Anda di halaman 1dari 10

DEMOKRASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Lita Dwi Ariyanti, M.Pd.

Oleh:
KELOMPOK 6
1. Uulung Muamar Suni (40323057)
2. Granada Anggita A. P (40323058)
3. Narania Dwi Azahra (40323059)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS K.H. ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2023

AKUNTANSI SYARIAH B
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, kami panjatkan atas kehaditat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia yang telah diberikan kepada penulis dengan dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Demokrasi” dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Lita Dwi Ariyanti, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas kepada penulis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yang juga bertujuan
untuk memahami apa itu arti Demokrasi bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Atas kekurangan tersebut penulis mohon
maaf.

Pekalongan, 19 September 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Pengertian Demokrasi..............................................................................................5
2.2 Korelasi Demokrasi dengan Negara Hukum..............................................................6
2.3 Hakikat Demokrasi....................................................................................................6
2.4 Unsur-Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi.........................................................7
2.5 Macam-Macam Demokrasi......................................................................................8
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep demokrasi lahir dari tradisi pemikiran Yunani tentang hubungan


negara dan hukum, yang dipraktekkan antara abad ke-6 M sampai abad ke-4 M.
Demokrasi yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk demokrasi langsung
(direct democracy) yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan
secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas.
Konsep demokrasi lahir dari tradisi pemikiran Yunani tentang hubungan negara
dan hukum, yang dipraktekkan antara abad ke-6 SM sampai abad ke-4 M.
Demokrasi yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk demokrasi langsung
(direct democracy) yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan
secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas.
Kita mengenal bermacam-macam istilah demokrasi. Ada yang dinamakan
demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin,
demokrasi rakyat, demokrasi Soviet, dan demokrasi nasional. Semua konsep ini
memakai istilah demokrasi yang menurut asal kata berarti "rakyat berkuasa" atau
"government or rule by the people". Dalam bahasa Yunani demos berarti rakyat,
kratos/kratein berarti ke- kuasaan/berkuasa.
Dalam tatanan kehidupan demokrasi terkandung nilai dan prinsip bagaimana
seharusnya seseorang atau kelompok warga negara dan lembaga kenegaraan
berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokratis dalam kerangka menjaga
kepentingan dan kehidupan bersama secara rasional, toleran, adil dan damai.
Demokrasi menjadi salah satu dari tiga unsur (demokrasi, HAM dan Masyarakat
Madani) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam rangka
mewujudkan Indonesia baru yang demokratis dan berkeadaban.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :


1. Bagaimana hakikat dan korelasi demokrasi sebagai negara hukum?
2. Apa saja unsur unsur pendukung tegaknya demokrasi?
3. Apa prinsip prinsip demokrasi yang berlaku secara universal?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuan sebagai berikut:


1. Dapat memahami hakikat dan korelasi demokrasi sebagai negara hukum.
2. Mengetahui unsur unsur pendukung tegaknya demokrasi.
3. Mengetahui prinsip prinsip demokrasi yang berlaku secara universal.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi, kosakata ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu "demos" yang
artinya rakyat dan "kratos" yang artinya kekuasaan, jadi secara terminologi
berarti pemerintahan yang menghendaki kekuasaan oleh rakyat. Senada dengan
itu, founding father kita, Soekarno, secara khas menawarkan demokrasi
Indonesia adalah sebagai suatu cara dalam membentuk pemerintahan yang
memberikan hak kepada rakyat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan.
Demokrasi Indonesia disebut Demokrasi Pancasila. Pengakuan resmi bahwa
Indonesia adalah negara demokrasi dapat kita temukan dalam UUD 1945 Pasal 1
ayat 2 yang berbunyi "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang- Undang Dasar." Selain itu juga terdapat dalam dasar negara,
Pancasila, sila keempat yang berbunyi: "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan."
Sedangkan pengertian demokrasi secara istilah atau terminologi adalah
seperti yang dinyatakan oleh para ahli sebagai berikut:
(a). Joseph A. Schmeter mengatakan demokrasi merupakan suatu
perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-
individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif
atas suara rakyat;
(b). Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan di
mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak
langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas
dari rakyat dewasa;
(c). Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl menyatakan demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung jawab
atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang
bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para
wakil mereka yang telah terpilih;
(d). Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem politik
merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan
atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

2.2 Korelasi Demokrasi dengan Negara Hukum

Ciri khas dari demokrasi konstitusional ialah gagasan bahwa pemerintah


yang demokratis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak
dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan
negara dibagi sedemikian rupa sehingga kesempatan penyalahgunaan diperkecil,
yaitu dengan cara menyerahkannya kepada beberapa orang atau badan dan tidak
memusatkan kekuasaan pemerintahan dalam satu tangan atau satu badan.
Perumusan yuridis dari prinsip-prinsip ini terkenal dengan rechtsstaat (negara
hukum).
5
Untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan beberapa
lembaga sebagai berikut.
1. Pemerintahan yang bertanggung jawab
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan
kepentingan-kepentingan dalam masyarakat dan yang dipilih dengan
pemilihan umum yang bebas dan rahasia dan atas dasar sekurang-kurangnya
dua calon untuk setiap kursi.
3. Suatu politik yang mencakup satu atau lebih partai politik.
4. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan
mempertahankan keadilan.
Henry B. Mayo menyatakan bahwa demokrasi didasari oleh beberapa
nilai, yakni:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
(institutionalized peaceful settlement of conflict).
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah (peaceful change in a changing so- ciety).
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur (orderly succession of
rulers).
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of coercion).
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity)
dalam masyarakat yang tecermin dalam keanekaragaman pendapat,
kepentingan, serta tingkah laku.
6. Menjamin tegaknya keadilan.

2.3 Hakikat Demokrasi

Apa makna demokrasi yang sebenaranya? Sekalipun hampir setiap orang


mengatakan kata demokrasi, khususnya setelah lahirnya era reformasi, kata ini
masih banyak disalahartikan. Sejak lengsernya Orde Baru di tahun 1998,
demokrasi menjadi kosa kata umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan
pendapat. Dari kalangan cendekiawan hingga pedagang asongan menggunakan
demokrasi dengan tujuannya masing-masing. Berbeda dengan masa lalu,
demokrasi kini sudah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang
berbeda. Seperti halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan
dalan perbincangan sehari-hari tapi banyak juga disalahpahami; padahal prinsip-
prinsip moral agama dapat bertemu dengan nilai-nilai demokrasi.
Ketidakmengertian akan makna demokrasi sebagai tatanan ketertiban, taat
aturan, dan hukum, masih banyak dipahami oleh sebagian masyarakat dengan
kebebasan untuk bertindak anarkis dan main hakim sendiri. Dengan kata lain,
demokrasi masih dimaknai dengan tindakan-tindakan yang jelas-jelas
berlawanan dengan demokrasi. pada keawaman sebagian masyarakat akan
demokrasi ini, pemahaman tentang demokrasi menjadi penting.
Secara garis besar demokrasi adalah sebuah sistem sosial-politik modern
paling baik dari sekian banyak sistem maupun ideolog yang ada dewasa ini.
Menurut pakar hukum Moh. Mahfud MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi
sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara. Pertama, hampir semua negara di
dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental; kedua,
demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi
6
peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi
tertingginya.

2.4 Unsur-Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi

Tegaknya demokrasi sebagai sebuah tata kehidupan sosial dan sistem politik
sangat bergantung kepada tegaknya unsur penopang demokrasi sendiri, unsur
unsur tersebut adalah:
1) Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law)
Negara hukum (rechtsstaat atau the rule of law) memiliki pengertian
bahwa negara memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui
pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak serta melalui
pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak penjaminan hak asasi
manusia. Secara garis besar negara hukum adalah sebuah negara dengan
gabungan kedua konsep rechtsstaat dan the ne adanya of law. Konsep
rechtsstaat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya perlindungan
terhadap HAM, 2. adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada
lembaga negara untuk menjamin perlindungan HAM 3. pemerintahan
berdasarkan peraturan, 4. adanya peradilan administrasi. Sedangkan the rule
of law dicirikan oleh adanya: 1. supremasi aturan-aturan hukum, 2.
kesamaan kedudukan di depan hukum (equality before the law), 3. jaminan
perlindungan HAM.
2) Masyarakat Madani (Civil Society)
Masyarakat madani (civil society) yakni sebuah masyarakat dengan
ciri-cirinya yang terbuka, egaliter, bebas dari dominasi dan tekanan negara.
Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat signifikan dalam
membangun demokrasi. Posisi penting masyarakat madani dalam
pembangunan demokrasi adalah adanya partisipasi masyarakat dalam
proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau
pemerintah.
3) Aliansi Kelompok Strategis
Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi
adalah adanya aliansi kelompok strategis yang terdiri dari partai politik
(political party), kelompok gerakan (movement group) dan kelompok
penekan atau kelompok kepentingan (pressure/intrest group) termasuk di
dalamnya pres yang bebas dan bertanggung jawab.
2.5 Macam-Macam Demokrasi

Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang diidealkan. Banyak


negara menerapkan sistem politik demokrasi. Masing-masing negara menerapkan
sistem demokrasi dengan pemahaman masing-masing. Keanekaragaman
pemahaman tersebut dapat dirangkum ke dalam 3 sudut pandang, yaitu ideologi,
cara penyaluran kehendak rakyat, dan titik perhatian.

a. Berdasarkan ideologi
Berdasarkan sudut pandang ideologi, sistem politik demokrasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal
dan demokrasi rakyat.
1) Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
7
2) Demokrasi rakyat
b. Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat
Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat, sistem politik demokrasi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu demokrasi langsung, demokrasi
perwakilan atau demokrasi representatif, dan demokrasi perwakilan sistem
referendum.
1) Demokrasi langsung
2) Demokrasi perwakilan
3) Demokrasi perwakilan sistem referendum
c. Berdasarkan titik perhatian
Berdasarkan titik perhatiannya, sistem politik demokrasi dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu demokrasi formal, demokrasi material, dan demokrasi
gabungan.
1) Demokrasi formal
2) Demokrasi material
3) Demokrasi gabungan

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

 Demokrasi adalah pemerintahan yang menghendaki kekuasaan oleh rakyat.


Senada dengan itu, founding father kita, Soekarno, secara khas menawarkan
demokrasi Indonesia adalah sebagai suatu cara dalam membentuk
pemerintahan yang memberikan hak kepada rakyat untuk ikut serta dalam
proses pemerintahan.
 Unsur-unsur tegaknya demokrasi dibedakan menjadi 3, yaitu: negara hukum,
masyarakat madani, aliansi kelompok strategis
 Macam-macam demokrasi dengan pemahaman masing masing, yaitu:
berdasarkan ideologi, berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat, dan
berdasarkan titik perhatian.

3.2 Saran

Setelah penulis membaca dan menelaah susunan bahasa pada makalah ini,
penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya serta dari segi isi juga masih
perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pada para
pembaca makalah ini juga dapat memberikan kritikan dan masukan yang
membangun. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Ni’matul. 2017.Penataan Demokrasi & Pemilu di Indonesia Pasca


Reformasi, Jakarta: Kencana.

Hidayat, Komaruddin. 2000. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat


Madani. Jakarta Selatan: ICCE UIN Jakarta.

Tamara, Nasir. 2001. Demokrasi di Era Digital. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai