Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DEMOKRASI DI INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:

DEDI HERMAWAN SYAHPUTRA, SH.,MH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

- P. Mega Hanum
- MHD. Rianda
- Ezra Cristina

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP BUDIDAYA BINJAI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur khadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan
kewarganegaraan ini dengan tepat waktu dengan judul “Demokrasi di Indonesia”
guna untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Tidak lupa
pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dedi Hermawan Syahputra,
SH.,MH selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan STKIP
Budidaya Binjai yang telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
cara penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya. Oleh karna itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menjadi
acuan bagi kami agar dapat membuat makalah selanjutnya dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menambah pengetahuan tentang
kewarganegaan khususnya mengenai demokrasi di Indonesia.

Binjai, 9 Maret 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................II
Daftar isi..................................................................................................III
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang.............................................................................1
1.1 Rumusan masalah........................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................1

BAB II Pembahasan
A. Pengertian demokrasi...................................................................2
B. Sejarah singkat demokrasi di dunia..............................................2
C. Sejarah demokrasi di indonesia....................................................3
D. Prinsip-prinsip demokrasi.............................................................6
E. Jenis-jenis demokrasi....................................................................7
F. Ciri-ciri demokrasi........................................................................9
G. Contoh demokrasi........................................................................10

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan..................................................................................13
3.1 Saran............................................................................................10
Daftar Pustaka.................................................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
tahun 1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun
masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian
kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya
masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
b. Bagaimana sejarah demokrasi dunia dan di indonesia?
c. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi? dan
d. Apa saja jenis-jenis demokrasi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu demokrasi
b. Untuk mengetahui bagaimana sejarah demokrasi dunia hingga masuk ke indonesia
c. Untuk mengetahui apa-apa saja prinsip-prinsip yang terdapat dalam demikrasi
d. Untuk mengetahui macam-macam jenis demokrasi

iv
BAB II
PEMBAHASAN
DEMOKRASI DI INDONESIA

A. Pengertian Demokrasi
1) Menurut KBBI
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya
turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.
Kemudian, demokrasi juga diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
semua warga negara.
2) Menurut Para Ahli
a) Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
b) Joseph A. Schemer
Demokrasi adalah suatu rencana institusi untuk mencapai keputusan
politik. Individu bisa mendapatkan kekuasaan untuk memutuskan dan
memperjuangkan suara rakyat.
c) Sidney Hook
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan, dimana keputusan
pemerintah secara langsung tidak langsung berdasarkan kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat.
d) Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi adalah sistem pemerintahan, dimana pemerintah diminta
untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka di wilayah publik oleh
warganegara. Warga bertindak secara tidak langsung melalui kerjasama
dengan para wakil yang terpilih.
e) Henry B. Mayo
Demokrasi adalah sistem politik yang menunjukkan kebijakan umum atas
dasar wakil yang diawasi oleh rakyat, melalui pemilihan secara berkala atas
dasar kebebasan politik.

v
B. Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia
Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan
Yunani. Dengan sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh
perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya. Demokrasi murni
atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun
kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis
diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum
masehi.

Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak


demokrasi Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua
ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif
dan yudisial di pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga
Athena. Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis
Athena. Meski dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol
langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau
pengadilan untuk membantu kendali politik.

Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan
tersebut tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan
meskipun hanya beberapa orang yang dapat bergabung.

C. Sejarah Demokrasi di Indonesia


Mengutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Demokrasi di Indonesia (2012) yang
ditulis oleh Nadhirun, sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20.
Pada fase ini, Indonesia masih mengalami penjajahan oleh Belanda dan pemikiran
demokrasi modern dari barat sudah mulai masuk ke Indonesia. Tepatnya, anak-anak
muda dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Eropa banyak membaca ide-
ide demokrasi melalui buku serta ruang-ruang diskusi terbuka. Kemudian, mereka
banyak mendapatkan inspirasi mengenai konsep negara demokrasi yang terbuka dan
sangat kontradiktif dengan Indonesia.
Generasi pertama yang merasakan bagaimana indahnya demokrasi di negara-
negara Eropa adalah Mohammad Hatta yang kelak menjadi Wakil Presiden
Indonesia. Hatta belajar di Belanda dan menyerap berbagai ide-ide demokrasi. Di
generasi Hatta ini, ide-ide demokrasi meresap di benak anak muda Indonesia dan

vi
memulai gerakan-gerakan kemerdekaan. Mengalami banyak ganjaran karena transisi
dari penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang, akhirnya kemerdekaan resmi
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Perkembangan demokrasi di Indonesia dilihat dari segi waktu dibagi dalam empat
periode, yaitu:

1. Demokrasi Parlementer Periode1945-1959


Sistem demokrasi parlementer mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di
proklamirkan dan mulai diperkuat dalam UndangUndang Dasar 1945 dan 1950,
ternyata sistem demokrasi parlementer ini kurang cocok untuk Indonesia,
meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada beberapa negara Asia lain.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer
dimana badan eksekutif terdiri dari Presiden beserta MenteriMenterinya yang
mempunyai tanggung jawab politik. Karena fragmentasi partai-partai politik setiap
kabinet berdasarkan kondisi yang berkisar pada satu atau dua partai besar dan
beberapa partai kecil. Koalisi ternyata tidak berjalan dengan baik dan partai-partai
koalisi tidak segan-segan untuk menarik dukungannya sewaktu-waktu, sehingga
kabinet seringkali jatuh karena keretakan dalam koalisi sendiri.
Umumnya kabinet dalam masa pra-pemilihan umum yang diadakan
dalam tahun 1955 tidak dapat bertahan lebih lama dari rata-rata delapan bulan, dan
hal ini menghambat perkembangan ekonomi politik dan politik oleh karena
pemerintah tidak memperoleh kesempatanmelaksanakan programnya. Namun
pada periode ini kedudukan parlemen sangat kuat dan pada gilirannya menguat
pula kedudukan partai politik karena itu segala hal yang terkait dengan kebijakan
negara tidak lepas dari sikap kritis para anggota parlemen untuk mendebatnya baik
melalui forum parlemen maupun secara sendiri- sendiri.
2. Demokrasi Terpimpin Periode 1959-1965
Ciri sistem politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden,
terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik.12 Dalam praktik
pemerintahan, pada periode ini telah banyak melakukan distrosi terhadap praktik
demokrasi. Dekrit Presiden 5 Juli dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk
mencari jalan keluar dari kemacetan politik yang terjadi dalam sidang konstituante
merupakan salah satu bentuk penyimpangan praktik demokrasi.
Begitu pula dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah ditegaskan bahwa bagi
seorang presiden dapat bertahan sekurang-kurangnya selama lima tahun. Akan
tetapi ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengatakan Ir. Soekarno sebagai

vii
presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun. Banyak
terjadi penyimpanganpenyimpangan pada praktik demokrasi, terutama pada
bidang eksekutif. Misalnya Presiden diberi wewenang untuk campur tangan di
bidang yudikatif. Hal itu dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 19/1964, di
bidang legislatif presiden dapat mengambil tindakan politik berdasarkan peraturan
tata tertib peraturan presiden Nomor 14/1960 dalam hal anggota Dewan
Perwakilan Rakyat tidak mencapai manfaat. Demokrasi terpimpin Soekarno
bukanlah demokrasi yang sebenarnya, melainkan sebagai bentuk keotoriteran.
Bentuk sistem demokrasi ini tidak mencerminkan arti dari demokrasi itu sendiri.
Demokrasi terpimpin dari Soekarno berakhir dengan lahirnyaGerakan 30
September PKI (G30SPKI).

3. Demokrasi Pancasila Periode 1965-1998


Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya G30SPKI. Landasan
formil periode ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta ketetapan
MPRS. Semangat yang mendasari lahirnya periode ini adalah ingin
mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen dan murni. Untuk meluruskann dari
penyelewangan terhadap Undang-Undang Dasar yang terjadi pada masa
Demokrasi Terpimpin, kita telah mengadakan tindakan korektif. Ketetapan MPPS
Nomor III/1963 yang menetapkan masa jabatan seumur hidap untuk Ir. Soekarno
telah dibatalkan dan jabatan Presiden kembali menjadi selektif selama lima tahun.
Pada periode ini praktik demokrasi di Indonesia senantiasa mengacu pada
nilai-nilai Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Maka dari itu demokrasi
pada masa ini disebut dengan Demokrasi Pancasila. Karena dalamdemokrasi
pancasila memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem demokrasi, karena
rakyat mempunyai hak yang sama untuk menentukan dirinya sendiri. Begitu juga
dengan partisipasi politik yang sama semua rakyat. untuk itu pemerintah patut
memberikan perlindungan dan jaminan bagi warganegara dalam menjalankan hak
politik.Akan tetapi, “Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru hanya sebagai
retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praksis atau penerapan. Karena
dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan
ruang bagi kehidupan berdemokrasi.
4. Demokrasi Periode Reformasi 1998-sekarang
Ditandai dengan lengsernya presiden terdahulu, Soeharto yang menjabat
sebagai presiden selama sekitar 32 tahun. Demokrasi Indonesia periode reformasi
meletakkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia pada masa
selanjutnya. Terdapat beberapa indikator pelaksanaan demokrasi di Indonesia,
yaitu:

