Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

EDUKASI DALAM KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Oleh Kelompok 4
1. Ayu Kumala Apsari (193213007)
2. I Dewa Ayu Diah Savitri (193213012)
3. I Komang Minggi Segara Taji (193213017)
4. Ni Kadek Ayu Januar Cahyani (193213024)
5. Ni Komang Ristika Yanti (193213029)
6. Ni Komang Sindy Octaviana Dewi (193213030)
7. Ni Komang Siti Aryani (193213031)
8. Ni Luh Komang Eka Jayanti (193213032)
9. Ni Made Fedila Anindyta Putri (193213036)
10. Ni Putu Dewi Murdani (193213039)
11. Putu Ardia Piranika Putri (193213048)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Karena dengan berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesikan makalah
yang berjudul “Edukasi Dalam Keperawatan Komplementer” makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Komplementer Dasar.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membatu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengikat akan kemampuan yang
dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.

Denpasar, 10 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian edukasi keperawatan komplementer..............................................................2
...........................................................................................................................................
2.2 Tujuan edukasi keperawatan komplementer................................................................... 3
2.3 Manfaat edukasi keperawatan komplementer..................................................................4
2.4 Metode edukasi keperawatan komplementer...................................................................4
2.5 Media edukasi keperawatan komplementer.....................................................................5
2.6 BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..........................................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik
praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata,
dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction). Pelaksanaan
edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan,
perencanaan edukasi, implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi
(Suliha, 2002).
Edukasi dalam keperawatan komplementer untuk mengubah pemahaman individu,
kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar menjadikan kesehatan sebagai sesuatu
yang bernilai, mandiri, dalam mencapai tujuan hidup sehat. Dengan begitu masyarakat dapat
menjalani gaya hidup sehat serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yang
berwawasan kesehatan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan edukasi keperawatan komplementer?
2. Apakah tujuan edukasi keperawatan komplementer ?
3. Apakah manfaat edukasi keperawatan komplementer?
4. Bagaimanakah metode edukasi keperawatan komplementer?
5. Bagaimanakah media edukasi keperawatan komplementer?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian edukasi keperawatan komplementer
2. Untuk mengetahui tujuan edukasi keperawatan komplementer
3. Untuk mengetahui manfaat edukasi keperawatan komplementer
4. Untuk mengetahui metode edukasi keperawatan komplementer
5. Untuk mengetahui media edukasi keperawatan komplementer

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Edukasi


Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui
teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi
nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif
memberikan informasi-informasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, 1996 dalam
Suliha, 2002). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk
mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat
agar terlaksananya perilaku hidup sehat (Setiawati, 2008).
Definisi di atas menunjukkan bahwa edukasi adalah suatu proses perubahan
perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat
lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Edukasi merupakan proses belajar
dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi
kesehatan sendiri menjadi mandiri (Suliha, 2002). Dalam keperawatan, edukasi
merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien
baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat
pendidik.
Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan pembelajaran
dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien,
penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi, implementasi edukasi,
evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi (Suliha, 2002).
Edukasi dalam terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan, pencegahan
penyakit ataupun rehabilitasi. Intervensi komplementer ini berkembang di tingkat
pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun
kelompok. Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi
pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat.

2
2.2 Tujuan Edukasi
Menurut Notoatmodjo (1997) tujuan edukasi adalah:
a Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.
b Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan
kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
Tujuan edukasi di atas pada dasarnya dapat disimpulkan untuk mengubah
pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar menjadikan
kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam mencapai tujuan hidup sehat,
serta dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan
sesuai (Suliha, 2002). Dalam keperawatan, tujuan edukasi adalah untuk meningkatkan
status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan,
mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran
pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan (Suliha, 2002).
Tujuan edukasi dalam keperawatan komplementer sendiri yaitu untuk membantu
klien dalam mencapai suatu derajat kesehatan yang berkualitas bagi kehidupan klien,
klien dapat mengetahui dan mengerti terkait terapi komplementer yang dapat menjadi
sarana pendukung pengobatan konvensional. Strategi utama upaya pemberian edukasi
dengan dilakukannya kegiatan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah
komplikasi terulang dan memelihara stabilitas kesehatan. Selain itu pemberian edukasi
keperawatan komplemeter juga bertujuan untuk membantu menjelaskan cara
pengobatan alternative yang mampu memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh,
terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan
dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh sebenarnya mempunyai kemampuan
untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan mau mendengarkannya dan
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta perawatan yang
tepat.

