Anda di halaman 1dari 7

PRODUK KERAJINAN DAERAH

(TENGKULUK)

A. Pencarian Ide Produk


Tengkuluk adalah kain penutup kepala kaum perempuan khas Jambi yang dikenakan secara
tradisional.Tengkuluk merupakan penutup kepala perempuan dalam budaya masyarakat
Jambi. Keberadaan tengkuluk atau yang acap disebut takuluk atau kuluk ini sudah lama
menjadi lambang kesahajaan perempuan di Jambi. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang
dibentuk menjadi selendang panjang yang kemudian dikreasikan beragam bentuk sesuai
dengan pengguna dan fungsi dalam tradisi adat Jambi.
Tengkuluk sering digunakan dalam upacara adat, kegiatan sakral, dan acara
pernikahan.Tengkuluk tidak hanya dipakai oleh orangtua saja,tetapi anak muda pun bisa
menggunakannya.Tengkuluk yang juntaiannya disisi kiri menandakan bahwa wanita tersebut
masih gadis. Sebaliknya, jika juntaiannya berada disisi kanan menandakan bahwa wanita
tersebut sudah menikah.Warna tengkuluk pun sangat beragam mulai dari warna pastel hingga
warna tua. Namun biasanya motif yang terdapat pada kain tengkuluk adalah motif batik
Jambi. Proses pembuatan tengkuluk juga tergolong sangat mudah karena dalam prosesnya
hanya dibutuhkan penguasaan dalam teknik melipat kain.Alat dan bahan yang dibutuhkan
juga sangat mudah didapatkan seperti jarum dan selendang.

Dari pernyataan diatas,kami berkeinginan untuk mengembangkan Tengkuluk menjadi suatu


inovasi baru, yaitu dengan membuat tengkuluk instan.Tengkuluk instan dapat memudahkan
penggunanya sehingga tidak perlu repot-repot. Oleh karena itu kami memilih Tengkuluk
sebagai produk kerajinan yang akan kami produksi.

B. Sketsa/Gambar Produk
1. Tengkuluk Simpul Cempaka
Tutup Kepala ini dipakai oleh wanita yang belum menikah di Kabupaten Sarolangun dan
Merangin dalam upacara adat, pesta, tari, dan acara resmi.

2. Tengkuluk Melati

Tengkuluk ini dikenakan oleh isteri pemangku adat di acara desa Pauh, Pulau sigeris,
Kabupaten Sarolangun, mencerminkan seorang wanita yang mampu menyatukan suara agar
mendapat kesepakatan dalam pandangan hidup masyarakat.

3. Tengkuluk Melati Terurai

Kuluk Melati Terutai biasa dikenakan oleh seorang istri pemangku adat dalam upacara adat,
yang melambangkan ketauladanan seorang istri pemangku adat dalam hidup bermasyarakat
dan juga berperan sebagai pengayom.

4. Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi


Kuluk yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari di rumah, bertamu, maupun ke pasar.
Kuluk ini mencerminkan kecantikan budi bahasa wanita pemakainya.

5. Tengkuluk Pulau Rengas

Para wanita desa di pulau Rengas dalam setiap upacara adat menggunakan kuluk yang
juntaiannya tergantung di bagian sisinya. Apabila juntaiannya di sisi kiri menandakan bahwa
wanita tersebut masih gadis. Sebaliknya, jika juntaian berada di sisi kanan menandakan
bahwa wanita tersebut sudah menikah.

6. Tengkuk Bungo Jeruk


Kuluk ini selalu dipakai dalam acara pesta pernikahan di kota Jambi. Mencerminkan
kecantikan dan terjalin persatuan dan kesatuan dalam kaum dan masyarakat.

7. Tengkuluk Tudung

Kuluk model ini berasal dari Kungkai, Kabupaten Merangin. Kuluk ini dikenakan dalam
upacara adat yang dipakai oleh istri pemuka masyarakatnya.
Kuluk ini melangmbangkan bahwa seorang wanita harus memiliki empat sifat : menahan
perasaan, bijaksana dalam segala hal, terampil dalam mengurus rumah tangga dan pekerjaan
lainnya, serta dapat berhemat dan memelihata harta pusaka.

C. Pemilihan Ide Produk Terbaik


Setelah kita mengenal berbagai jenis, aspek, dan kegunaan disetiap masing-masing
Tengkuluk yang terdiri dari keindahan, kenyamanan, sederhana, dan kemudahan dalam proses
produksi, saya memutuskan untuk memilih tengkuluk jenis tengkuluk Daun Sirih Muaro
Jambi. Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi ini digunakan para anak gadis untuk menari di
Kabupaten Muaro Jambi. Tengkuluk ini mencerminkan kecantikan Budi bahasa seorang anak
gadis. Bentuk dari model Tengkuluk ini lebih simpel, dalam membuat bentuk Tengkuluk ini
tidak menggunakan alat bantu apapun hanya menggunakan teknik dililit dan selip sehingga
sangat praktis dan mudah. Selain itu, warna yang biasanya digunakan adalah warna yang
cerah, sehingga memberikan kesan yang lebih cantik dan menarik bagi penggunanya. Oleh
sebab itu, saya memilih bentuk Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi ini untuk diproduksi.

D. Prototyping/ Studi Model Produk


Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya
hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi.
Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi
model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya. Berikut adalah studi model Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi.
Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi
E. Teknik yang Digunakan
Teknik yang digunakan dalam membuat Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi adalah teknik
melilit, menyilang, dan menyelip. Dalam memakainya tidak perlu dijahit ataupun dengan alat
bantu peniti. Melainkan, cara memakainya hanya memakai sistem dililit, disilang, dan
diselipkan. Meskipun demikian, Tengkuluk Daun Sirih Muaro Jambi ini tidak kalah menarik
dengan jenis tengkuluk lainnya. Teknik ini tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga
lebih efisien dan praktis.
F. Alat dan Bahan
a. Alat
Tidak menggunakan alat bantu apapun karena dalam pembuatan bentuk Tengkuluk Daun
Sirih Muaro Jambi ini hanya kain/selendang yang dililit dan diselipkan.
b. Bahan
Bahan yang dibutuhkan hanya kain/ selendang yang berukuran sedang.

G. Petunjuk Penggunaan dan Hasil


1. Pertama, Selendang ditiutupkan ke kepala.

2. Kedua, Ukur ⅓ lebih pendek, bagian yang panjang diletakan sebelah kiri
3. Ketiga, selendang panjang di silangkan kesebelah kanan

4. Keempat, Setelah disilangkan, selendang panjang dililit

5. Terakhir, selipkan selendang yang tersisa ke bagian lipatan bagian belakang agar terlihat
lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai