َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َوَم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي، َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َوِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا،ِإَّن اْلَحْمَد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه
َأَّم ا َبْعُد،. َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه،َلُه َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه
َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا. َيا َأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن. َاُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم:قال هللا تعالى
ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك م ُذ ُنْو َبُك ْم َوَم ْن ُيِط ِع َهللا َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ ْيًم ا.اَّتُقوا َهللا َو ُقْو ُلْو ا َقْو ًال َسِد ْيًدا
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan
kepada kita sekalian, yaitu pertama dan paling utama adalah nikmat Iman dan Islam sehingga kita
masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membimbing kita dari kegelapan menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam.
Semoga kita semua insya Allah termasuk dalam umatnya beliau di yaumil akhir. Amin ya rabbal
alamin.
Suatu hari Umarbin Khathab radhiyallahu ‘anhu sedang duduk-duduk bersama Rasulullah ﷺdan
para sahabat yang lain. Umar radhiyallahu ‘anhu bercerita, saat itu datanglah seorang pria yang tidak
diketahui adanya bekas-bekas perjalan jauh pada dirinya.
Pria ini mengenakan pakaian warna putih dengan rambut yang sangat hitam. Dia lalu mendatangi
Rasulullah ﷺ, duduk di hadapan Nabi ﷺ, menempelkan lututnya pada lutut Nabi ﷺdan
meletakkan tangannya di paha Nabi ﷺ.
Dia lalu bertanya kepada Nabi ﷺtentang Islam, Iman dan Ihsan. Namun anehnya setiap Nabi
ﷺmenjawab pertanyaannya dia sendiri yang membenarkan jawaban Nabi ﷺ.
Ternyata dia adalah Malaikat Jibril yang sedang mengajarkan kepada para sahabat radhiyallahu
‘anhum tentang ajaran Islam. salah satu pertanyaan yang diajukan adalah tentang masalah kiamat.
َم ا اْلَم ْسُؤ ْو ُل َع ْنَها ِبَأْع َلَم ِم َن الَّساِئِل: َفَأْخ ِبْر ِنْي َع ِن الَّس اَع ِة َقاَل: َقاَل
“Jibril bertanya,”Beritahulah aku tentang kapan terjadinya Hari Kiamat.” Rasulullah ﷺ
menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu tentang kiamat daripada yang bertanya.” [Hadits
riwayat Muslim no. 8, dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu]
Hal ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menegaskan bahwa hari H terjadinya
kiamat itu merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah Subahanhu wa Ta’ala.
Penghuni langit paling mulia di sisi Allah yaitu Jibril ‘alaihis salam dan penduduk bumi yang paling
mulia di sisi Allah yaitu, Muhammad ﷺsama sekali tidak diberi tahu.
Allah Ta’ala berfirman,
ِإَّن َهَّللا ِع ْنَد ُه ِع ْلُم الَّس اَع ِة َو ُيَنِّز ُل اْلَغْيَث َو َيْع َلُم َم ا ِفي اَأْلْر َح اِم ۖ َو َم ا َتْد ِري َنْفٌس َم اَذ ا َتْك ِس ُب َغًداۖ َو َم ا َتْد ِري
َنْفٌس ِبَأِّي َأْر ٍض َتُم وُت ۚ ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Namun demikian, Allah Ta’ala teah memberitahukan banyak tanda-tandanya. Dan dari situ diketahui
bahwa jarak hari kita sebagai umat Nabi terakhir ini sangat dekat dengan terjadinya kiamat, dihitung
dari sejak diciptakannya Adam ‘alaihis salam.
َو َم ا ُيْد ِر يَك َلَع َّل الَّس اَع َة َتُك وُن َقِر يًبا
“… Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” [Al-
Ahzaab: 63]
Nabi ﷺbersabda:
َو ُيِش ْيُر ِبِإْص َبَع ْيِه َفَيُم ُّد ِبِهَم ا، ُبِع ْثُت َأَنا َو الَّس اَع ُة َك َهاَتْيِن
“Jarak diutusnya aku dengan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Nabi ﷺmemberikan isyarat
dengan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu merenggangkannya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
َم ا َبْيَن َص َالِة اْلَع ْص ِر ِإَلى َم ْغ ِر ِب الَّش ْم ِس- ِفي َأَج ِل َم ْن َخ َال ِم َن ْاُألَمِم- ِإَّنَم ا َأَج ُلُك ْم
”Ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat-umat yang telah berlalu hanyalah seperti jarak
antara shalat ‘Ashar dan terbenamnya matahari.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
Tidak ada yang tahu secara pasti masih berapa tahun lagi. Yang jelas sejak nabi Muhammad ﷺ
sampai sekarang sudah berlalu 1446 tahun. Tentunya kita sudah semakin dekat dengan hari kiamat
dibanding zaman beliau ﷺ.
Hanya saja kebanyakan kita dan manusia pada umumnya masih merasa kiamat masih sangat jauh.
Padahal jarak kita dengan surga dan neraka sangatlah dekat, yaitu sedekat kematian dengan diri kita.
Saat malaikat maut menjemput kita maka saat itulah telah terjadi kiamat kecil. Tempat setelah itu
hanyalah surga atau neraka.
Rasulullah ﷺbersabda :
َو الَّناُر ِم ْثُل َذ ِلَك،اْلَج َّنُة َأْقَر ُب ِإَلى َأَحِد ُك ْم ِم ْن ِش َر اِك َنْع ِلِه
“Surga lebih dekat dengan salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya. Neraka pun demikian.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6007]
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan hadits ini sebagai berikut :
”Surga dan neraka sangat dekat dengan manusia. Karena itu, sudah sepantasnya manusia tidak
membuka pintu panjang angan-angan dengan menganggap masih jauhnya kedatangan kematian dan
hari kiamat.
Akibatnya dia akan terus melakukan dosa dan lalai dengan perkara akhirat serta datangnya saat
kematian. Pada prinsipnya, dalam persoalan tersebut , dia harus senantiasa mempersiapkan diri
dengan mengingat surga dan menghadirkan neraka.
Keduanya dekat dengan manusia karena tidak ada batas antara manusia dengan surga dan neraka
kecuali dicabutnya ruh kemudian tempat kembalinya ke salah satu dari keduanya.” [i]
Ketidakjelasan kapan terjadinya kiamat kadang menggelitik pikiran seseorang, membuat penasaran.
Hal ini pernah membuat seorang sahabat nabi ﷺbertanya langsung kepada Nabi ﷺuntuk
mendapatkan pengetahuan yang pasti kapankah terjadinya kiamat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik
radhiyallahu, dia mengatakan,
“Seorang pria dari pedalaman mendatangi Nabi ﷺlalu bertanya, ”Kapankah kiamat akan
terjadi?” Rasulullah ﷺbersabda, ” Wailak! (Celakalah dirimu). Apa yang kamu telah persiapkan
untuk hari kiamat?”
Dia menjawab, ”Aku tidak memiliki persiapan untuk hari kiamat kecuali aku sungguh mencintai Allah
dan mencintai Rasul-Nya.” Rasulullah ﷺbersabda, ”Sesungguhnya kamu akan bersama dengan
siapa saja yang kamu cintai.” Maka kami (para sahabat) bertanya, ”Apakah kami juga demikian?”
Rasulullah ﷺbersabda, ”Ya.” Maka pada hari itu kami benar-benar merasa sangat gembira.
Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf menjelaskan hadits ini demikian:
”Waktu terjadinya kiamat termasuk perkara ghaib yang Allah Subhanahu wa Ta’ala rahasiakan dan
tidak diberitahukan kepada seorang pun. Oleh karenanya, seorang mukmin jangan disibukkan
dengan kapan waktu terjadinya.
Yang wajib adalah mengarahkan tekadnya untuk berbekal menuju hari kiamat dan mempersiapkan
amal. Kata Wailak! (Celakah dirimu) ini adalah doa kebinasaan namun maksud Nabi ﷺbukan
demikian.
Ini merupakan teguran dari beliau untuk pria tersebut agar dia menyibukkan diri dengan sesuatu
yang lebih maslahat buat dirinya, yaitu amal shaleh, bukan waktu terjadinya kiamat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sabda Nabi ﷺ, “Sesungguhnya kamu akan bersama dengan
siapa saja yang kamu cintai.” Adalah bersama mereka di surga.[ii]
Sesungguhnya Allah telah memperingatkan kita tentang datangnya hari yang besar, dan
mengingatkan kita tentang kengerian, Hari ketika malapetaka akan menimpa, orang-orang akan
dilumpuhkan dengan kengeriannya, dan jeritan histeris akan terdengar pada telinga mereka dengan
sangat keras sehingga mereka hampir tuli karenanya, itulah hari penyesalan.[iii]
َو َأنِذ ْر ُهْم َيْو َم اْلَح ْس َر ِة ِإْذ ُقِض َي اَأْلْم ُر َو ُهْم ِفي َغ ْفَلٍة َو ُهْم اَل ُيْؤ ِم ُنوَن
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus.
Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. [Maryam: 39]
Allah telah menggambarkan kengerian hari kiamat dalam banyak surat di dalam al-Quran. di
antaranya adalah sebagai berikut:
َيْو َم َتَر ْو َنَها َتْذ َهُل ُك ُّل ُم ْر ِض َعٍة َع َّم ا َأْر َض َع ْت-١- َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ْم ِإَّن َز ْلَز َلَة الَّس اَع ِة َش ْي ٌء َع ِظ يٌم
٢- َو َتَض ُع ُك ُّل َذ اِت َحْمٍل َح ْم َلَها َو َتَر ى الَّناَس ُس َك اَر ى َو َم ا ُهم ِبُس َك اَر ى َو َلِكَّن َع َذ اَب ِهَّللا َش ِد يٌد-
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu
(kejadian) yang sangat besar.
(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui
anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan
keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.
Al-Waqi’ah: 6-1
-٥- َو ُبَّس ِت اْلِج َباُل َبّس ًا-٤- ِإَذ ا ُرَّج ِت اَأْلْر ُض َر ّج ًا-٣- َخاِفَض ٌة َّراِفَع ٌة-٢- َلْيَس ِلَو ْقَعِتَها َك اِذَبٌة-١- ِإَذ ا َو َقَعِت اْلَو اِقَع ُة
٦- َفَكاَنْت َهَباء ُّم نَبّثًا-
At-Takwir: 14-1
َو ِإَذ ا اْلُو ُحوُش-٤- َو ِإَذ ا اْلِع َش اُر ُع ِّطَلْت-٣- َو ِإَذ ا اْلِج َباُل ُسِّيَر ْت-٢- َو ِإَذ ا الُّنُجوُم انَك َد َر ْت-١- ِإَذ ا الَّش ْم ُس ُك ِّو َر ْت
َو ِإَذ ا-٩- ِبَأِّي َذ نٍب ُقِتَلْت-٨- َو ِإَذ ا اْلَم ْو ُؤ وَد ُة ُس ِئَلْت-٧- َو ِإَذ ا الُّنُفوُس ُز ِّو َج ْت-٦- َو ِإَذ ا اْلِبَح اُر ُسِّج َر ْت-٥- ُح ِش َر ْت
َع ِلَم ْت َنْفٌس َّم ا-١٣- َو ِإَذ ا اْلَج َّنُة ُأْز ِلَفْت-١٢- َو ِإَذ ا اْلَجِح يُم ُسِّع َر ْت-١١- َو ِإَذ ا الَّس َم اء ُك ِش َطْت-١٠- الُّص ُح ُف ُنِش َر ْت
١٤- َأْح َض َر ْت-
Al-Anbiya’: 104
١٠٤- َيْو َم َنْطِوي الَّس َم اء َك َطِّي الِّس ِج ِّل ِلْلُكُتِب َك َم ا َبَد ْأَنا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّنِع يُد ُه َو ْع دًا َع َلْيَنا ِإَّنا ُكَّنا َفاِع ِليَن-
(Ingatlah) pada hari langit Kami Gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah Memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan Mengulanginya lagi.
(Suatu) janji yang pasti Kami Tepati; sungguh, Kami akan Melaksanakannya.
Rasulullah ﷺbersabda,
َأْيَن ُم ُلْو ُك ْاَألْر ِض؟، َأَنا ْالَم ِلُك: ُثَّم َيُقْو ُل، َو َيْطِوْي الَّس َم اَء ِبَيِم ْيِنِه،َيْقِبُض َهللا ْاَألْر َض َيْو َم ْالِقَياَم ِة
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menggenggam bumi pada hari kiamat dan menggulung langit dengan
tangan kanan-Nya kemudian berfirman, ”Aku-lah Raja. Di mana raja-raja bumi?”
[Hadits riwayat Al-Bukhari no. 7382]
َأْيَن ْالَج َّباُرْو َن ؟ َأْيَن، َأَنا ْالَم ِلُك: ُثَّم َيُقْو ُل، ُثَّم َيْأُخ ْذ ُهَّن ِبَيِدِه ْالُيْم َنى،َيْطِوْي ُهللا الَّس َم اَو اِت َيْو َم ْالِقَياَم ِة
َأْيَن ْالَج َّباُرْو َن ؟ َأْيَن ْالُم َتَك ِّبُرْو َن ؟، َأَنا ْالَم ِلُك: ُثَّم َيُقْو ُل،ْالُم َتَك ِّبُرْو َن ؟ ُثَّم َيْطِوْي ْاَألْر ِض ْيِن ِبِش َم اِلِه
Allah menggulung langit pada hari kiamat kemudian mengambilnya dengan tangan Kanan-Nya
kemudian berfirman, ”Aku-lah Raja. Di manakah para penguasa tiran? Di manakah orang-orang yang
sombong. Kemudian Allah menggulung bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman, ”Akulah Raja.
Di manakah para penguasa tiran? Di manakah orang-orang yang sombong?”
dan masih banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadits lainnya yang mengingatkan umat manusia tentang
akan terjadinya kiamat dan betapa mengerikannya kiamat tersebut.
َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم, َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اآلَياِت َو الِّذْك ِر اْلَح ِكْيِم, َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَك ِر ْيِم
ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم، َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا َو اْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه. ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم
Khutbah II
َو َاْش َهُد َاَّن. َاْش َهُد َاْن َال اَلَه ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه. َاْلَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ى َجَع َلَنا َو ِاَّيُك ْم ِع َباِدِه اْلُم َّتِقْيَن َو َاَّد َبَنا ِباْلُقْر َاِن اْلَك ِرْيِم
َ الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى ُمَحَّمٍد َو َع َلى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن.ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسوُلُه
َٰي َأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ٱَّتُقوا ٱَهَّلل َو ْلَتنُظْر َنْفٌس َّم ا َقَّد َم ْت ِلَغ ٍد ۖ َو ٱَّتُقوا ٱَهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن: َاَّم ا َبْعُد
Bila demikian banyaknya surat dan ayat dalam al-Quran yang memberitakan tentang kengerian hari
kiamat, lantas apakah hikmah dibalik semua ini.
Mengapa kaum Muslimin harus senantiasa diingatkan tentang hari kiamat?
ada tiga tujuan penting dari peringatan Allah tentang hari kiamat di dalam Al-Quran:[iv]
1. Allah mengingatkan kita tentang hari kiamat tersebut adalah agar kita menjaga diri dari
keburukan hari tersebut.
2. Allah memberitahu kita agar kita bersiap-siap dalam menghadapi segala situasi yang
menakutkan pada hari kiamat.
3. Allah Ta’ala mengingatkan kita tentang hari kiamat agar kita bisa mengambil pelajaran dan
beramal untuk hari tersebut.
Seluruh manusia dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika dia meninggal dunia. Mereka
dibangkitkan dalam keadaan telanjang sebagaimana keadaan semula.
Setiap orang diberi pakaian sesuai dengan amalnya. Dibangitkan menuju bumi mahsyar, bumi yang
berbeda, bumi yang telah diganti bukan bumi kita saat ini.
َيْو َم ُتَبَّد ُل اَأْلْر ُض َغْيَر اَأْلْر ِض َو الَّس َم اَو اُت ۖ َو َبَر ُز وا ِهَّلِل اْلَو اِحِد اْلَقَّهاِر
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka
semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa. [Ibrahim: 48]
ﷺ Manusia dikumpulkan ke Padang Mahsyar dalam keadaan berbeda-beda. Rasulullah
bersabda,
ِإَّنُك ْم ُتْح َش ُرْو َن ِرَج اًال َو ُر ْك َباًنا َو ُتَج ُّر ْو َن َع َلى ُوُجْو ِهُك ْم
”Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (di hari kiamat di Mahsyar) ada yang dengan berjalan, dan
ada yang dengan berkendaraan, ada pula yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” [Hadits riwayat
] ”at-Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadits hasan.
Demikian khutbah tentang hari kiamat yang bisa pengkhatib sampaikan. Semoga bisa menjadi
pengingat bagi kita semua agar senantiasa bersiap – siap untuk berbekal demi kehidupan abadi di
akhirat nanti dan tidak menghadapi kesulitan hidup yang tak tertanggungkan di hari kebangkitan
kelak. Amin ya rabbal alamin
ِ.إَّن َهللا َو َم َالِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي َ ،يا َأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا
الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد الَّلُهَّم َباِر ْك َع َلى ُم َحَّمٍد
َو َع َلى آِل ُم َحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد
َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِتَ ،و اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِتِ ،إَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُمِج ْيُب
.الّد َع َو اِت
َ.ر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َو اِنَنا اَّلِذ يَن َسَبُقوَنا ِباِإْل يَم اِن َو اَل َتْج َع ْل ِفي ُقُلوِبَنا ِغ ًاّل ِّلَّلِذ يَن آَم ُنوا َر َّبَنا ِإَّنَك َر ُؤوٌف َّر ِح يٌم
َ.ر َّبَنا َظَلْم َنا َأنُفَس َنا َو ِإن َّلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك وَنَّن ِم َن اْلَخاِس ِر يَن
َ.ر َبَنا َء اِتَنا ِفي الّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي ْاَألِخَر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الّناِر
ِعَباَد ِهللاِ ،إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ْي اْلُقْر َبىَ ،و َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َ .يِع ُظُك ْم
َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن
َفاْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع َلى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َ ،و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبْر .