Anda di halaman 1dari 9

Lampiran

1. Sinopsis Foklor
Cerita Umbul Kendat berawal dari anak Kerajaan Majapahit yang bernama Kerajaan
Pengging. Pada saat itu, Kerajaan Pengging dipimpin oleh Raja Pembayun. Kemudian,
Prabu Brawijaya mengutus beberapa prajuritnya untuk datang ke Pengging karena Prabu
Brawijaya merasa bahwa kerajaan Pengging telah melakukan pemberontakan. Akan
tetapi, setelah sampai di sana ternyata Raja Pembayun jatuh sakit. Kemudian, prajurit-
prajurit tersebut melaporkan ke Prabu Brawijaya bahwasannya Raja Pembayun jatuh
sakit.
Sakit yang diderita oleh Raja Pembayun semakin hari semakin parah sehingga beliau
mengangkat putranya sebagai raja di Pengging. Masyarakat daerah Pengging menyebut
putra Raja Pembayun dengan sebutan Eyang Kebo Kenongo. Eyang Kebo Kenongo
menduduki tahta Kerajaan Pengging dalam usia yang masih muda.
Kabar tersebut terdengar sampai ke Keraton Majapahit. Akhirnya, keponakan Prabu
Brawijaya, yakni Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton pun mendengar berita bahwa
Pengging memiliki raja muda yang tampan dan gagah. Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton
keluar dari keraton secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang dalam untuk menemui
Raja Pengging yang baru. Ternyata dia jatuh hati pada raja Pengging. Akan tetapi,
maksudnya tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Raja Pengging yang baru
menolaknya sebagai seorang permaisuri karena dia merasa tidak layak untuk seorang
puteri Keraton Majapahit.
Akhirnya, Dyah Ayu malu karena pinangannya ditolak dan dia tidak berani kembali
ke keraton. Seisi keraton khawatir dan kebingungan mencari keberadaannya. Terutama
dayang-dayang keraton, mereka tidak berani mengatakan apa yang sebenarnya terjadi
kepada orang tua Dyah Ayu bahwa Dyah Ayu tidak ada di keraton. Dayang keraton takut
mendapat hukuman karena tidak bisa menjaga satu-satunya putri keraton.
Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton tinggal di sekitar Kerajaan Pengging. Dia bertapa di
sumber mata air dekat rumahnya. Tanpa sengaja ketika akan bertapa, dia menginjak ekor
siput. Kemudian, kakinya terluka dan berdarah. Dia malu karena setelah menginjak siput
tersebut kakinya menjadi pincang dan dia mengutuk semua siput yang ada di sumber
mata air tersebut supaya ekornya tidak tumbuh sehingga semua siput tersebut memiliki
ekor yang tumpul tidak ada yang lancip. Ternyata, ekor siput tersebut beracun sehingga
menyebabkan Dyah Ayu sakit dan meninggal dunia. Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton
dimakamkan di tempat itu juga.
Orang tua Dyah Ayu mendengar berita duka itu, kemudian membuat arca-arca yang
menggambarkan tentang Dyah Ayu. Salah satu arca yang menggambarkan sosok Dyah
Ayu Retno Sekar Kedaton adalah arca yang memiliki tangan banyak. Ini menandakan
bahwa Dyah Ayu tidak menerima kenyataan penolakan Raja Muda Pengging.
Masyarakat sekitar mengaitkan kejadian yang menimpa Dyah Ayu Retno Sekar
Kedaton dengan sumber mata air yang berada di sana. Kemudian, sumber mata air
tersebut disebut sebagai Umbul Kendat, yang memiliki makna sumber mata air yang
tidak pernah surut. Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton disebut sebagai “Mbok Ro Kendat”.
Kata Ro memilki arti “perawan” dan Kendat artinya “putus”.
2. Foto Lokasi Umbul Kendat atau Alamat Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian di Dukuh Plumbungan RT/19 RW/04, Desa Pengging, Kecamatan
Banyudono, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.

Gambar 1. Pemandian Umbul Kendat

Gambar 2. Makam Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton


Gambar 3. Sumber Mata Air Umbul Kendat

Gambar 4. Siput yang Memiliki Ekor Tumpul Akibat Kutukan Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton

Gambar 5. Lukisan Dyah Ayu Retno Sekar Kedaton


3. Daftar Narasumber (Informant)
1.) Juru Kunci
Nama : Suyono
Profesi : Juru Kunci atau Penjaga Umbul Kendat
Usia : 75 Tahun
Pendidikan Akhir : SMP

2.) Ketua RT/19 RW/04 dukuh Plumbungan Umbul Kendat


Nama : Widodo
Profesi : Petani dan sebagai Ketua RT/19 RW/04
Usia : 45 Tahun
Pendidikan Akhir : SMA
3.) Ustad RT/19 RW/04 dukuh Plumbungan
Nama : Suroto
Profesi : Petani dan sebagai Mudin atau Ustad RT/19 RW/04 dukuh
Plumbungan

Usia : 49 Tahun
Pendidikan Akhir : SMA

4.) Pelaku Ritual 1


Nama : Atman Durma
Profesi : Petani
Asal Kota : Semarang
Usia : 61 Tahun
Pendidikan Akhir : SMP
5.) Pelaku Ritual 2
Nama : Darmaji
Profesi : Petani
Asal Kota : Semarang
Usia : 55 Tahun
Pendidikan Akhir : SMP
6.) Pengunjung 1 Objek Wisata Umbul Kendat
Nama : Sumiyem
Profesi : Petani
Asal Kota : Njatirejo, Boyolali
Usia : 60 Tahun
Pendidikan Akhir : SMP

7.) Pengunjung 2 Objek Wisata Umbul Kendat


Nama : Raka Setiawan
Profesi : Pelajar
Asal Kota : Boyolali
Usia : 13 Tahun
Pendidikan : SMP
8.) Masyarakat 1 dukuh Plumbungan Umbul Kendat
Nama : Wito Sumarto
Profesi : Penganguran
Usia : 90 Tahun
Pendidikan Akhir : SD
9.) Masyarakat 1 dukuh Plumbungan Umbul Kendat
Nama : Sri Parsiji
Profesi : Pedagang
Usia : 62 Tahun
Pendidikan Akhir : SMP

4. Daftar Pertanyaan untuk Wawancara


1. Juru Kunci Suyono ( 75 thn)
a) Bagaimana sejarah dan mitos yang terdapat di Umbul Kendat?
b) Bagaimana nilai spritual yang terkandung dalam Umbul Kendat?
c) Hal apa saja yang membuat orang-orang datang ke Umbul Kendat ?
d) Bagaimana langkah- langkah ritual Umbul Kendat yang dilakukan oleh para
pelaku ritual ?
e) Apakah di Umbul Kendat sering terjadi hal mistik yang menyebabkan adanya
kepercayaan spritual seseorang?
2. Ketua RT 19/ 04 Widodo (45th)
a) Bagaimana pandangan Bapak terhadap nilai spritual di Umbul Kendat?
b) Bagaimana kepercayaan spritual warga sekitar terhadap obyek wisata Umbul
Kendat?
c) Apakah Umbul Kendat sendiri berperan dalam perkembangan ekonomi dan
keadaan sosial bagi masyarakat dukuh Plumbungan?
d) Bagaimana sistem perizinan bagi para pengunjung atau perilaku ritual yang
berasalah dari luar dukuh Plumbungan?
3. Ustad dan penjaga masjid Suroto (49th)
a) Apakah Bapak percaya tentang nilai spritual yang terkandung dalam Umbul
Kendat?
b) Bagaimana nilai spritual di Umbul Kendat dalam pandangan Islam?
4. Para pelaku ritual Umbul Kendat Atman Durma (61th) dan Darmaji (55th)
a) Apakah tujuan Bapak melakukan ritual di Umbul Kendat?
b) Apakah ritual di Umbul Kendat dilakukan setiap hari?
c) Bagaimana langkah- langkah ritual yang dilakukan di Umbul Kendat?
d) Apakah ada nilai pemberkahan dan nilai spiritual dari proses ritual Umbul
Kendat? Jika ada bagaimana menurut Bapak?
5. Pengunjung Sumiyem (60th)
a) Mengapa pendatang lebih suka datang ke Umbul Kendat daripada ke Umbul
yang lain?
b) Hal apa yang didapat setelah melakukan pemandian di Umbul Kendat ?
6. Pelajar SMP Raka (13 thn)
a) Bagaimana nilai spritual yang ada di Umbul Kendat?
b) Menurut Raka ada tidak larangan-larangan bagi pengunjung ketika berada di
Umbul Kendat?
7. Warga Sekitar Wito Sumarto (90th)
a) Berdasarkan pengamatan Ibu, bagaimana pandangan Ibu terhadap para pelaku
Umbul Kendat dan bagaimana tujuan yang hendak di capai para pendatang dari
luar kota ke Umbul Kendat?
b) Nilai pemberkahan apa saja yang di dapat setalah melakukan ritual di Umbul
Kendat?
c) Apakah nilai pemberkahan tersebut bisa didapat oleh semua orang yang pergi ke
Umbul Kendat?
d) Bagaimana sistem kepercayaan Ibu terhadap Umbul Kendat?
8. Pedagang Sri Parsiji (62th)
a) Apakah pernah mengalami hal-hal mistik di Umbul Kendat?
b) Bagimana apreseasi yang dilakukan oleh orang- orang yang telah terwujud
hajatnya setelah ritual di Umbul Kendat?
c) Bagaimana masyarakat sendiri menanggapi tentang apreseasi yang dilakukan
oleh orang-orang yang telah berhasil tersebut?

Anda mungkin juga menyukai