3
2.3 Manfaat Edukasi
Manfaat yang dirasakan dengan dilakukannya edukasi komplementer adalah
secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh tanpa
menghabiskan banyak biaya. Selain itu edukasi yang dilakukan seperti mengajarkan
masyarakat maupun individu dalam pengobatan komplementer dapat menjadi
alternative sehingga dapat dilakukan dimana saja dan didukung dengan kebijakan
public yang berwawasan kesehatan. Manfaat edukasi keperawatan komplementer juga
merupakan bentuk atau cara terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh
untuk meningkatkan sebuah keharmonisan individu dalam mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan, sehingga masyarakat atau indidu mengerti dan
memahami serta dapat mengaplikasikan terapi komplementer dengan orang yang ahli
di bidangnya untuk menjadi pengobatan pendukung selain pengobatan konvensional.

2.4 Metode Edukasi


Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan metode edukasi ada 3 (tiga) yaitu:
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina perilaku
baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut. Dalam melakukan edukasi komplementer,
perawat melakukan pendekatan kepada klien dengan bentuk pendekatan, yaitu
Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling). Dan memberikan
pendidikan kesehatan komplementer terkait jenis-jenis terapi, sampai dengan
bagaimana penerapan dari terapi komplementer.
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam penyampaian promosi kesehatan dengan metode ini perawat perlu
mempertimbangkan besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal

4
dari sasaran. Agar saat menyampaikan edukasi mengenai terapi komplementer, hal-
hal yang disampaikan dapat diterima, dan kelompok paham dan mengerti akan apa
yang dijelaskan oleh perawat. Di metode ini perawat juga dapat mendemonstrasikan
terkait terapi komplementer yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan kelompok,
seperti acupressure.
c. Metode berdasarkan pendekatan massa
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesanpesan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini
bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,
pekerjaan, status social ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, sehingga
pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat ditangkap oleh massa. Perawat sebagai pendidik, dalam metode ini
dapat melakukan demontrasi dan dapat menjelaskan mengenai terapi
komplementer, dan manfaatnya kepada masyarakat. Didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai, sehingga masyarakat akan tertarik untuk terlibat dalam
diskusi pemberian edukasi keperawatan komplementer.

2.5 Media Edukasi


Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi.Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu
melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat
berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
Media atau alat peraga dalam edukasi komplementer dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk mengedukasikan sesuatu hal yang penting untuk disampaikan dalam
keperawatan komplementer. Adapun tujuan media edukasi komplementer adalah,
sebagai penyampaian informasi, media yang dapat menghindari kesalahan persepsi,

5
memperjelas informasi, dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan
mata serta memperlancar komunikasi. Jenis-jenis media yang digunakan adalah :
1. Media Cetak
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.Adapun
macam-macamnya adalah koran (Surat Kabar), poster, leaflet, pamflet, majalah,
booklet, dan stiker.
2. Media Elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Contohnya seperti adanya tutorial dalam melakukan terapi komplementer, atau
video singkat terkait manfaat terapi komplementer disertai dengan animasi-
animasi yang menghibur.Adapun macam-macam media tersebut adalah TV,
radio, film, cassete, CD Audio,dan media online.
3. Media Luar Ruang
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya billboard,
spanduk, banner.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Edukasi atau pendidikan merupakan proses pemberian informasi yang bertujuan untuk
merubah perilaku individu, kelompok, atau masyarakat dalam memelihara perilaku sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Perawat
professional ataupun tim kesehatan lainnya harus dapat memberikan edukasi kesehatan
dimanapun dan dengan teknik komunikasi baik sehingga tujuan dari edukasi itu sendiri
tercapai dan terlaksana. Edukasi dalam keperawatan komplementer sendiri brtujuan untuk
mengubah pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar
menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam mencapai tujuan hidup
sehat.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami isi
dari makalah yaitu mengenai refleksi dan diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
serta pembaca dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Alianto, Sheny. 2014. Pengobatan Tradisional Cina. Tersedia pada http://lib.ui.ac.id/file?


file=digital/20369024-MK-Sheny%20Alianto.pdf. Diakses tanggal 8 Desember 2019
pukul 09.25

Deva. 2017. Komplementer. Tersedia pada https://id.scribd.com/document. Diakses pada tanggal


8 Desember 2019 pukul 09.24
Notoatmodjo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Suliha. 2002.Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Utami, Rifa. 2015. Media Pendidikan Kesehatan. Tersedia pada


https://www.academia.edu/7286517/MEDIA_PENDIDIKAN_KESEHATAN. Diakses
pada tanggal 7 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai