(TENGKULUK)
B. Sketsa/Gambar Produk
1. Tengkuluk Simpul Cempaka
Tutup Kepala ini dipakai oleh wanita yang belum menikah di Kabupaten Sarolangun dan
Merangin dalam upacara adat, pesta, tari, dan acara resmi.
2. Tengkuluk Melati
Tengkuluk ini dikenakan oleh isteri pemangku adat di acara desa Pauh, Pulau sigeris,
Kabupaten Sarolangun, mencerminkan seorang wanita yang mampu menyatukan suara agar
mendapat kesepakatan dalam pandangan hidup masyarakat.
Kuluk Melati Terutai biasa dikenakan oleh seorang istri pemangku adat dalam upacara adat,
yang melambangkan ketauladanan seorang istri pemangku adat dalam hidup bermasyarakat
dan juga berperan sebagai pengayom.
Para wanita desa di pulau Rengas dalam setiap upacara adat menggunakan kuluk yang
juntaiannya tergantung di bagian sisinya. Apabila juntaiannya di sisi kiri menandakan bahwa
wanita tersebut masih gadis. Sebaliknya, jika juntaian berada di sisi kanan menandakan
bahwa wanita tersebut sudah menikah.
7. Tengkuluk Tudung
Kuluk model ini berasal dari Kungkai, Kabupaten Merangin. Kuluk ini dikenakan dalam
upacara adat yang dipakai oleh istri pemuka masyarakatnya.
Kuluk ini melangmbangkan bahwa seorang wanita harus memiliki empat sifat : menahan
perasaan, bijaksana dalam segala hal, terampil dalam mengurus rumah tangga dan pekerjaan
lainnya, serta dapat berhemat dan memelihata harta pusaka.
2. Kedua, Ukur ⅓ lebih pendek, bagian yang panjang diletakan sebelah kiri
3. Ketiga, selendang panjang di silangkan kesebelah kanan
5. Terakhir, selipkan selendang yang tersisa ke bagian lipatan bagian belakang agar terlihat
lebih sempurna.