JUDUL
DEMOKRASI
DISUSUN
OLEH:
DWIKY MEIRETNO
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya dengan judul `Demokrasi`
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………….…………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………..…………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga Negara) atas Negara
untuk dijalankan pemerintah Negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah Trias
politica yang membagi tiga kekuasaan politik Negara (eksekutif, legislatif , dan
yudikatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga Negara yang saling lepas
(independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan
independensi ketiga jenis lembaga Negara ini diperlukan agar ketiga lembaga Negara
ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and
balances. Ketiga jenis lembaga Negara tersebut lembaga pemerintah yang memiliki
kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif lembaga-
lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki
kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Dibawah sistem ini, keputusan
legislative dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak
sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya
melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.
2. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian Demokrasi ?
2. Bagaimanakah Sejarah Pertumbuhan Demokrasi ?
3. Bagaimanakah Bentuk Demokrasi serta Kriteria Pemerintahan Demokrasi ?
4. Bagaimanakah Prinsip Demokrasi, Pemilu dan Partai Politik ?
5. Bagaimanakah Demokrasi di Indonesia ?
6. Bagaimanakah Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi ?
1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu DEMOS yang berarti
rakyat dan CRATOS atau CRATEIN yang berarti pemerintahan. Jadi secara umum,
demokrasi dapat di artikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.1
1. DEMOKRASI LANGSUNG
Dari sudut terminologi, banyak sekali definisi demokrasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli politik. Masing-masing memberikan definisi dari sudut pandang yang berbeda.
Berikut ini beberapa definisi tetang demokrasi.
1
Dr. Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarnegaraan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2014) Hal 98
democracy,elections occur intermittently and only allow citizens to choose between
the highly aggregated alternatives offered by political parties ,which can, especially
in the early stages of a democratic transition, proliferate in a bewildering variety.”.
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung
jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang
tidak bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para
wakil mereka yang telah terpilih dan,
d. Henry B. Mayo menyatakan, demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu
sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum yang menunjukkan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan
politik..
Demokrasi lahir melalui proses yang sangat panjang. Demokrasi pada hakikatnya
lahir karena dilator belakangj oleh beberapa hal sebagai berikut: 2
2
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 84
a. Penindasan dan eksploitasi terhadap rakyat, terutama eksploitasi tenaga dan pikiran
rakyat, sehingga rakyat hanya punya kewajiban tanpa hak. Sebaliknya, penguasa atau
pemerintah tampak seolah-olah hanya punya hak tanpa kewajiban
b. Kondisi kehidupan masyarakat seperti diatas selalu mengakibatkan timbulnya konflik
dengan korban yang lebih banyak di pihak rakyat.
c. Kesejahteraan betumpu pada para penguasa, sedangkam rakyat dibiarkan hidup
melarat tanpa jaminan masa depan.
Jika diurutkan secara lebih rinci, pertumbuhan dan perkembangan demokrasi dapat
diurutkan sebagai berikut:
a. Demokrasi masa yunani kuno
Konsep demokrasi lahir di Yunani kuno dan di praktikkan dalam hidup bernegara
antara abad IV Sebelum Masehi hingga Abad VI masehi.
b. Demokrasi pada Abad Pertengahan
Gagasan demokrasi Yunani Kuno boleh dikatakan berakhir ketika bangsa Romawi
dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua eropa pada abad pertengahan (Abad
VI Masehi sampai abad XII Masehi yang disebut dengan abad Kegelapan)
c. Perkembangan Demokrasi di Prancis
Di Prancis, perkembangan demokrasi dimulai pada awal abad XII Masehi dengan
bermunculan pusat-pusat belajar yang bisa dianggap sebagai cikal-cikal perguran
tnggi.
d. Perkembangan Demokrasi Melalui Magna Charta tahun 1215 di Inggris
Selanjutnya, tonggak baru kemunculan demokrasi ditandai dengan kelahiran
HAM melalui Magna Charta pada abad XII Masehi di Inggris.
e. Demokrasi pada masa Renaissamce
Renaissance merupakan gerakang yang menghidupkan kembali minat pada sastra
dan budaya yunani kuno yang berupa gelombang-gelombang kebudayaan dan
pemikiran yang dimulai di italia pada abad XIII Masehi dan mencapai puncak nya
pada abad XVI Masehi.3
4
f. Reformasi Gereja
3
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 87
Reformasi gereja merupakan gerakan evaluasi agama yang terjadi di eropa pada
abad XIV Masehi yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dalam gereja
katolik yang hasilnya adalah protestalisme (ajaran dari martin Luther yang hidup
pada tahun 1453-1586)
C. BENTUK DEMOKRASI
Secara teoritis, demokrasi yang dianut oleh Negara-negara di dunia terbagi dua, yaitu:
a. Demokrasi Langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan
undang-undang.4
b. Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwalian yang biasanya dilakukan melalui pemilihan umum.
4
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 88
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum;
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat
yang tercermin dalam keanekaragaman pendpat, kepentingan serta tingkah
laku; dan
f. Menjamin tegaknya keadilan.
D. PRINSIP DEMOKRASI
HAM adalah hak dasar atau pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugrah dari Tuhan Esa . HAM tidak bisa dicabut dan dihilangkan bahkan oleh
5
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 91
dalam Negara tersebut. Alat-alat demokrasi itu adalah: 1) Partai politik, 2) Pemilihan
Umum, dan 3) Lembaga-lembaga Negara. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Partai politik
Terkait dengan partai politik adalah sistem kepartaian yang berada pada setiap
Negara, antara lain:
1) Sistem satu partai (dianut oleh Negara-negara komuni, seperti Republik
Rakyat China)
2) Sistem dwi partai (dianut oleh Negara demokrasi maju, seperti Amerika
Serikat)
3) Sistem banyak partai/multi partai (dianut oleh Negara berkembang, seperti
Indonesia)
Partai politik itu sendiri dalam suatu Negara memiliki perang sebagai berikut:
F. DEMOKRASI DI INDONESIA
7
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 84
Dalam sejarah ketatanegaraan Negara republic Indonesia yang telah lebih dari
setengah abad, perkembangan demokrasi mengalami fluktuasi (pasang surut)
Fluktuas demokrasi di Indonesia pada hakikat nya dapat dibagi dalam lima
periode:
1. Periode 1945-1949 dengan sistem Demokrasi Pancasila
Pada periode ini sistem pemerintah Demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan
oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena Negara dalam keadaan
darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
2. Periode 1949 -1959 dengan sistem Demokrasi Parlementer
Periode ini sangat menonjolkan peranan parlemen dan partai politik. Pada periode ini
berlaku konstitusi RIS (1949-1950) dan UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 15 Juli
1959).
3. Periode 1959 – 1965 dengan sistem Demokrasi Terpimpin
Sistem Demokrasi Terpimpin merupakan sistem yang menyimpang dari
konstitusional. Periode ini sering juga disebut dengan periode Orde Lama.
4. Periode 1965 – 1998 dengan sistem Demokrasi Pancasila (Orde Baru)
Demokrasi Pancasila Era Orde Baru yang merupakan demokrasi konstisional yang
menonjolkan sistem presidensial.
5. Periode 1998 – Sekarang dengan sistem Demokrasi Pancasila (Orde Reformasi)
Demokrasi Pancasila Era Reformasi berakar pada kekuatan multi partai yang
berupaya mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negar. Demokrasi
yang dikembangkan pada masa reformasi ini adalah demokrasi dengan mendasarkan
pada Pancasila dan UUD 1945.8
Pendidikan demokrasi dalam berbagai konteks dalam hal ini untuk pendidikan formal
(di sekolah dan perguruan tinggi), nonformal (pendidikan di luar sekolah) dan informal
(pergaulan dirumah dan masyarakat) mempunyai visi sebagai wahana substantif, pedagois,
dan sosial-kultural untuk membangun cita-cita, nilai, konsep, prinsip, sikap, dan-
11
keterampilan demokrasi dalam diri warga negaranya melalui pengalaman hidup dan
berkehidupan demokrasi dalam berbagai konteks (Udin Winataputra, 2001: 9).
12
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikianlah ringkasan kami yang berbentuk makalah ini yang berjudul
Demokrasi, dan telah kami rincikan mulai dari pengertian, sejarah, bentuk,
prinsip, pemilu, dan partai politik, yang di perkenalkan oleh beberapa penulis,
mendengarkan kata demokrasi bukan istilah asing bagi semua orang untuk dari
10
Budi Juliardi, S.H., M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, (Depok, PT RajaGrafindo
Persada, 2018), Hal 102
pada setiap Negara di dunia hamper menamai Negara mereka dengan Negara
demokrasi di karenakan demokrasi bentuk pemerintahan yang bagus dari
pemerintahan sebelum nya, dan disetiap Negara tentu saja berbeda pelaksanaan
demokrasi nya, di sebabkan oleh beberapa faktor seperti ideology, latar belakang
dan lain-lain.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penulis masih memiliki banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik dari isi maupun sistematika
penulisan. Tidak ada gading yang tak retak, saran yang membangun sangat
penulis butuhkan untuk perbaikan penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas
dengan lebih baik lagi untuk kedepannya
DAFTAR PUSTAKA