Anda di halaman 1dari 10

Hasil Diskusi Temu 3 Keperawatan Gawat Darurat

1. perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien dan keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat
hasil diskusi:
perubahan psikologis pada pasien dan keluarga yang dalam keadaan gawat darurat
adalah cemas ditandai dengan ketakutan, berkeringat dingin dan gelisah. pasien dan
keluarga dapat mengalami histeris yang sering kehilangan control diri karena ketakutan
yang luar biasa karena suatu kejadian, pasien dan keluarga juga mudah marah karena
mengalami gelisah dan tidak paham akan apa yang harus dilakukan. dikarenakan
parasaan yang cemas pasien dan keluarga tidak dapat berpikir dengan tenang sehingga
tidak bisa mengambil keputusan yang tepat secara cepat. apabila keluarga memiliki
ketergantungan dengan pasien maka akan menimbulkan perasaan ketergantungan fisik
dan emosional secara berlebihan.
2. hambatan yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup gawat
darurat
hasil diskusi:
kita mengetahui bahwa komunikasi efektif dilakukan dengan tepat dan cepat, namun
dalam hal keperawatan gawat darurat kita dalam kondisi dituntut untuk berpikir cepat
dan tepat terkadang banyak sekali perbedaan pendapat antara tenaga medis dengan
tenaga medis, tenaga medis dengan keluarga, dan tenaga medis dengan pasien , kondisi
ini yang menyebabkan mudah marah dan mudah tersinggung dalam komunikasi efektif
dalam lingkup gawat darurat
3. apa yang harus dipersiapkan oleh perawat untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?
hasil diskusi:
Perawat IGD memiliki beban kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perawat
yang berkerja diruang lain. hal yang harus dipersiapkan oleh perawat dalam
menghadapi kasus-kasus dilema, yaitu, menyadari pasien terlantar menjelang ajal
bukan prioritas pertama di IGD, bersikap profesional dan bertanggung Jawab serta
melingdungi hak-hak pasien, memberikan kekuasaan interpretasi dalam memberikan
informasi serta menerapkan kebijakan yang menunjukan respect dan mendukung
perawatan pasien. meskipun Tindakan yang kita lakukan tidak sesuai yang diharapkan
keluarga namun kita harus bisa bertanggung jawab dan memberikan penjelasan bahwa
tenaga medis sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk pasien. serta perawat
harus memiliki sikap yang tegas namun santun dalam menghadapi situasi emosional
dari pasien maupun keluarganya

Pertanyaan:
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat!

2.Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup
gawat darurat!

3. Tuliskan pendapatmu (dalam kelompok) apa yang seharusnya dipersiapkan oleh perawat
untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?

Jawaban:

1. Efek psikologi pada pasien dalam keadaan gawat darurat:


a. Rasa cemas dan takut menghadapi kondisi bahwa hidup sedang dalam keadaan
terancam.
b. Stress dan depresi akibat kondisi penyakit.
c. Perasaan rapuh karena ketergantungan fisik dan ketidakstabilan emosional.
d. Perasaan isolasi dan ketidakberdayaan fisik dimana selalu memerlukan bantuan
orang lain.

Efek psikologis pada keluarga dalam keadaan gawat darurat:


a. Gelisah menghadapi proses pendampingan terhadap pasien.
b. Gelisah menunggu hasil resusitasi merupakan sub tema pertama dari tema gelisah
menghadapi proses resusitasi.
c. Perasaan sedih melihat anggota keluarga mereka dipasangi banyak alat medis.
d. Berusaha kuat dalam mendampingi karena pasien membutuhkan support sistem.
e. Berusaha ikhlas menerima hasil resusitasi.
f. Senang dapat mendampingi dalam kondisi yang dimana keluarga sangat
dibutuhkan oleh pasien.

2. Hambatan komunikasi efektif:


Terkait hambatan yang dialami tenaga medis dalam berkomunikasi dengan keluarga
pasien didapatkan lima yaitu konflik peran, faktor demografi keluarga (usia,
pendidikan, ekomoni), kesalahpahaman (budaya dan bahasa), lingkungan dan situasi
di IGD, serta kondisi psikologis keluarga, keluarga sulit mengerti dan memahami
kondisi, keluarga yang kritis, maupun keluarga yang tidak kooperatif.
3. Prinsip moral yang harus dijalankan ketika menghadapi dilema etik diantaranya:
prinsip otonomi yang dimana harus mampu berpikir logis dalam menentukan
keputusan, prinsip beneficence yaitu melakukan hal yang baik sesuai dengan prosedur
untuk mecegah kesalahan yang memperburuk kondisi pasien, prinsip justice yaitu
melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan hukum dan standar praktik, prinsip non-
malefience berarti tidak menimbulkan bahaya pada klien, prinsip veracity yaitu
menyampaikan sebenar-benarnya untuk meyakinkan klien agar mengerti, prinsip
fidelity yaitu memiliki komitmen untuk menjalankan tanggung jawab, dan prinsip
confidentialy yaitu mampu menjaga segala privasi dari klien. Sebagai perawat harus
mampu berpikir kritis serta melibatkan klien dalam pengambilan keputusan
berdasarkan prinsip moral dalam menyelesaikan permasalahan dilema etik yang
terjadi.
 Perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat
1. Perubahan Psikologis Terhadap Pasien
a. Stres akibat kondisi penyakit
b. Rasa cemas dan takut bahwa hidup terancam (kematian)
c. Perasaan isolasi
d. Depresi
e. Perasaan rapuh karena ketergantungan fisik dan emosional
2. Perubahan Psikologis Terhadap Keluarga
a. Stres akibat kondisi penyakit pasien (anggota keluarga), prosedur penanganan
b. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian pada pasien (anggota keluarga)
 Hambatan yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup gawat
darurat
a. Keluarga sulit mengerti
b. Pendidikan, sosial budaya dan ketidaktahuan
c. Keluarga yang Kritis
d. Bukan keluarga inti dan tidak kooperatif
 Apa yang harus dipersiapkan oleh perawat untuk menghadapi kasus – kasus dilema etik
menurut kelompok kami yang perlu dipersiapkan perawat dalam mengadapi kasus-
kasus dilema etik adalah mental dikarenakan untuk menghadapi keluarga atau pasien
perlu bersabar dalam menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan konsisi pasien
tersebut, selanjutnya yang perlu dipersipkan adalah kemampuan yang adekuat dalam
mengambil keputusan, dikarenakan jika keluarga menanyakan knpa melakukan
tindakan tersebut kita sudah siap dan mengetahui jawaban yang akan diberikan, dan
memberikan penjelasan keuntungan kerugian tindakan yang akan dilakukan, dan jika
semua nya telah dijelaskan tetapi, pasien dan keluarga tetap menolak kita dan tenaga
medis yang lain harus dapat mencari jalan tengah atau jalan keluar yang dimana
kembali lagi melihat kondisi pasien agar kita tenaga medis dapat menolong dan
mampu mengobati pasien.

Pertanyaan
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang
dalam keadaan gawat darurat?
Jawaban:
Hal yang mungkin terjadi dalam perubahan psikologis pada pasien maupun
keluarga pasien yaitu pasien dengan gawat darurat mungkin akan mengalami
stres dan cemas akan kondisinya ada rasa takut yang berlebih sehingga hal ini
dapat memicu adanya suatu perubahan psikolgis hal ini terjadi karena adanya
rasa takut akan adanya suatu perubahan yang mungkin saja menurut pasien hal
tersebut akan menjadi suatu hal yang merugikan nantinya maka hal ini perlu
adanya suatu pemahaman yang lebih agar pasien dan keluarga pasien mampu
menerima baik buruknya kondisi pasien yang akan dialami nantinya.
2. Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam
lingkup gawat darurat?
Hambatan yang mungkin saja terjadi dalam komunikasi efektif diantaranya,
tidak adanya hubungan yang baik, kurangnya pemahaman, tidak adanya feed
back, ke tiga hal inilah yang menjadi suatu hambatan dalam komunikasi
efektif yang mana dalam keperawatan gawat darurat akan mengutamakan
adanya kolaborasi ketika hal itu terjadi maka akan menjadi suatu
permasalahan nantinya dalam memberikan suatu tindakan medis dan perlu
diingat juga dlam asuhan keperawatan gawat darurat ketepatan dan kecepatan
dalam melakukan tindakan juga menjadi hal yang sangat penting guna
mengutamakan keselamatan pasien.
Kondisi pasien yang tidak stabil dan umumnya mengalami penurunan
kesadaran,
menjadikan keluarga sebagai pihak penting dalam pembuat keputusan yang
berkaitan dengan tindakan keperawatan. Dalam kondisi seperti itu, tentunya
dibutuhkan komunikasi yang efektif antara perawat dan keluarga.
3. Tuliskan pendapatmu (dalam kelompok) apa saja seharusnya dipersiapkan oleh
perawat untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?
Dilema etik merupakan situasi yang di hadapi oleh seseorang dimana ia harus
membuat keputusan mengenai perilaku yang patut.
1. Prinsip moral dalam menyelesaiakan masalah etik
a. Otonomi (Autonomi)
b. Beneficence (Berbuat Baik)
c. Justice (Keadilan)
d. Non-maleficence (tidak merugikan)
e. Veracity (Kejujuran)
g. Confidentiality (Kerahasiaan)

Untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik maka kita perlu mempersiapkan


diantaranya,:
1. Kesiapan, kesiapan yang dimaksud disini yaitu mampu menghadapi situasi
dalam keadaan gawat darurat, misalkan dalam melakukan tindakan tentu
kita akan menghadapi suatu permasalahan seperti pasien atau kelaurga
pasien tidak menyetujui adanya tindakan tersebut maka disini perlu adanya
kesiapan jika adanya penolakan tindakan yang akan dilakukan nantinya.
2. Pemahaman, hal ini bisa menjadi suatu indikator penting ketika akan
menyamakan pendapat pasien, keluarga pasien dengan tenaga medis sama
halnya dengan penolakan tindakan yang dilakukan pasien maupun
keluarga pasien maka disini peran kita memberikan suatu pemahaman
kepada pasien dilakukan yang berguna nantinya dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan dari pihak pasien.
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang dalam
keadaan gawat darurat!
Jawaban :
Perubahan Psikologis yang terjadi pada pasien ataupun keluarga pasien dalam kondisi gawat
darurat adalah perasaan kecemasan yang dimana perasaat takut terhadap kondisi dari pasien tersebu
apakah dapat ditangani dengan baik oleh tim medis atau tidak serta pada pasien mungkin cemas
karena tidak bisa menahan sakit. Selanjutnya histeris, mudah marah dikarenakan bingung serta
gelisah denan kondisi dari pasien dan tidak tau apa yang harus diperbuat menjadikan keluarga pasien
agak lebih sensitive dan mudah marah
2. Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam lingkup
gawat darurat !
Jawaban :
a. Hambatan fisik
Hambatan fisik biasanya dapat disebabkan oleh kondisi fisik seperti lingkungan
diruangan, kecemasan yang dialami oleh keluarga pasien, kecemasamn yang dialami
antar tenaga medis.
b. Hambatan semantik
Telah kita ketahui bersama bahwa dalam keadaan gawat darurat tenaga media dituntut
untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat maka tidak dapat dipungkiri bahwa
terdapat perbedaan pendapat diantara tenaga medis. Terkadang didalam berkomunikasi
juga entah diantara tenaga medis dengan tenaga medis lainnya, tenaga medis dengan
keluarga pasien, ataupun tenaga medis dengan pasien dalam berkomunikasi
menggunakan kata-kata yang kurang jelas, tidak mudah dimengerti, berbelit-belit
sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam menafsirkan atau kesalahan dalam
memberikan pengertian.
c. Hambatan psikologis
Dalam hambatan psikologis ini seperti adanya perbedaan nilai keyakinan atau sudut
pandang yang berbeda diantara tenaga medis dengan tenaga medis lainnya, tenaga medis
dengan keluarga pasien, ataupun tenaga medis dengan pasien.
3. Tuliskan pendapatmu (dalam kelompok) apa yang seharusnya dipersiapkan oleh perawat
untuk menghadapi kasus-kasus dilemma etik?
Jawaban :
Pada proses keperawatan, seringkali terjadi pasien meminta perawatan yang tidak sesuai
dengan anjuran yang diberikasn oleh perawat yang disebut dilema etik. Dilema etik
merupakan situasi yang di hadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan
mengenai perilaku yang patut. Ketika perawat mengalami dilema etik, tidak ada benar dan
salah dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi keputusan tersebut harus diambil dengan
pemikiran yang rasional bukan secara emosional. Dalam hal ini yang dapat dipersiapkan
perawat yakni melengkapi atau mengembangkan data dasar dimana meliputi siapa saja yang
terlibat dalam dilemma etik baik itu petugas maupun keluarga serta menginformasikan
tindakan dan kosekuensi atas tindakan yang dilakukan, perawat juga perlu melakukan
identifikasi konflik jikalau konflik timbul saat perawat tidak merapkan etik keperawatan
tentunya perawat dalam instalasi gawat darurat perlu menyiapkan/mengambil keputusan
dimana melibatkan pihak – pihak yang terlibat dalam dilemma etik baik itu perawat, klien,
ataupun keluarga pasien.
1. Tuliskan perubahan psikologis yang mungkin terjadi pada pasien atau keluarga yang
dalam keadaan gawar darurat!

2. Tuliskan hambatan apa saja yang mungkin muncul dalam komunikasi efektif dalam
lingkup gawat darurat!

3. Tuliskan hambatan(dalam kelompok) apa yang seharusnya dipersiapkan oleh perawat


untuk menghadapi kasus-kasus dilema etik?

Jawaban :
1. a. Perubahan psikologis yang terjadi pada pasien yaitu:
- Stres dan berpikir yang yang negative akibat kondisi penyakit, Rasa cemas dan
takut bahwa hidup terancan (kematian), trauma, Depresi. Perasaan rapuh karena
ketergantungan fisik dan emosional, memikirkan pihak keluarganya, teman
pasangan yang harus ditinggalkan apabila ia harus mengalami kematian

b. Perubahan psikologis yang terjadi pada keluarga pasien yaitu:


- Kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan, mudah marah (emosi meningkat)

2. Kesulitan keluarga pasien dalam mencerna informasi


- Perbedaan persepsi antara keluarga dengan tim medis yang menimbulkan
terjadinya kesalah pahaman antara keluarga dengan tim medis
- Adanya istilah medis yang dicantumkan oleh perawat dalam menjelaskan problem
ke keluarga pasien sehingga justru mempersulit keluarga pasien untuk menerima
informasi
- Keluarga yang terlalu menuntut tim medis untuk mengoptimalkan kondisi pasien
terkait sehingga justru mampu memicu emosi keluarga ke tim medis

3. Hal yang harus dipersiapkan oleh perawat dalam menghadapi kasus dilema etik :
yang perlu dipersipakan oleh perawat untuk menghadapi kasus dilemma etik adalah
dengan Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan
sesuatu dan orang lain harus menghargainya, selain itu juga antara lain yang perlu
dipersiapkan yaitu:
a. perawat harus mampu dan tetap mempertahankan kondisi dirinya agar tetap
tenang, apabila perawat sudah tenang maka apapun keputusan yang diambil
tentunya justru lebih baik dan relevan.
b. meninjau terlebih dahulu situasi, kondisi, penyakit pasien untuk menentukan
masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan untuk direalisasikan nantinya
dengan tetap memperhatikan kode etik perawat
c. mengidentifikasi asuhan keperawatan apa yang bisa kita berikan untuk
memaksimalkan status sehat untuk kondisi pasien (memberikan teknik
komunikasi terapeutik kepada keluarga pasien)
d. memposisikan diri untuk tetap bersikap profesional walaupun dalam keadaan
gawat darurat sekalipun
e. tetap fokus dalam pemberian tindakan medis
f. kompak, bersinergi dan bekerjasama dengan sesama tim medis untuk
menyelamatkan nyawa dari pasien

Anda mungkin juga menyukai