Anda di halaman 1dari 4

Peraturan Perundangan Pusat

Peraturan Perundangan Pusat yang dimaksud adalah peraturan perundangan yang disebutkan secara
khusus dalam konstitusi atau UUD. Peraturan perundangan Pusat yang pertama muncul karena lahirnya
UUD 1945 (dalam UUD 1945 masa proklamasi). Peraturan Perundangan Pusat terdiri dari :

1. Undang-undang

mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan UUD (disebut juga undang-undang
organik) atau mengatur hal lain yang dianggap sangat penting dalam kehidupan bangsa dan bernegara.

2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Peraturan yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengatasi hal ikhwal kegentingan yang memaksa atau
istilah lainnya adalah keadaan darurat. jika keadaan daruratnya telah berakhir, maka Peraturan
Pemerintah Pengganti dapat dicabut (Akan tetapi jika Peraturan tersebut dapat menyelesaikan hal lain
dalam keadaan normal maka peraturan tsb dapat diajukan dan dipertimbangkan kepada DPR)

3. Peraturan Pemerintah yaitu peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-
undang.

Konstitusi kemerdekaan proklamasi 18 Agustus 1945. empat tahun kemudian, konstitusi diubah
posisinya menjadi konstitusi RIS. di dalam konstitusi RIS peraturan perundangan pusat lahirlah beberapa
Undang-Undang yaitu :

1. Undang-Undang Federal digunakan untuk melaksanakan perintah undang-undang. UU ini dibagi


menjadi dua dan penjabarannya adalah sebagai berikut :

- Undang-undang federal

berkaitan dengan kedudukan antara wilayah pusat dengan wilayah daerah. hal ini dibentuk oleh tiga
lembaga yang disebut DPR federal, Presiden, dan Senat.

- Undang-undang Federal yang isinya berkaitan dengan hal-hal lain dibentuk oleh DPR federal dan
Presiden.

2. UU Darurat Federal digunakan dalam keadaan darurat dan dilihat berdasarkan levelnya

3. Peraturan Pemerintah Federal yaitu peraturan pemerintah yang digunakan untuk melaksanakan
undang-undang federal.

Pada tahun 1950, konstitusi RIS diganti dengan UUD sementara dibentuk karena melihat ada perubahan
terhadap bentuk negara kita yang tadinya RIS berubah menjadi NKRI.
1. Undang-undang yaitu peraturan perundangan yang dibuat presiden dan DPR untuk melaksanakan
UUD.

2. Undang-undang Darurat

3. Peraturan yang diterbitkan oleh Pemerintah.

Pada tahun 1959, Dekrit presiden mengatakan bahwa UU sementara kembali kepada UUD 1945. Pasca
dekrit presiden 1959 mulai menggunakan UUD 1945 karena diperintahkan oleh dekrit presiden jadi yang
berlaku saat itu adalah peraturan pemerintah pada saat itu. Setelah itu, pada tahun 1966 DPR-GR
mengajukan memorandum (usulan hierarki yang diajukan kepada MPRS) dan penjelasannya adalah
sebagai berikut :

1. sumber dari segala sumber hukum (Pancasila)

2. sumber-sumber hukum :

- proklamasi

- dekrit presiden

- supersemar

3. Tata urutan (hierarki) peraturan perundangan adalah :

- UUD 1945

- ketetapan MPR

- UU/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

- Peraturan Pemerintah

- Keputusan Presiden

- Peraturan-peraturan pelaksana lainnya seperti peraturan menteri, instruksi menteri, dan lain-lain

Hierarki ini pun diatur di dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966

Pada tahun 2000 terjadi Reformasi dan tata urutan peraturan perundangan diusulkan untuk diubah dan
perubahannya yaitu :

1.TAP MPR NO.III/2000 berisi tata urutan Undang-undang sebagai berikut :


- UUD 1945

- TAP MPR

- UU

- Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

- Peraturan Pemerintah

- Keputusan Presiden

- Perda (Peraturan Daerah)

2. Hierarki Peraturan Perundangan yang Baru didasari oleh UU NO.10 tahun 2004 dan adapun
penjelasan mengenai hierarki peraturan adalah sebagai berikut :

- UUD 1945

- UU/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

- Peraturan Pemerintah

- Peraturan Presiden

- Perda

Apa konsekuensi hukum terhadap tata urutan perundangan?

1. Peraturan perundangan yang lebih tinggi mempunyai kekuatan yang lebih tinggi pula dibandingkan
peraturan lain yang lebih rendah (hal ini menunjukkan kedudukan yg lebih tinggi dapat menghapus atau
mengabaikan yang rendah).

2. Peraturan yang tinggi dibuat oleh lembaga yang lebih tinggi pula.

3. Apabila ada peraturan yang lebih rendah melakukan pengaturan terhadap materi yang disebutkan
dalam peraturan yang lebih tinggi, hal ini hanya boleh terjadi apabila ada pendelegasian perundangan.

dengan adanya tata urutan itu, maka akhirnya kita mengetahui bahwa di dalam pelaksanaannya kita
harus patuh terhadap asas dan dijelaskan dengan hal yang disebut dengan adagium hukum.

1. nullum dellictum nulla poena sine praevia lege poenale (asas legalitas) yang berarti tidak dapat di
pidana seseorang apabila belum diatur sebelumnya.
2. lex specialis derogat legi generalis artinya hukum yang khusus dapat mengesampingkan hukum yang
umum.

3. lex superior derogat lex inferior artinya hukum yang lebih tinggi menghapus hukum yg lebih rendah.

4. lex posterior derogat lex priori artinya adalah hukum yang baru menghapus hukum yang lama.

Anda mungkin juga menyukai