Iman kepada hari akhir adalah sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim, walaupun
kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-Qur’an sudah dituliskan di
wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya.
mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita bias selalu meningkatkan keimanan kita
kepada Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi,
yang hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akherat, inilah
yang melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.
Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala oleh malaikat isrofil, dimana tiupan sasangkala
ini adalah untuk mematikan semua makhluk yang ada di bumi beserta isinya. Dijelaskan
bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang,
planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan.
Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak
saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan hancur dan mati.
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat, sebagaimana
tertuang dalam surah Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut.
Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”
َمنْ َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهللِ َوا ْليَ ْو ِم اآل ِخ ِر فَ ْليَقُ ْل: سلَّ َم قَا َلَ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َوَ ِس ْو َل هللا ُ ض َي هللاُ َع ْنهُ َأنَّ َر
ِ عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ َر
َ َو َمنْ َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهللِ َوا ْليَ ْو ِم اآل ِخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم،ُاره
ُض ْيفَه َ اآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم َج
ِ َو َمنْ َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم، ْص ُمت ْ ََخ ْيراً ًأ ْو لِي
[]رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata
baik atau diam, Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah dia memuliakan tamunya”.
Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab:
Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang
yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan
dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda – beda sesuai dengan niat mereka
masing-masih mahluk Tuhan.
Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah,
kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku
melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya
air hujan.
Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia
menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu
Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya
tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain
satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali
pada hari kiamat
Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu
Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya
tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain
satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali
pada hari kiamat.
1. Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena
perubahan besar dalam susunan alam semesta.
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap
kepada semua orang dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat
dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena
itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat
datangnya kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap
pulalah yang ada di dalam hati seseorang.
6. Berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang
tahun, dll. Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta
dijauhi larangan-Nya.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela
pengaruh Dajal.
Artinya :
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
barzah (dinding pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
Yaumul Ba’at, yaitu dibangkitkannya manusia dari alam kubur, setelah malaikat Isrofil
meniupkan sangkakala yang kedua.
Artinya :
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, agar kepada
mereka itu dapat diperlihatkan amalan-amalannya yang sudah-sudah.” (QS. Az-Zalzalah : 6)
Yaumul Mahsyar, yaitu tempat manusia berkumpul setelah bangkit dari alam kubur untuk
mempertanggungjawabkan amal perbuatanya.
Artinya :
“…….. Dan kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak kami tinggalkan seorang pun dari
mereka.” (QS. Al-Kahfi : 47)
Artinya :
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al-Mukmin : 17)
Yaumul mizan, yaitu hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia
selama hidupnya.
Artinya :
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-
Anbiya : 47)
Sirattalmustaqim
Ash-shiraath secara bahasa (etimologi) berarti jalan, sedangkan menurut syar’i (terminologi)
adalah jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam yang akan dilewati ummat
manusia menuju Surga sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Surga
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT. Surga merupakan tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan
kegembiran. Jika keindahan di dunia bersifat sementara maka keindahan dan kesenangan di
akhirat bersifat kekal.
Neraka
Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan, tempat ini
diperuntukkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang melanggar perintah
Allah. Di Neraka orang yang berbuat dosa melebihi amalnya akan mendapat siksa.