Anda di halaman 1dari 29

Konsep Dasar Penataan Rambut dan Sanggul

A. Pengertian Penataan Rambut


B. Tujuan Penataan Rambut
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penataan rambut
D. Pola Penataan Rambut
E. Tipe Penataan Rambut
F. Alat dan bahan dalam penataan rambut

A. Pengertian Penataan Rambut


Pengertian penataan rambut, ditinjau dari asal katanya adalah : Tata yg
berarti cara, susunan, pengaturan, sementara rambut adalah : berbentuk
helaian benang tipis yang tumbuh dipermukaan kulit, permukaan kulit yang
dimaksud disini adalah permukaan kulit kepala.
Penataan rambut menurut kusumadewi dapat dibedakan dalam dua arti,
arti yang luas dan arti yang sempit

1. Penataan dalam arti luas


Penataan dalam arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi
yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah
penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan yang
dimaksud melibatkan berbagai proses seperti penshampoan, pemangkasan,
pengeritingan, pewarnaan, penglurusan, dan pratata dalam penataan itu
sendiri.
2. Penataan dalam arti sempit
Penataan dalam arti yang sempit, adalah tindakan memperindah
bentuk rambut sebagai tahap akhir proses penataan rambut dalam arti yang
luas. Pada umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran,
penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan rambut baik secara
sendiri-sendiri maupun sebagai satu keseluruhan.

B. Tujuan Penataan Rambut


Penataan rambut adalah tahap penataan rambut yang dilakukan pada
diri sendiri atau orang lain yang bertujuan untuk merubah penampilan rambut
sebagai tahap akhir dalam proses penataan rambut yang disesuaikan dengan
tema dan kesempatan. Tujuan dari penataan rambut ini adalah
1. Mempercantik seseorang yang akan bepergian ke acara pesta
2. Memiliki keterampilan di bidang tata rias rambut
3. Menata rambut sesuai dengan bentuk wajah
4. Dapat menciptakan kreasi tataan rambut sesuai dengan trend yang berlaku
5. Dapat menyesuaikan tatanan rambut dengan rias, busana dan sesuai
dengan kesempatan

C. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penataan Rambut


Teknik dan hasil penataan rambut sangat ditentukan dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan dalam
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Faktor perwujudan fisik
Faktor perwujudan fisik adalah faktor yang terdiri dari tekstur
rambut, bentuk kepala, bentuk wajah, bentuk tubuh secara
keseluruhan, dan usia yang bersangkutan, faktor diatas sangat
menentukan dan membatasi kemungkinan variasi penataan. Contoh
disini orang yang mempunyai leher panjang lebih bangus mempunyai
rambut panjang dan menghindari penataan puncak, orang yang
mempunyai dahi lebar sebaiknya mempunyai poni untuk menutupi
dahi tersebut.
b. Faktor pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang juga membatasi kemungkinan
variasi penataan. Pada umumnya mereka yang karena satu dan lain
hal, tidak berkesempatan menikmati pendidikan dasar yang cukup,
cenderung hanya ingin menirukan mode tata rambut apa saja yang
sedang digemari pada waktu itu, tanpa mempertimbangkan apakah
mode- mode tersebut sesuai dan tepat untuk dirinya.
Kenyataan ini sering menghadapkan seorang penata rambut
yang baik kepada dilema yang sulit diselesaikan, yaitu antara menuruti
kemauan peminta jasa, atau mengorbankan prinsip-prinsip umum
penataan yang baik dan dengan mengingkari sendiri perasaan
estetikanya.

c. Faktor penghargaan seni


Tidak semua orang mempunyai kemampuan menikmati karya
seni dengan intensitas yang sama. Latar belakang pendidikan yang
tinggi sekalipun tidak menjamin terciptanya kemampuan demikian
bahkan seorang yang sangat terpelajar dan rasional seringkali
cenderung menilai suatu karya hanya dari segi kemanfaatannya saja.
Sikap ini akan sangat membatasi kemungkinan variasi penataan yang
baik untuk dirinya.

d. Faktor kepribadian
Berbagai aliran modern dalam penataan rambut menghendaki
agar pembuatan suatu desain penataan tidak hanya dilandaskan atas
dasar segi-segi fisik saja. Penataan yang baik harus juga mampu
menonjolkan segi-segi positif kepribadian modelnya. Karena
kepribadian setiap orang tidak sama, maka suatu desain tata rambut
yang baik untuk pribadi tertentu belum tentu akan sesuai dan baik
untuk yang lain

2. Faktor eksternal
Tidak saja faktor internal tetapi faktor eksternal juga mempengaruhi
dan menentukan penataan rambut seseorang, adapun faktor eksternal
tersebut adalah :

a. Faktor sejarah
Manusia membuat sejarah dan sebaliknya sejarahpun
menciptakan manusia dengan berbagai sifatnya. Sebelum pecahnya
revolusi Perancis pada tahun 1789, mode tata rambut para ratu
penghuni istana versailles selalu menjadi pola anutan mode tata
rambut dunia barat. Penataan gaya versailles berbentuk serba besar,
rumit, tinggi dan penuh variasi hiasan.
Dengan pecahnya revolusi Perancis yang bersifat anti
bangsawan masyarakat pun bersama- sama meninggalkan gaya
penataan yang selama itu dianggap sebagai salah satu atribut
kebangsawanan. Nilai- nilai baru yang tumbuh dari revolusi anti
bangsawan menghendaki gaya penataan yang bersifat anti bangsawan
masyarakatpun bersifat kerakyatan dengan segala kesederhanaannya.
Revolusi perancis tersebut memberi pengaruh yang mendasar terhadap
perkembangan seni tata rambut di Eropa.
b. Faktor kebudayaan
Setiap bangsa atau kelompok masyarakat mempunyai tolak ukur
tersendiri terhadap apa yang dipandangnya baik dan buruk. Sebagai
contoh suku Khirgis yang hidup mengembara di daerah Mongolia
menyukai penataan rambut yang memberi kesan wajah kuda bagi yang
mengenakannya. Sebagai suku pengembara sebagian besar kehidupan
suku ini sangat tergantung kepada kuda. Sehingga menimbulkan
anggapan bahwa kuda adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Pandangan yang menghasilkan norma keindahan tersendiri
ini juga membari warna tersendiri bagi tata rambut mereka
.
c. Faktor sosial
Sejak zaman dahulu tata rambut juga dipergunakan sebagai
atribut yang menandakan perbedaan tingkat dan status sosial para
warga masyarakat dalam suatu masyarakat tertentu. Tata rambut dari
wig yang dipakai penguasa ataupun para pendeta di Mesir Purba
terbuat dari bahan dan mengikuti gaya penataan yang berbeda yang
diperuntukkan bagi rakyat kebanyakan. Di Indonesia sendiri juga
dikenal tata rambut tradisional yang dipergunakan untuk membedakan
status sosial seorang wanita melalui penataan rambutnya. Sanggul
gelung Malang yang dikenal dari daerah Palembang, pada zaman
Sriwijaya hanya dipakai oleh para permaisuri dan putri keraton. Kaum
wanita dari kalangan jelata tidak dibenarkan menggunakan sanggul
tersebut. Demikian pula sanggul Malang dari Jawa Timur yang selalu
harus dibuat dengan rambut sendiri, karena jika dibuat dengan cemara
lepas, tidak dapat dipastikan apakah pemilik rambut cemara itu baik
hidupnya. Dan bagi seorang gadis tidak dibenarkan menghias sanggul
tersebut dengan bunga segar. Pembatasan- pembatasan demikian ini
tentu saja juga mempersempit kemungkinan teknis penataan.
d. Faktor ekonomi
Tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat juga mempunyai
pengaruh besar terhadp variasi dan kemungkinan teknis penataan. Jika
tingkat kemakmuran naik, penataan rambut cenderung mengarah
kepada penataan yang lebih meriah, dan ini juga memungkinkan
dengan tersedianya peralatan penataan yang serba lengkap. Sebaliknya
dalam keadaan perang misalnya, penataan rambut cenderung kepada
penataan yang serba praktis dan sederhana. Menjelang berakhirnya
perang dunia II, tata rambut pendek merupakan cirri khas mode tata
rambut yang digemari di Amerika dan Negara-negara Eropa yang
sedang dilanda perang. Penataan yang serba besar dan rumit bukan
saja tidak dimungkinkan oleh menjadi langkanya peralatan dan
kosmetik penataan rambut, melainkan juga akan menimbulkan rasa
kejangalan dan bahkan ketidakpatutan.

e. Faktor lingkungan sekitar


Dalam lingkungan masyarakat tradisional yang masih tertutup,
penataan rambut tidak dapat lain dari pada tata rambut tradisional yang
berlaku secara turun-temurun dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Dalam lingkungan masyarakat yang masih bersahaja, suatu oenataan
yang ultra modern akan dapat menimbulkan rasa antipasti terhadap diri
yang bersangkutan. Lingkungan sekitar ini juga mencakup situasi dan
kondisi yang terdapat sewaktu tata rambut tersebut akan digunakan.
Tata rambut yang dibuat untuk menghadiri pesta pernikahan tentu
tidak akan sesuai dengan yang akan digunakan pada upacara
pemakaman.
f. Faktor mode yang berlaku
Faktor pertimbangan dari segi mode merupakan salah satu faktor yang
paling mendapat perhatian dalam melakukan penataan. Penataan yang
baik harus selalu disesuaikan dengan perkembangan mode yang
berlaku, meskipun ini bukan berarti bahwa setiap kreasi harus
merupakan duplikat dari apa yang sedang digemari. Namu demikian
gaya penataan yang berhasil menjadi pola kegemaran umum pada
waktu itu, tidak dapat dikesampingkan begitu saja.

