DOSEN PEMBIMBING :
Disusun oleh:
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..........................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….
A. Demokrasi……………………………………………………………….
B. Unsur-unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi………………………….
C. Islam dan Demokrasi………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Demokrasi Teori Dan Aksi dengan sebaik mungkin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kini, ketika jumlah penduduk semakin banyak, kita membutuhkan
demokrasi perwakilan untuk memutuskan berbagai persoalan bersama. Maka
dibentuklah pemerintahan dan dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Dengan
demikian, lembaga-lembaga tersebut memiliki mandat dari rakyat untuk
menjalankan tugas eksekutif dan legislatif. Karena dipilih dan memperoleh
mandat dari rakyat, maka merekapun harus mempertanggung jawabkan
penyelenggaraan pemerintahan tersebut kepada rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi. Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Disisi lain umat Islam sering kebingungan dengan istilah demokrasi. Di saat
yang sama, demokrasi sampai saat ini belum dapat diterima secara bulat bagi
sebagian umat Islam, sebagian kalangan ada yang menerima demokrasi itu sendiri
tanpa adanya penelitian lebih lanjut tentang hubungan demokrasi dengan islam itu
sendiri, namun sebagian yang lain ada yang menolak bahkan mengharamkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengar Demokrasi?
2. Apa sajakah unsur penegak Demokrasi?
3. Bagaimana keterkaitan antara Demokrasi dengan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari demokrasi dari mulai hakikat, pandangan
hidup demokrasi hingga sejarah demokrasi.
2. Mengetahui unsur unsur penegak demokrasi.
3. Mengetahui keterkaitan atau hubungan demokrasi dengan islam dalam
pandangan para ahli dan konsep agama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEMOKRASI
a. HAKIKAT DEMOKRASI
Secara etimologis Demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Demos (rakyat)” dan “Cratos (kekuasaan)”. Secara bahasa
demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahannya,
kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan
bersama rakyat. Rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh
rakyat.
Secara garis besar demokrasi adalah sebuah sistem sosial politik modern
yang paling baik dari sekian banyak sistem maupun ideologi yang ada dewasa ini.
Menurut pakar hukum Moh. Mahfud MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi
sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara yaitu:
1. Hampir semua Negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai
asas yang fundamental
2. Demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah
bagi peranan masyarakat untuk mengelenggarakan Negara sebagai organisasi
tertingginya[1]
Sedangkan secara istilah pengertian demokrasi dikemukakan oleh
beberapa ahli sebagai berikut :
a. Joseph A. Schmeter
Demokrasi merupakan persiapan dalam membuat satu keputusan politik.
Kekuasaan seseorang dalam mengambil keputusan ditentukan oleh voting suara
rakyat.
b. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
c. Philippe Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai
tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah publik oleh warga
negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama
dengan para wakil mereka yang terpilih.
Dapat kita simpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas bahwa sebagai
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara hakikat demokrasi adalah peranan
utama rakyat dalam proses social dan politik.sebagai pemerintahan di tangan
rakyat .
b. DEMOKRASI SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
Masyarakat harus menjadikan demokrasi sebagai filsafat hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu demokrasi memerlukan
usaha nyata setiap warga dan perangkat pendukungnya yaitu budaya yang
kondusif sebagai perwujudan dari suatu kerangka berpikir dan rancangan
masyarakat.
Bentuk pemerintahan demokrasi ataupun sistem politik demokrasi suatu
negara memerlukan sikap hidup warganya yang demokratis. Demokrasi
merupakan suatu keyakinan, suatu prinsip utama yang harus dijabarkan dan
dilaksanakan secara sistematis dalam bentuk atura sosial politik.
Ada 6 Norma-norma pandangan hidup berdemokratis :
1. Pentingnya kesadaran akan Pluralisme
Adanya Pengakuan akan kenyataan perbedaan yang harus
diwujudkan dalam sikap dan perilaku menghargai dan mengakomodasi
beragam pandangan dan sikap orang dan kelompok lain, sebagai bagian
dari kewajiban warga negara dan negara untuk menjaga dan melindungi
hak orang lain untuk diakui keberadaannya.
2. Musyawarah
Adanya kedewasaan warga negara untuk secara tulus menerima
kemungkinan untuk melakukan negosiasi dan berkompromi sosial dan
politik secara damai dan bebas dalam setiap keputusan bersama
3. Permufakatan yang jujur dan sehat sesuai norma
musyawarah yang benar dan baik hanya akan berlangsung jika masing-
masing pribadi atau kelompok memiliki pandangan positif terhadap
perbedaan pendapat dan orang lain.
4. Kebebasan nurani, persamaan hak, dan kewajiban
persamaan hak dan kewajiban bagi semua merupakan norma
demokrasi yang harus di integrasikan dengan sikap percaya pada etika baik
orang dan kelompok lain
5. (percobaan dan salah)
demokrasi membutuhan percobaan-percobaan dan kesediaan semua
pihak untuk menerima kemungkinan ketidaktepatan atau kesalahan dalam
praktik demokrasi.
6. Cara haruslah sejalan dengan tujuan
proses demokrasi dilakukan tanpa paksaan, tekanan, dan ancaman dari
siapapun, tetapi dilakukan secara sukarela dan saling menguntungkan.
c. SEJARAH DEMOKRASI
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat
ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
d. Bentuk-Bentuk Demokrasi
a. Dari segi cara penyampaian pendapat
1. Demokrasi langsung (Direct Democracy)
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana
setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu
keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam
memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung
digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana
ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat
berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak
praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang
sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat
sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk
mempelajari semua permasalahan politik negara.
b. Demokrasi Modern
1. Demokrasi liberal : Pemerintah dibatasi oleh undang-undang dan pemilu
bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang panjang.
2. Demokrasi terpimpin : Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan
mereka dipercayai rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilu untuk
menduduki kekuasaan.
3. Demokrasi sosial : Menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan
egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
4. Demokrasi partisipasi : Yang menekankan hubungan timbal balik antara
penguasa dan yang dikuasai.
5. Demokrasi Konstitusi : Yang menekankan pada proteksi khusus bagi
kelompok budaya – budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara
elit yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.
1. Demokrasi Formal
2. Demokrasi Material
3. Demokrasi Campuran
1. Demokrasi liberal
Istilah negara hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945
yang berbunyi : “Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat)
dan bukan berdasar atass kekuasaan belaka (machtsstaat).”
Demokrasi bagi sebagian umat islam sampai dengan saat ini masih
diperselisihkan. Ada yang menerima maupun menolaknya secara tegas tentang
pemakaian sistem demokrasi tersebut.
1. Islam dan demokrasi adalah dua sistem politik yang berbeda. Islam tidak
bisa disubordinatkan dengan demokrasi. Islam merupakan sistem politik
yang mandiri. Hubungan keduanya bersifat saling mernguntungkan secara
eksklusif. Islam dipandang sebagai sistem politik terhadap demokrasi,
2. Islam berbeda dengan demokrasi apabila demokrasi didefinisikan secara
prosedural seperti dipahami dan dipraktikkan di negara-negara Barat.
3. Islam adalah sistem nilai yang membenarkan dan mendukung sistem
politik demokrasi seperti yang dipraktikkan negara-negara maju.
Sebagai sebuah sistem dan bentuk negara, demokrasi tidak bisa bertemu dengan
konsep Islam, karena Islam sendiri ternyata tidak berbicara tentang sistem dan
bentuk tertentu sebuah negara. Islam lebih merupakan sebuah agama dan aturan
hidup bermasyarakat, tidak berbicara tentang sistem, apalagi bentuk sebuah
negara.
Selanjutnya sebagai nilai-nilai kemanusiaan yang harus di perjuangkan, demokrasi
bisa sejalan dengan ajaran Islam, sebab prinsip-prinsip nilai yang dibawa
demokrasi, yakni nilai:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
[6]. Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Negara, Demokrasi dan Civil Society.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
[7]. Hakim, Ihsan Nul. 2014. Islam Dan Demokrasi: Studi Komparatif Antara
Teori Politik Islam Dan Demokrasi Barat. 1-15.
iii