Anda di halaman 1dari 14

20 Nama Lain Hari Kiamat yang Tertulis dalam Al-Qur'an

1. Yaumul Baas
Yaumul Baas adalah nama lain dari hari kiamat yang berarti Hari Kebangkitan.
2. Yaumul Hisab
Nama lain hari kiamat selanjutnya adalah Yaumul Hisab. Pada hari ini, semua amal
perbuatan manusia akan dihitung.Yaumul Hisab terjadi setelah Yaumul Baats. Di hari ini,
amal perbuatan akan ditimbang dan menentukan manusia tersebut akan masuk surga atau
neraka.
3. Yaumud Din
Nama lain hari kiamat selanjutnya adalah Yaumud Din. Yaumul Dih disebut sebagai hari
pembalasan.Perbuatan tersebut termasuk amalan salat, puasa, haji, zakat, sedekah, dan
lain sebagainya.
4. Yaumul Hasrah
Yaumul Hasrah memiliki arti hari penyesalan.
5. As-Sa'ah
As-Sa'ah adalah Hari yang Menentukan. Maksudnya, ini adalah hari untuk menentukan
nasib manusia dari lahir hingga akhir.
6. Yaumud Tanad
Yaumut Tanad juga dikenal sebagai hari saling memanggil. Di hari ini, semua amalan
akan memanggil manusia.
7. Yaumul Fash
Yaumul Fash adalah salah satu nama lain hari kiamat. Yaumul Fash memiliki arti hari
pemisahan atau keputusan.
8. Yaumul Jama'
Yaumul Jama’ adalah hari berkumpul ketika kiamat tiba. Mulai dari Nabi Adam AS
hingga orang yang hidup di akhir zaman akan berkumpul.
9. Yaumul Waid
Yaumul Waid adalah hari yang sudah dijanjikan. Segala janji yang telah dijanjikan oleh
Allah akan terwujud ketika sangkakala sudah ditiupkan.
10. Yaumul Khulud
Yaumul Khulud adala nama lain hari kiamat yang memiliki arti hari yang kekal.
Kehidupan kita di dunia hanyalah sementara.
11. Yaumul Khuruj
Yaumul Khuruj juga merupakan salah satu nama lain hari kiamat. Arti dari Yaumul
Khuruj adalah hari dikeluarkannya dari kubur.
12. Yaumul 'Asir
Yaumul 'Asir adalah salah satu nama lain hari kiamat yang berartikan hari yang sulit.
13. Al-Qari'ah
Al-Qari'ah juga termasuk dalam nama lain hari kiamat. Pada hari kiamat, digambarkan
bahwa itu adalah waktu ketukan keras bagi umat manusia.
14. Al-Azifah
Nama lain hari kiamat selanjutnya adalah Al-Azifah. Al-Azifah memiliki arti suatu yang
dekat.
15. As-Shakhkhah
As-Shakhkhah adalah nama lain dari hari kiamat. Orang-orang yang melakukan banyak
sekali dosa selama hidupnya akan berteriak.
16. Al Haqqah
Al Haqqah adalah nama lain hari kiamat selanjutnya. Al Haqqah memiliki arti "yang
pasti".
17. Al Waqiah
Nama lain hari kiamata dalah Al Waqiah. Hal ini tertulis dalam Q.S Al Waqiah ayat 1.
Ayat tersebut berbunyi: "Apabila terjadi hari kiamat."
18. Ath Thammatul Kubra
Ini juga merupakan nama lain hari kiamat. Hal tersebut tertulis dalam Q.S An-Nazi'at
ayat 34.
19. Darur Qarar
Darur Qarar juga termasuk dalam nama lain haru kuamat. Hal ini dituliskan dalam Q.S Al
Mu'min ayat 39.
20. Ad Darul Akhirah
Nama lain hari kiamat yang terakhir adalah Ad Darul Akhirah yang berarti Negeri
Akhirat. Hal ini pun tertulis dalam Al Ankabut ayat 64.

