PENDAHULUAN
Rambut adalah mahkota bagi wanita, ungkapan yang biasa digunakan untuk
melukiskan, betapa pentingnya rambut bagi penunjang penanpilan wanita. Penataan
rambut memberikan pengaruh yang besar atas kesan pertama penampilan seseorang.
Oleh karena itu, penampilan seseorang dengan busana bagus, rias wajah benar dan
aksesori yang serasi tidak akan terlihat sempurna jika tidak ditunjang dengan rambut
yang sehat, terpelihara dan ditata dengan baik. (Endang, Zahida. 2001) Selain
berfungsi sebagai mahkota (perhiasan), rambut juga berfungsi sebagai pelindung
terhadap bermacam-macam rangsangan fisik, seperti udara dan sinar yang akan
mengenai kepala secara langasung. Pelindung terhadap rangsang mekanis, seperti
pukulan, gosokan dan tekanan. Pelindung terhadap rangsang kimia seperti berbagai
zat kimia dan keringat. (Endang, Zahida. 2001).
Rambut merupakan struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami
keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang berbentuk seperti kantong yang
tumbuh ke dalam dermis. Rambut normal dan sehat, tampak berkilat, elastis, tidak
mudah patah, serta dapat menyerap air. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60%,
hidrogen 6,36%, nitrogen 17,14%, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80% (Erdina H.D.
2002). Rambut juga merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh
tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir (Lily Soepardiman. 2010).
Suatu penampilan dengan rambut yang sehat, tidak akan terlihatan prima jika tidak di
dukung oleh tata rambut yang sesuai faktor-faktor yang mempengaruhi tatanan
rambut baik itu faktor internal maupun eksternal. Tata rambut yang sesuai dan rapi
akan memberikan perasaan baru, dapat meningkatkan penampilan seseorang pada
saat kurang ceria, atau dapat juga meningkatkan penampilan pada acara–acara khusus
yang mana kita harus tampil dengan prima (Puspoyo, 1995).
1
Tampil cantik dan menarik ternyata tidak hanya datang dari paras yang indah
tapi juga datang dari busana yang dikenakan salah satunya adalah tatanan rambut,
karna tatanan rambut menjadi salah satu faktor penunjang kecantikan maka penting
bagi kita untuk mengetahui pengertian penataan rambut, faktor-faktor yang
mempengaruhi penataan rambut dan pola penataan rambut sehingga kita dapat tampil
dengan prima.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Penataan rambut dalam arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi
yang dikukan oleh seseorang kepada diri sendiri maupun untuk orang lain yang
bertujuan memperindah penampilan melalui pengaturan rambut. Pengaturan
dimaksud melibakan berbagai proses, seperti penyampoan, pemangkasan,
pengeritingan, pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri. Walaupun
masing-masing proses tersebut dapat dibedakan, namun dalam pelaksanaannya jarang
dijumpai adanya satu proses yang tunggal dan berdiri sendiri.
Dalam arti yang sempit penataan dapat diartikan sebagai tahap akhir proses
penataan rambut. Pada umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran,
penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan rambut.
Baik dalam arti yang luas maupun dalam arti sempit, teknik dan hasil
penataan rambut sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor, diantaranya
faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai faktor intern dan ekstern.
1). Faktor perwujudan fisik, meliputi tekstur rambut, bentuk kepala, usia dan
wujud fisik yang paling berpengaruh adalah wajah.
3
1. Bentuk Oval
2. Bentuk Lonjong
4
Bentuk wajah ini mempunyai panjang satu setengah kali melebihi
lebarnya, sehingga bentuk muka kelihatan sempit. Penataan yang cocok
untuk bentuk wajah seperti ini adalah membuat kesan wajah lebih
pendek. Penataan harus cenderung lebih ke dahi, yang mana ikal rambut
diperlukan untuk memenuhi bangian atas dan samping kepala, dengan
volume pada bagian atas kepala.
3. Bentuk Bulat
Bentuk wajah ini memiliki panjang yang hampir sama dengan lebar.
Penataan yang cocok adalah memuat kesan yang lembut dengan volume
rambut pada atas kepala yang mengarah ke belakang. Hindari volume
pada kedua sisi, sehingga muka akan kelihatan lebih panjang.
5
4. Bentuk Persegi Empat
5. Bentuk Hati
6
Bentuk wajah ini mempunyai kelebaran pada daerah pelipis,dengan dahi
yang sempit,dan bentuk dagu meruncing.Penataan harus memberi kesan
daerah dagu lebih lebar dan daerah dahi serta pelipis menjadi lebih
kecil.Arahkan rambut ke belakang dengan volume rambut penuh pada
bagian atas. Belahan pinggir atau tanpa belahan sangat ideal bagi wajah
dengan bentuk hati,dan hindari belahan tengah. Untaian rambut pada
pelipis dan dahi akan memberi kesan lembut dan hindari rambut
sepanjang garis rahang.
7
Hal ini sering menyulitkan penata rambut, yaitu antara menuruti kemauan
peminta jasa atau mengorbankan prinsip-prinsip penataan yang baik.
3). Faktor sosial, Sejak zaman dahulu tata rambut juga dipergunakan sebagai
atribut yang menandakan perbedaan tingkat dan status sosial para warga
masyarakat dalam suatu masyarakat tertentu. Tata rambut dari wig yang
dipakai penguasa ataupun para pendeta di Mesir purba terbuat dari bahan
8
dan mengikuti gaya penataan yang berbeda dengan yang diperuntukkan
bagi rakyat kebanyakan. Di Indonesia sendiri juga dikenal tata rambut
tradisional yang dipergunakan untuk membedakan status sosial seorang
wanita melalui penataan rambutnya. Sanggul gelung malang yang dikenal
di Palembang, pada zaman Sriwijaya hanya dikenalkan oleh para
permaisuri dan putri keraton.
5). Faktor mode yang berlaku, merupakan salah satu faktor yang paling
mendapat perhatian dalam melakukan penataan. Penataan yang baik harus
selalu disesuaikan dengan perkembangan mode yang berlaku, meskipun ini
bukan berarti bahwa setiap kreasi harus merupakan duplikat dari apa yang
sedang digemari. Namun demikian gaya penataan yang berhasil menjadi
pola kegemaran umum pada waktu itu tidak dapat dikesampingkan saja.
6). Faktor letak geografis, letak geografis yang berbeda sering tidak
memungkinkan penerapan suatu mode tata rambut tertentu dari negara
asalnya ke negara lain. Sebagai contoh mode tata rambut wispy yang indah
dan sesuai untuk Eropa tidak akan dapat diterapkan di negara-negara
beriklim panas. Bagian rambut yang terurai didahi sehingga menimbulkan
sebutan wispy itu akan mengumpal karena berkeringat di negara beriklim
panas.
9
teknis dan variasi penataan. Betapapun mahirnya seorang penata rambut,
kemampuannya tidak akan mempunyai arti banyak jika tidak didukung
oleh tersedianya peralatan dan kosmetika rambut yang diperlukan untuk
mencapai bentuk penataan tertentu. Kemampuan mempergunakan
peralatan penataan yang serba modern dan pengetahuan yang baik tentang
produk kosmetika terbaru, merupakan sesuatu yang perlu dimiliki oleh
penata rambut masa kini.
Pada dasarnya semua penataan rambut yang berkembang di dewasa ini tidak
pernah lepas dari lima pola penataan rambut diantanya (1) pola penataan depan, (2)
pola penataan puncak, (3) pola penataan belakang, (4) pola penataan simetris, (5) pola
penataan asimetris.
10
2.3.2 Pola penataan puncak
Pola penataan puncak, menitik beratkan pada pembuatan kreasi tata
rambut didaerah ubun-ubun. Pola penataan puncak selain digumakan
sebagai penataan korektif bagi bentuk kepala, wajah dan leher.
11
Gambar 1.10 pola penataan simetris
2.3.5 Pola Penataan asimetris
Pola Penataan asimetris, pentaan asismetris membuat kesan dinamis
bagi suatu desain atau tatanan rambut. Adapun jika simetris
mengutamakan keseimbngan maka asimetris tidak menggunakan
keseimbangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penataan dalam arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi yang
diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya
melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan dimaksud melibakan berbagai
proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan, pewarnaan,
pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri.
2. Ada dua factor yang mempengaruhi penataan rambut yaitu Faktor Intern dan
Eksren.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
13