Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PENATAAN SANGGUL DAERAH


“ Observasi Wawancara Sanggul Lipek Pandan ”

Dosen Pengampu :
Mimi Yupelmi, S.ST.,M.Pd.

Oleh :
Dinda Febri Yola (19078008)
Idria Bahri (19078014)

Jurusan Tata Rias dan Kecantikan


Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
SANGGUL LIPEK PANDAN

A. Sejarah Sanggul Lipek Pandan


Sanggul lipek pandan berasal dari daerah Kanagarian Pagaruyung, Kecamatan
Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Asal nama sanggul ini diambil
dari daun pandan serba guna yang daunnya tidak mudah sobek atau patah saat dilipek.
Sanggul lipek pandan dahulunya dipakai oleh keturunan bangsawan maupun
rakyat biasa sewaktu menjadi pengantin (anak daro) dan juga sewaktu berkunjung
pertama ke rumah mertua untuk mengantarkan nasi dan untuk keperluan lainnya sanggul
ini tidak boleh di pakai. Sanggul ini dipakai untuk keperluan pengantin sampai akhir
1930 karena sesudah itu adlaah masa transisi masyarakat mengenal sunting untuk
pengantin yang berasal dari daerah kabupaten padang pariaman.
B. Makna Sanggul Lipek Pandan
Sanggul yang berasal dari Tanah Datar ini merupakan sanggul kuno yang
berbentuk “papek jo kaik bakaik” dan mengandung makna kelenturan dan kelembutan
hati maupun tingkah laku seorang perempuan yang penuh ketegasan dalam mendidik
anak-anaknya.
C. Busana Pendukung Pemakaian Sanggul Lipek Pandan
Busana pendukung pemakaian sanggul ini adalah pakaian pengantin
Minangkabau yang dibuat berdasarkan pola baju kuruang basiba dan bawahan kain
songket. Busana dalam pemakaian sanggul ini tergantung pada kesempatan yang sedang
dijalani, pada saat resepsi harus memakai pakaian yang glamour sedangkan pada
kesempatan menjamu makan suami harus dengan baju kebaya dalam rumahan dari batik
tanah liat dan riasan wajah yang sederhana.
D. Faktor Penyebab Pudarnya Sanggul Lipek Pandan Dari Kebudayaan Masyarakat
Minangkabau
1. Pembuatannya yang terbilang rumit dan tidak praktis
2. Masuknya kebudayaan baru dan trend berhijab yang lebih praktis dan sesuai
dengan syariat Islam sehingga semakin sedikit orang yang memakai sanggul.
3. Kurangnya informasi kebudayaan tentang sanggul khas daerah Minangkabau
4. Sudah jarangnya orang memelihara rambut panjang.
E. Orang yang Boleh Memakai Sanggul Lipek Padan
Sanggul lipek pandan merupakan sanggul yang hanya boleh dipakai pada saat
pernikahan. Untuk sanggul lipek pandan malacuik kuduak, sanggul ini dipakai untuk
pernikahan para petinggi daerah, seperti orang yang memiliki rumah gadang, pimpinan
kaum dan keturunan bangsawan. Sedangkan untuk sanggul lipek pandan suntiang cucuak
merupakan pakaian semua masyarakat Minangkbau saat melangsungkan upacara pernikahan.
Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah mulai memaki
sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini dibutuhkan rambut yang panjang,
dimana waktu itu gadis-gadis Sumatera Barat pada umumnya mempunyai rambut yang
panjang sampai kelutut malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang
maka akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun;
Bajak laban sungkan laban
Pembajak sawah dilakuak
Duduk tampan, tagak pun tampan
Cacek saketek pendek abuak
F. Mistik/Pantangan Pemakaian Sanggul Lipek Pandan
Anak gadis tidak dibolehkan memakai sanggul ini karena kalau dia telah pernah
memakai sanggul ini maka sewaktu dia menjadi pengantin nantinya dia tidak akan kelihatan
cantik dan bersinar.
Data sanggul ini kami dapatkan dari hasil penelitian yang kami adakan ke nagari
Pagaruyung Batu Sangkar dengan mengadakan wawancara dengan orang tua-tua atau bundo
kanduang yang ada di nagari tersebut. Banyak dari orang tua-tua tersebut pernah mendengar
nama sanggul ini, akan tetapi belum pernah melihatnya dan tidak tahu cara membuatnya
karena waktu itu beliau itu masih kecil sekali, oleh karena itu kami tidak dapatmengambil
dan melihat bagaimana proses pembuatan sanggul tersebut.
G. Peralatan yang digunakan
1. Sisir Besar
2. Hair spray
3. Jepit rambut
4. Harnal
5. Cemara
H. Ornamen yang digunakan:
1. 3 atau 5 buah kembang goyang yang disematkan pada bagian atas sanguul
2. 2 bunga mawar merah atau putih, segar atau korsase, disematkan pada bagian sisi kiri dan
kanan sanggul
3. Bunga melati susun, diletakkan pada pangkal sanggul bagian atas
I. Cara Pembuatan Sanggul Lipek Pandan
1. Sebagai pengganti rambut panjang bisa kita pakai Cemara yang panjangnya 125 cm,
mula-mula rambut disisir semuanya ke belakang diikat menjadi satu sedikit di bawah
crown.
2. Kemudian diikatkan cemara lalu sedikit dipelintir arah ke kanan lalu pangkal ikatan kita
jepit dengan jari telunjuk dan jari tengah dan diputar ke kiri.
3. Jepit dipangkal ikatan tadi lalu kita ambil pertengahan rambut kita masukkan ke kiri
lubang rambut.
4. Bentuk seperti pita di sebelah kiri lalu ujungnya kita masukkan pula, sehingga
berbentuk pita (dasi).
5. Di sebelah kanan ujungnya kita kaitkan ke pangkal ikatan rambut kemudian kita pasang
harnet tadi.

Gambar 1. Bentuk Sanggul Lipek Pandan


Sumber : Jafar, AS dkk (1998)

Anda mungkin juga menyukai