Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya
dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS Al-Hajj: 7)
Yaumul akhir atau hari akhir menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan.
Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah hari kehancuran alam semesta beserta
seluruh isinya. Iman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang
kelima, tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai
muslim sudah seharusnya kita untuk mengimani dan mempercayainya.
Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala oleh malaikat isrofil, dimana tiupan
sasangkala ini adalah untuk mematikan semua makhluk yang ada di bumi beserta
isinya. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak
beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-
gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia
pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua
kehidupan hancur dan mati.
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat,
sebagaimana tertuang dalam surah Al Qariah/4-5 dan surat Az Zalzalah berikut.
Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-
gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau
menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang
terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa
dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda
– beda sesuai dengan niat mereka masing-masih mahluk Tuhan.
Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di
Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat?
Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-
rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan.
ش ْي ٍء َخ َل ْق َناهُ ِب َق َد ٍر
َ َّ ِإ َّنا ُكل
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
Jadi qadha dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut
disebutkan baik dalam al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan
qadha dan qadar Allah SWT ini kita harus mengimani bahwa kehendak
Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi maupun yang tidak
terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang
tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.