SANGGUL CIWIDEY
PERSIAPAN
A. PRIBADI
1.Berpakaian rapi dan harum
2.Kuku tidak boleh panjang
3.Tidak memakai perhiasan yang menggangu proses kerja
4. Merapikan rambut
B. MODEL/CLIENT
1.Melepas Ornamen
2.Mempesilahkan model duduk
3.Menyisir rambut model
4.Menganalisa rambut model
C. AREA KERJA
1. Tempat harus bersih, rapi dan nyaman
2. Mengecek saluran air dan listrik
3. Menata alat, lenan, bahan dan kosmetik dengan rapi di meja kerja
4. Membersihkan ruangan dan meja kerja
D. ALAT
1.Membersihkan dan merapikan alat yang digunakan
2.Mengatur semua peralatan pada trolly sesuai dengan aturan penggunaan dan
merapikan pada sebelah kanan hair drasser
3.Mengecek alat alat yang akan digunakan
E. LENAN
1.Lenan dan cape disiapkan dalam keadaan bersih, serta siap digunakan oleh model
CIWIDEY
kota madya Bandung dan letaknya kurang lebih 50 km disebelah selatan Bandung.
Salah satu sanggul yang terenal di Jawa Barat bernama Ciwidey. Belum jelas siapa
orang pertama yang menggunakan istilah itu. Nama sanggul itu agaknya tak dapat
dilepaskan dari nama daerah itu. Nama sanggul Ciwidey mulai dikenal di daerah
Jawa Barat pada tahun 1947. sanggul itu diperkenalkan oleh Kanjeng Haji
zaman pangeran Sumedang telah dikenal nama sanggul Pasundan atau sanggul
kansundanan atau disebut juga kebesaran, yang umumnya dipakai oleh kaum ningrat
hingga rakyat biasa. Kemudian nama sanggul itu berubah menjadi nama sanggul
Ciwidey. Siapa yang mengubanya dan kapan diubahnya belum dapat diketahui secara
pasti.
Jika dilihat dari segi bentuknya, sanggul Ciwidey dipengaruhi oleh bentuk
huruf arab, yaitu alif ditamabah dengan huruf nun atau dikenal dengan istilah sunda;
alif pakait sareng nun. Dalam hal ini terlihat pengaruh agama islam. Hal ini dapat
dimengerti karena hampir seluruh penduduk asli Jawa barat pemeluk agama Islam.
Pada zaman dahulu umumnya wanita yang berambut panjang jarang menggunakan
cemara. Pada zaman moden sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi
bentuk sanggul agak bulat dan bagian bawahnya tidak menentuh leher. Pada
bagian kedua sisi menggunakan jabing (dalam bahasa Jawa sama dengan
tusuk konde yang terbuat dari tanduk binatang, imitasi, emas, perak atau
lainnya yang dipakai dkanan dan kiri sanggul Pemakaian jenis perhiasan
golongan ningrat hiasannya berupa emas dan apabila pemakaiya dari golongan
biasa atau golongan bawah hiasannya terbuat dai tanduk atau imitasi.
Dibawah ini akan dijelakan mengenai alat, bahan, aksesoris dan langkah
a. Pertama-tama rambut disisir rapi , dan diikat menjadi satu dibagian belakang
b. Pada kanan dan kiri dibuat suatu bentuk yang agak mengembung yang