g. Faktor geografis
Letak geografis sering tidak memungkinkan penerapan suatu mode
tata rambut tertentu dari Negara asalnya ke Negara lain. Sebagai
contoh mode tata rambut wispy yang indah dan sesuai untuk Negara
eropa tidak akan dapat diterapkan di Negara-negara beriklim panas.
Bagian rambut yang terjurai di dahi sehingga menimbulkan sebutan
wispy itu akan menggumpal karena berkeringat di Negara beriklim
panas.
h. Faktor perkembangan tehnologi
Perkembangan peralatan yang selalu di perbaiki mutunya dalam
bidang penataan rambut, merupakan salah satu factor yang sangat
besar pengaruhnya terhadap kemampuan teknis dan fariasi penataan.
Betapapun mahirnya seorang peñata rambut, kemampuannya tidak
akan mempunyai arti banyak jika tidak di dukung oleh tersediaanya
peralatan dan kosmetik rambut yang diperlukan untuk mencapai
bentuk penataan tertentu. Kemampuan mempergunakan peralatan
penataan yang serba modern dan pengetahuan yang baik t6entang
produk-produk kosmetik terbaru, merupakan sesuatu yang perlu
dimiliki oleh piñata rambut masa kini.
Factor internal dan factor eksternal seperti tersebut diatas saling kait-
mengkait dan jalin-menjalin, serta tidak dapat dipisahkan stau dengan
yang lain dalam melakukan penataan, kedua kelompok factor tersebut
harus selalu diperhitungkan.

D. Pola Penataan Rambut


Dalam penataan rambut ada beberapa pola pokok diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Penataan Simetris
Penataan simetris adalah penataan yang memberi kesan seimbang bagi
model yang bersangkutan. Penataan simetris sudah digemari sejak zaman
mesir purba dan terutama oleh bangsa yunani. Kegemaran terhadap segala
sesuatu yang simetris dapat dimengerti jika kita ingat bahwa kupu-kupu,
burung, bunga, ikan hias dan makhluk lain isi bumi ini, oleh tuhan diberi
unsur-unsur keindahan yang serba simetris pola maupun letaknya. Contoh
penataan simetris bias dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar : Penataan Rambut Simetris


2. Penataan Asimetris
Penataan asimetris banyak dibuat dengan tujuan member kesan dinamis
bagi suatu desain tata rambut. Apabila penataan simetris menimbulkan
kesan seimbang dan statis, maka penataan asimetris akan menciptakan
kesan adanya ketidak seimbangan. Dari ketidak seimbangan lahir impresi
akan adanya gerak yang cenderung kepada dicapainya suatu
keseimbangan. Hal ini akan menimbulkan efek dinamis bagi tata rambut
yang bersangkutan.
Selain efek dinamis penataan asimetris juga banyak digunakan untuk
mendramatisir eksperi wajah model. Juga harus banyak digunakan untuk
menciptakan kesan keseimbangan yang lebih harmonis bagi bentuk wajah
yang tidak simetris. Contoh penataan asimetris bias dilihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar : Penataan Rambut Asimetris

3. Penataan Puncak
Penataan puncak meneitik beratkan pembuatan kreasi tata rambut di
daerah ubun-ubun kepala. Pola penataan puncak selain digunakan sebagai
penataan korektif bagi bentuk kepala, wajah dan leher, juga akan
mendukung penampilan perhiasan leher dan telinga model yang
bersangkutan. Alangkah sayangnya, jika seorang model ingin
membangakan anting-antingnya kemudian harus menjadi kecewa karena
peñata rambutnya tida menyadari adanya pola penataan puncak sebagai
jalan keluarnya. Contoh penataan puncak bias dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar : Penataan Rambut Puncak

4. Penataan Belakan
Penataan belakang menitik beratkan penataan rambut dibagian mahkota
atau bagian belakang kepala. Pola penataan belakang akan sangat
memudahkan penataan rambut panjang. Sebagian besar sanggul-sanggul
Indonesia di buat dengan pola penataan belakang. Kesan yang ditimbulkan
adalah feminim dan anggun. Contoh pola penataan belakang bias dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar : Penataan Rambut Belakang

5. Penataan Depan
Penataan depan menitikberatkan penataan rambut di daerah dahi. Pola
penataan ini belum pernah dikemukakan dalam literaratur tentang
penataan rambut. Namun perkembangan mode tataan rambut khususnya
menjelang tahun 1980, banyak mengetengahkan penataan di daerah dahi
dengan hasil yang tidak kalah indahnya. Karena itu sekarang sudah pada
waktunya untuk menjadikan pola penataan depan ini sebagai suatu
kategori penataan rambut tersendiri. Pola penataan depan memberi kesan
anggun dan gerak alamiah bagi suatu kreasi dalam suatu keseluruhan.
Kecuali itu juga dapat digunakan sebagai penataan korektif bagi bentuk
dahi yang terlampau menonjol dan lebar.
Gambar : Penataan Rambut Depan

E. Tipe Penataan rambut


Tata rambut yang baik selalu dibuat sesuai dengan waktu dan kesempatan
pengunaannya. Dalam seni tata rambut modern dikenal lima kategori tipe
penataan sebagai berikut:

1. Penataan Pagi dan Siang Hari


Penataan siang hari atau day syle merupakan tata rambut yang dibuat
untuk digunakan sewaktu pagi maupun siang hari. Baik untuk tinggal
dirumah maupun untuk berkerja di kantor dan menghadiri berbagai
pertemuan yang bersifat resmi.
Bentuk tata rambut siang hari harus lebih sederhana, mudah di atur dan
menarik. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dibatasi hinga
seminimal mungkin. Hiasan rambut yang dapat dipergunakan antara lain
terbatas seperti jepit, jepit sisir dan ikatan rambut yang sederhana.
pengunaan syal scarf baik yang diikatkan di rambut maupun sebagai
penutup leher masih dapat dibenarkan.

Gambar : Penataan Rambut Pagi dan Siang Hari

2. Penataan Cocktail
Arti sebanarnya dari cocktail adalah jenis minuman yang terbuat dari
alcohol ataupun campuran dari berbagai macam buah yang diberi alcohol
dan dihidangkan sebagai pembangkit selera makan. Karema minuman
semacam ini biasanya dihidangkan dalam pertemuan resmi, maka
penataan cocktail adalah penataan yang digunakan dalam kesempatan
resmi sewaktu pagi, siang atau menjelang sore hari.
Bentuknya dapat sedikit lebih meriah dari pada penataan pagi atau siang
hari, tetapi lebih sederhana dari pada tata rambut sore atau malam hari.
Karena perbedaannya yang relative kecil saja terhadap penataan siang
hari, maka dalam berbagai lomba penataan rambut, penataan cocktail
jarang sekali di pertandingkan sebagai suatu tipe panataan tersendiri.
Biasanya cocktail style sudah tercakup dalam day style. Contoh penataan
rambut cocktail dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar : Penataan Rambut Coacktil

3. Penataan Sore dan Malam Hari


Penataan sore dan malam evening style adalah tata rambut yang dibuat
untuk digunakan pada sore dan malam hari, pada umumnya dalam
kesempatan yang lebih bersifat resmi.
Bentuknya lebih rumut, pengunaan warna-warni dan hiasan rambut juga
lebih bebas. Tetapi masih dalam batas-batas rasa keindahan dan
kepantasan masyarakat setempat. Contoh penataan rambut sore dan malam
hari dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Penataan Rambut Sore dan Malam Hari

4. Penataan Gala
Penataan gala atau gala style merupakan tata rambut yang sesuai untuk
dikenakan dalam menghadiri pesta-pesta gala, atau pesta-pesta besar.
Bentuknya dapat lebih rumit, pengunaan warna-warni dan haiasan rambut
lebih banyak dan bebas. Satu-satunya unsure yang membedakan penataan
gala dengan penataan sore dan malam hari adalah bahwa dalam tata
rambut gala terdapat unsure kecenderungan (trend) mode terbaru pada
waktu itu. Karena itu gala style juga sering dinamakan hing fashion style
atau juga haute coiffure style. Contoh gambar penataan gala dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar : Penataan Gala

5. Penataan Fantasi
Penataan fantasia tau fantasy style merupakan tata rambut yang lebih
menampilan kemahiran sang piñata rambut dari pada penjelmaan suatu
kreasi dengan tujuan mepercantik perwujudan, lahiriah seseorang melalui
tata rambut. Bentuknya biasanya rumit, sulit, kompleks dan besar.
Pengunaan warna-warni dan hiasa rambut sama sekali tidak dibatasi.
Karena sebenarnya merupakan suatu demonstrasi ketrampilan seorang
peñata rambut dalam mewujudkan fantasinya menjadi suatu kreasi yang
dapat dilihat, maka yang menjadi pertimbangan utama dalam penataan
fantasi adalah unsure keasliaan disain ciptaan.

Penataan fantasi masih dibedakan lebih lanjut dalam tiga macam penataan
sebagai berikut:
a. Penataan Bebas
Penataan bebas atau free style dalam kategori ini merupakan penataan
yang paling umum dan paling banyak dilakukan khususnya dalam
perlombaan. Seperti diterangkan di atas penataan ini tidak dibatasi
oleh ketentuan apapun, kecuali oleh keterampilan seorang piñata
rambut dalam mewujudkan fantasinya menjadi sesuatu yang dapat
dilihat.
Penataan bebas cenderung menjadi sedemikian besar dan rumitnya
sehingga seringkali model yang bersangkutan tidak menjadi lebih
cantik oleh penataan rambutnya.
b. Penataan Alegoris
Penataan alegoris merupakan tata rambut yang dibuat untuk
melakukan sindiran terhadap seorang tokoh masyarakat atau terhadap
keadaan social tertentu. Sebuah contoh klasik adalah kreasi tata
rambut yang mengunakan hiasa sangkar emas dengan burung hidup
didalamnya. Tata rambut alegoris tersebut hendak menunjukan beta
makmur dan sejahtera seorang wanita yang di peristri oleh suami yang
kaya raya. Tetapi jika istri tersebut tidak memiliki kebebasan seperti
yang dimiliki oleh para istri pada umumnya, nasibnya juga tidak lebih
baik daripada seekor burung kecil yang bersangkar emas dan
bertengger disitu.
Untuk membuat penataan alegoris seorang piñata rambut harus
mempunyai kepekaan terhadap adanya kepincangan social tertentu.
Kepekaan itu harus disertai rasa humor yang cukup tinggi dan
kemampuan teknis untuk menuangkannya dalam sebuah kreasi.
Penataan alegoris tidak mudah dibuat dan juga belum pernah
dipertandingkan.
c. Penataan Historis
Penataan historis atau historical style biasanya merupakan tata rambut
yang diciptakan untuk memperingati seorang tokoh sejarah atau suatu
peristiwa yang penting. Salah satu contoh penataan historis adalah
kreasi leonard yang diciptakannya untuk ratu Marie Antoniette pada
tahun 1786. Tata rambut yang diberi nama coiffure de la belle poule
dimaksud untuk memperingati armada laut paris pada zaman itu.
Lambang kejayaan armada laut yang dimaksud tercermin dalam disain
penataan penuh ombak dengan sebuah kapal layar berada di
puncaknya.
Dari kelima kategori tipe panataan diatas jelaslah bahwa masing-
masing kategori memiliki nilai penerapan dan nilai terap dengan
intensitas yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan nilai terap
adalah sejauh mana tipe-tipe penataan diatas dapat diterapkan
pengunaannya dalam masyarakat umum.
Dari kelima penataan diatas kategori penataan siang hari memiliki
nilai terap yang terbesar. Menyusul kemudian penataan tipe cocktaile
yang pengunaannya lebih terbatas kepada kesempatan menghadiri
pesta pada pagi, siang. Dan menjelang malam hari. Penataan sore dan
malam hari juga masih di haruskan mempunyai nilai terap. Penataan
gala memiliki nilai terap yang terkecil. Karena ruang lingkup
penggunaannya hanya terbatas kepada pesta-pesta gala yang biasanya
berhubungan dengan peristiwa memperkenalkan mode-mode terbaru.
Itulah sebabnya mengapa tata rambut gala harus mengandung unsure
kecenderungan (trend) perkembangan mode yang terbaru.
Penataan yang tidak lagi dipersyaratkan memiliki nilai aplikasinya
adalah penataan yang termasuk dalam tipe kategori fantasi. Baik jenis
penataan bebas, penataan alegoris maupun penataan historis.

