrasi Pancasila
tidak dikenal adanya golongan oposisi, di dalamnya hanya dikenal musyawarah
untuk mencapai mufakat melalui perwakilan-perwklilan di DPR MPR Di dalam
Demokrasi Pancasila juga selalu dapat diperoleh dan diperhatikan keseimbangan
antara kepentingan individu dan kepentingan umum.

4
Darji Darmodiharjo, Pendidikan Pancasila, ( Malang: baskara media, juli 2018 ), Hal 93
2.2.2 Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila
Di Kalangan para ahli terdapat berbagai pendapat tentang aspek Demokrasi
Pancasila, aspek-aspek itu satu dengan yang lainnya saling melengkapi5. Adapun
aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan oleh para ahli itu adalah
sebagai berikut:
1. Jenderal Dr. AHL Nasution, Demokrasi Pancasila di Masa Datang, 1971.
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila
a. Tata cara musyawarah
b. Pemilihan umum
c. Otonomi daerah
d. Partai politik
e. Pembagian kekuasaan
f. Lembaga-lembaga negara.
2. Darji Darmodiharjo, S.H. dan Drs. Nyoman Dekker, S.H., Uraian Pokok Pokok
Demokrusi Panourila, 1972.
Aspek aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Tata urutan peraturan perundangan/ sumber tertib hukum;
b. Lembaga-lembaga negara;
c. Sifat-sifat kelembagaan Demokrasi Pancasila.
3. Prof. DR. Hazairin, S.H., Demokrasi Pancasila, 1983
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Tata hukum (termasuk hukum adat);
b. Lembaga-lembaga negara;
c. Otonomi daerah.
4. O. Notoharmidjojo, Demokrasi Pancasila, 1970
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Aspek Formil, demokrasi dengan perwakilan; oleh karena itu pemilihan
umum memegang peranan penting:
b. Aspek Materiil, yaitu aspek pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia
dantata cara musyawarah

5
Darji Darmodiharjo, Pendidikan Pancasila, ( Malang: baskara media, juli 2018 ), hlm 93
c. Aspek Normatif, aspek dimana norma-norma menjadi pembimbing dan
kriteria untuk mencapai tujuan.
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Makna Demokrasi Dan Prinsip-Prinsipnya


3.1.1. Makna Demokrasi
Kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Demos
yang artinya rakyat, dan kata Kratos, yang berarti kekuasaan. Salah satu
pengertian tentang demokrasi yang paling terkenal dikemukakan oleh Abraham
Lincoln. Dirinya menyebut bahwa makna demokrasi adalah sistem pemerintahan
yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
3.1.2. Prinsip-prinsip demokrasi Demokrasi
Negara-negara yang menganut demokrasi memiliki prinsip-prinsip yang
berbeda dengan sistem yang lain. Henry Bertram Mayo dalam An Introduction to
Democratic Theory, mengungkapkan prinsip-prinsip demokrasi yang akan
mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis.
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik
a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
b. Pemerintahan konstitusional
d. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
e. Pers yang bebas
f. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
a. Pemusatan kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi
satu dan dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional Pemerintahan dijalankan
berdasarakan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada
negara atau pemerintah.
c. Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
d. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui
dekrit
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilihan umum dijalankan hanya
untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.
f. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
g. Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat dan berbicara
h. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.

3.2. Demokrasi Indonesia


3.2.1. Pengertian Demokrasi (Demokrasi Pancasila)
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya
rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.
Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Maksudnya ialah suatu sistem
pemerintahan dengan rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi yang pada mulanya timbul dan berkembang di dunia barat, timbul dan
berkembang pula di tanah air kita.
3.2.2. Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila
Di Kalangan para ahli terdapat berbagai pendapat tentang aspek
Demokrasi Pancasila, aspek-aspek itu satu dengan yang lainnya saling
melengkapi. Adapun aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan oleh
para ahli itu adalah sebagai berikut:
1. Jenderal Dr. AHL Nasution, Demokrasi Pancasila di Masa Datang, 1971.
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila
a. Tata cara musyawarah
b. Pemilihan umum
c. Otonomi daerah
d. Partai politik
e. Pembagian kekuasaan
f. Lembaga-lembaga negara.
2. Darji Darmodiharjo, S.H. dan Drs. Nyoman Dekker, S.H., Uraian Pokok Pokok
Demokrusi Panourila, 1972.
Aspek aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Tata urutan peraturan perundangan/ sumber tertib hukum;
b. Lembaga-lembaga negara;
c. Sifat-sifat kelembagaan Demokrasi Pancasila.
3. Prof. DR. Hazairin, S.H., Demokrasi Pancasila, 1983
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Tata hukum (termasuk hukum adat);
b. Lembaga-lembaga negara;
c. Otonomi daerah.
4. O. Notoharmidjojo, Demokrasi Pancasila, 1970
Aspek-aspek Demokrasi Pancasila yang dikemukakan adalah:
a. Aspek Formil, demokrasi dengan perwakilan; oleh karena itu pemilihan
umum memegang peranan penting.
b. Aspek Materiil, yaitu aspek pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia dan
tata cara musyawarah.
c. Aspek Normatif, aspek dimana norma-norma menjadi pembimbing dan
kriteria untuk mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodiharjo, Darji, 2018, Pendidikan Pancasila, Baskara Media: Malang.
Suparyanto, Yudi, 2008, Demokrasi Indonesia, Cempaka Putih: Klaten.

Anda mungkin juga menyukai