PENIUPAN SANGKAKALA
Pada hari kiamat Malaikat Isrofil Meniup Sangkakala sebanyak 3 kali tiupan… Tiupan pertama
akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan
tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di
Padang Mahsyar. Sebagai mana yg di jelaskan dalam surah An-Naml ayat 87 dan Az-Zumar ayat
68:
Surah An-Naml ayat 87

َ‫ض ِإاَّل َمن َشٓا َء ٱهَّلل ُ ۚ َو ُك ٌّل َأتَوْ هُ ٰ َد ِخ ِرين‬


ِ ْ‫ت َو َمن فِى ٱَأْلر‬
ِ ‫ور فَفَ ِز َع َمن فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ُّ‫َويَوْ َم يُنفَ ُخ فِى ٱلص‬
Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit
dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
Surah Az-Zumar ayat 68

‫ض اِاَّل َم ْن َش ۤا َء هّٰللا ُ ۗ ثُ َّم نُفِ َخ فِ ْي ِه اُ ْخ ٰرى فَا ِ َذا‬


ِ ْ‫ت َو َم ْن فِى ااْل َر‬
ِ ‫ق َم ْن فِى السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫َونُفِخَ فِى الصُّ وْ ِر ف‬
َ ‫ص ِع‬
َ‫هُ ْم قِيَا ٌم يَّ ْنظُرُوْ ن‬
Artinya : Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).
Pada tiupan yang kedua merupakan tanda dibangkitkannya manusia setelah kematian. Baik
manusia yang meninggal ketika terjadi di hari kiamat atau manusia yang meninggal sebelumnya.

Mahsyar terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kematian. Di mahsyar manusia akan merasa
berat dan membutuhkan waktu lama untuk menanti pengadilan dari Allah. Manusia yang
dibangkitkan dan dikumpulkan di yaumul hasyr atau mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki
dan tidak berpakaian.
Rasulullah bersabda :

ً‫يُحْ َش ُر النَّاسُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة ُحفَاةً ُع َراةً ُغرْ ال‬


“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan
belum dikhitan.” (HR. Muslim). Dari hadits diatas dapat dibayangkan, betapa menderitanya jika
dalam keadaan panas tanpa baju dan alas kaki. Namun mereka nanti akan diberi pakaian, dan
yang akan menerima pakaian pertama kali yaitu Nabi Ibrahim As.
Rasulullah bersabda :

‫ِإ َّن َأ َّو َل َم ْن يُ ْك َسى يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة ِإ ْب َرا ِه ْي ُم‬


“Sesungguhnya orang yang pertama mendapatkan pakaian pada hari kiamat adalah Nabi
Ibrahim.” (HR. al-Bukhari).
Setelah mendapatkan pakaian mereka akan berjalan melewati padang mahsyar. 1 hari di padang
mahsyar adalah 1000 tahun di dunia. Bisa dibayangkan betapa lamanya waktu di yaumul hasyr
atau mahsyar tersebut. Ketika di mahsyar, manusia ada yang berjalan kaki, ada yang naik
kendaraan, ada yang menyeret-nyeret langkahnya sesuai dengan amal ibadahnya di dunia.
Rasulullah bersabda :

‫ِإنَّ ُك ْم تُحْ َشر ُْو َن ِر َجاالً َو ُر ْكبَانًا َوتُ َجرُّ ْو َن َعلَى ُوج ُْو ِه ُك ْم‬
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke padang mahsyar) dalam keadaan berjalan kaki, dan
ada juga yang naik kendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. at-
Tirmidzi). Pada hari itu, semua manusia akan diadili oleh Allah. Hari itu juga disebut sebagai
hari pembalasan yang hakiki.
Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi ayat 47 :

‫ار َزةً َو َحشَرْ نَاهُ ْم فَلَ ْم نُ َغا ِدرْ ِم ْنهُ ْم َأ َحدًا‬ َ ْ‫ال َوتَ َرى اَأْلر‬
ِ َ‫ض ب‬ ™َ َ‫َويَ ْو َم نُ َسيِّ ُر ْال ِجب‬
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan
dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan
seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi: 47).Kondisi seluruh manusia pada yaumul hasyr adalah
rata-rata manusia akan mengalami ketakutan yang luar biasa, sebab seluruh manusia yang ada
hanya mengingat dirinya dan mengingat setiap dosa yang dilakukan semasa hidupnya.
Allah berfirman dalam QS. Al-Mujadilah ayat 6 :

َ ْ‫يَ ْو َم يَ ْب َعثُهُ ُم هَّللا ُ َج ِميعًا فَيُنَبُِّئهُ ْم بِ َما َع ِملُوا ۚ َأح‬


‫صاهُ™ هَّللا ُ َونَسُوهُ ۚ َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِهي ٌد‬
“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada
mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al
Mujadilah ayat 6). Pada yaumul hasyr itulah keadaan matahari akan tepat berada diatas kepala
manusia. Bagi yang amalnya banyak maka ia tidak akan tenggelam oleh keringatnya sendiri.

HARI KEBANGKITAN
Hari kebangkitan adalah peristiwa yang pasti akan terjadi. Adapun untuk waktunya hanya Allah
SWT yang tahu.

ِ ‫ث َمن فِى ْٱلقُب‬


‫ُور‬ ُ ‫ْب فِيهَا َوَأ َّن ٱهَّلل َ يَ ْب َع‬
َ ‫َوَأ َّن ٱلسَّا َعةَ َءاتِيَةٌ اَّل َري‬
Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (Q.S Al-Hajj: 7)
Hari kebangkitan disebut juga dengan hari Kiamat. Selain itu, masih ada nama-nama lain terkait
hari kebangkitan ini yang dijelaskan dalam Al Quran. Di antaranya hari perhitungan, hari
pembalasan, hari penyesalan, hari penentuan, hari saling memanggil, hari keputusan, hari
berkumpul, hari yang dijanjikan, hari yang kekal, hari dikeluarkannya dari kubur, hari yang sulit,
ketukan keras, suatu yang dekat, teriakan, yang pasti, bencana besar, tempat kembali dan negeri
akhirat. Peristiwa datangnya hari Kiamat tercantum dalam beberapa surat dalam Al Quran dan
hadits nabi SAW. Di antaranya pada Q.S Al-Hajj ayat 7, Q.S An-Naml ayat 87, dan Q.S Al-
Anbiya ayat 47, Q.S Al-Qariah ayat 4-5, Q.S Al-Zalzalah ayat 1-2, Q.S Az-Zumar ayat 68, dan
Q.S al-Muzzammil ayat 18. Dalam hadist Abu Dawud dan Ibnu Majah, dari Abdullah bin Amr,
dia berkata, aku hafal dari Rasulullah sabda beliau,
"Sesungguhnya pertanda yang pertama-tama muncul (menjelang kiamat) ialah terbitnya matahari
dari barat dan munculnya binatang melata menemui manusia pada waktu dhuha. Mana saja dari
keduanya yang lebih dulu terjadi, maka tidak lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi."
(HR. Abu Dawud & Ibnu Majah).
3 Fase Kehidupan Manusia
Dr. Muhammad Abdurrahim Az-Zaini dalam bukunya Filsafat Kematian menjelaskan, eksistensi
manusia melewati tiga fase. Di antaranya alam kehidupan dunia, alam barzakh, dan alam
kehidupan setelah barzakh.
1. Fase pertama: alam dunia
Pada fase ini manusia menjalani kehidupan di dunia dengan segala kenikmatan dan hawa
nafsunya. Alam ini akan membentang selama umur bumi, yakni sejak manusia hidup
hingga manusia akan punah atau binasa. Peristiwa kematian manusia juga termasuk
dalam fase ini.
2. Fase kedua: alam barzakh
Pada fase ini manusia akan berada dalam alam penantian. Manusia akan memasuki alam
barzakh setelah kematian. Ia akan dibangkitkan pada saat hari kiamat tiba. Alam ini
merupakan pembatas antara dunia dan akhirat atau disebut dengan alam kubur.
3. Fase ketiga: alam setelah barzakh
Pada fase ini manusia akan menempati keabadian. Alam ini disebut juga dengan alam
akhirat, yakni surga dan neraka. Alam ini dimulai sejak bangkitnya manusia dari alam
kubur dan berkumpul untuk dihisab seluruh amal-amalnya selama berada di fase pertama.

Fase Kebangkitan Manusia dari Alam Kubur

Dalam buku Agar Selamat dari Azab Kubur karya Satria Nova disebutkan bahwa peristiwa
datangnya kiamat terjadi di alam dunia. Peristiwa ini hanya dialami oleh orang-orang yang masih
hidup di dunia. Orang yang sudah mati dan berada di alam barzakh tidak merasakannya. Pada
saat inilah penduduk alam barzakh akan dibangkitkan atau disebut juga dengan Yaumul Ba'ats.
Saat manusia dibangkitan dari alam kubur mereka akan berduyun-duyun berkumpul di padang
Mahsyar. Tempat ini digambarkan sebagai tanah yang rata sebagaimana sabda Rasulullah SAW
dalam riwayat Bukhari & Muslim:
"Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar
dan pipih, tidak ada tanda untuk seorangpun," (HR. Bukhari & Muslim).
Peristiwa ini juga dijelaskan dalam Al Quran. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur,
mereka akan mendapatkan balasan atas apa yang telah diperbuat semasa hidup di dunia. Allah
SWT berfirman dalam Q.S Yunus ayat 30 sebagai berikut:

۟ ُ‫ض َّل َع ْنهُم َّما َكان‬ ِّ ‫ت ۚ َو ُر ُّد ٓو ۟ا ِإلَى ٱهَّلل ِ َم ْولَ ٰىهُ ُم ْٱل َح‬
ْ َ‫س َّمآ َأ ْسلَف‬ ۟
‫وا‬ َ ‫ق ۖ َو‬ ٍ ‫ك تَ ْبلُوا ُكلُّ نَ ْف‬َ ِ‫هُنَال‬
َ ‫يَ ْفتَر‬
‫ُون‬
Artinya: "Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang
telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang
sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan."
Fase kebangkitan manusia dari alam kubur menuju padang Mahsyar ini merupakan sesuatu yang
pasti akan terjadi. Segala amal perbuatan akan dihisab dan ditimbang di fase ini.

Padang Mahsyar
Padang Mahsyar adalah tempat yang sangat luas di mana seluruh manusia dikumpulkan setelah
mereka dibangkitkan dari kubur atau tempat lain yang Allah kehendaki untuk diadili satu per
satu di hadapan Allah subhanu wa ta’ala untuk ditimbang semua amalnya dan dihisab (Sayyid
Abdullah bin Alawi al-Haddad, Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli
Lahu minal A’mâr [Dar Al-Hawi, 1998], cet. II, hal. 14). Di Mahsyar ini, sebagaimana
dikisahkan oleh Rasulluah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiallahu
anh, terdapat 10 golongan pelaku maksiat dengan wajah dan penampilan mereka masing-masing
sesuai dengan jenis kemaksiatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia sebagai berikut:
1. Ada yang diserupakan wajahnya seperti monyet. Mereka adalah orang-orang yang ketika
di dunia suka menyebarkan fitnah di antara manusia.”
2. Ada yang diserupakan seperti babi. Yang serupa babi adalah orang suka makan harta
haram dan merampas hak orang lain.”
3. Ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas) dan diseret muka mereka. Yang
tertelungkup kepalanya di bawah kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba.”
4. Ada yang buta tersungkur. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim
dalam pemerintahan.”
5. Ada yang bisu tuli dan tidak berakal. Yang buta-tali ialah orang yang suka ‘ujub (bangga
dan sombong) dengan amalannya.”
6. Ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada; dari
mulut mereka mengalir nanah laksana air liur berbau busuk dan membuat semua orang
merasa jijik kepadanya. Yang mengunyah-unyah lidahnya sendiri seperti ini adalah para
ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya.”
7. Ada yang disalib di atas palang-palang api. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah
orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa.”
8. Ada yang terpotong tangan dan kakinya. Yang terpotong-potong tangan dan kakinya
adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya.”
9. Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang bahunya lebih busuk dari pada bangkai
adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsunya, bergelimang dalam dosa syahwat
dan menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya.”
10. Ada yang memakai baju-baju panjang (terbuat dari timah meleleh). Mereka adalah orang
yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri.”
Ada ayat2 Al-Quran hingga hadist Rasulullah SAW yang dapat menjawab pertanyaan ini, salah
satunya hadist yang di riwayatkan dari aisyah RA yang pernah mendengar perkataan Rasulull.
1. Tidak berpakaian
2. Wajah tertunduk
3. Tidak berbicara
4. Lupa dengan keluarga
5. Berlutut
6. Tenggelam oleh keringat
7.Perhitungan amal.
Seperti yang sebelumnya dijelaskan bahwa bukan hanya ada Yaumul Mizan saja, namun ada
pula Yaumul Hisab dan Yaumul Jaza. Semua itu merupakan proses sebelum akhirnya manusia
akan hidup di akhirat. Tentu setiap kegiatan ini memiliki perbedaan, dan berikut ini perbedaan
dari Yaumul Mizan, Yaumul Hisab, dan Yaumul Jaza:
1. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan bagi amal manusia, semua akan dihitung baik itu
amal baik atau amal buruk. Yang kecil maupun yang besar semuanya akan dihitung, di
mana setelah semua dihitung manusia akan diberikan balasan sesuai dengan apa yang
telah diperbuat selama hidup di dunia.
2. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan adalah hari pertimbangan semua amal baik dan buruk yang kita lakukan.
Di Yaumul Mizan setiap orang ditimbang kebaikan dan keburukannya selama di dunia,
dan ditimbang dengan seadil-adilnya tidak akan ada kurang atau lebihnya.
3. Yaumul Jaza
Yaumul Jaza adalah hari di mana semua manusia akan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Balasan yang diterima oleh manusia akan sama dengan amalannya selama hidup di
dunia.

Dalam penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa, Yaumul Hisab merupakan penghitungan amal
yang kita lakukan selama di dunia. Ibadah yang kita lakukan selama dunia bisa diperhitungkan.
Semua yang ada di tubuh kita akan bersaksi pada Allah SWT bagaimana kehidupan kita selama
di dunia, apakah kita beribadah dengan baik atau hanya melakukan maksiat saja. Dan bila
Yaumul Mizan, semua kebaikan dan keburukan kita di dunia. Semua perbuatan baik dan
perbuatan buruk kita selama di dunia, apakah kita melakukan perbuatan baik atau lebih banyak
melakukan perbuatan buruk. Dalam penimbangan ini Allah SWT akan menimbang seadil-
adilnya, walaupun kebaikan ataupun keburukan yang kita buat hanya sebesar biji kecil. Dan
Alquran mengingatkan umat manusia bahwa hari perhitungan semakin dekat, yakni hari kiamat,
kebangkitan atau pengadilan akhirat. Sementara manusia dalam keadaan lengah terhadap
datangnya hari kiamat yang pasti itu. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya Ayat 1 dan
tafsirnya.
Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan (amal) mereka, sedangkan mereka dalam
keadaan lengah lagi berpaling (darinya). (QS Al-Anbiya: 1)
Dalam ayat ini, menurut Tafsir Kementerian Agama, Allah menjelaskan bahwa hari hisab atau
perhitungan amal untuk manusia sudah dekat. Pada hari hisab itu kelak akan diperhitungkan
semua perbuatan yang telah mereka lakukan selagi mereka hidup di dunia. Selain itu, semua
nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada mereka diminta pertanggungjawabannya, baik
nikmat yang ada pada diri mereka sendiri, seperti akal pikiran, makanan dan minuman, serta
anak keturunan dan harta benda. Mereka akan ditanya, apa yang telah mereka perbuat dengan
semua nikmat itu? Apakah karunia Allah tersebut mereka gunakan untuk berbuat kebajikan
dalam rangka ketaatan kepada-Nya, ataukah semuanya itu digunakan untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang membuktikan keingkaran dan kedurhakaan mereka kepada-Nya?
Allah menegaskan bahwa manusia sesungguhnya lalai terhadap apa yang akan diperbuat Allah
kelak terhadap mereka di hari Kiamat. Kelalaian itulah yang menyebabkan mereka tidak mau
berpikir mengenai hari Kiamat, sehingga mereka tidak mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk
menjaga keselamatan diri mereka dari azab Allah. Orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini
adalah kaum musyrikin. Mereka adalah orang-orang yang tidak beriman tentang adanya hari
Kiamat, dan mengingkari adanya hari kebangkitan dan hari hisab. Namun demikian, ayat ini
memperingatkan kepada mereka bahwa hari hisab sudah dekat. Ini untuk menekankan, bahwa
hari Kiamat, termasuk hari kebangkitan dan hari hisab, pasti akan datang, walaupun mereka itu
tidak mempercayainya, dan hari hisab itu akan diikuti pula oleh hari-hari pembalasan terhadap
amal-amal yang baik atau pun yang buruk.
Ada ayat-ayat Al-Qur'an hingga hadits Rasulullah SAW yang dapat menjawab pertanyaan ini.
Salah satunya hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA yang pernah mendengar perkataan
Rasulull
1. Tidak Berpakaian
Hadits dari Aisyah RA menjelaskan, manusia di Padang Mahsyar dalam kondisi seperti saat
mereka dilahirkan yakni tidak beralas kaki, tidak berpakaian, hingga tidak dalam kondisi khitan.
Berikut bunyi hadits Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim selengkapnya.
Artinya: "Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang bulat. dan tidak bersunat," Aku (Aisyah RA) bertanya, "Wahai
Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?"
Beliau bersabda, "Di sana keadaannya sangat men ncekam sehingga tidak ada kesempatan bagi
mereka untuk saling melihat." (HR Muslim). Melansir Abdu Muhsin al-Muthairi dalam Buku
Pintar Hari Akhir, kondisi manusia di Padang Mahsyar itu pun ditegaskan dalam firmanNya
surah Al Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman,