F. Penataan dan Kepribadian


Dalam uraian terdahulu telah disebutkan bahwa salah satu faktor intern
yang bsangat mempengaruhi dan membatasi kemungkinan variasi penataan
adalah factor kepribadian model yang bersangkutan. Penyesuaiaan penataan
dengan kepribadian merupakan salah satu factor yang paling sulit dilakukan
sebaliknya, sekali pola penataan yang sesuai dengan sifat kepribadian model
yang bersangkutan tercipta, gaya penataan tersebut akan mampu bertahan
paling lama.
Sejak lahirnya peradaban dan manusia mendambakan keindahan
perkembangan di bidang mode selalu menarik perhatian kaum wanita.
Terlebih lagi pada zaman modern ini dengan perkembangan di bidang
teknologi komunikasi yang telah sedimikian majunya. Sebuah kreasi yang
berhasil merebut hati akan segera memperoleh pengikutnya di seluruh penjuru
dunia. Meskipun demikian, tidak semua wanita dan juga kaum pria tertarik
oleh perkembangan mode dengan intensitas yang sama. Ada suatu golongan
yang senantiasa mencurahkan perhatiannya dan tekun mengikuti
perkembangan mode, tetap juga ada golongan lain yang meskipun sama
tertariknya, masih memperhitungkan segi baik dan buruknya mengikuti mode
tersebut, di lihat dari segi identitas dirinya, profesi dan kedudukan sosialnya.
Dalam hubungan dengan sikapnya terhadap mode, studi yang
dilakukan oleh Miriam Cordwell dan Marion Rudoy menunjukan adanya
empat kelompok individu dalam masyarakat yang mempunyai sikap yang
khas dalam menghadapi mode perkembangannya. Ke empat kelompok
individu dalam masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelompok High Fashion
Kelompok ini terdiri dari mereka yang berkepribadian keras, bersikap
tegas, Nampak sedikit tinggi hati, sangat perasa dan senantiasa menyadari
terjadinya pergeseran dalam bidang mode, dan karena itu setiap saat siap
menyesuaikan kembali segala sesuatunya dengan modenyang terbaru.
Lebih berani daripada perancangnya sendiri, betapapun janggal dimata
umum pada permulaannya, apabila sebuah kreasi baru berkenan hati,
maka para individu dari kelompok high fashion ini akan menjelma
menjadi pioneer dalam mengenalkan dan menyebarluaskan secara tidak
langsung penggunaan mode tata rambut tersebut. Sifat kepeloporan yang
demikian ini, menyebabkan Alexandre Pope, penyair abad XVIII
melukiskan para individu dalam kelompok ini sebagai “The first by whom
the new is tried” atau orang-orang pertama yang mencoba sesuatu yang
baru.
Para individu dari bkelompok high fashion biasanya sangat teliti dalam
menentukan apa yang harus dikenakan. Ketelitian ini meliputi bentuk tata
rambut dan tata riasnya, tata busana serta perhiasanya sampai kepada topi,
paying, sapu tangan, jas hujan serta bentuk tas dan warna sepatunya.
Warna-warna yang bercorak terang dan kontras penuh gairah hidup
biasanya menjadi kesukaannya. Kepandaiaanya dalam mengkombinasikan
warna-warni, serta ketelitiannya sampai kepada unsure pelengkap yang
terkecil salah satu cirri khas kelompok ini.
Sesuai dengan sifat pembawaan dan pandangannya terhadap mode
yang demikian itu, maka kebanyakan dari mereka yang termasuk
kelompok ini berasal dari kalangan artis, binyang film, penyanyi, penari,
komentator, editor, banker dan dari kalangan para perancang mode
sendiri. Jika mereka sendiri tidak berprofesi, pada umumnya mereka
bersuamikan orang-orang dari kalangan tersebut diatas tadi.
Kegemarannya terhadap mode-mode terbaru seakan-akan menjelma
sebagai suatu kewajiban sosial yang harus dipenuhi pada setiap
penampilannya.
Meskipun Nampak sedikit tinggi hati, wanita dan kelompok ini
biasanya adalah pribadi-pribadi yang sangat menyenangkan dan bersifat
terbuka. Seorang piñata rambut dapat memperbincangkan mode-mode tata
rambut yang dipandang baik baginya tanpa harus kuatir menyinggung
perasaan seninya.
2. Kelompok Quietly Elegant
Berbeda dengan kelompok high fashion, kelompok quietly elegant
lebih menyukai mode tata rambut, tata ruas dan tata busana yang mampu
menonjolkan kesan keanggunan dalam segala kesederhanaannya.
Sekalipun tertarik dan karena itu mengikuti perkembangan mode, wanita
dari kelompok ini tidak akan begitu saja menerima suatu mode terbaru
sebelum dia yakin bahwa penggunaan mode terbaru itu akan lebih
menunjang penonjolan sifat kepribadiannya.
Pada umumnya para wanita dari kelompok ini mempunyai
kedudukan social ekonomi yang baik. Kebanyakan berasal dari kalangan
ninggrat dan keturunan bangsawan. Mereka sering merupakan pimpinan
yayasan, ketua kehormatan organisasi yang bergerak dalam bidang
pendidikan, kemanusiaan ataupun kesejahteraan social. Bahkan banyak
pula yang dikenal sebagai diplomat dan Negarawan. Dalam pekerjaannya
sehari-hari mereka harus sering tampil ke depan, dan merka yakin bahwa
charisma dirinya merupakan factor yang mat penting dalam melakukan
tugas-tugas kepemimpinannya. Oleh karena itu pengunaan mode terbaru
yang dirasakan sangat berlebihan dikhawatirkan akan menutupi,
menyaingi keanggunan yang mereka percayai sudah cukup memancarkan
sikap dan sifat kepribadiaannya yang ada. Dalam mengikuti mode,
kelompok ini terutama aikan memperhatikan disainnya secara garis besar
dan pola umum mode tersebut. Penggunaan naya akan diatur sedemikian
rupa, sehingga masyarakat umum tidak akan terlalu menyadari perubahan
penampilannya pada pandangan pertama. Tetapi npada pandangan
kemudian akan Nampak makin manis dan mempesona. Itulah sebabnya
menagapa wanita dari kelompok ini biasanya tidak akan merasa keberatan
utnuk mengenakan tata rambut dan tata busana yang sama pada beberapa
kesempatan penampilan berturut-turut.
Sesuai dengan sifat kepribadiannya, kelompok ini pada umunya
menyuakai warna-warna tenang, sejuk dengan kombinasi-kombinasi yang
halus dan sederhana. Dalam pergaulan hidup sehari-hari, pada umumnya
kelompok quietly elegant merupakan pribadi-pribadi yang tidak angkuh
dan sangat berhati-hati dalam memelihara segala sikap prilakunya, agar
tidak sampai melukai hati dan perasaan siapapun.
Terhadap mereka hendaknya tidak dipaksakan sesuatu mode tata
rambut yang kita anggap baik baginya, tetapi belum mereka yakini. Suatu
penataan yang dipaksakan, akan berhasil hanya sekali saja pada waktu itu,
karena para wanita dari kelompok ini perasaannya terlalu halus untuk
secara tegas menolak usul tadi. Tetapi mungkin mereka tidak akan
berkunjung lagi hanya karena kekuatirannya tidak akan dapat menolak
sesuatu yang tidak disukainya. Sikap bijaksana dalam memperkenalkan
kreasi atau mode-mode terbaru untuk mereka dan kelompok quietly
elegant ini adalah dengam cara meyakinkanya dan secara sedikit demi
sedikit memasukkan unsur-unsur mode terbaru tanpa menimbulkan
perubahan yang sekaligus bersifat mendasar.

3. Kelompok Casual
Menurut kamus Echols & Shadily kata casual berarti sederhana
atau sembarangan. Namun pengertian casual sebagai identitas kelompok
ke tiga ini lebih bermakna sebagai sikap kepraktisan, suatu pribadi,
sehingga dalam menentukan penampilannya, pribadi ini lebih
menitikberatkan kepada kepraktisan sesuatu dari pada segi keindahan dan
kecantikannya semata. Kelompok casual pada umumnya terdiri dari para
gadis remaja, para ibu muda, kalangan seniman-seniwati, pelukis,
pengarang, penyiar, ataupun juga mereka yang bekerja di perkebunan,
peternakan, para peneliti yang bekerja di laboratorium serta yang sibuk di
pabrik-pabrik sebagai teknisi.

Pada dasarnya kelompok casual ingin memperlihatkan ketidak


terikatan dirinya kepada pola umum suatu mode yang berlaku. Tata
rambutnya yang dibuat pendek seringkali bukan karna mengikuti mode,
melainkan karna pertimbangan kemudahan pengaturannya. Busananya
cenderung terbuat dari bahan jeans yang kuat. Jam tanggan nya
mempunyai penutup dari kulit. Dan jika mereka membawa kaca mata,
maka seringkali akan begitu saja dijepitkan ke atas kepala, apabila sedang
tidak dipakainnya. Namun ini tidak berarti bahwa mereka merupakan
wanita-wanita “kapstok”. Laksana tempat gantungan topi dan mantel yang
asal gantung dan centel saja. Seperti halnya dengan kelompok high
fashion, mereka juga mempunyai daya imajinasi yang tinggi dan selera
yang halus, dalam memilih unsur-unsur yang serba praktis tanpa harus
mengorbankan segi keindahannya.

Penampilan dari para wanita kelompok ini cenderung


dipandang agak senggannya dirumah, mereka sering kali gadis-gadis
remaja atau wanita-wanita muda yang paling feminim di antara kelompok-
kelompok tipe yang lain. Dalam lingkungan pergaulan, sifatnya penuh
kewajaran dan kepolosan. Mereka mudah berteman akrab, baik di
kalangan tinggi maupun dilapisan terbawah masyarakat.

Karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan,


pemilihan mode-mode tata rambut yang terbaru untuknya hendaknya
desesuaikan dengan sifatnya yang demikian itu.

4. Kelompok Konservatif

Jika anda teringat akan seorang wanita yang sekali pernah


berkanalan cukup erat, tetapi anda lupa tata rambutnya dan tata busana
bagaimana yang dikenakannya pada waktu itu, maka kenalan yang anda
ingat pada umumnya termasuk tipe wanita dari kelompok konservatif ini.
Kelompok konservatif pada umunya terdiri dari mereka yang
pandangannya terhadap mode, tidak lebih dan tidak kurang daripada
sekedar mengikuti secara patuh, pola-pola umum suatu mode yang secara
tradisional telah diterima masyarakatnya sebagai sesuatu yang lumrah dan
patut. Karena itu sulit untuk melihat adanya perbedaan tata rambut dan
tata busananya terhadap wanita-wanita lain sekitanya yang rata-rata
hamper sama. Bentuk tata rambut dan tata busanannya akan selalu seperti
itu-itu juga. Dan terlepas dari tingkat intelegensinya yang tinggi,
pandangannya yang jauh ke depan ataupun kebijaksanaan yang
mengagumkan, di mata para perancang mode kelompok tipe ini seringkali
merupakan “arsip-arsip hidup” sisa-sisa mode lampau yang kian menjadi
langka.

Seleranya cenderung kepada warna-warna baku seperti putih,


merah jambu, hijau, kelabu, biru dan kuning, karena mudah mencari
kombinasinya. Mereka dari kelompok ini dapat mengerti dan menghargai
sikap kelompok lainnya, termasuk kelompok high fashion yang
mempunyai pandangan bertolak belakang dengan pandangan mereka.
Masalahnya bukan karena metode-metode terbaru tersebut jelek, tetapi
sesuatu yang sesuai untuk orang lain itu, selalu terasa tidak akan sesuai
untuk dirinya.

Kelompokn konservatif biasanya terdiri dari mereka yang berusia


setengah baya, serta pada umumnya mempunyai profesi sebagai guru,
pengacara,dokter, anggota parlemen, ahli farmasi, dan juga direktur
museum. Profesinya yang demikian itu seakan-akan memerlukan adanya
identitas tersendiri bagi perwujudannya keluar. Atau dengan kata lain,
mode tata rambut dan tata busana yang dipilihnya itu, seakan-akan
merupakan atribut bagi profesinya.

Apabila Alexander Pope yang dikutip di atas tadi menyebut


kelompok high fashion sebagai “The first by whom the new is tried”,
maka untuk kelompok konservatif ini dirumuskan oleh penyair tersebut
sebagai “The last to lay the old aside…”“mereka yang paling akhir
mengesampingkan barang-barang lama”

Dalam mengahadapi kelompok ini, pengenalan mode dan kreasi


terbaru hendaknya dilakukan dengan penuh kebijaksanaan. Hendaknya
dihindarkan adanya kesan bahwa di bidang mode anda lebih tahu dari
padanya , seorang konservatif tidak ingin digurui. Tetapi pendekatan yang
bijaksana dan berhati-hati lama-lama akan mampu membuatnya juga
terpikat untuk mencoba mengenakan mede-mode tersebut, walaupun pada
mulanya selalu akan ditolaknya.

Sudah tentu tidak semua individu dengan profesi terhormat seperti


contoh-contoh diatas dapat secara tepat dan pasti digolongkan kedalam
salah satu kelompok seperti diatas. Masih banyak lagi yang tidak termasuk
dalam kelompok ini maupun dalam kelompok itu. Karena sikapnya
terhadap mode justru terletak di garis batas dua kelompok yang
berdekatan.

Studi yang dilakukan Miriam Cordwell dan Marion Rudoy seperti


di atas sangat penting dipahami dalam pelaksanaan tugas penataan yang
dihubungkan dengan kepribadian.
Alat, lenan dan bahan kosmetik
1. Alat yang digunakan dalam penataan rambut dan sanggul yaitu:
a. Sisir Besar
Sisir ini dipergunakan untuk menghilangkan kekusutan rambut
sebelum dimulai proses penataan.

b. Sisir Sasak
Untuk menyasak rambut, agar diperoleh hasil sasakan yang baik.

c. Sisir Penghalus Sasak


Untuk menghaluskan rambut setelah disasak.
d. Jepit Bebek dan Pincurl
Untuk membantu dalam pembentukan tataan rambut.

e. Hair Pin ( Jepitan Hitam), karet gelang dan sirkam


Untuk menguatkan bentuk tataan rambut.
f. Harnal
Untuk merapihkan dan menguatkan bentuk tataan rambut.
g. Jala Penataan ( Setting Net)
Untuk menjaga kemungkinan berubahnya tataan rambut pada waktu
mengunakan hair drayer.

h. Topeng Plastik / Tutup Muka


Dipergunakan untuk melindungi wajah dari kosmetik penataan.
i. Hair Dryer
Dipergunakan untuk mengeringkan rambut setelah mengunakan hair
spray, dengan maksud agar hasil tataan rambut lebih rapi.
2. Lenan dalam penataan
a. Handuk Kecil
b. Cape Penataan
3. Bahan kosmetik penataan
a. Hair Spray
b. Setting Lotion
c. Jelly
d. Minyak cem-ceman
e. Styling Foam

Anda mungkin juga menyukai