Anda di halaman 1dari 21

DEMOKRASI

Disusun oleh :
1. Rima Adhelia Pertiwi – 21410692
2. Rakha Muhammad Athaillah G – 21410696
3. Salsabila Putri Syarifal – 21410703
4. Rahmatan Rajendra P – 21410717
5. Salwa Rahmatri Afsari – 21410727
6. Samiya Aqila – 21410728
7. Ratu Monarfha Pricikia – 21410731
8. Rif’an Tegar Listyawan – 21410735
9. Rafi Putra Setiadi – 21410743
10. Ahmad Farazztya Maldi – 21410752

Program Studi (S1) Ilmu Hukum

Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Demokrasi"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang demokrasi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Karimatul Ummah, S.H., M.Hum.


selaku dosen matkul Pendidikan Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam bahasa yunani demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”
yang bisa diartikan Demos ialah rakyat dan Kratos ialah pemerintahan. Demokrasi
merupakan suatu sistem pemerintahan yang masyarakatnya ikut andil dalam
pengambilan keputusan yang dapat merubah kehidupan mereka dan dalam sistem
demokrasi ini masyarakat diberi wewenang yaitu ikut berpartisipasi dalam
bernegara atau dengan kata lain masyarakat ikut serta dalam menentukan
kebijakan yang berlaku pada Negara baik secara langsung atau tidak langsung.
Jadi secara singkat pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat.

Setiap Negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda beda. Demokrasi


menjadi penggambaran sistem pemerintahan yang dianut oleh sebuah Negara,
salah satu Negara yang menganut sistem pemerintahan ini adalah Indonesia.
Indonesia adalah sebuah Negara yang menganut sistem demokrasi yang dimana
rakyatnya ikut terlibat dalam pengambilan keputusan dan dalam menentukan siapa
yang akan memimpin Negara, Indonesia juga memberi kebebasan kepada
rakyatnya dalam menyampaikan pendapat pendapat mereka dan juga untuk
melindungi hak hak mereka. Dari berbagai jenis demokrasi, Indonesia menganut
demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang
dimana sumbernya berasal dari pandangan hidup masyarakat rakyat Indonesia dan
juga merupakan sistem demokrasi yang terstruktur dan konstitusional berdasarkan
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan Negara dan pemerintahan yang sesuai
dengan UUD 1945.
Menyadari dari pembahasan diatas sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia
hingga saat ini masih digunakan. Untuk itu pada bagian ini, kami akan membahas
tentang pengertian demokrasi, ciri ciri dari demokrasi, unsur unsur demokrasi,
tujuan demokrasi dan hal lainnya yang berkaitan dengan demokrasi.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari demokrasi?
2. Jelaskan apa tujuan dari sistem demokrasi?
3. Jelaskan apa saja jenis jenis dari sistem demokrasi?
4. Mengapa Indonesia menganut demokrasi pancasila?

c. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari demokrasi.
2. Mengetahui dan memahami tujuan dari sistem demokrasi.
3. Mengetahui dan memahami jenis jenis dari sistem demokrasi.
4. Mengetahui dan memahami Indonesia menganut demokrasi pancasila.

d. Fungsi penelitian
1. Sebagai acuan dan pedoman bagi penulis berikutnya yang ingin
melakukan penelitian sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan
penulis.
2. Sebagai informasi dan bahan masukan untuk partai politik agar dapat
melaksanakan fungsinya lebih baik lagi.
3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan serta referensi untuk mahasiswa
dan para pembaca.
4. Sebagai bahan dan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian di
masa yang akan datang tentang permasalahan yang sama.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana warga negaranya


memiliki hak yang sama pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia.

Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah
(terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi
secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan Negara di mana
dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah
rakyat dan oleh rakyat. Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah
sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut:

a. Menurut Joseph A. Schemer Demokrasi merupakan suatu perencanaan


institusional untuk mencapai keputusan polituk dimana individu- individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat
b. Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa.

Makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung


pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah
mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Demokrasi Negara,
karena kebijakan Negara tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Dengan
demikian Negara yang menganut sistem demokrasi adalah Negara yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut
organisasi, demokrasi berarti pengorganisasian Negara yang dilakukan oleh rakyat
sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan ditangan rakyat

Referensi

Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian, Mencintai Bangsa dan Negara
Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia, (Bogor: PT.
Sarana Komunikasi Utama, 2008), hlm. 44.

Ciri-Ciri Demokrasi

Semua negara dikatakan demokrasi jika memiliki ciri ciri sebagai berikut :

1. Memiliki perwakilan rakyat


Urusan negara, kekuasaan, dan kedaulatan rakyat akan diwakili oleh
lemabaga legislatife.
2. Keputusan berlandaskan aspirasi dan kepentingan warga negara.
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada
aspirasi dan kepentingan warga negaranya, dan bukan hanya semata-mata
untuk kepentingan pribadi atau suatu kepentingan kelompok.
3. Menerapkan ciri konstitutional.
berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana
hal tersebut juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang.
Hukum yang tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
4. Penyelengaraan kepentingan umum.
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih
perwakilan atau pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
5. Terdapat sistem Kepartaian.
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi.
Dengan adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang
berfungsi menjadi penerus aspirasi. Tujuannya tentu saja agar pemerintah
dapat mewujudkan keinginan rakyat.

Unsur–Unsur Demokrasi

1. Kebebasan
Kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam
pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas
kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun. Namun, bukan berarti setiap
warga negara melaksanakan kebebasannya tanpa ada batas. Kebebasan harus
digunakan untuk hal – hal yang bermanfaat bagi masyarakat, dan dengan cara
yang tidak melanggar tata aturan yang sudah disepakati bersama. Sebagai nilai,
kebebasan merupakan pedoman prilaku rakyat berdaulat. Kebebasan yang
dijunjung oleh demokrasi adalah kebebasan yang bertanggung jawab, tidak
merugikan negara, dan bermanfaat untuk masyarakat.
Nilai ini tercermin dalam kemampuan menghargai kebebasan orang lain dan
memanfaatkan kebebasan diri sendiri secara bertanggung jawab. Nilai ini juga
tercermin dalam tanggung jawab pribadi dan kesedian menerima tanggung jawab
bagi dirinya sendiri serta konsekuensi tindakan – tindakannya. Contoh dari
berlakunya unsur ini adalah ketika mahasiswa melakukan demonstrasi di depan
istana negara, maka sebelumnya mereka harus melapor kepada pihak kepolisian
agar jalannya demonstrasi tetap khidmat dan tertib.

2. Persamaan
Demokrasi berpandangan bahwa manusia yang berbeda – beda itu
hakikatnya sama sederajat. Demokrasi tidak berpendirian bahwa manusia itu
semuanya sama, melainkan berbeda satu sama lain. Tetapi disamping
perbedaannya, manusia itu sesungguhnya sama derajat di depan Allah, sama
derajat dalam nilainya dan harga keluhurannya sebagai manusia (dignity of man
as human being) dalam masyarakat, sama kedudukan di dalam hukum, politik,
dan sebagainya. Dalam demokrasi, diakui kesamaan kesempatan rakyat untuk
mengembangkan kepribadian masing – masing, dan untuk menduduki jabatan
pemerintah. Jadi, persamaan itu berarti tiadanya keistimewaan bagi siapapun dan
pemberian kesempatan yang sama kepada setiap dan semua orang.

Sebagai nilai, persamaan menjadi pedoman perilaku rakyat berdaulat sehingga


mereka mampu menghargai harkat dan martabat sesamanya. Unsur ini
mengajarkan kita untuk selalu mengutamakan persamaan di setiap kesempatan,
tak lain agar persatuan tercapai. Selain itu, memiliki kesediaan untuk
berkompromi dan menerima kenyataan bahwa nilai – nilai dan prinsip – prinsip
kadang kala saling bertentangan. Suatu negara tidak dapat disebut memiliki
budaya demokrasi apabila di dalamnya masih terdapat diskriminasi terhadap suatu
perbedaan.

3. Solidaritas
Solidaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan
kepentingan dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai solidaritas mengikat
manusia yang sama – sama memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan
kepentingan pihak lain. Dalam kehidupan demokratis di kenal “agree to disagree”
yang berarti “setuju untuk tidak setuju”. Ungkapan itu menunjukkan adanya
prinsip solidaritas; sebab, walau berbeda pandangan atau kepentingan, para pihak
tetap sepakat untuk mempertahankan kesatuan/ikatan bersama. Solidaritas ini
merupakan perekat bagi para pendukung demokrasi agar tidak jatuh ke dalam
perpecahan akibat terlalu mengutamakan kebebasan pribadi tanpa melihat adanya
persamaan hak maupun semangat kebersamaan.
Sebagai nilai, solidaritas ini dapat menumbuhkan sikap batin dan kehendak untuk
menempatkan kebaikan bersama diatas kepentingan pribadi, mengasihi sesama
dan murah hati terhadap sesama masyarakat. Negara akan terjaga kedaulatannya
dari ancaman luar negeri maupun ancaman dalam negeri karena rakyatnya bersatu
dan mencintai negara tersebut secara bersama – sama. Solidaritas mengajarkan
para warga untuk memiliki rasa senasib sepenanggungan dan meningkatkan
kesetiakawanan sosial. Dengan tingkat solidaritas yang tinggi maka
penyelenggaraan negara dapat berjalan lancer dalam rangka mencapai
kesejahteraan umum.