‫ق نُّ ِع ْي ُد ٗۗه َو ْعدًا َعلَ ْينَ ۗا اِنَّا ُكنَّا‬ ِ ۗ ُ‫ط ِوى ال َّس َم ۤا َء َكطَ ِّي الس ِِّج ِّل لِ ْل ُكت‬
ٍ ‫ب َك َما بَ َدْأنَٓا اَ َّو َل َخ ْل‬ ْ َ‫يَ ْو َم ن‬
‫ٰف ِعلِي َْن‬
Artinya: (Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-
lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan
mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan
melaksanakannya.
2. Wajah Tertunduk
Melalui surah Thaha ayat 111, manusia di Padang Mahsyar akan tertunduk lesu menanti
gilirannya untuk dihisab. Allah SWT berfirman,

‫اب َم ْن َح َم َل ظُ ْل ًما‬
َ ‫ت ْال ُوج ُْوهُ لِ ْل َح ِّي ْالقَي ُّْو ۗ ِم َوقَ ْد َخ‬
ِ َ‫َو َعن‬
Artinya: Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus.
Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman. Di samping itu, manusia saat itu digambarkan
senantiasa dalam kondisi ketakutan dan berdegup kencang hingga matanya terbelalak. Mufradat
Alfazh al Qur'an menafsirkan mata terbelalak dalam surah Al Qiyamah ayat 7 sebagai rasa takut
yang mendera.
Sementara kondisi ketakutan manusia itu digambarkan dalam surah An Nazi'at ayat 8,

ٌ‫اجفَ ۙة‬
ِ ‫قُلُ ْوبٌ ي َّْو َم ِٕى ٍذ َّو‬
Artinya: Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut.
3. Tidak Berbicara
Di antara seluruh manusia yang dikumpulkan dari zaman ke zaman itu tidak ada yang berbicara
sepatah kata pun saat di Padang Mahsyar kelak. Hal ini digambarkan dalam surah Thaha ayat
108 yang menyebut, semua manusia hanya menaati perintah malaikat tanpa membantah.
Kemudian, menurut surah Al Mursalat ayat 35-36, manusia di Padang Mahsyar juga tidak
diizinkan mengemukakan alasan untuk memohon ampunan pada Allah SWT.

(35) ‫ٰه َذا يَ ْو ُم اَل يَ ْن ِطقُ ْو ۙ َن‬


(36) ‫َواَل يُْؤ َذ ُن لَهُ ْم فَيَ ْعتَ ِذر ُْو َن‬
Artinya: Inilah hari ketika mereka tidak dapat berbicara. Mereka tidak diizinkan (berbicara)
sehingga (dapat) meminta maaf. Meski demikian, ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa
hanya makhluk yang diizinkan Allah SWT untuk berbicara di Padang Mahsyar tersebut. Sesuai
dengan surah An Naba ayat 37-38.
4. Lupa dengan Keluarga
Kondisi di Padang Mahsyar yang mencekam membuat manusia melupakan nasab, keturunan,
dan keluarganya. Tiap manusia sibuk mengurusi dirinya masing-masing.
Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 33,

ٍ ‫اخ َش ْوا يَ ْو ًما اَّل يَجْ ِزيْ َوالِ ٌد َع ْن َّولَ ِد ٖ ۖه َواَل َم ْولُ ْو ٌد هُ َو َج‬
‫از َع ْن‬ ْ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ْم َو‬
‫َّوالِ ِد ٖه َش ْيـ ًۗٔا‬
Artinya: Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu)
seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela
bapaknya sedikit pun!
5. Berlutut
Posisi manusia di Padang Mahsyar digambarkan dalam surah Al Jasiyah ayat 28 dalam keadaan
berlutut. Allah SWT berfirman.

ً‫َوتَ ٰرى ُك َّل اُ َّم ٍة َجاثِيَة‬

Artinya: (Pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut
Sementara, Rasulullah SAW menjelaskan, orang kafir dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam
posisi tersungkur. Dalam artian, Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh dalam
buku Fikih Akhir Zaman menafsirkan, wajah mereka di atas tanah dan mereka berjalan dengan
menyeretkannya menuju Padang Mahsyar. Dari Anas bin Malik RA menceritakan ada seorang
lelaki berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah orang kafir dikumpulkan dengan posisi
tersungkur?" Rasulullah bersabda, "Bukankah yang mampu membuatnya berjalan dengan kaki di
dunia mampu untuk membuatnya berjalan dengan mukanya di hari kiamat?" (HR Muttafaqun
'alaih).
6. Tenggelam oleh Keringat
Matahari didekatkan di atas kepala manusia dengan jarak satu mil di Padang Mahsyar. Teriknya
panas matahari membuat keringat manusia digambarkan bercucuran hingga ada yang
menenggelamkan diri mereka sendiri. Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, peluh
tersebut didasarkan dari kadar amalan manusia di dunia. Kemudian Rasulullah SAW juga
bercerita, ada yang kucuran banjir dari keringatnya mencapai hingga telinga mereka sendiri. Dari
Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
"Pada hari kiamat kelak manusia akan berkeringat sehingga keringatnya meresap ke dalam bumi
sedalam tujuh puluh hasta dan keringatnya menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga
mereka." (HR Bukhari dan Muslim).
Bagaimana Manusia Digiring Ke Padang Mahsyar?
Manusia digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan
amalnya. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ً‫ِإنَّ ُك ْم ُمالَقُو هللاِ ُحفَاةً ُع َراةً ُم َشاةً ُغرْ ال‬


“Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak
berpakaian, berjalan kaki, dan belum dikhitan.” (Hadits shahih. Diriwayat-kan oleh al-Bukhari,
no. 6043)
Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan
(ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret
di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits
hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).
Manusia yang dibangkitkan dan dikumpulkan di yaumul hasyr atau mahsyar dalam keadaan
tidak beralas kaki dan tidak berpakaian.
Rasulullah bersabda :

ً‫يُحْ َش ُر النَّاسُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة ُحفَاةً ُع َراةً ُغرْ ال‬


“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan
belum dikhitan.” (HR. Muslim). Dari hadits diatas dapat dibayangkan, betapa menderitanya jika
dalam keadaan panas tanpa baju dan alas kaki. Namun mereka nanti akan diberi pakaian, dan
yang akan menerima pakaian pertama kali yaitu Nabi Ibrahim As.
Rasulullah bersabda :

‫ِإ َّن َأ َّو َل َم ْن يُ ْك َسى يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة ِإ ْب َرا ِه ْي ُم‬


“Sesungguhnya orang yang pertama mendapatkan pakaian pada hari kiamat adalah Nabi
Ibrahim.” (HR. al-Bukhari).
Setelah mendapatkan pakaian mereka akan berjalan melewati padang mahsyar. 1 hari di padang
mahsyar adalah 1000 tahun di dunia. Ketika di mahsyar, manusia ada yang berjalan kaki, ada
yang naik kendaraan, ada yang menyeret-nyeret langkahnya sesuai dengan amal ibadahnya di
dunia.
Rasulullah bersabda :

‫ِإنَّ ُك ْم تُحْ َشر ُْو َن ِر َجاالً َو ُر ْكبَانًا َوتُ َجرُّ ْو َن َعلَى ُوج ُْو ِه ُك ْم‬
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke padang mahsyar) dalam keadaan berjalan kaki, dan
ada juga yang naik kendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. at-
Tirmidzi). Pada hari itu, semua manusia akan diadili oleh Allah. Hari itu juga disebut sebagai
hari pembalasan yang hakiki.
Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi ayat 47 :

‫ار َزةً َو َحشَرْ نَاهُ ْم فَلَ ْم نُ َغا ِدرْ ِم ْنهُ ْم َأ َحدًا‬ َ ْ‫ال َوتَ َرى اَأْلر‬
ِ َ‫ض ب‬ ™َ َ‫َويَ ْو َم نُ َسيِّ ُر ْال ِجب‬
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan
dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan
seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi: 47).
Allah berfirman dalam QS. Al-Mujadilah ayat 6 :

َ ْ‫يَ ْو َم يَ ْب َعثُهُ ُم هَّللا ُ َج ِميعًا فَيُنَبُِّئهُ ْم بِ َما َع ِملُوا ۚ َأح‬


‫صاهُ™ هَّللا ُ َونَسُوهُ ۚ َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِهي ٌد‬
“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada
mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al
Mujadilah ayat 6). Pada yaumul hasyr itulah keadaan matahari akan tepat berada diatas kepala
manusia. Bagi yang amalnya banyak maka ia tidak akan tenggelam oleh keringatnya sendiri.

Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ada seseorang berkata kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ْس الَّ ِذي َأ ْم َشاهُ َعلَى ِرجْ لَ ْي™ ِه فِي ال ™ ُّد ْنيَا قَ™™ا ِدرًا َعلَى َأ ْن يُ ْم ِش™يَهُ َعلَى‬
َ ‫ َألَي‬:‫يَا َرسُو َل هللاِ َك ْيفَ يُحْ َش ُر ْال َكافِ ُر َعلَى َوجْ ِه ِه يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة؟ قَا َل‬
ْ
‫! َوجْ ِه ِه يَوْ َم القِيَا َم ِة؟‬

