1. perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien dan keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat
hasil diskusi:
perubahan psikologis pada pasien dan keluarga yang dalam keadaan gawat darurat
adalah cemas ditandai dengan ketakutan, berkeringat dingin dan gelisah. pasien dan
keluarga dapat mengalami histeris yang sering kehilangan control diri karena ketakutan
yang luar biasa karena suatu kejadian, pasien dan keluarga juga mudah marah karena
mengalami gelisah dan tidak paham akan apa yang harus dilakukan. dikarenakan
parasaan yang cemas pasien dan keluarga tidak dapat berpikir dengan tenang sehingga
tidak bisa mengambil keputusan yang tepat secara cepat. apabila keluarga memiliki
ketergantungan dengan pasien maka akan menimbulkan perasaan ketergantungan fisik
dan emosional secara berlebihan.
2. hambatan yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup gawat
darurat
hasil diskusi:
kita mengetahui bahwa komunikasi efektif dilakukan dengan tepat dan cepat, namun
dalam hal keperawatan gawat darurat kita dalam kondisi dituntut untuk berpikir cepat
dan tepat terkadang banyak sekali perbedaan pendapat antara tenaga medis dengan
tenaga medis, tenaga medis dengan keluarga, dan tenaga medis dengan pasien , kondisi
ini yang menyebabkan mudah marah dan mudah tersinggung dalam komunikasi efektif
dalam lingkup gawat darurat
3. apa yang harus dipersiapkan oleh perawat untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?
hasil diskusi:
Perawat IGD memiliki beban kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perawat
yang berkerja diruang lain. hal yang harus dipersiapkan oleh perawat dalam
menghadapi kasus-kasus dilema, yaitu, menyadari pasien terlantar menjelang ajal
bukan prioritas pertama di IGD, bersikap profesional dan bertanggung Jawab serta
melingdungi hak-hak pasien, memberikan kekuasaan interpretasi dalam memberikan
informasi serta menerapkan kebijakan yang menunjukan respect dan mendukung
perawatan pasien. meskipun Tindakan yang kita lakukan tidak sesuai yang diharapkan
keluarga namun kita harus bisa bertanggung jawab dan memberikan penjelasan bahwa
tenaga medis sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk pasien. serta perawat
harus memiliki sikap yang tegas namun santun dalam menghadapi situasi emosional
dari pasien maupun keluarganya
Pertanyaan:
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat!
2.Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup
gawat darurat!
3. Tuliskan pendapatmu (dalam kelompok) apa yang seharusnya dipersiapkan oleh perawat
untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?
Jawaban:
Pertanyaan
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang
dalam keadaan gawat darurat?
Jawaban:
Hal yang mungkin terjadi dalam perubahan psikologis pada pasien maupun
keluarga pasien yaitu pasien dengan gawat darurat mungkin akan mengalami
stres dan cemas akan kondisinya ada rasa takut yang berlebih sehingga hal ini
dapat memicu adanya suatu perubahan psikolgis hal ini terjadi karena adanya
rasa takut akan adanya suatu perubahan yang mungkin saja menurut pasien hal
tersebut akan menjadi suatu hal yang merugikan nantinya maka hal ini perlu
adanya suatu pemahaman yang lebih agar pasien dan keluarga pasien mampu
menerima baik buruknya kondisi pasien yang akan dialami nantinya.
2. Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam
lingkup gawat darurat?
Hambatan yang mungkin saja terjadi dalam komunikasi efektif diantaranya,
tidak adanya hubungan yang baik, kurangnya pemahaman, tidak adanya feed
back, ke tiga hal inilah yang menjadi suatu hambatan dalam komunikasi
efektif yang mana dalam keperawatan gawat darurat akan mengutamakan
adanya kolaborasi ketika hal itu terjadi maka akan menjadi suatu
permasalahan nantinya dalam memberikan suatu tindakan medis dan perlu
diingat juga dlam asuhan keperawatan gawat darurat ketepatan dan kecepatan
dalam melakukan tindakan juga menjadi hal yang sangat penting guna
mengutamakan keselamatan pasien.
Kondisi pasien yang tidak stabil dan umumnya mengalami penurunan
kesadaran,
menjadikan keluarga sebagai pihak penting dalam pembuat keputusan yang
berkaitan dengan tindakan keperawatan. Dalam kondisi seperti itu, tentunya
dibutuhkan komunikasi yang efektif antara perawat dan keluarga.
3. Tuliskan pendapatmu (dalam kelompok) apa saja seharusnya dipersiapkan oleh
perawat untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?
Dilema etik merupakan situasi yang di hadapi oleh seseorang dimana ia harus
membuat keputusan mengenai perilaku yang patut.
1. Prinsip moral dalam menyelesaiakan masalah etik
a. Otonomi (Autonomi)
b. Beneficence (Berbuat Baik)
c. Justice (Keadilan)
d. Non-maleficence (tidak merugikan)
e. Veracity (Kejujuran)
g. Confidentiality (Kerahasiaan)
2. Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam
lingkup gawat darurat!
Jawaban :
1. a. Perubahan psikologis yang terjadi pada pasien yaitu:
- Stres dan berpikir yang yang negative akibat kondisi penyakit, Rasa cemas dan
takut bahwa hidup terancan (kematian), trauma, Depresi. Perasaan rapuh karena
ketergantungan fisik dan emosional, memikirkan pihak keluarganya, teman
pasangan yang harus ditinggalkan apabila ia harus mengalami kematian
3. Hal yang harus dipersiapkan oleh perawat dalam menghadapi kasus dilema etik :
yang perlu dipersipakan oleh perawat untuk menghadapi kasus dilemma etik adalah
dengan Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan
sesuatu dan orang lain harus menghargainya, selain itu juga antara lain yang perlu
dipersiapkan yaitu:
a. perawat harus mampu dan tetap mempertahankan kondisi dirinya agar tetap
tenang, apabila perawat sudah tenang maka apapun keputusan yang diambil
tentunya justru lebih baik dan relevan.
b. meninjau terlebih dahulu situasi, kondisi, penyakit pasien untuk menentukan
masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan untuk direalisasikan nantinya
dengan tetap memperhatikan kode etik perawat
c. mengidentifikasi asuhan keperawatan apa yang bisa kita berikan untuk
memaksimalkan status sehat untuk kondisi pasien (memberikan teknik
komunikasi terapeutik kepada keluarga pasien)
d. memposisikan diri untuk tetap bersikap profesional walaupun dalam keadaan
gawat darurat sekalipun
e. tetap fokus dalam pemberian tindakan medis
f. kompak, bersinergi dan bekerjasama dengan sesama tim medis untuk
menyelamatkan nyawa dari pasien