Anda di halaman 1dari 19

Demokrasi Di Indonesia

Kelompok 1

Aurelia Vanessa Samsie (1711035)


Feby Stefania Thedy (1711011)
Felicia Octaviani Sulieanto (1711023)
Jessica Djaja (1711017)
Lindar Muda (1711088)
Margaret Lilian Hosan (1711024)

Universitas Atma Jaya Makassar

Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Demokrasi di Indonesia” dengan
lancar. Terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Ibu
R.R. Eko Widyastuti, S.H. ,M.Hum.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan
Kewarganegaraan.Kami berharap makalah ini dapat dijadikan acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca tentang demokrasi di Indonesia.
Dengan adanya makalah ini, kami berharap semoga bisa bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang demokrasi di
Indonesia.

Makassar, 29 Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6

2.1 Pengertian Demokrasi ................................................................................. 6


2.2 Ciri-ciri Demokrasi ..................................................................................... 6
2.3 Jenis-jenis dan Prinsip Demokrasi .............................................................. 8
2.4 Perkembangan serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ...................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18


3.2 Saran ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang


berusaha untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan
kemerdekaan dan kedaulatannya pada tahun 1945.Sebagai sebuah gagasan,
demokrasi sebenarnya sudah banyak dibahas atau bahkan dicoba diterapkan di
Indonesia.Pada awal kemerdekaan Indonesia berbagai hal dengan negara
masyarakat telah diatur dalam UUD 1945.

Sebagai bentuk kesungguhan negara Indonesia, landasan tentang


demokrasi telah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 maupun Batang Tubuh
UUD 1945. Seluruh pernyataan dalam UUD 1945 dilandasi oleh jiwa dan
semangat demokrasi.Penyusunan naskah UUD 1945 itu sendiri juga dilakukan
secara demokratis.UUD 1945 merangkum semua golongan dan kepentingan
dalam masyarakat Indonesia.Dengan demikian, demokrasi bagi bangsa
Indonesia adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli?
3. Apa sajakah ciri-ciri demokrasi?
4. Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi ?
5. Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi secara umum dan menurut para
ahli.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi.
4. Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan


Agar dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai demokrasi di Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga


negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka.
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian demokrasi yaitu :
 Abraham Lincoln berpendapat Demokrasi adalah pemerintah dari, oleh, dan
untuk rakyat.
 Kranemburg berpendapat Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
demos (rakyat) dan cratein (memerintah). Jadi, demokrasi adalah cara
memerintah dari rakyat.
 Koentjoro Poerbopranoto berpendapat Demokrasi adalah negara yang
pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem di mana
rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.

2.2 Ciri - Ciri Demokrasi

Ciri - ciri demokrasi menurut UUD 1945:


1. Adanya jaminan HAM (pasal 28A-J UUD 1945)
2. Adanya jaminan kemerdekaan bagi warga Negara untuk berkumpuldan
beroposisi
3. Perlakuan dan kedudukan sama bagi seluruh warga negara dalam hukum
(pasal 27 ayat 1 UUD)

6
4. Kekuasaan yang dikontrol oleh rakyat melalui perwakilan yang dipilih
rakyat
5. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati bersama

Ciri-ciri demokrasi secara umum:


1. Ciri Konstitusional yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan kehendak, kepentingan maupun kekuasaan rakyat yang ditegaskan
kedalam konstitusi maupun undang-undang yang berlaku di negara
tersebut.
2. Ciri Perwakilan yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan dengan
kedaulatan rakyat yang diwakilkan oleh sejumlah orang yang telah dipilih
oleh rakyat itu sendiri.
3. Ciri Pemilihan Umum yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan kegiatan politik untuk memilih pihak dalam permerintahan.
4. Ciri Kepartaian yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan dengan
partai yang menjadi sarana atau media sebagai bagian dalam pelaksaan
sistem demokrasi.
5. Ciri Kekuasaan yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan dengan
adanya pembagian kekuasaan dan pemisahan kekuasaan.
6. Ciri Tanggung Jawab yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih.

7
2.3 Jenis – Jenis dan Prinsip Demokrasi
2.3.1 Jenis – Jenis Demokrasi

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan cara penyaluran aspirasi rakyat


1. Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam
permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau
undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi yang
bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk memberikan aspirasinya.
2. Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung adalah sistem
demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan yang dijadikan prioritas atau titik perhatian


1. Demokrasi Material
2. Demokrasi Formal
3. Demokrasi Campuran

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi


1. Demokrasi Rakyat: Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi
yang tidak mengenal kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan
hak milik pribadi tanpa ada paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai
masyarakat yang dicita-citakan tersebut dilakukan dengan cara kekerasan
atau paksa atau dengan kata lain negara adalah alat untuk mencapai cita-cita
kepentingan kolektif.
2. Demokrasi Konstitusional: Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang
dilandaskan kebebasan setiap orang atau manusia sebagai makhluk sosial.
Hobbe, Lockdan Rousseaue mengemukakan pemikirannya tentang negara
demokrasi bahwa negara terbentuk disebabkan oleh benturan kepentingan
hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini mengakibatkan terjadinya
penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan orang tersebut

8
membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar kepentingan
bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya
kekuasaan berlebih atau otoriterianisme.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan kewenangan dan hubungan antara alat


kelengkapan negara
1. Demokrasi Sistem Parlementer
2. Demokrasi Sistem Presidensial

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak masyarakat, terbagi


menjadi dua yaitu :
1. Demokrasi Langsung : Suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh
rakyat secara langsung dalam menentukan berbagai kebijakan umum, urusan
negara dan permusyawaratan dalam suatu negara.
2. Demokrasi Tidak langsung : Demokrasi tidak langsung ialah suatu sistem
demokrasi untuk menyalurkan keinginan warga atau rakyatnya melalui
perwakilan dari parlemen.

Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan hubungan antar alat negara


1. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum yang merupakan salah
satu macam demokrasi dimana rakyat memilih perwakilannya untuk
menjabat di parlemen, akan tetapi tetap terkontrol oleh pengaruh rakyat.
2. Sistem parlementer yang merupakan demokrasi perwakilan dimana adanya
hubungan yang kuat antara badan eksekutif dan badan legislatif. Ciri utama
sebuah negara yang menganut sistem parlementer ialah adanya parlemen
dalam sistem pemerintahannya.
3. Sistem pemisahan kekuasaan yang merupakan demokrasi perwakilan dimana
jabatan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga keduanya tidak berkaitan
secara langsung seperti sistem demokrasi parlementer.

9
4. Sistem referendum dan inisiatif rakyat yang dimaksud ialah gabungan antara
demokrasi perwakilan dengan demokrasi langsung.

2.3.2 Prinsip-prinsip Demokrasi

Ada beberapa prinsip demokrasi yang penting, yaitu:


1. Keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik
2. Tingkat persamaan tertentu di anatara warga Negara
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan
dipakai oleh warga Negara.
4. Suatu system perwakilan
5. Suatu system pemilihan – kekuasaan mayoritas
6. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
7. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat
yang sesuai aspirasi rakyat)
8. Jaminan Hak Asasi Manusia
9. Persamaan kedudukan di depan hukum
10. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan
11. Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
12. Kebebasan pers

2.4 Perkembangan serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


2.4.1 Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Sejak negara ini terbentuk pasca proklamasi kemerdekaan


tanggal 17 Agustus 1945, sudah ada beberapa macam demokrasi yang
pernah diterapkan di Indonesia, antara lain :
1. Demokrasi Parlementer (Liberal)
Pada masa berlakunya Demokrasi Parlementer (1945-1959),
kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil sehingga program

10
suatu kabinet tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan
berkesinambungan.Salah satu faktor penyebab ketidakstabilan
tersebut adalah sering bergantinya kabinet yang bertugas sebagai
pelaksana pemerintahan.Misalnya, selama tahun 1945-1949 dikenal
beberapa kabinet antara lain Kabinet Syahrir I, Kabinet Syahrir II,
dan Kabinet Amir Syarifudin. Sementara itu, pada tahun 1950-1959,
umur kabinet kurang lebih hanya satu tahun dan terjadi tujuh kali
pergantian kabinet, yaitu Kabinet Natsir, Sukimin, Wilopo, Ali Sastro
Amidjojo I, Burhanudin Harahap, Ali Sastro Amidjojo II, dan
Kabinet Djuanda.
Namun demikian praktek demokrasi pada masa ini dinilai
gagal disebabkan :
 Dominannya partai politik
 Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
 Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS
1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 :
 Bubarkan konstituante
 Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950
 Pembentukan MPRS dan DPAS

2. Demokrasi demokrasi di indonesia Terpimpin

Istilah Demokrasi Terpimpin untuk pertama kalinya dipakai


secara resmi dalam pidato Presiden Soekarno pada 10 November
1956 ketika membuka sidang konstitunte di Bandung.
Menurut Soekarno, demokrasi terpimpin adalah demokrasi
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

11
permusyawaratan/perwakilan. Dari format politik yang kelihatannya
demokratis itu, dalam prateknya pada masa itu lebih terlihat
mengarah kepada otoriter yang memusatkan kekuasaannya pada
Presiden saja yang ditandai dengan pembetukan kepemimpinan yang
inkonstitusional dengan keluarnya TAP MPR No.III/MPR/1963
tentang pengangkatan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup
dan membatalkan masa jabatan Presiden 5 tahun dalam UUD
1945.Sementara untuk pers yang dianggap menyimpang dari “rel
revolusi” ditiadakan dan dibredel.
Demokrasi Terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat pada waktu itu.
Hal itu dapat dilihat dari ungkapan Bung Karno ketika memberikan
amanat kepada konstituante pada 22 April 1959 tentang pokok-pokok
Demokrasi Terpimpin yang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Demokrasi Terpimpin bukanlah diktator, berlainan dengan
Demokrasi Sentralisme, dan berbeda pula dengan Demokrasi
Liberal yang dipraktekkan selama ini.
b. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan
kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia.
c. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal
kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
d. Inti pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan,
bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yang diakhiri dengan
pengaduan kekuatan dan penghitungan suara pro dan kontra.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang
membangun diharuskan dengan alam Demokrasi Terpimpin. Inti

12
Demokrasi Terpimpin adalah yang penting ialah para
permusyawaratan yang dipimpin dengan hikmat kebijaksanaan.
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
a. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang
dipenjarakan
b. Peranan Parlemen lemah bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR
c. Jaminan HAM lemah
d. Terjadi sentralisasi kekuasaan
e. Terbatasnya peranan pers
f. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok
Timur).

3. Demokrasi di indonesia pada Masa Orde Baru

Pada tanggal 12 Maret, Jenderal Soeharto dilantik dan


diambil sumpahnya sebagai presiden RI. Dengan pelantikan Soeharto
sebagai Presiden tersebut, secara legal formal Pemerintahan
Demokrasi Terpimpin yang kemudian dinamakan Orde Lama
berakhir. Pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Presiden
Soeharto yang kemudian disebut Orde Baru pun dimulai menjalankan
pemerintahannya.
Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi
harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui
Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil
menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997.

13
Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945,
dan Ketetapan MPR/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali
penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa
demokrasi Terpimpin.
Pada awal pemerintahan orde baru partai politik dan media
massa diberi kebebasan untuk melancarkan kritik dengan
mengungkapkan realita di dalam masyarakat. Namun sejak
dibentuknya format yang baru dituangkan dalam UU No. 15 tahun
1969 tentang Pemilu dan UU No. 16 tahun 1969 tentang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, dan DPRD menggiring masyarakat Indonesia
ke arah otoritarian. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa
pengisian seperti anggota MPR dan seperlima anggota DPR
dilakukan melalui pengangkatan secara langsung oleh Presiden tanpa
melalui Pemilu.
Demokrasi Pancasila pada kepemimpinan Soeharto, stabilitas
keamanan sangat dijaga sehingga terjadi pemasungan kebebasan
berbicara.Namun tingkat kehidupan ekonomi rakyat relatif baik.Hal
ini juga tidak terlepas dari sistem nilai tukar dan alokasi subsidi BBM
sehingga harga-harga barang dan jasa berada pada titik
keterjangkauan masyarakat secara umum.Namun demikian penyakit
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin parah menjangkiti
pemerintahan.Selain itu, pemasungan kebebasan berbicara ternyata
menjadi bola salju yang semakin membesar yang siap meledak.Bom
waktu ini telah terakumulasi sekian lama dan ledakannya terjadi pada
bulan Mei 1998.

Masa demokrasi Pancasila era orde baru yang merupakan


demokrasi di indonesia yang dikenal dengan demokrasi
konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial,. Namun dalam

14
perkembangannya peran presiden semakin dominan terhadap
lembaga-lembaga negara yang lain, ditandai dengan mengukuhkan
dominasi peranan ABRI dan Golongan Karya dalam kancah politik
sebagai kekuatan utama Presiden.
Selama orde baru, partai politik tidak mempunyai otonomi
internal. Sedangkan media massa selalu dibayang-bayangi
pencabutan surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP). Sedangkan
rakyat tidak diperkenankan menyelenggarakan aktivitas sosial politik
tanpa izin dari pemerintah.Praktis demokrasi pancasila pada masa ini
tidak berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan, bahkan cenderung
ke arah otoriatianisme atau kediktatoran.

4. Demokrasi pada Masa Reformasi

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan


kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada
tanggal 21 Mei 1998.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan


yang demokratis antara lain:

a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-


pokok reformasi
b. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR
tentang Referandum
c. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara
yang bebas dari KKN
d. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

15
Derap reformasi yang mengawali lengsernya Orde Baru pada
awal tahun 1998 pada dasarnya merupakan gerak kesinambungan
yang merefleksikan komitmen bangsa Indonesia yang secara rasional
dan sistematis bertekad untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
demokrasi. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain berupa sikap
transparan dan aspiratif dalam segala pengambilan keputusan politik,
pers yang bebas, sistem pemilu yang jujur dan adil, pemisahan TNI
dan POLRI, sistem otonomi daerah yang adil, dan prinsip good
governance yang mengedepankan profesionalisme birokrasi lembaga
eksekutif, keberadaan badan legislatif yang kuat dan berwibawa,
kekuasaan kehakiman yang independen, partisipasi masyarakat yang
terorganisasi dengan baik, serta penghormatan terhadap supremasi
hukum.
Masa demokrasi Pancasila era reformasi, dengan berakar pada
kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan
kekuatan antar lembaga Negara, antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol
sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktek
pelaksanaan demokrasi tersebut, terdapat beberapa perubahan
pelaksanaan demokrasi pada orde reformasi sekarang ini, yaitu:
a. Pemilihan umum yang lebih demokratis
b. Partai politik yang lebih mandiri
c. Pengaturan HAM
d. Lembaga demokrasi di indonesia yang lebih berfungsi

16
Adapun ciri-ciri khusus yang membedakan demokrasi
pancasila di era orde baru dan era reformasi ini adalah kandungan
yang terdapat dalam demokrasi pancasila di era reformasi itu sendiri,
yaitu:
 Aspek formal, yakni menunjukkan segi proses dan cara rakyat
berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara, yang kesemuanya
sudah diatur oleh undang-undang maupun peraturan-peraturan
pelaksanaan yang lainnya.
 Aspek kaidah atau normatif, yang berarti bahwa Demokrasi
Pancasila di era reformasi mengandung seperangkat kaidah yang
menjadi pembimbing dan aturan dalam bertingkah laku yang
mengikat negara dan warga negara dalam bertindak dan
melaksanakan hak dan kewajiban serta wewenangnya.
 Aspek materil, yaitu adanya gambaran manusia yang menegaskan
pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
Tuhan dan memanusiakan warga negara dalam masyarakat negara
kesatuan republik Indonesia dan masyarakat bangsa-bangsa di
dunia.
 Aspek organisasi yang menggambarkan adanya perwujudan
demokrasi pancasila dalam bentuk organisasi pemerintahan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Aspek semangat atau kejiwaan di mana demokrasi pancasila
memerlukan warga negara Indonesia yang berkepribadian peka
terhadap apa yang menjadi hak dan kewajibannya, berbudi pekerti
luhur, dan tekun serta memiliki jiwa pengabdian.
 Aspek tujuan, yaitu menunjukkan adanya keinginan atau tujuan
untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dalam
negara hukum, negara kesejahteraan, negara bangsa, dan negara
yang memiliki kebudayaan.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan suatu


negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Demokrasi
yang pernah diterapkan dalam pemerintahan Indonesia antara lain Demokrasi
Liberal, Demokrasi Orde Baru, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Masa
Reformasi.Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang
pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan
kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara,
berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya
pemerintahan.

3.2 Saran

Demokrasi Indonesia pada hakikatnya merupakan demokrasi yang


dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila yang terkandung pada Pancasila
sebagai dasar negara.Hal itu berarti bahwa hak-hak demokrasi haruslah selalu
disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, haruslah
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabat
manusia, haruslah menjamin dan mempersatukan bangsa, dan haruslah pula
dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-demokrasi-menurut-para-
ahli.html

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.html

http://www.informasi-pendidikan.com/2016/02/ciri-ciri-demokrasi.html

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.html

www.rangkumanmakalah.com

19

Anda mungkin juga menyukai