Oleh :
(193213030)
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
telah tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada
dibanding dengan Deklarasi Universal PBB.UUD 1945 dimuat dalam
pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan ke empat, Batang Tubuh UUD
1945, Ketetapan MPR menegenai HAM telah tertuang dalam ketetapan
MPR No. XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang No. 39
Tahun 1999 tentang HAM, Undang-Undang yang mengatur dan menjadi
HAM di Indonesia adalah UndangUndang No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM.
3. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi) Pemerintah berdasarkan sistem
konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan
yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan
bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi
oleh ketentuan.
4. Peradilan yang bebas dan tidak memihak Setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk diperlakukan sama didepan hukum, pengadilan, dan
pemerintahan tanpa membedakan agam, suku, dan ras.
5. Pengambilan keputusan atas musyawarah Dalam setiap pengambilan
keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan bersama (musyawarah)
untuk mencapai mufakat.
6. 6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik Dengan adanya partai
politik dan organisasi sosial politik ini berfungsi untuk menyalurkan
aspirasi rakyat.
3
c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat Rahmad Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas.
d. Aline keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.
2. Demokrasi Terpimpin
Lahirnya demokrasi terpimpin karena ada kesadaran dan keyakinan
terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer
4
(liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan
politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi. Secara konsepsional,
demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan
Presiden Sukarno ketika memberikan amanat kepada konstitusi tanggal 22
April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain:
a. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator.
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan
kepribadian dan dasar hidup bangs Indonesia.
c. Demokrasi adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
d. Inti dari pada pemimpin dalam demokrasi terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang
membangun diharuskan dalam demokrasi terpimpin.
5
demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan
permasalahan yang dialami oleh bangsa indonesia pada berlakunya
demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Kedua jenis demokrasi
tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernapaskan
kekeluargaan dan gotong royong. Meskipun demokrasi ini tidak
bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik
demokrasi yang dijalankan pada masa orde baru masih terdapat berbagai
penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi
Pancasila, diantaranya:
a. Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan adil.
b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi PNS.
c. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.
d. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi
6
dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang
mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.
7
3. Infrastruktur Politik Infrastruktur politik yang terdiri dari partai
politik, kelompok gerakan, dan kelompok penrkanan. Partai politik
adalah struktur kelembagaan politik yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama yaitu
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
dalam mewujudkan kebijakan-kebijakannya. Begitu pula aktivitas
yang dilakukan oleh kelompok gerakan dan kelompok penekanan
merupakan perwujutan adanya kebebasan berorganisasi, kebebasan
menyampaokan pendapat dan melakukan oposisi terhadap Negara
dan pemeruntahan.
4. Pers Yang Bebas dan Bertanggung Jawab Sebagai institusi penegak
demokrasi, pres mempunyai peran yang sangat strategis. Salah satu
peranan strategis pres adalah sebagai penyedia informasi bagi
masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan dan
pemerintahan 5 maupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bisa saya petik dari makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
9
d. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska Riau).
I Putu Ari Astawa , Demokrasi Indonesia, Jakarta : Universitas Udayana press, 2017
11