4. Toleransi
Toleransi adalah sikap atau sifat. Bersikap toleran artinya bersikap
menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang bertentangan
atau berbeda dengan pendirian sendiri. Kebutuhan untuk bertoleransi akan muncul
jika ada penolakan satu pihak terhadap pihak lain. Didalam toleransi terkandung
sikap penolakan maupun kesabaran. Toleransi berbeda dengan sikap perimisif,
yaitu sikap serba membolehkan sesuatu. Sebagai nilai, toleransi dapat mendorong
tumbuh nya sikap toleran terhadap keanekaragaman, sikap saling percaya dan
kesediaan untuk bekerja sama antar pihak yang berbeda – beda keyakinan, prinsip,
pandangan dan kepentingan nya.

5. Menghormati kejujuran
Kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. Kejujuran
diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan dengan baik dan tidak
menimbulkan benih – benih konflik di masa depan. Kejujuran dalam komunikasi
antar warga negara amat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas yang kokoh
antar sesama pendukung masyarakat demokratis. Pemerintah juga harus jujur dan
terbuka kepada rakyat. Adanya kejujuran dari pihak pemerintah juga dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam demokrasi dan memperkuat legitimasi
pemerintah di mata masyarakat. Yaitu tentang bagaimana semua keputusan
pemerintang dibuat, dan atas pertimbangan apa sebuah kebijakan dipilih di antara
sejumlah alternatif kebijakan yang ada. Walaupun demi alasan keamanan dan
memang ada hal – hal yang tidak perlu dinyatakan kepada rakyat, namun hal itu
harus dianggap sebagai sebuah pengecualian. Sebab, pada prinsipnya rakyat
mempunyai hak untuk mengetahui apa yang dikerjakan pemerintah dan
bagaimana pemerintah mengerjakan tugasnya. Sebagai nilai, penghormatan
terhadapt kejujuran akan menumbuhkan integritas diiri, sikap disiplin diir, dan
kesetiaan pada aturan – aturan. Sikap – sikap ini diperlukan untuk memelihara
pemerintah demokratis.

6. Menghormati penalaran
Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan
tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain.
Kebiasaan memberi penalaran akan membutuhkan kesadaran bahwa ada banyak
alternatif sumber informasi dan ada banyak kemungkinan cara untuk mencapai
tujuan. Penalaran juga amat di perlukan diperlukan bagi terbangun nya solidaritas
yang kokoh antarsesama pendukung masyarakat demokratis. Pemberian penalaran
oleh pemerintah terhadap kebijakan yang ditetapkan nya tidak akan melemahkan
wibawa pemerintah. Sebaliknya, jika pemerintah menolak memberi penalaran
terhadap kebijakannya, hal itu justru akan mendorong sikap pasif atau
pemberontakan rakyat. Sebagai nilai, penghormatan pada penalaran dapat
mendorong tumbuhnya keterbukaan pikiran, termasuk sikap skepatis yang sehat
dan pengakuan terhadap sifat ambiguitas (kemenduaartian) kenyataan sosial dan
politik.

7. Keadaban
Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir – bathin atau
kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan
penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain
sebagaimana dicerminkan oleh sopan santun dalam bertindak, termasuk
penggunaan bahasa tubuh dan berbicara yang beradab. Sebagai nilai, keadaban
akan menjadi pedoman perilaku warga negara demokrasi yang serba santun,
mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, menghindari kekerasan
seminimal mungkin dalam menyelesaikan persoalan bersama, dan kepatuhan
dalam norma – norma yang berlaku dalam kehidupan bersama.

Referensi

Nilai-nilai dan unsur-unsur demokrasi (saepulmalik27.blogspot.com)

7 Unsur-Unsur Budaya Demokrasi di Indonesia - GuruPPKN.com

Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan
masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan
keadilan, kejujuran dan keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam
kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi beserta penjelasannya:

1. Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan
berekspresi. Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana
rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan
aspirasi dan ekspresi mereka. Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara
demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara
mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum terwujud.

2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban


Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap
warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi
bersama agar terjalin keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan
dilibatkan dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara
langsung hingga memberi aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong
aktif terlibat dalam bidang politik guna memajukan kinerja pemerintahan negara
tersebut. Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap
warga negara lebih bertanggung jawab terhadap peran yang dimilikinya sebagai
seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan negara.

4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan


Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi, ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan
kritik pada pemerintahan. Sistem pemerintahan demokrasi juga bertujuan
membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak menimbulkan kekuasaan absolut
atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan menciptakan pemerintah yang
bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat
yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat. Rakyat dapat menilai
dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan
yang dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah
melakukan penyelewengan terhadap kebijakan yang telah dibuat.

5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi,
akan diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut
sistem demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat
menyelesaikan segala masalah secara damai.

Daftar Pustaka
Gramedia. 2021. “Pengertian Demokrasi: Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam, dan
Prinsip”, https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/amp/, diakses pada 22
Oktober 2021 pukul 14.10 WIB.

Prinsip demokrasi

1. Negara Berdasarkan Konstitusi

Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan


warganya menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar
atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara. Sebagai prinsip
demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa atau
pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau
pemerintah kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya
dan rakyat tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan
kewajibannya.

2. Jaminan Perlindungan HAM

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki
manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia
mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan
undang-undang. Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara
demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan
bagian dari pembangunan negara yang demokratis.

3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat


Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan
menggunakan hati nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.
Selain itu salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan
kebebasan untuk berserikat atau membentuk organisasi.

Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak
sekaligus memenuhi kewajibannya.

4. Pergantian Kekuasaan Berkala

Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi


dicetuskan oleh Lord Acton. Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang
diselenggarakan manusia penuh dengan kelemahan. Pendapatnya yang cukup
terkenal adalah “power tends to corrupt, but absolute power corrupts
absolutely”. Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung menyalahgunakan
kekuasaan. Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi kekuasaan
atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat
meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan
dengan mekanisme pemilihan umum yang jujur dan adil.

5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak

Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari
campur tangan pihak lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas
merupakan prinsip demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan hukum dapat
ditegakkan dengan baik. Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan dalam
menemukan kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa pandang bulu. Posisi
netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran
yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan
yang ada dan menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan

Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan


wibawa hukum. Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan
instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu,
pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu. Setiap
perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum memiliki
wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.

7. Jaminan Kebebasan Pers

Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip


demokrasi. Pers yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk
menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah
dalam pembuatan kebijakan publik. Di sisi lain, pers juga menjadi sarana
sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers diharapkan
dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat. Sistem
pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena
pemerintah dan rakyat dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih
oleh rakyat. Negara dengan sistem demokrasi mencegah adanya kekuasaan
tunggal dari pemerintah karena rakyat turut serta dalam pemerintahan melalui
dewan yang telah dipilih

Jenis Jenis Demokrasi yang ada di dunia

a. Berdasarkan titik berat perhatiannya dibagi menjadi 3 yaitu :


1. Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan
dalam bidang politik, tetapi tidak disertai dengan upaya untuk
mengurangi dan menghilangkan kesenjangan dalam dibang ekonomi.
Demokrasi ini dianut oleh negara negara liberal.
2. Demokrasi material, yaitu demokrasi yang mengfokuskan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, tetapi kurang
memperhatikan dalam aspek bidang politik. Demokrasi ini dianut oleh
negara komunis
3. Demokrasi gabungan , yaitu demokrasi yang mengambil kebaikan dan
menghilangkan keburukan dari demokrasi formal dan material.
Demokrasi ini dianut oleh negara non-blok.

b. Berdasarkan ideologinya dibagi menjadi dua yaitu :


1. Demokrasi konstitusional. Demokrasi ini sering disebut dengan
demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang berasaskan paham kebebasan
atau individualisme.
2. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletary, yaitu demokrasi yang
didasari paham marxisme komunisme dimana rakyatnya menginginkan
kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial maupun tuhan.

c. Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat


1. Demokrasi langsung, yaitu demokrasi yang mengikutsertakan
rakyatnya dalam proses musyawarah dalam penentuan kebijakan
negara atau UU secara langsung.
2. Demokrasi tidak langsung, yaitu system demokrasi dimana rakyat
tidak diikutsertakan dalam permusyawarahan. Dilakukan dengan
system perwakilan.

Jenis Jenis Demokrasi yang ada di Indonesia

a. Demokrasi Parlementer (1945-1959)

Demokrasi parlementer mulai berlaku di Indonesia setelah kemerdekaan


Indonesia. demokrasi ini semakin kuat karena adanya UUD 1945 dan 1950.
Dalam demokrasi parlementer posisi tertinggi diisi oleh MPR dan presiden
bersama wakilnya untuk membuat dan menentukan kebijakan, sedangkan DPR
yang dipilih oleh rakyat melaksanakan kendali atas penyelenggaraan pemerintah
oleh presiden. Demokrasi ini dinilai kurang cocok untuk diterapkan di Indonesia
karena akan memperpudar demokrasi yang ada di Indonesia. mengapa demikian,
karena demokrasi ini menonjolkan peranan parlementer dan partai partainya.

Ciri Ciri Demokrasi Parlementer

1. Pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri dan presiden berperan


sebagai kepala negara.
2. Lembaga eksekutif, presiden, dipilih oleh lembaga legislative
3. Perdana menteri punya hak istimewa (prerogatif) yang bisa mengangkat
dan menurunkan menteri.
4. Menteri terbatas tanggung jawabnya pada lembaga legislatif.
5. Lembaga eksekutif bertanggung jawab atas kekuasaan legislatif.
6. Lembaga legislatif bisa menurunkan lembaga eksekutif.
7. Parlemen dianggap penguasa utama negara.

Kekurangan Demokrasi Parlementer

1. Ketergantungan Lembaga eksekutif kepada setiap pendukungnya.


2. Periode pemerintahan eksekutif tidak selalu berjalan sesuai tergantung
suara dari parlemen.
3. Berubah ubahnya pelaksanaan waktu pemilu
4. Parlemen dijadikan wadah kaderisasi para calon eksekutif. Mereka
dimanfaatkan untuk mengisi jabatan eksekutif dan menteri dengan
pengalamannya selama parlemen.

Kelebihan Demokrasi Parlementer

1. Pembentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cepat karena adanya


musyawarah antara eksekutif dan legislatif yang merupakan satu bagian
partai.
2. Pelaksanaan, tanggung jawab, dan pembuatan kebijakan jelas.
3. Ketetatan pengawasan terhadap kabinet.
4. Pengambilan keputusan masalah tidak membutuhkan waktu banyak.

b. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Demokrasi terpimpin ditandai dengan pendominasian peran presiden dan


terbatasnya peran partai politik. Pelaksanaan demokrasi terpimpin mengalami
banyak penyimpangan dan penyelewengan. Dimana presiden ditunjuk untuk
menjabat seumur hidup berdasarkarkan ketetapan MPR No. 3 tahun 1963.
Sedangkan berdasarkan Undang Undang Dasar batasan waktu jabatan presiden
hanya lima tahun saja. Selain itu, presiden juga dapat membenhentikan dan
membubarkan DPR hasil pemilihan umum.

Kekurangan Demokrasi Terpimpin

1. Melemahnya system kepartaian


2. Lembaga legislative semakin memudar
3. Kurangnya peran masyarakat dalam pemerintahan
4. Terbatasnya desentralisasi

Kelebihan Demokrasi Terpimpin

1. Dibentuknya kabinet kerja


2. Adanya dewan pertimbangan agung sementara (DPAS) dan musyawarah
pembantu pempinan revolusi (MPPRS)

c. Demokrasi Pancasila ( Era orde baru tahun 1966-1998)

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berlaku saat ini di Indonesia.


Demokrasi Pancasila tidak berjalan dengan mulus. Pada demokasri ini pemerintah
dinilai sangat represif dan manipulative. Namun pada demokrasi Pancasila sangat
menjunjung system permusyawarahan dan mufakat dalam pemerintah. Jadi,
demokrasi Pancasila dalam pemerintahanya mengikutsertakan rakyat dalam
pemutusan keputusan.

Kelebihan Demokrasi Pancasila


1 Terjaminya kestabilan suatu negara
2 Tegaknya kadaulatan rakyat melalui pemilu
3 Pembentukan lemba negara yang sesuia dengan UUD 1945

Kekurangan Demokrasi Pancasila

1. Pemerintah oerde baru dianggap otoriter


2. Semakin banyak kasuk Korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Kesenjangan sosial yang semakin banyak
4. Muncul banyak kasus pelanggaran HAM

Daftar Pustaka

(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5628580/demokrasi-pengertian-jenis-
dan-prinsipnya)

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5628580/demokrasi-pengertian-jenis-
dan-prinsipnya
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai