DEMOKRASI
DOSEN PENGAMPU : Ust. Agus Fadilla Sandi.S,H
Kelompok 5 :
Ahmad Septian 202260005
Feri Fadli 202150013
Ikmal Ibadurrohman 202150019
Muhammad Abbad Muttaqin 202150024
Puji dan syukur kami penjatkan kepada ALLAH AZZA WAJALLA yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ demokrasi “ ini dengan tepat
waktu. Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Nabi besar kita
MUHAMMAD ﷺ, yang dengan pengorbanan dan perjuangannya kita
bisa merasakan nikmatnya cahaya islam dan iman.
Dalam penyusunan tugas makalah ini, penulis tidak lepas dan luput dari
berbagai hambatan dan kesulitan disebabkan berbagai hal. Penulis juga
menyadari akan banyaknya kekurangan yang ada dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, kami dari tim penulis dengan rendah hati menerima
kritik dan saran dari dosen sekaligus pembimbing agar kiranya kita bisa
memperbaiki karya ilmiah ini agar menjadi lebih baik.
KATA PENGANTAR………………………………………………………1
DAFTAR ISI……………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . latar belakang…………………………………………………………3
1.2 . Rumusan masalah…………………………………………………….3
1.3 . Tujuan ………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian demokrasi……………………………………………..….4
B. Jenis jenis demokrasi……………………………………………...….5
C. Konsep dasar demokrasi……………………………………………...6
D. Demokrasi Indonesia………………………………………………....8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Apa pengertian demokrasi
2. Apa saja jenis demokrasi
3. Bagaimana konsep demokrasi di Indonesia
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia
5. Bagaimana demokrasi dalam perspektif Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa yunani kuno yaitu “demokratia”
yang berarti kekuasaan rakyat. Demokrasi berasal dari kata “demos” dan “cratos”. Demos
yang berarti kekuasaan dan kratos yang berarti rakyat. Sedangkan menurut KBBI demokrasi
berarti gagasan atau pandangan hidup yang Mengutamakan persamaan hak dan kewajiban
serta perlakuan yang sama bagi semua Warga negara. Secara harfiah, demokrasi dapat
diartikan kekuasaan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan yang mana rakyat sebagai
pemegang kedaulatannya. Dari kutipan pengertian diatas tampak bahwa kata demokrasi
merujuk kepada konsep kehidupan masyarakat dan negara yang mana warganegaranya turut
ikut andil didalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih. Dimana pemerintahan atau
wakilnya menjamin kemerdekaan dan kesejahteraan terhadap rakyatnya, dan masyarakat dan
warga negaranya saling memberikan perlakuan yang sama.
Banyak sekali istilah – istilah yang dikaji oleh para ahli. Meski banyak sekali
perbedaan pada istilah tersebut, namun pada dasarnya pandangan pandangan para ahli
tersebut mempunyai banyak kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan – pandangan
demokrasi menurut beberapa ahli :
H. L. Mencken
Demokrasi adalah sebuah teori yang mana rakyat tahu apa yang mereka butuhkan dan pantas
dapatkan sangatlah berat.
G. B. Shaw
Demokrasi adalah ‘pemilu pengganti’ oleh pihak yang tidak kompeten di mana banyak
kesepakatan yang diselewengkan.
E. E. Schattschneider
Demokrasi adalah sistem politik yang kompetitif yang di dalamnya terdapat persaingan
antara para pemimpin dan organisasi-organisasi dalam menjabarkan alternatif-alternatif
kebijakan publik sehingga publik dapat turut berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan.
Adam Przeworski
Demokrasi adalah bentuk institusionalisasi konflik terus- menerus, ketidakpastian,
menundukkan seluruh kepentingan yang tidak jelas. Demokrasi adalah sistem yang
memungkinkan partai politik kalah dalam pemilu, adanya kompetisi yang dikelola oleh-
aturan-aturan, dan periode pemenang dan pecundang.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulah bahwa demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana kekuasaan dan kedaulatan berada ditangan rakyat. Dalam artian,
masyarakat dapat dilibatkan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
benegara. Atau demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana seluruh masyarakatnya
memiliki kesetaraan hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan
mereka kedepannya.
Demokrasi memiliki banyak sekali jenisnya, diantara jenis jenis demokrasi yang ada
didunia internasional adalah sebagai berikut :
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi hal ini
ditegaskan dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “Bahwa kedaulatan ada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar”. Perkembangan demokrasi
di Indonesia secara umum dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pra kemerdekaan dan
fase pasca kemerdekaan. Perkembangan demokrasi Indonesia pra merdeka adalah
sebagaimana dituturkan oleh Moh. Hatta -bapak demokrasi Indonesia- beliau mengatakan
bahwa kita sudah mengenal tradisi demokrasi jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni
demokrasi desa. Demokrasi desa merupakan demokrasi asli Indonesia, yang bercirikan tiga
hal yakni 1) cita-cita rapat, 2) cita-cita massa protes, dan 3) cita-cita tolong menolong. Ketiga
unsur demokrasi desa tersebut merupakan dasar pengembangan ke arah demokrasi Indonesia
yang modern.1
Periode pemerintahan ini muncul setelah peristiwa G30S/PKI dan penyerahan jabatan
kepada Soeharto. Landasan formil periode ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, serta ketetapan MPRS. Semangat yang mendasari lahirnya periode ini adalah ingin
mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 secara konsekuen dan murni. Untuk meluruskann dari penyelewangan
terhadap Undang-Undang Dasar yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin, kita telah
mengadakan tindakan korektif. Ketetapan MPPS Nomor III/1963 yang menetapkan masa
4
Ibid hal.7
5
Dwi Sulisworo, Wahyuningsih, Dikik Baegaqi, Demokrasi hal.24
6
Ibid hal.6
jabatan seumur hidup untuk Ir. Soekarno telah dibatalkan dan jabatan Presiden kembali
menjadi selektif selama lima tahun. Pada periode ini praktik demokrasi di Indonesia
senantiasa mengacu pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Demokrasi pada masa ini disebut dengan Demokrasi Pancasila. Karena dalam
demokrasi pancasila memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem demokrasi,
karena rakyat mempunyai hak yang sama untuk menentukan dirinya sendiri. Begitu juga
dengan partisipasi politik yang sama semua rakyat, untuk itu pemerintah patut
memberikan perlindungan dan jaminan bagi warga negara dalam menjalankan hak politik.
Akan tetapi, “Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru hanya sebagai retorika dan
gagasan belum sampai pada tataran praksis atau penerapan. Karena dalam praktik
kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan
berdemokrasi.7
Dengan berakhirnya rezim 32 tahun dan turunnya Soeharto, era orde baru digantikan
oleh era reformasi. B.J. Habibie menggantikan Soeharto dan menerapkan reformasi.
Sebagai presiden selanjutnya, Habibie berhasil menciptakan era reformasi serta
perkembangan secara besar-besaran di berbagai sektor. Demokrasi era reformasi ini
menerapkan nilai-nilai pancasila didalamnya. Mirip dengan demokrasi parlementer, tetapi
sudah dikembangkan lebih baik lagi.
Kebebasan pers dan sistem multi partai kembali diterapkan. Pemilu lebih demokratis
dan konsisten karena sudah ditentukan dalam amandemen UUD 1945 seiring waktu.
Pembagian kekuasaan antar lembaga juga lebih stabil dibandingkan demokrasi-demokrasi
sebelumnya. Hak-hak warga negara lebih terjamin dan kembali menerapkan prinsip
kedaulatan berada ditangan rakyat. Diskriminasi SARA juga berhasil diatasi oleh
7
Ibid hal.7
B.J.Habibie dalam masa pemerintahannya.8 Terdapat beberapa indikator pelaksanaan
demokrasi di Indonesia, yaitu:
b. Berlakunya sistem multipartai, diberlakukan ini terlihat pada Pemilihan Umum 1999.
Masa ini Kesempatan pada rakyat untuk berserikat dan berkumpul sesuai ideologi dan
aspirasi politiknya. Karakteristik periode reformasi merupakan demokrasi Pancasila.
Warga negara bertugas mengawal demokrasi agar dapat teraplikasikan dalam aspek
kehidupan.9
Setiap warga negara mendambakan pemerintahan yang adil atau sempurna, demi
terjaminnya hak-hak warga negara. Demokrasi merupakan salah satu mekanisme
pemerintahan suatu negara -selain monarki dan oligarki- dengan rakyat sebagai kuasa utama
atas pemerintahan negara. Negara dengan pemerintahan demokrasi telah mencapai angka di
atas 160 dari berbagai negara dibelahan dunia,10 yang salah satunya adalah Indonesia.
Termaktub dalam Undang-undang dasar 1945 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi, “Kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar”11 juga dapat
dibuktikan dari segi praktiknya, dengan adanya sistem perwakilan dan pemilihan umum di
Indonesia. Maka Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang muslim, menganggap
sistem demokrasi adalah hal yang penting dan bisa diterima banyak kalangan dalam
mencapai tujuan hidup bernegara, yakni kesejahteraan dan keadilan.12
Islam, agama yang memandang kesejahteraan hidup serta keadilan pada setiap
manusia sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh masing-masing individu. Terlepas dari
8
Ibid hal.10
9
Ibid hal.7
10
Rebeca Bernike Etania, Negara-Negara dengan Indeks Demokrasi Tertinggi [Berita Online Kompas.com,
Jum’at, 17 Nov 2023 16:00 WIB] tersedia di situs:
https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/17/160000979/negara-negara-dengan-indeks-demokrasi-tertinggi?
page=all, diakses pada tanggal 18 Januari 2024, pada pukul 10:07 WIB
11
Janedjri M. Gaffar, “Mahkamah Konstitusi Dakam Sistem Ketatanegaraan RI” FSKN: Forum Silaturrahmi
Keraton Nusantara, 2017, hal 5
12
Intan Ahmad dan Paristiyanti Nurwadani, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Ristekdikti) hal. 178
persoalan apakah demokrasi benar-benar dapat menghasilkan kehidupan yang adil serta
sejahtera, yang patut ditunjau adalah bagaimana Islam memandang demokrasi sebagai sistem
pemerintahan dalam kehidupan berkepemimpinan. Abu A’la Al-Maududi -seorang ulama
dalam ekonomi Islam- dalam tulisannya mengemukakan, bahwasannya kedaulatan tertinggi
tidak terletak di tangan manusia, melainkan berada mutlak di tangan Allah subhanahu wa
ta'aala.13 Maka dari ungkapan beliau kita dapat menyimpulkan, bahwasannya Islam dengan
khzanahnya yang paripurna untuk kehidupan manusia tidak mengenal sistem pemerintahan
yang berdasarkan demokrasi, melainkan segala kesempurnaan hukum hanya milik Allah
'azza wa jalla. Allah subhanahu wa ta'aala berfirman di dalam Al-Qur'an yang artinya,
“... Ketetapan (yang pasti benar) itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar
kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”14
13
Solehuddin Harahap, “Demokrasi ditinjau perspektif siyasah syar'iah” Jurnal Hukum Islam, vol. 2, No. 3,
2020, hal. 2
ۤا ۤا
أَتْعُبُد ْو َن ِم ْن ُد ْو ِنٖٓه ِآاَّل َاْس َم ًء َسَّم ْيُتُم ْو َهٓا َاْنُتْم َو ٰا َب ُؤ ُك ْم َّم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا ِبَها ِم ْن ُس ْلٰط ٍۗن ِاِن اْلُح ْك ُم ِااَّل ِهّٰلِلۗ َاَم َر َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُهۗ ٰذ ِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيُم َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس
14
َل
َيْع ُم ْو َن اَل
Qur’an Kemenag Online, Surat Yusuf, ayat 40, tersedia di
situs:https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/12?from=1&to=111> diakses pada tanggal 18 Januari
2024, pukul 17:14 WIB
15
Muhammad AbduhTausikal, “Hukum Coblos dalam Pemilu (3)” [Berita Online Rumaysho.com 2 Mei 2012]
tersedia di situs :https://rumaysho.com/2422-hukum-coblos-dalam-pemilu-3.html diakses pada tanggal 18
Januari 2024, pukul 17:30 WIB
anggota ahlul 'aqdi dan kaum Muslimin, yang diantaranya memilih Utsman bin Affan
sebagai pengganti Khalifah Umar bin Khattab.16
II. Walayatul ‘ahdi
Yaitu pelimpahan kekuasaan dan/atau penunjukan. Dapat bersifat wasiat sebagaimana
yang dilakukan oleh Abu Bakar kepada Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhuma,17 atau
bersifat istikhlaf, yaitu dengan cara pengangkatan putra mahkota yang dilakukan oleh
khalifah sebelumnya. Pelimpahan kekuasaan dengan sifat kedua ini tidak akan terwujud
secara sah, dikarenakan tidak adanya kesepakatan kaum muslimin dalam peimpahan
tersebut.18
III. Mendapatkan Kekuasaan dengan cara yang kurang benar
Salah satunya adalah dengan cara demokrasi. Jalan kepemimpinan dengan cara
terakhir ini dapat di berlakukan apabila dua cara sebelumnya -ahlul haali wal 'aqdi dan
walayatul 'ahdi- tidak diketemukan dalam suatu pemerintahan, juga disertai dengan
pemenuhan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh para ulama secara ketat dalam
berdemokrasi.
16
Mukafi Niam, “Apa Sebenarnya Makna ‘Ahlul Halli wal ‘Aqd’?” [Berita Online NU, Selasa 7 Oktober 2014]
tersedia di situs: https://nu.or.id/nasional/apa-sebenarnya-makna-ldquoahlul-halli-wal-aqdirdquo-wki1p, di
akses pada tanggal 18 Januari 2024, pukul 18:00 WIB
17
Mohd Ridzuan Mohammad dan Basri Ibrahim, “Konsep Pelantikan Pemimpin Dari Sudut Perspektif Fiqh
Siyasah” Jurnal Islam dan Masyarakat Kontemporari,vol. 17, No. 1, 2018, hal. 3
18
Agustina Nurhayati, “Konsep Kekuasaan Kepala Negara Menurut Ketatanegaraan Islam” Asas: Jurnal
Hukum dan Ekonomi Islam, vol. 3, No. 2, 2011, hal. 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar tentang demokrasi, memahamkan kita bahwa bangsa Indonesia telah melalui
prosees yang sangat panjang dalam lika liku pemerintahannya. Maka pada tahun
kemerdekaannya, Indonesia menegaskan tentang politik pemerintahannya sebagaimana yang
termaktub dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2, bahwasannya kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dan didasarkan pada Undang-undang. Sistem pemerintahan demokrasi tidaklah
sama dengan sistem monarki atau oligarki, yang mana sistem demokrasi didasarkan pada
partisipasi rakyat dan penjunjungan atas hak dan kewajibannya. Pemerintahan berdemokrasi
di Indonesia memiliki ciri yang sangat kental dengan persamaan hak bagi seluruh warganya,
yang dimulai sejak tahun 1945 dengan sistem parlementernya hingga berkembang di era
reformasi saat ini, dengan meletakkan fondasi yang kuat untuk dikembangkan bagi para
penerusnya.
Adanya kesejahteraan yang adil sesama manusia adalah dambaan setiap warga
Indonesia, sebagaimana Islam memandang kesejahteraan hidup serta keadilan adalah hal
yang harus ditegakkan oleh, dan untuk manusia. Dalam agama Islam, setidaknya terdapat tiga
metode untuk memperoleh pemimpin yang adil, yang mana demokrasi merupakan salah satu
dalam dari tiga tersebut jika ditegakkan atas dasar syarat-syarat yang ketat menurut para ulama.
B. Saran
Indonesia adalah negri yang kaya dengan suku, adat, dan budaya, dengan
semboyannya yaitu bineka tunggal ika. Tanah air yang dikenal dengan kekayaan budaya
tersebut, memiliki miliyaran ribu penduduk dengan mayoritas agamanya yaitu muslim. Maka
setidaknya pemerintah Indonesia perlu membaca ulang terkait sistem pemerintahannya,
sebagaimana Islam telah mengajarkan tentang pemerintahan yang adil dan sejahtera.
Daftar Pustaka
Agustina Nurhayati, “Konsep Kekuasaan Kepala Negara Menurut Ketatanegaraan Islam”
Asas: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, vol. 3, No. 2, 2011, hal.3
Daha kaka maria, “makalah demokrasi”. Hal.5
Dwi Sulisworo, Wahyuningsih, Dikik Baegaqi, Demokrasi hal.24
Evi Purnamawati, Perjalanan Demokrasi Indonesia hal.5
Intan Ahmad dan Paristiyanti Nurwadani, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta:
Ristekdikti) hal. 178
Janedjri M. Gaffar, “Mahkamah Konstitusi Dakam Sistem Ketatanegaraan RI” FSKN: Forum
Silaturrahmi Keraton Nusantara, 2017, hal 5
Kemendagri, (9 juni 2023 ). Pengertian Demokrasi, Model, dan Prinsipnya,
https://polpum.kemendagri.go.id/pengertian-demokrasi-model-dan-prinsipnya/
Muhammad AbduhTausikal, “Hukum Coblos dalam Pemilu (3)” [Berita Online
Rumaysho.com 2 Mei 2012] tersedia di situs :https://rumaysho.com/2422-hukum-
coblos-dalam-pemilu-3.html diakses pada tanggal 18 Januari 2024, pukul 17:30
WIB
Mukafi Niam, “Apa Sebenarnya Makna ‘Ahlul Halli wal ‘Aqd’?” [Berita Online NU, Selasa
7 Oktober 2014] tersedia di situs: https://nu.or.id/nasional/apa-sebenarnya-makna-
ldquoahlul-halli-wal-aqdirdquo-wki1p, di akses pada tanggal 18 Januari 2024, pukul
18:00 WIB
Mohd Ridzuan Mohammad dan Basri Ibrahim, “Konsep Pelantikan Pemimpin Dari Sudut
Perspektif Fiqh Siyasah” Jurnal Islam dan Masyarakat Kontemporari, vol. 17, No.
1, 2018, hal. 3
Ryan Ernando,” Perkembangan Sistem Demokrasi di Indonesia dan Relevansinya untuk
Kehiduan di Tahun 2022” Jurnal Pendidikan, Seni, Saindan Sosial Humanioral,
2022, ha.l 5
Rebeca Bernike Etania, Negara-Negara dengan Indeks Demokrasi Tertinggi [Berita Online
Kompas.com, Jum’at, 17 Nov 2023 16:00 WIB] tersedia di situs:
https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/17/160000979/negara-negara-dengan-indeks-
demokrasi-tertinggi?page=all, diakses pada tanggal 18 Januari 2024, pada pukul 10:07
WIB
Solehuddin Harahap, “Demokrasi ditinjau perspektif siyasah syar'iah” Jurnal Hukum Islam,
vol. 2, No. 3, 2020, hal. 2
أَتْعُبُد ْو َن ِم ْن ُد ْو ِنٖٓه ِآاَّل َاْس َم ۤا ًء َسَّم ْيُتُم ْو َهٓا َاْنُتْم َو ٰا َبۤا ُؤ ُك ْم َّم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا ِبَها ِم ْن ُس ْلٰط ٍۗن ِاِن اْلُح ْك ُم ِااَّل ِهّٰلِلۗ َاَم َر َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُهۗ ٰذ ِلَك
الِّدْيُن اْلَقِّيُم َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم ْو َن
Qur’an Kemenag Online, Surat Yusuf, ayat 40, tersedia di
situs:https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/12?from=1&to=111> diakses pada
tanggal 18 Januari 2024, pukul 17:14 WIB
pengertian-jenis-dan-prinsipnya.html
Alpa Seftiano, S.pd. (8 Sep 2020). Konsep Dasar Demokrasi [Berkas Video/Video Youtube].
Diakses melalui/Diperoleh dari https://www.youtube.com/watch?
v=ZZeTdavtK5k&t=25s.