“Wahai Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir digiring di atas wajah mereka pada hari
Kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bukankah Rabb yang membuat
seseorang berjalan di atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk membuatnya berjalan di atas
wajahnya pada hari Kiamat?!” Qatadah mengatakan, “Benar, demi kemuliaan Rabb kami.”
(Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6042 dan Muslim, no. 5020).
Ada ayat2 Al-Quran hingga hadist Rasulullah SAW yang dapat menjawab pertanyaan ini, salah
satunya hadist yang di riwayatkan dari aisyah RA yang pernah mendengar perkataan Rasulull.
1. Tidak berpakaian
2. Wajah tertunduk
3. Tidak berbicara
4. Lupa dengan keluarga
5. Berlutut
6. Tenggelam oleh keringat.

Keadaan Manusia di Alam Mahsyar Dalam Alquran-Hadis.


Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban)
dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan
membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai
terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.

7.Psrhitungn amal:
-Yaumul Hisab
-Yaumul Mizan
-Yaumul Jaza

arti Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia. Bila amal baiknya lebih berat
dibanding amal buruknya, maka ia akan masuk surga. Dalam sebuah ayat Al Anbiya nomor 47
Allah SWT berfiman:
َ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـ ًۗٔا َواِ ْن َكانَ ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَ رْ د ٍَل اَتَ ْينَا بِهَ ۗا َو َك ٰفى بِنَا َحا ِسبِ ْين‬
ْ ُ‫از ْينَ ْالقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْالقِ ٰي َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
"Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun
yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al
Anbiya:47
Selain itu Allah Ta'ala juga berfirman dalam ayat Al A'raf: 8-9 yang berbunyi:
ُ‫ازينُه‬ ْ َّ‫) َو َم ْن َخف‬8( ‫ُون‬
ِ ‫ت َم َو‬ َ ‫ازينُهُ فَُأولَِئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬ ِ ‫ت َم َو‬ ُّ ‫َو ْال َو ْز ُن يَ ْو َمِئ ٍذ ْال َح‬
ْ َ‫ق فَ َم ْن ثَقُل‬
)9( ‫ون‬
َ ‫ظلِ ُم‬ ْ َ‫ين َخ ِسرُوا َأ ْنفُ َسهُ ْم بِ َما َكانُوا ِبآيَاتِنَا ي‬ َ ‫ك الَّ ِذ‬ َ ‫} فَُأولَِئ‬
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan
(kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan
timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
1. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan bagi amal manusia, semua akan dihitung baik itu amal
baik atau amal buruk. Yang kecil maupun yang besar semuanya akan dihitung, di mana setelah
semua dihitung manusia akan diberikan balasan sesuai dengan apa yang telah diperbuat selama
hidup di dunia.
2. Yaumul Mizan
arti Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia. Bila amal baiknya lebih berat
dibanding amal buruknya, maka ia akan masuk surga. Dalam sebuah ayat Al Anbiya nomor 47
Allah SWT berfiman:

‫ال َحبَّ ٍة ِّم ْن َخرْ َد ٍل‬ َ ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـ ًۗٔا َواِ ْن َك‬
َ َ‫ان ِم ْثق‬ ْ ُ‫ازي َْن ْالقِ ْسطَ لِيَ ْو ِم ْالقِ ٰي َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
ِ ‫اَتَ ْينَا بِهَ ۗا َو َك ٰفى بِنَا َح‬
‫اسبِي َْن‬
"Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun
yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al
Anbiya:47
Selain itu Allah Ta'ala juga berfirman dalam ayat Al A'raf: 8-9 yang berbunyi:

ُ‫ازينُه‬ ْ َّ‫) َو َم ْن َخف‬8( ‫ُون‬


ِ ‫ت َم َو‬ َ ‫ازينُهُ فَُأولَِئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬ ِ ‫ت َم َو‬ ُّ ‫َو ْال َو ْز ُن يَ ْو َمِئ ٍذ ْال َح‬
ْ َ‫ق فَ َم ْن ثَقُل‬
)9( ‫ون‬
َ ‫ظلِ ُم‬ ْ َ‫ين َخ ِسرُوا َأ ْنفُ َسهُ ْم بِ َما َكانُوا ِبآيَاتِنَا ي‬ َ ‫ك الَّ ِذ‬ َ ‫} فَُأولَِئ‬
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan
(kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan
timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
3. Yaumul Jaza
Yaumul Jaza adalah hari di mana semua manusia akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Balasan yang diterima oleh manusia akan sama dengan amalannya selama hidup di dunia.

Anda mungkin juga menyukai