Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DEMOKRASI

PENDIDIKAN KEWARGANAGERAAN

Dosen pengampu: Nashrul Wahyu Suryawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Rizka Hidayatul Ma’rifah (20200047)

Ummu Zahrotin (202200059)

Ahmad Kainul Aziz (202200064)

Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang
sedang kami susun ini untuk memenuhi tugas makalah dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliah
menuju zaman islamiyah yang penuh kemajuan ini, sehingga kami bisa menjadi
generasi yang bermoral, berpendidikan dan berakhlak.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan, Bapak Nashrul Wahyu Suryawan, S.Pd. M.Pd. tanpa
beliau kami tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menulis makalah ini. Kami
juga berterima kasih kepada para pihak yang mendukung penulisan makalah. Penulis
berharap agar makalah ini mampu memberikan sudut pandang baru bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
proses pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran sebagai
bagian dari revisi makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi..............................................................................................2

B. Sejarah dan Perkembangan Demokrasi..............................................................................2

C. Jenis-jenis Demokrasi.........................................................................................................3

D. Prinsip-prinsip Demokrasi..................................................................................................4

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta

memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi

juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan

persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah

melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat

baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk

membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat

dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kalian

mungkin pernah melihat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok orang di

televisi atau bahkan melihat secara langsung. Sekelompok orang tersebut meluapkan

aspirasinya mengenai permasalahan yang terjadi di suatu daerah, lembaga atau

bahkan pemerintahan.Dari yang telah kalian lihat, unjuk rasa tersebut merupakan

salah satu bentuk dari penerapan demokrasi. Oleh karena itu, kita akan membahas

mengenai demokrasi mulai dari pengertian, sejarah serta jenisnya untuk lebih

memahami apa yang dimaksud demokrasi.

B. Rumusan Masalah.

1. Apa yang dimaksut dengan demokrasi indonesia?

2. Apa saja macam-macam demokrasi?

3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi di indonesia?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi.

Ada semboyan yang tak pernah lepas dari demokrasi, yaitu “dari rakyat, oleh

rakyat dan untuk rakyat”. Demokrasi merupakan gabungan dari dua kata dalam

Bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat, dan cratos yang berarti

pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi dalam istilah

politik yang berarti pemerintahan rakyat.

Umumnya, demokrasi merupakan sebuah bentuk pemerintahan yang seluruh

rakyatnya memiliki kesetaraan hak dalam keputusan yang dapat mempengaruhi

kehidupan warga negara. Seperti pada asasnya demokrasi yaitu sesuatu yang berasal

dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Selain itu, cakupan demokrasi sangatlah luas yaitu mencakup kondisi ekonomi,

sosial, politik bahkan budaya sekalipun. Oleh karena itu, sebuah pemerintahan yang

berdasarkan demokrasi mengijinkan warganya untuk menyampaikan aspirasi secara

langsung demi kebaikan negara.

Dalam demokrasi ada pilar demokrasi dengan kata lain trias politica yang

membagi kekuasaan menjadi 3, yaitu Yudikatif, Eksekutif, dan Leglislatif. Pengertian

demokrasi adalah sebuah bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya memiliki

kesetaraan hak dalam keputusan yang dapat mempengaruhi kehidupan warga negara.

B. Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

Sejak 4000 tahun sebelum masehi, kota Mesopotamia telah menerapkan bentuk

sederhana dari demokrasi sendiri meskipun pada masa itu demokrasi masih belum

dikenal.

5
Pada kala itu, bangsa Sumeria terdiri dari dari berbagai kota yang independen. Di

antara kota satu dengan yang lainnya, rakyatnya seringkali berkumpul untuk

berdiskusi mengenai permasalahan dan lalu mengambil keputusan berdasarkan hasil

mufakat.

Dan pada 508 SM, para penduduk Athena di Yunani mulai membentuk sistem

yang merupakan dasar dari demokrasi modern. Setiap kota di Yunani yang terdiri dari

1500 kota kecil memliki sistem pemerintahan yang bermacam-macam, ada yang

oligarki, demokrasi, monarki dan tirani. Salah satu kota yang terkenal atau Athena

mencoba sebuah model pemerintahan yang baru yaitu demokrasi langsung.

Lalu pada akhirnya sistem demokrasi ini dicontoh oleh bangsa Romawi kuno

pada tahun 510 SM sampai dengan 27 SM. Bangsa Romawi menggunakan sistem

demokrasi perwakilan yang mana setiap bangsawan memiliki perwakilan di Senat dan

untuk rakyat biasa memiliki perwakilan di Majelis.

C. Jenis-jenis Demokrasi

Pada umumnya, sistem demokrasi digolongkan menjadi dua jenis yaitu sistem

demokrasi langsung dan sistem demokrasi perwakilan.

1. Demokrasi Langsung

Pada sistem demokrasi langsung, setiap rakyat memberikan aspirasinya melalui

pendapat atau suara dalam menentukan sebuah keputusan. Biasanya, setiap rakyat

mewakili dirinya sendiri dalam memilih kebijakan sehingga secara langsung keadaan

politik berada di tangan rakyat. Namun, sistem ini jarang diterapkan di era modern.

Hal ini dikarenakan kepadatan serta kurangnya minat penduduk untuk mempelajari

keseluruhan permasalahan penduduk politik di negara tersebut.

6
2. Demokrasi Perwakilan

Dalam sistem demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memberikan pendapatnya

melalui pemilihan umum dalam memilih wakil rakyat. Setelah terpilih, wakil rakyat

tersebut mengutarakan aspirasi rakyatnya dalam mengatasi permasalahan negara.

D. Prinsip-prinsip Demokrasi

Dalam demokrasi ada pilar demokrasi dengan kata lain trias politica yang

membagi kekuasaan menjadi 3, yaitu yudikatif, eksekutif, dan legislative.

Yudikatif adalah lembaga yang memegang kekuasaan di bidang kehakiman.

Lembaga ini terdiri dari Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan

Komisi Yudisial (KY). Eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan

pemerintahan. Lembaga inilah yang paling luas wewenangnya dan tugasnya.

Sedangkan Legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk

undang-undang. Lembaga ini terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan PerwakilanDaerah (DPD).

Praktik demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh

sebagian besar negara di dunia. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya berbeda-

beda tergantung dari sudut pandang masing-masing negara. Demokrasi memiliki

berbagai macam bentuk, diantaranya berdasarkan titik berat perhatian, ideologi, serta

proses penyaluran kehendak rakyat.

Titik Berat Perhatian,

Berdasarkan titik berat perhatian, demokrasi dibagi menjadi tiga, yaitu Demokrasi

formal yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik; demokrasi material

yang mengupayakan hilangnya perbedaan dalam bidang ekonomi; dan demokrasi

gabungan yang mengambil kebaikan dan membuang keburukan.

7
Ideologi

Berdasarkan ideologi, demokrasi terbagi menjadi dua, termasuk demokrasi

konstitusional atau demokrasi liberal yang didasarkan pada kekebasan atau

individualisme; dan demokrasi rakyat atau demokrasi proletar didasarkan pada paham

marxisme-komunisme.

Proses penyaluran kehendak rakyat

Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat, demokrasi terbagi menjadi dua,

yakni demokrasi langsung yang mengikutsertakan setiap warna negaranya untuk

bermusyawarah; dan demokrasi tidak langsung dilaksanakan melalui sistem

perwakilan.

Terdapat 7 hal prinsip-prinsip demokrasi;

1. Negara Berdasarkan Konstitusi.

Prinsip ini terkait dengan UUD atau semua hukum yang ditetapkan.

2. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas.

Pemerintah tidak bisa campur tangan dalam peradilan. Karena sistem

pemerintahan menganut sistem bebas.

3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat.

Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat.

4. Pergantian secara Berkala.

Agar kekuasaan tidak disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian

pemerintahan secara berkala. Sehingga menimilalisir adanya korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

5. Penegakan hukum, dan duduk di setiap rakyat di mata hukum.

8
Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa adanya penegakan hukum.

Penerapan hukum tidak boleh pandang bulu, sehingga setiap warga negara harus

memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

6. Jaminan atas Hak Asasi Manusia.

Sistem demokrasi dikatakan berhasil diterapkan, kalua dibarengi dengan

perlindungan HAM.

7. Kebebasan Pers.

Pers menjadi media penyaluran aspirasi bagi rakyat. Sehingga dapat memberikan

kritik dan saran kepada pemerintah sebagai pemuat kebijakan publik.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi ada di

tangan rakyat. Jenis-jenis demokrasi ada 2, yaitu

1. Demokrasi langsung, yang dimaksud dengan demokrasi langsung adalah,

aspirasi rakyat lansung di sampaikan oleh tangan rakyat sendiri tanpa melalui

perantara atau perwakilan.

2. Demokrasi tidak langsung, yaitu demokrasi yang menggunakan perwakilan

rakyat sebagai alat penampung dan penyalur aspirasi rakyat kepada pemimpin

daerah tersebut.

Praktik demokrasi ada pilar demokrasi dengan kata lain trias politica yang

membagi kekuasaan menjadi 3, yaitu yudikatif, eksekutif, dan legislative.

Yudikatif adalah lembaga yang memegang kekuasaan di bidang kehakiman.

Lembaga ini terdiri dari Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan

Komisi Yudisial (KY). Eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan

pemerintahan. Lembaga inilah yang paling luas wewenangnya dan tugasnya.

Sedangkan Legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk

undang-undang. Lembaga ini terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan PerwakilanDaerah (DPD).

10
DAFTAR PUSTAKA

https://saintif.com/pengertian-demokrasi/amp/

https://www.google.com/search?ie=UTF-8&source=android-browser&q=demokrasi

https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/

11

Anda mungkin juga menyukai