Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR KEWARGANEGARAAN

“ BENTUK-BENTUK DEMOKRASI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA”

DOSEN PENGAMPUH : JAMIL, S.H., M.H

OLEH:

RISWAN (162201195)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................1
C. Tujuan ......................................................................................................................... ............ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Pengertian Demokrasi ............................................................................................................. 2
B. Sejarah Demokrasi Di Indonesia...............................................................................................2
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi.........................................................................................................3
D. Landasan-Landasan Demokrasi Di Indonesia...........................................................................4
E. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia........................................................................................5
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................... ....... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................. ........... 8
B Saran. .......................................................................................................................... ............ 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kewarganegaraan, dan
tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan
yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Bentuk-Bentuk Demokrasi
Dan Pelaksanaannya Di Indonesia ” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai
rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaika.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Buton. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah sayai di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.

Baubau, 4 Juni 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat. Begitulah pemahaman yang paling
sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. Demokrasi pada
dasarnya adalah aturan orang, dan didalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai
hak, kesempatan dan suara yang sama didalam mengatur pemerintahan di dunia publik.
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi
yang berwatak anti feodalisme dan antiinterialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat
sosialis. Maka dari itu dalam makalah ini Penyusun akan memaparkan tentang perkembangan
dan penerapan demokrasi di Indonesia. Bangsa Indonesia degan segala keanekaragamannya
merupakan suatu ciri khas yang tidak dimiliki oleh negara lain. Kita memiliki ideologi dan dasar
hukum yang sama, tujuannya sama, dan jiwa yang sama, semuanya terkandung dalam Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Demokrasi?
2. Bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia?
3. Apa-apa saja prinsip-prinsip dari Demokrasi?
4. Apa-apa saja landasan Demokrasi Indonesia?
5. Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Demokrasi
2. Untuk mengetahui sejarah demokrasi di Indonesia
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari Demokrasi
4. Untuk mengetahui landasan Demokrasi Indonesia
5. Untuk mengetahui pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi

iv
Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia” yang terdiri
dari dua kata yaitu demosyang berarti rakyat,kratos atau crateinyang berati kedaulatan atau
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan
atau kedaulatan ada ditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dilibatkan dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berikut ini pengertian Demokrasi menurut para ahli, yaitu:


1. Menutut Aristoteles, demokrasi adalah suatu negara kebebasan karena melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalamnya.
2. Menurut Abraham Lincoln, Democracy is goverment of the people, by the people, and for the
people ( Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
3. Menurut Muhammad Hatta, Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian
kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

B. Sejarah Demokrasi di Indonesia


Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus
1945, para Pendiri Negara Indonesia melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menganut paham
atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti NKRI tergolong sabagai
negara yang menganut paham Demikrasi Perwakilan.

Penetapan paham demokrasi sebagai tatanan pengaturan hubungan antara rakyat disatu
pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI
tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebagian terbesarnya pernah
mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropa Barat
(khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan pendidikan
tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa
dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang
di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.

v
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Pada dasarnya prinsip demokrasi terbagi atas beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Kedaulatan ditangan rakyat
Kedaulatan rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Ini berarti
kehendak rakyat rakyat merupakan kehendak tertinggi. Apabila setiap warga negara mampu
memahami arti dan makna dari prinsip demokrasi.
2. Pengakuan dan perlindungan terhadap HAM
Pengakuan bahwa semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama, dengan tidak
membeda-bedakan agama, suku, ras, dan budaya. Pengakuan akan HAM di Indonesia telah
tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi
Universal PBB. UUD 1945 dimuat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan ke empat,
Batang Tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR menegenai HAM telah tertuang dalam ketetapan
MPR No. XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM, Undang Undang yang mengatur dan menjadi HAM di Indonesia adalah Undang-Undang
No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.

3. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dantidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan
bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan.
4. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama didepan hukum,
pengadilan, dan pemerintahan tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
5. Pengambilan keputusan atas musyawarah
Dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan bersama
(musyawarah) untuk mencapai mufakat.
6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
Dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politik ini berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
D. Landasan-landasan Demokrasi Indonesia
Adapun landasan-landasan demokrasi pancasila, yaitu:

vi
1. Pembukaan UUD 1945
a) Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.
b) Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
c) Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat Rahmad Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas
d) Aline keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.

