DEMOKRASI INDONESIA
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan”
(Dosen Pengampu Bapak Agus Suyanto M,Pd)
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih ada banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk alasan ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, sehingga
makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik. Kemudian jika ada
banyak kesalahan dalam makalah ini penulis meminta maaf sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………2
D. Manfaat…………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi…………………………………………………….3
B. Manfaat Demokrasi……………………………………………………....5
C. Prinsip dan Nilai-nilai Demokrasi………………………………………..7
D. Demokrasi Indonesia Di antara berbagai Jenis Demokrasi…………...…10
E. Nilai-nilai Pancasila dalam Sistem Demokrasi di Indonesia…………….13
F. Relasi Agama danNegara………………………………………………...17
G. Islam dan Demokrasi …………………………………………………….19
H. Islam dan DEmokrasi……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...24
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, demokrasi dianggap sebagai suatu sistem plitik yang diyakini
oleh banyak masyarakat dunia sebagai yang terbaik untuk mencapai tujuan
bernegara. Kecenderungan ini menguat terutama sesudah Perang Dunia II.
Menurut Penelitian UNESCO tahun 1949 disimpulkan bahwa “untuk pertama kali
dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nam yang paling baik dan wajar
untuk semua organisasi politik dan social yang diperjuangkan oleh pendukung-
pendukung yang berpengaruh” (Marriam Budiarjo,2008:105), demokrasi telah
menggantikan beberapa sistem politik non demokrasi yang dianggap kurang
efisien pada saat itu, seperti: totalitariam, otoritarian, monarki absolute, rezim
militer dan kediktatoran.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2. Apa Manfaat dari Demokrasi?
3. Apa saja Prinsip dan Nilai dari Demokrasi?
4. Bagaimana Demokrasi Indonesia diaantara berbagai Jenis Demokrasi?
5. Apa Saja Nilai-nilai Pancasila dalam sistem Demokrasi Indonesia?
6. Bagaimana relasi Agama dan Negara?
7. Bagaimana Islam dan Demokrasi?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.
2. Untuk mengetahui Manfaat dari Demokrasi
3. Untuk mengetahui saja Prinsip dan Nilai dari Demokrasi
4. Untuk mengetahui Bagaimana Demokrasi Indonesia diantara berbagai
Jenis Demokrasi
5. Untuk memenuhi Nilai-nilai Pancasila dalam sistem Demokrasi Indonesia
6. Untuk mengetahui Bagaimana relasi Agama dan Negara
7. Untuk mengetahui Bagaimana Islam dan Demokrasi
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan yang
diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan
pengetahuan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Menurut Plato
Pengertian demokrasi menurut Plato adalah bentuk pemerintahan yang dijalankan
oleh rakyat yang memimimpin untuk kepentingan rakyat banyak.
1
TGS.Prof.Dr.K.H.Saidurrahman,M.Ag dan Dr.H.Arifinsyah,M.Ag,Pendidikan Kewarganegaraan NKRI
Harga Mati Edisi Pertama,Jakarta:Prenadamedia Group,hlm,64
2
Huwaydi Fahmi,1996,Demokrasi oposisi dan masyarakat madani,Jakarta:Penerbit Mizan,hlm:79
4
dilakukan secara berkala yang di dalamnya terdapat hak bagi manusia dewasa
untuk memilih. Sebuah demokrasi mencakup 2 hal, yaitu persaingan dan
partisipasi.
B. Manfaat Demokrasi
5
Azra Azyumardi,2003,E-Book Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,Jakarta:Prenada
Media,hlm:109
7
(3) bertanggungjawab;
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan
baik apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi
tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara diberi informasi
pengetahuan yang akurat dan dilakukan dengan jujur.
3. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan
hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan
terbaik sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu
memberikan kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam
menjalankan amanat dari warga pemilihnya.
6
Toyibin Aziz,M.,1997,Pendidikan Pancasila,Jakarta:Rineka Cipta,hlm:89
7
Huwaydi Fahmi,1996,Demokrasi oposisi dan masyarakat madani,Jakarta:Penerbit Mizan,hlm:84
9
2. Nilai-Nilai Demokrasi
8
Syahrial Syarbaini,2012,Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia,hlm:95
10
9
TGS.Prof.Dr.K.H.Saidurrahman,M.Ag dan Dr.H.Arifinsyah,M.Ag,Pendidikan Kewarganegaraan NKRI
Harga Mati Edisi Pertama,Jakarta:Prenadamedia Group,hlm:72
11
Demokrasi merupakan suatu konsep yanf dapat dikaji secara luas dari
berbagai sudut pandang dan sisi kehidupan. Terdapat beberapa jenis demokrasi
yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya diberbagai kondisi dan
tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis demokrasi dapat dilihat dari beberapa
hal, sebagai berikut:
Adapun demokrasi ditinjau dari aspek titik perhatian dan prioritasnya, maka
dapat dibagi sebagai berikut. 11
11
Syahrial Syarbaini,2012,Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia,hlm:98
13
12
Syahrial Syarbaini,2012,Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia,hlm:9
13
TGS.Prof.Dr.K.H.Saidurrahman,M.Ag dan Dr.H.Arifinsyah,M.Ag,Pendidikan Kewarganegaraan NKRI
Harga Mati Edisi Pertama,Jakarta:Prenadamedia Group,hlm:75
14
14
Suny Ismail,Msc.,1980,Mekanisme Demokrasi Pancasila,Aksara Baru,Jakarta,hlm:40
15
Suny Ismail,Msc.,1980,Mekanisme Demokrasi Pancasila,Aksara Baru,Jakarta,hlm:43
16
Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama
(1945-1949) kemudian dilanjutkan pada bertakunya Konstitusi Republik
Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yuridis
resmi berakhir pada tanggal 5 Juti 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembal
UUD 1945.
2. Demokrasi Terpimpin
16
Toyibin Aziz,M.,1997,Pendidikan Pancasila,Jakarta:Rineka Cipta,hlm:93
17
Kaelan dan Zubaidi,2007,Pendidikan Kewarganegaraan,Paradigma,Yogyakarta,107
17
5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam demokrasi terpimpin.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi
pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat
18
Kaelan dan Zubaidi,2007,Pendidikan Kewarganegaraan,Paradigma,Yogyakarta,109
19
Diskusi tentang hubungan agama dan negara di Tanah Air seolah tidak ada
habisnya. Sebagian orang menganggap memiliki relasi yang begitu kuat,
sedangkan sebagian yang lain menilai memiliki jurang pemisah. Relasi antara
agama dan negara ternyata tidak hanya terdapat di Indonesia. Hampir di berbagai
belahan dunia selalu terdengar diskursus mengenai agama dan negara.19
19
Kuntowijoyo,1997,Agama dan Demokrasi di Indonesia, dalam Riza Norma-normaArfani (Ed),Demokrasi
Indonesia Kontemporer,Jakarta:CV.Rajawali,hlm:84
20
Sejak lahir, pemerintah negeri ini menunjuk satu kementerian yang bertugas
melakukan pembinaan dan pelayanan terhadap semua agama yang ada. Tidak
hanya sampai di situ, pelaksanaan ritual agama pun mendapatkan perhatian dan
pelayanan dari pemerintah. Seperti dalam penyelenggaraan ibadah haji dan puasa
Ramadan, pemerintah ikut mengambil bagian dalam penentuan awal dan akhir
Ramadan. Demikian pula pada peringatan hari besar keagamaan, semua agama
dijadikan sebagai hari libur nasional.
Namun, tidak bisa dimungkiri dalam beberapa hal ada sebagian pihak
menuntut lebih dari itu. Misalnya, agar hukum Islam dijadikan sebagai dasar
hukum positif. Usulan ini selain didasarkan atas pertimbangan bahwa umat Islam
merupakan mayoritas penduduk negeri ini, juga dijamin bahwa jika usulan itu
disetujui, pemeluk agama lain tetap akan terlindungi.
Pancasila dan UUD 1945. Agama tidak dijadikan sebagai dasar mengatur negara,
tetapi agama diposisikan sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari.
20
Kuntowijoyo,1997,Agama dan Demokrasi di Indonesia, dalam Riza Norma-normaArfani (Ed),Demokrasi
Indonesia Kontemporer,Jakarta:CV.Rajawali,hlm:87
22
21
Kuntowijoyo,1997,Agama dan Demokrasi di Indonesia, dalam Riza Norma-normaArfani (Ed),Demokrasi
Indonesia Kontemporer,Jakarta:CV.Rajawali,hlm:89
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang
“melupakan” rakyatnya ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”.
Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan
kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan
modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi
bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai
kesatuan, akan tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya.
Seperti misalnya, adanya sengketa hasil pemilu, black campaign ketika
kampanye dan sebagainya, yang penting bisa mendapatkan kekuasaan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya.
26
DAFTAR PUSTAKA