viii
a. Diberikan kebebasan pers sebagai ruang publik untuk berpartisipasi
dalam kebangsaan dan kenegaraan.
b. Berlakunya sistem multipartai, diberlakukan ini terlihat pada Pemilihan
Umum 1999.
Masa ini adalah kesempatan pada rakyat untuk berserikat dan berkumpul
sesuai ideologi dan aspirasi politiknya. Karakteristik periode reformasi merupakan
demokrasi Pancasila. Warga negara bertugas mengawal demokrasi agar dapat
teraplikasikan dalam aspek kehidupan. Karakteristik demokrasi pada periode
reformasi adanya Pemilu lebih demokratis, terjadi perputaran kekuasaan dari
pemerintah pusat hingga daerah. Pola rekrutmen politik terbuka Hak-hak dasar
warga negara, rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara
terbuka. Setiap warga negara yang mampu dan memenuhi syarat dapat menduduki
jabatan politik tanpa diskriminasi. Hak-hak dasar warga negara terjamin, sebagian
besar hak dasar rakyat bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan pers dan sebagainya.

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi adalah mekanisme dalam sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan
pemerintah. Indonesia sendiri merupakan Negara yang menganut sistem demokrasi.
Dengan demokrasi, seluruh warga negara mempunyai hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang bisa mengubah hidup mereka. Demokrasi yang saat ini
dipakai Indonesia merupakan bagian dari pengaruh konsep demokrasi modern.

Adapun prinsip-prinsip demokrasi antara lain:

a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga


b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
f. Menjamin tegaknya keadilan

ix
E. Jenis- Jenis Demokrasi
Jenis demokrasi berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

Ada dua jenis demokrasi yaitu:

1) Demokrasi langsung dan


2) Demokrasi tidak langsung atau perwakilan

Kedua macam demokrasi ini perbedaannya terletak dalam sistem penyaluran aspirasi
rakyatnya, berikut penjelasannya.

1) Demokrasi Langsung

Demokrasi ini merupakan demokrasi yang secara langsung melibatkan rakyat


dalam proses pengambilan keputusan tanpa adanya perwakilan. Biasanya kalau akan
membentuk undang-undang atau peraturan-peraturan pemerintah, pertemuan atau
rapat akan diadakan untuk mengumpulkan seluruh warganya.Melansir dari website
Council of European Portal, jenis demokrasi ini digunakan beribu-ribu tahun yang
lalu di kota Athena di Yunani pada abad ke-5 Sebelum Masehi. Karena itu, kota
Athena kuno dianggap sebagai nenek moyang demokrasi.Waktu itu, di Athena
jumlah penduduknya sangat sedikit dan hanya laki-laki dewasa dan bukan budak saja
yang bisa turut berpartisipasi dalam kegiatan politik ini. Itu kenapa sangat mungkin
untuk jenis demokrasi ini diterapkan.Di era modern sekarang, salah satu negara yang
paling dikenal karena menerapkan sistem demokrasi langsung adalah Swiss.

Menurut The International Observatory on Participatory Democracy (IOPD), di


Swiss, pembuatan undang-undangnya sangat mementingkan jumlah vote dari
rakyatnya. Jadi setelah undang-undang itu dirumuskan oleh ahli, dinilai oleh
masyarakat, lalu didiskusikan oleh pihak parlemen, adanya referendum atau
pemungutan suara publik sangatlah dimungkinkan. Referendum akan diadakan jika
mendapat persetujuan dari 50.000 warganya. Jadi memutuskan undang-undang yang
berlaku bisa menggunakan vote dari rakyatnya secara langsung.Seperti melansir
World Economic Forum (2017), sistem Landsgemeinde juga masih digunakan untuk
memilih wakil rakyat dengan cara mengangkat tangan di Appenzell Innerrhoden,
salah satu daerah di Swiss.

2) Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan

Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang menggunakan sistem


perwakilan. Menurut laporan dari Thoughtco (2021), hampir 60% negara di dunia

x
menerapkan demokrasi ini dalam pemerintahannya, termasuk Amerika Serikat,
Britania Raya, dan Prancis.

JIka menerapkan demokrasi ini, maka ciri yang paling menonjol adalah
pengambilan. keputusan dalam pemilihan pejabat pemerintahan seperti presiden,
wakil presiden, dan pembuatan peraturan-peraturan akan diwakili oleh badan
perwakilan rakyat, seperti MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Seluruh rakyat
nggak turun langsung dalam pengambilan keputusan seperti yang dilakukan oleh
warga Swiss, atau warga Athena Kuno ribuan tahun lalu. Mereka harus menyalurkan
aspirasinya terlebih dahulu melalui lembaga-lembaga perwakilan.Di Indonesia,
seperti melansir website Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, penerapan
demokrasi tidak langsung dapat dilihat dari pembuatan undang-undang yang menjadi
tugas DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan dapat dirancang oleh DPR, presiden,
ataupun DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

Jenis Demokrasi Berdasarkan Sistem

Menurut Saylor Academy (2019), jenis demokrasi juga bisa dibedakan menjadi tiga
berdasarkan sistemnya, yaitu:

1) demokrasi dengan sistem parlementer


2) demokrasi dengan sistem presidensial dan
3) demokrasi campuran

Perbedaan dari keduanya terletak pada sistem pemilihan, pembagian kekuasaan


eksekutif dan parlemennya, dan peran partai politik di dalamnya.

1) Demokrasi Parlementer

Nama parlementer sendiri diambil karena kekuasaan tertinggi negara untuk


menjalankan pemerintahan diberikan kepada lembaga legislatif suatu negara atau
parlemen. Menurut laporan dari Kompas, parlemen memiliki kekuasaan untuk
memilih dan mengatur masa jabatan kepala negara dan pemerintahannya, dan kabinet
yang membantu jalannya pemerintahan. Sedangkan, parlemen sendiri terdiri atas
orang-orang dari partai politik tertentu yang dipilih melalui pemilihan umum.Seperti
sistem pemerintahan Indonesia pada masa Orde Lama yang menggunakan sistem
parlementer, pemerintahan parlementer dikepalai oleh seorang perdana menteri.
Sedangkan, kepala negara dijabat oleh raja, sultan, maupun presiden.Dengan
besarnya kekuasaan parlemen tersebut, kita bisa tahu kalau demokrasi yang dilakukan
terutama pada sistem pemilihan pejabat negaranya mayoritas ada pada tingkat
legislatif atau parlemen saja. Contoh negara yang masih menerapkan sistem

xi
pemerintahan dan demokrasi ini adalah Inggris, India, Malaysia Jepang, dan Australia
(Rahayu, 2014).

2) Demokrasi Presidensial

Dalam demokrasi presidensial kekuasaan tertingginya adalah seorang presiden


yang berperan baik sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan.Oleh karena
itu, sebagai kepala pemerintahan, presiden bukan merupakan anggota parlemen,
sebagaimana perdana menteri di sistem parlementer. Dan, partai politik dianggap
sebagai wadah masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemerintahan.Pada sistem
ini, pemilihan presiden dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dijelaskan
pada website rumahpemilu.org, secara langsung berarti dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan umum, secara tidak langsung dipilih oleh badan perwakilan rakyat, seperti
MPR. Di Indonesia sendiri pemilihan langsung baru dilakukan pada pemilu tahun
2004 setelah yang dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem
pemerintahan dan demokrasi presidensial adalah Amerika Serikat, Brasil, dan
Argentina (Rahayu, 2014), termasuk Indonesia.

3) Demokrasi campuran

Demokrasi campuran disebut juga dengan demokrasi gabungan, yaitu bentuk


demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari bentuk
demokrasi formal dan material. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-
blok.

F. Ciri- ciri Demokrasi


Negara penganut sistem pemerintahan demokrasi biasanya memiliki beberapa ciri-
ciri, diantaranya:

1. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat


Segala keputusan yang akan atau sudah diambil harus berdasarkan aspirasi dan
kepentingan seluruh warga negara, bukan atas dasar kepentingan suatu kelompok.
Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme di
dalam masyarakat.

xii
2. Menjalankan Konstitusi
Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan kekuasaan rakyat,
harus dilakukan berdasarkan konstitusi. Hal tersebut tertuang di dalam penetapan
Undang-Undang, dimana hukum harus berlaku secara adil bagi seluruh warga negara.

3. Adanya Perwakilan Rakyat


Dalam sistem demokrasi terdapat lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi untuk
menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Di Indonesia, lembaga ini
dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipilih melalui pemilihan umum
sehingga kekuasaan serta kedaulatan rakyat diwakili oleh anggota dewan terpilih.

4. Adanya Sistem Partai


Di negara demokrasi, biasanya memiliki beragam partai politik. Partai merupakan
salah satu sarana dalam pelaksanaan sistem demokrasi. Melalui suatu partai, rakyat
dapat menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah secara sah.

Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah sesuai atau tidaknya
dengan aspirasi dan kepentingan warganya. Selain itu, partai juga dapat mewakili
rakyat dalam mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara maupun
pemimpin daerah.

G. Contoh Demokrasi
Adapun contoh demokrasi yang dapat ditemui di dalam kehidupan
bermasyarakat, baik itu ruang lingkup keluarga, sekolah, negara, dan juga lingkungan
yang ada disekitar kita. Berikut ini adalah beberapa contoh demokrasi yang perlu
diketahui:

Contoh Demokrasi di Lingkungan Keluarga: Ruang lingkup keluarga merupakan


lingkungan yang paling kecil dalam kehidupan bermasyarakat, pastinya demokrasi
dapat dimulai dari keluarga kita sendiri. Berikut ini adalah beberapa contoh
demokrasi yang ada di lingkungan keluarga, antara lain:

1. Berlaku Adil Kepada Semua Anggota Keluarga


Demokrasi yang pertama adalah sikap kita kepada semua anggota keluarga
yang ada, dimana kita harus bersikap adil kepada orang tua, saudara, ataupun
kerabat terdekat. Hal tersebut bisa membuat hubungan kekeluargaan dapat
terjalin dengan harmonis.

xiii
2. Bebas Mengeluarkan Pendapat
Semua anggota keluarga mempunyai hak yang sama dalam mengutarakan
pendapat. Hal ini harus dijaga dengan baik supaya tidak terjadi
kesalahpahaman karena suatu perkara. Terlebih lagi bila salah paham tersebut
tidak diselesaikan dengan baik, maka nantinya akan berakibat fatal jika tidak
segera diluruskan.

Contoh Demokrasi di Lingkungan Sekolah: Selain di lingkungan keluarga, ada


pula contoh demokrasi yang ada di lingkungan sekolah. Disini, baik itu siswa ataupun
guru, wajib menjunjung tinggi demokrasi. Contoh demokrasi yang ada di lingkungan
sekolah sendiri sangat banyak, antara lain:

1. Pemilihan Ketua Kelas dengan Cara Voting atau Musyawarah


Salah satu contoh demokrasi yang ada di lingkungan sekolah adalah
pemilihan ketua kelas. Dimana pemilihan tersebut dapat dilakukan dengan
cara musyawarah atau voting yang dipimpin oleh guru. Tak hanya
pemilihan ketua kelas saja, tapi pemilihan ketua lainnya juga dapat
dilakukan dengan cara musyawarah. Misalnya saja pemilihan ketua OSIS,
ketua kegiatan, pengurus kelas, dan lainnya.
2. Saling Menghargai Pendapat Orang Lain
Menanamkan sikap saling menghargai orang lain sudah seharusnya
dimulai sejak di bangku sekolah. Disini, peran seorang guru sangatlah
penting untuk mengajarkan kepada muridnya mengenai sikap tersebut. Hal
itu dapat dimulai dari hal sepele seperti menghargai pendapat siswa, tidak
tertawa ketika siswa lain menjawab, dan lainnya.

Contoh Demokrasi di Lingkungan Tempat Tinggal: Demokrasi yang ada di


lingkungan tempat tinggal tentunya harus dilakukan, mengingat disinilah seseorang
diwajibkan untuk berperan aktif dalam menjaga sistem kemasyarakatan agar tetap
berjalan. Berikut ini adalah contoh demokrasi yang ada di lingkungan tempat tinggal.

1. Melakukan Hak dan Kewajiban di Tengah Masyarakat


Setiap warga negara yang ada di dalam masyarakat mempunyai hak
dan kewajiban yang sama. Pastinya hal tersebut harus dilakukan oleh
semua warga tanpa memandang status, ekonomi, atau jabatan dari
masyarakat tersebut.
2. Ikut Berpartisipasi dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban
Keamanan dan juga ketertiban sebuah lingkungan sebagian besar
dipengaruhi oleh masyarakat yang ada di dalamnya. Jika ada suatu

xiv
kerusuhan karena suatu masalah, maka semua masyarakat dapat
berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah keamanan tersebut secara
kekeluargaan.

Contoh Demokrasi dalam Bernegara: Contoh demokrasi yang terakhir yaitu


demokrasi yang ada di dalam sistem pemerintahan negara. Disini, setiap orang, baik
itu dari pemerintah atau masyarakat berperan untuk memajukan negara. Contoh
demokrasi dalam bernegara dapat diketahui di bawah ini.

1. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden


Pemilihan umum presiden dan wakilnya menjadi pesta demokrasi
yang ada di dalam suatu negara. Dimana semua negara mempunyai
hak untuk memilih pemimpin dari negara tersebut. Di Indonesia,
pemilu menjadi ajang pesta demokrasi yang sangat besar. Bahkan,
di hari tersebut dijadikan sebagai hari libur secara nasional.
2. Pemimpin Bisa Menjalankan Tugas Sesuai Amanat
Negara seperti Indonesia mempunyai pemimpin yang disebut
presiden. Presiden yang terpilih untuk memimpin negara kurang
lebih 5 tahun ini mempunyai tanggung jawab yang sangat besar.
Salah satunya yaitu menjalankan tugas sesuai dengan amanat yang
sudah diberikan masyarakat. Hal itu menjadi kewajiban untuk
menjalankan sistem pemerintahan demokrasi.

xv
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut
serta memerintah dengan perantaraan wakilnya. Gagasan demokrasi sebagai sistem
pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani. Demokrasi masuk ke Indonesia
bermula dari anak-anak muda dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Eropa
banyak membaca ide-ide demokrasi melalui buku serta ruang-ruang diskusi terbuka.
Kemudian, mereka banyak mendapatkan inspirasi mengenai konsep negara
demokrasi yang terbuka dan sangat kontradiktif dengan Indonesia.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dilihat dari segi waktu dibagi dalam
empat periode, yaitu: Demokrasi Parlementer Periode1945-1959, Demokrasi
Terpimpin Periode 1959-1965, Demokrasi Pancasila Periode 1965-1998, Demokrasi
Periode Reformasi 1998-sekarang.
Prinsip-prinsip demokrasi antara lain: Menyelesaikan perselisihan dengan
damai dan secara melembaga, Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
dalam suatu masyarakat yang sedang berubah, Menyelenggarakan pergantian
pimpinan secara teratur, Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum,
Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman, Menjamin tegaknya
keadilan.
Demokrasi bisa dibedakan menjadi tiga berdasarkan sistemnya, yaitu:
demokrasi dengan sistem parlementer, demokrasi dengan sistem presidensial dan
demokrasi campuran.
Ciri- ciri Demokrasi yaitu: Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat,
Menjalankan Konstitusi, Adanya Perwakilan Rakyat, dan Adanya Sistem Partai.
Contoh demokrasi dapat ditemui di dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu ruang
lingkup keluarga, sekolah, negara, dan juga lingkungan yang ada disekitar kita.

3.2 SARAN

Demokrasi di indonesia harus di pahamin dengan baik agar semua masyarakat


Indonesia bisa menggunakan hak demokrasinya masing-masing dengan sebaik-
baiknya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
amp.kompas.com/skola/read/2020/02/07/150000469/prinsip-prinsip
demokrasi&ved=2ahUKEwjx9jp2cT9AhVuD7cAHbi7A1AQFnoECCEQAQ
usg=AOvVaw2SrnYwBo3P47UbsRuNVGwK

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6120042/apa-pengertian-demokrasi-ini-
prinsip-jenis-ciri-ciri-dan-contohnya/amp

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kids.grid.id/amp/
473486856/4-jenis-demokrasi-di-indonesia-mulai-dari-tahun-1945-hingga-
sekarang&ved=2ahUKEwjIzY7U2sT9AhVB7HMBHZRJCeYQFnoECB4QAQ
&usg=AOvVaw04w-GAP9-LaZmPnyJ5KZJz

kurniawan dhani,”demokrasi Indonesia dalam lntasan sejarah yang nata dan yang
seharusnya”,journal UNY, Yogyakarta

http://repository.uinbanten.ac.id/7562/4/BAB%20II.pdf

https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-demokrasi-sejarah-dan-
pelaksanaannya-di-indonesia-lt61b739dbb5bf8/

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

https://www.merdeka.com/trending/ciri-ciri-demokrasi-pengertian-prinsip-dan-
sejarahnya-kln.html

xvii

Anda mungkin juga menyukai