Oleh:
Wenang Mukti Satrio Wibowo
211481033
A. Identitas Informan
1. Nama : Mulyadi
2. Usia : 74 tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Penanam Tebu PG Tasikmadu
5. Alamat : Tasikmadu
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
Cembengan merupakan ritual menyambut musim giling tebu ditandai dengan methik tebu
yang diadakan pada bulan ke empat tepatnya hari jumat pon. Ritual ini dinamakan cembengan
Karena tebu yang dipethik diajdikan mantenan,ritual inidilakukan oleh pabrik gula guna meminta
keselamatan pada saat proses penggilingan tebu. Yang membedakan ritual penyambutan musim
giling di Karanganyar dengan ditempat lain adalah karena pabrik gula Tasikmadu Karanganyar
merupakan buatan belanda dan sudah menjadi ikonik sejak jaman penjajahan. Ritual diadakan
selama beberapa hari, dimana hari pertama pada siang hari dilakukan ritual cembengan yang
diawali dengan reog, lalu dilanjutkan arakan sesajen dan tujuh buah kepala kerbau dari
timbangan satu menuju kedalam pabrik, tujuh buah kepala kerbau mempunyai melambangkan
tujuh buah penggiling tebu dimana masing masing kepala kerbau nantinya akan diletakkan di
penggiling tebu dengan maksud agar diberi kelancaran pada saat proses penggilingan. Kepala
kerbau disini diambil dari kerbau Desa Suruh,metesih karanganyar hal ini karena dulu di Desa
Suruh terdapat warga bernama Mbah Demang dimana ia selalu “menangan” bahkan pada saat
penjajahan tentara belanda tunduk terhadap perintah Mbah Demang, dan sampai saat ini
kebiasaan itu masih tetap dilakukan. Lalu setelah arakan sesajen dan kepala kerbau kemudian
pada malam harinya acara dilanjutkan pertunjukan ketoprak,dan pada pagi hari diadakan
pertunjukan wayang dimana pertunjukan ini diadakan dari pagi sampai malam
Gambar 4 Timbangan 1 PG Tasikmadu
Ritual ini dipimpin oleh ADM(kepala pabrik) dimana ADM yang memutuskan untuk
diadakannya acara ini dan ADM jugalah yang mengatur tentang susunan acara ritual ini. Acara
ini diikuti oleh para kelompok tebu petani,sinder,ADM (kepala pabrik),CA(bawahan ADM),CT
(orang pemegang kuasa keluar dan masuk tebu). Ritual ini diadakan di Pabrik Gula Tasikmadu
tepatnya di timbangan satu. Acara cembengan ini dihadiri oleh masyarakat dari beberapa
daerah .Dalam proses produksi, pabrik gula tasikmadu memanfaatkan pengairan dari waduk
delingan.
Menurut Pak Mulyadi ritual cembengan ini tiap tahun makin sedikit susuna ritualnya,
dimana yang dahulu mengadakan pagelaran wayang semalam suntuk,sekarang hanya dua sampai
tiga jam saja, dan masih banyak pengurangan ritual yang lain. Faktanya dengan pengurangan
tatanan ritual ini menjadikan pabrik gula tasikmadu mengalami banyak insiden seperti contoh
tidak menaruh telur ayam jawa di wessel rel kereta maka kereta akan terguling, tidak
membunyikan pluit kereta sebelum melewati makam maka kereta akan hilang kendali, juga
terdapat banyak insedendi pabrik seperti pabrik terbakar hingga menewaskan satu orang
Karena banyak pengurangan unsur ritual menjadikan pabrik gula sekaligus agrowisata sondokoro
ini menjadi terbengkalai seperti tidak ada yang mengurus. Menurut Pak Mulyadi alasan ADM
mengurangi beberapa unsur ritual dikarenakan masalah biaya yang tinggi,Pak Mulyadi juga
mengatakan masyarakat sekitar masih berantusias meramaikan ritual cembengan
Pak Mulyadi : nggih sami kaliyan methik pari nek niki methik tebu
(Ya sama kaya methik padi kalo ini mengambil tebu)
Pak Mulyadi : amargi methik tebu, tebu digawe mantenan lan digawe cembengan niku
(Jadi ambil tebu lalu diberi perayaan dan jadilah cembeng)
Pak mulyadi : Nggih mboten,methik I pun sak truk njur dingge cembengan
(Tidak,methik tebunya itu 1 truk dan dibuat ritual cembeng)
Wenang : maksudte mboten wonten filosofi menawi cembengan niku kalih batang mawon
(Maksudnya tidak ada filosofi apabila memethik tebu dua saja)
Pak Mulyadi : nggih methik tebu nggih cembengan banjur digawe matenan
(Yaa ngambil tebu yaa cembengan lalu tebu dihias seperti manten)
Wenang : ohh nggih, menawi cembengan mboten wonten asal muasal saking kata nopo niku
(Oo baik,untuk cembengan tidak ada kata asal muasal dari mana gitu)
Pak Mulyadi : oo mboten wonten
Wenang : Trus ikang bentenaken cembengan wonten ing kabupaten Karanganyar kaliyan sekitar
nopo nggih?
(Lalu yang membedakan cembengan daerah karanganyar dan sekitar apa ya?)
Wenang : oo mergi niki pabrik londo, berarti pabrik wonten ing mriku mboten?
(Oo karena ini pabrik milik luar negeri,berarti pabrik yang ada di sekitar situ tidak punya
luar?)
(Sragen juga luar negeri,jogja itu tidak soalnya baru saja dibikin)
Pak Mulyadi : yen cembengan supaya selamet kabeh,sing mboten melu nggih mboten selamet
eneten kalangan,sepur gelundung,rolly gelundung,wong kobong
(Yaa cembengan supaya selamat semua,yang tidak ikut ya tidak selamat dan ada halangan
seperti kereta yang terguling,gerbong rolly yang terguling dan orang yag terjebak dalam
kebakaran gedung)
Wenang ; kedadean niki menawi ritual mboten dilaksanaken sedaya nggih?
Pak Mulyadi : nggih,nek ndisik selamet sajen sajen she komplit sak niki dikurangi
(Yaa, dulu masih selamat karena sesajen komplit tidak sama sperti sekarang yang terus
dikurangi)
Wenang : berarti ritual niki duweni makna ben slamet niku nggih?
Wenang : niku wonten sepur saged gelundung saking bejen ceritane pripun nggih?
Pak Mulyadi : niku lor bejen wonten punthuk/makam niku sepur nek lewat mriku kudu
nyelit/klakson nek mboten ngoten glundung kabeh sak lorry-lorryne tebu,kudu nyelit
(Disitu diutara bejen terdapat kuburan dimana kereta kalo lewat harus membunyikan klakson
apabila tidak nanti kereta dan gerbong tebunya akan terguling)
Wenang : ritual niki diadake pirang dinten, sak dinten,kalih dinten nopo seminggu?
(Ritual ini diadakan berapa hari,apakah satu hari, dua hari, apa 1 minggu?)
Pak Mulyadi : 2 hari, niki cembengan bengine toprak,lan dilanjutke wayang sedino seko awan
tekan bengi
(2 hari, siang ini cembengan malamnya pertujukan ketopra,dan dilanjutkan pertunjukan wyang
1 hari dari pagi sampai malam)
(Diadakan di timbanngan 1)
(Iya)
Wenang : ingkang terlibat wonten ing ritual niku sinten mawon pak?
Pak Mulyadi : nggih menawai sing gowo sesajen kalian ndas kebo niku wong jobo
(Yaa apabila yang membawa macam sesajen ndas kepala kerbau itu orang luar)
Pak Mulyadi : nek ndisik banyune dingge pengolahan ten pabrik tapi sak niki mboten ngangge
banyu saking delingan malih tapi saking gedangan
(Kalo dulu airnya digunakan sebagai pengolahan tebu pabrik tetap sekarang sudah tidak
menggunakan air dari waduk delingan lagi melainkan dari waduk gedangan)
Wenang : terus saking mriko tekan mriki banyune liwat pundi pak
Pak Mulyadi : esuk reog sek bar reog, jam 1bawa sajen sajen digiring reog meleh mlebu jero
pabrik disajen giling 7 wau
(Pagi diawali dengan pertunjukan reog,lalu pada jam 1 siang dilanjutkan dengan membawa
sesajen dikawal tarian reog menuju dalam pabrik, dan kemudian di letakkan ke 7 penggilingan
tadi)
Pak Mulyadi : Nggih kat mbien mulo jaman londo wes ng suruh,amargo ng suruh kui ono
omahe mbah demang
(Yaa memang dari dulu dari jaman penjajahan sudah ngambil kepala kerbau dari suruh,karena
di suruh itu ada rumahe mbah demang)
Pak Mulyadi : Mbah Demang niku mbien top-topan/menangan nganti londo wedi lan nurut
kalihan perintah mbah demang
(Mbah demang dulu itu jagoan sampai tentara penjajah takut dan nurut terhadap perintah mbah
demang)
Pak Mulyadi : niku missal londo arep ngobong omah,missal omah jenengan trus mbah demang
ngomong ojo nggih ora sido diobong
(Itu semial belanda mau bakar rumah,semisal rumah kamu terus mbah demang ngomong jangan
yaa rumah itu engga jadi di bakar)
Pak Mulyadi : nggih luwih kulo mawon lahir 1948 paspenjajahan londo terus wonten tank gede
lewat ngarep omah kulo mlayu delik buri omah
(Yaa lebih,saya saja lahir 1948 waktu penjajahan belanda terus ada tank lewat depan
rumahsaya takut dan sembunyi dibelakang rumah)
Wenang : Ing jaman sak niki ing tahun 2000an ritual cembengan tasih nopo mboten
(Di jaman sekarang tahun 2000an ritual cembengan masih dilakukan apa engga)
Pak Mulyadi : yaa perintah sg nyekel pabrik,sakjane wayangan ra wayangan ngomoong ragat e
ra enek, wayangan mung setengah hari jam 8- jam 1 biasane sedino sewengi awan bengi wayang
sak niki mung setengah hari tok
(Yaa perintah yang yang memegang pabrik, sebenernya jadwal wayangan tapi engga
wayangan,katanya tidak ada biaya,wayangan ini hanya diadakan setengah hari dai jam 8
sampai jam 1 biasanya sehari penuh dai siang sampai malam yang biasanya sehari penuh
sekarang dari setengah hari saja)
Pak mulyadi : Masyarakat teseh seneng cembengan, tapi nek saben tahun dikurangi nggih sui-
sui ilang
(Masyarakat masih senang dengan adanya ritual cembeng,tapi kalo setiap tahun dikurangi terus
ya lama-lama menghilang)
Pak Mulyadi : Cembengan itu ya sama saja seperti kraton sekaten niku
(Tidak ada)
Wenang : Mbo wonten makna filosofis lan spiritual nggih ritual niki ten masyarakat
(Ada atau tidak makna filosofis dan spiritual dari ritual ini menurut masyarakat)
Pak Mulyadi : mboten wonten, nek cembeng malah seneng mbien rong dino sakdurunge
cembengan masyarakat daerah wes teko rene kabeh
(Tidak ada,kalau cembengan masyarakat tambah seneng, dahulu dua hari sebelum cembeng
banyak masyarakat daerah yang sudah datang)
Wenang : Yuswa?
(Umur?)
Pak Mulyadi : 74
(Darimana)
https://drive.google.com/drive/folders/18QzIPZJ5CD3_cTPGfEBUjIvpWdhJSub9?usp=sharing