2. Batang Tubuh UUD 1945


a) Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang Kedaulatan adalah ditangan rakyat.
b) Pasal 2 yautu tentang Majelis Permusyawaratan rakyat.
c) Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
d) Pasal 24 dan 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.
e) Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan didepan hukum.
f) Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah
diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktekkan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-
1949) kemudian dilanjutkan pata berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS)
1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yudiris resmi berakhir pada tanggal 5 Juli 1959
bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya demokrasi
parlementer (1945 – 1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program
dari suatu pemerintahana tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya
perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin
Lahirnya demokrasi terpimpin karena ada kesadaran dan keyakinan terhadap keburukan
yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya
masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi. Secara

vii
konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan
myang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden. Sukarno ketika
memberikan amanat kepada konstitusi tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi
terpimpin, antara lain:
a. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator.
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar
hidup bangs Indonesia.
c. Demokrasi adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang
meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
d. Inti dari pada pemimpin dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan
dalam demokrasi terpimpin.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indonesia. Namun, dalam
praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga
seringkali menyimpang dan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya
adalah selain terletak pada Presiden juga karena kelemahan Legislatif sebagai patner dan
pengontrol eksekutif serta situasi sosial politik yang tidak menentu saat itu.
3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi
haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai kemasuaian sesuai dengan martabat
dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan
musyawarah dalam menyelesaikan masalah bangsa, dan harus dimanfatkan untuk mewujudkan
keadilan sosial. Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan
permasalahan yang dialami oleh bangsa indonesia pada berlakunya demokrasi parlementer dan
demokrasi terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang
bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong. Meskipun demokrasi ini tidak bertentangan
dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa

viii
orde baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip
demokrasi Pancasila, diantaranya:

a. Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan adil.


b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi PNS.
c. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.
a) Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila. Namun
perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila
dari masa orde baru.
Pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
d. Konsep trias politica (Pilar Kekuasaan Negara) masin-masing bersifat otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat berdasarkan
kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara
pekalsanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena
penyelenggaraan pemerintah NKRI berdasarkan konstitusi. Demokrasi Pancasila hanya akan
dapat dilaksanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami
dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik
pendukungnya.

ix
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang bisa saya petik dari makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia” yang terdiri dari
dua kata yaitu demosyang berarti rakyat,kratos atau crateinyang berati kedaulatan atau
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan
atau kedaulatan ada ditangan rakyat.
2. Adapun prinsip-prinsip dari demokrasi, yaitu Kedaulatan ditangan rakyat, pengakuan dan
perlindungan terhadap HAM, pemerintahan berdasar hukum (konstitusi), peradilan yang bebas
dan tidak memihak, pengambilan keputusan atas musyawarah, dan adanya partai politik dan
organisasi sosial politik.
3. Adapun landasan-landasan demokrasi pancasila, yaitu Pembukaan UUD 1945 dan Batang
Tubuh UUD 1945.
4. Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah
diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu demokrasi parlementer (liberal),
demokrasi terpimpin,demokrasi pancasila pada era orde baru, dan demokrasi pancasila pada era
orde reformasi.

B. Saran
Dewasa ini kekurangan dan sejarah yang kelam bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia
dimasa lalu hendaknya menjadi pembelajaran dan tidak diulang kembali. Kemudian hendaknya
masyarakat tidak terlalu eksklusif atau ekstrim dalam memandang perbedaan keyakinan, agama,
adat istiadat, perbedaan politik, dan sebagainya. Sebab perbedaan itu adalah bagian dari
demokrasi. Dan bagi Para Petinggi yaitu Pemerintah, agar kiranya lebih memperhatikan
kehidupan rakyatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska
Riau).
Azra. Azyumardi. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. (Jakarta:

x
ICCE UIN Syarif Hidayatullah).
Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Jakarta: PT Rineka
Cipta).
Miriam, Budiardjo. 1996. Demokrasi di Indonesia. (Jakarta: Gramedia).
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan.
(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga).

xi

Anda mungkin juga menyukai