Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOSMETOLOGI II

“RAMBUT DAN PERAWATAN RAMBUT”

Kelas 5E

Penyusun :

Eva Aprilia (066117199)

Dosen Mata Kuliah :

Dra. Ella Noorlaela, M. Si

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah Kosmetologi II tentang
“Perawatan Rambut”.
Makalah ini telah saya susun dengan sebaik mungkin dan mendapatkan bantuan dari
beberapa sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang perawatan rambut ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Karawang, Maret 2020

Eva Aprilia

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2.Tujuan……………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
2.1. Rambut……………………………………………………………………………..
2.1.1. Anatomi dan Pertumbuhan Rambut………………………………………..
2.1.2. Bagian-bagian Rambut………………………………………………………
2.1.3. Struktur atau Bentuk Rambut………………………………………………...
2.1.4. Jenis Rambut…………………………………………………………………
2.1.5. Pertumbuhan Rambut………………………………………………………
2.1.6. Fungsi Rambut………………………………………………………………
2.2. Sejarah Sediaan Rambut……………………………………………………………
2.3. Kategori dan Fungsi Sediaan Rambut………………………………………………
2.4. Sediaan Rambut…………………………………………………………………….
2.4.1. Sediaan Perawatan dan Pembersih Rambut…………………………………
2.4.2. Sediaan Pewarna Rambut…………………………………………………….
2.4.3. Sediaan Pengeriting Rambut…………………………………………………
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (kulit, rambut, kuku, bibir, organ genital bagian luar), atau
gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan
kosmetik yang digunakan dalam tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk
mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain. Pewarnaan rambut dapat
dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan berbagai jenis zat warna alam maupun
sintetik. Penggunaan pewarna sintesis pada pewarna rambut dapat berbahaya bagi
kesehatan manusia, salah satu contoh zat warna sintesis yang digunakan dalam
kosmetik adalah rhodamin B. Pewarna rhodamin B secara topical/luar tubuh, bisa
menyebabkan iritasi kulit, resiko kanker dan dalam konsentrasi tinggi bisa
menyebabkan kerusakan hati. Oleh karena itu, penggunaan pewarna sintesis dapat
digantikan dengan pewarna alami.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia,
terutama mamalia. Rambut tumbuh hampir di semua bagian tubuh, kecuali telapak
tangan dan kaki, kelopak tangan serta bibir. Salah satu bagian tubuh yang ditumbuhi
rambut adalah kepala. Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari lapisan dermis dan
melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit.
Rambut merupakan mahkota pada setiap orang, yang juga berfungsi sebagai
pelindung kepala dan kulit kepala dari kondisi buruk lingkungan serta sebagai daya
tarik pada semua orang khususnya pada wanita. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan rambut tidak sehat, seperti pengaruh cuaca, debu atau kotoran dan
bahan-bahan kimia.
Perawatan rambut merupakan suatu prosedur pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri dan lingkungan yang merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia. Dimana setiap manusia membutuhkan kenyamanan pada diri sendiri dan
lingkungan sekitarnya.
Perawatan rambut adalah suatu kegiatan yang untuk merawat rambut baik itu
yang sudah rusak maupun menambah keindahan rambut. Perawatan rambut harus
sesuai dengan keadaan dan kondisi rambut.
Masalah kulit kepala sering dianggap sebagai hal ringan, padahal bagi
penderitanya dapat mengurangi penampilan atau daya tarik dan membuat seseorang
tidak percaya diri akibat kotornya rambut apabila disertai rasa gatal yang
mengganggu. Maka dari itu, didalam makalah ini membahas tentang seluruh
perawatan rambut dan tata rias rambut.

1
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusuan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas dari matakuliah Kosmetologi II.
2. Mengetahui definisi rambut, fungsi rambut, tahap pertumbuhan rambut, fungsi
rambut, dan keseluruhan tentang rambut.
3. Mengetahui sediaan perawatan rambut
4. Mengetahui sediaan pewarna rambut
5. Mengetahui sediaan pengeriting rambut.

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1. Rambut

2.1.1. Anatomi dan Pertumbuhan Rambut


Rambut adalah struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami
keratinasi padat. Rambut terdiri atas bagian yang terbenam di dalam kulit (akar
rambut) dan bagian yang berada di luar kulit (batang rambut). Ada dua macam
tipe rambut, yaitu lanugo yang halus, tidak mengandung banyak pigmen,
ditemukan pada bayi, serta rambut terminal yang kasar, banyak pigmen,
mempunyai medulla, dan ditemukan pada orang dewasa. Pada orang dewasa,
selain rambut kepala terdapat juga rambut kelopak mata, ketiak, kemaluan,
kumis, dan janggut, dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon seks
(androgen). Ada pula rambut halus yang terdapat di badan, dahi atau leher yang
di sebut rambut velus.
Rambut tumbuh secara perlahan dan melalui siklus tertentu mulai dari
fase petumbuhan (anagen) dengan kecepatan tumbuh kira-kira 0,35 mm sehari
dan berlangsung antara 2-6 tahun. Kemudian disusul oleh fase istirahat (telogen)
pada waktu pertumbuhan terhenti selama beberapa bulan. Di antara kedua fase
tersebut terdapat masa peralihan yaitu saat rambut mengalami inovasi temporer
(katagen) yang hanya berlangsung singkat. Pada satu saat, 85% rambut manusia
berada pada fase anagen dan sisanya berada dalam fase telogen.
Rambut sehat mempunyai struktur elastis, tidak mudah patah atau
terlepas dari akarnya, berkilap, dengan kontur rata mulai dari akar sampai ke
ujung rambut. Rambut dapat sedikit menyerap air dan bahan kimia dari luar.
Komposisi rambut terdiri atas zat karbon ± 50%, hidrogen 6%, nitrogen 17%,
sulfur 5% dan oksigen 20%. Rambut mudah dibentuk dengan mempengaruhi
gugus disulfida, misalnya derngan pemanasan atau bahan kimia.

2.1.2. Bagian-Bagian Rambut


Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:
a. Ujung rambut
Pada rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belum atau tidak
pernah dipotong mempunyai ujung rambut yang runcing.

b. Batang rambut
Batang rambut adalah bagian rambut yang terdapat di atas permukaan
kulit berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk atau keratin.
Batang rambut terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

1. Selaput rambut (Kutikula)

3
Kutikula adalah lapisan yang paling luar dari rambut yang terdiri atas
sel-sel tanduk yang gepeng atau pipih dan tersusun seperti sisik ikan. Kutikula
ini berfungsi sebagai pelindung rambut dari kekeringan dan masuknya bahan
asing ke dalam batang rambut.

2. Kulit rambut (Korteks)


Korteks terdiri atas sel-sel rambut tanduk yang membentuk kumparan,
tersususn secara memanjang, dan mengandung melanin. Sel-sel tanduk terdiri
atas serabut-serabut keratin yang tersusun memanjang. Tiap serabut terbentuk
oleh molekul-molekul keratin seperti tali dalam bentuk spiral. Struktur korteks
menentukan tipen rambut seperti lurus, berombak, keriting.

3. Sumsum rambut (Medula)


Medula terletak pada lapisan paling dalam dari batang rambut yang
dibentuk oleh zat tanduk yang tersususn sangat renggang dan membentuk
semacam jala/anyaman sehingga terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Pada rambut yang lurus tidak memiliki medula.

c. Akar rambut
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit.
Bagian-bagian dari akar rambut adalah sebagai berikut:

1. Kantong rambut (Folikel)


Folikel merupakan suatu saluran yang menyerupai tabung dan
berfungsi untuk melindungi akar rambut, mulai dari permukaan kulit sampai
di bagian terbawah umbi rambut. Folikel rambut bentuknya menyerupai
silinder. Kalau folikel bentuknya lurus rambutnya juga lurus, kalu folikel
bentuknya melengkung rambutnya berombak, kalau folikel melengkung sekali
rambutnya keriting.

2. Papil rambut
Papil rambut adalah bulatan kecil yang bentuknya melengkung,
terletak dibagian terbawah dari folikel rambut dan menjorok masuk ke dalam
umbi rambut. Papil rambut bertugas membuat atau memproduksi bermacam-
macam zat yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut. Misalnya sel-sel tunas
rambut, zat protein yang membentuk keratin, zat makanan untuk rambut, zat
melanosit yang membentuk melanin.

3. Umbi rambut (Matriks)


Matriks adalah ujung akar rambut terbawah yang melebar. Struktur
bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang dan akar rambut
diatasnya. Sel-sel akar rambut berwarna keputih-putihan dan masih lembek.

4
2.1.3. Struktur atau Bentuk Rambut

Rambut dapat berwujud tebal atau kasar, halus atau tipis. Keadaan atau
wujud rambut dapat dilihat berbentuk lurus, berombak, atau keriting. Struktur
rambut memberi perbedaan pada penampang melintang rambut, yaitu:

a. Rambut yang lurus, bentuk penampangnya bulat dan panjang.

b. Rambut yang berombak, bentuk penampangnya oval dan panjang.

c. Rambut yang keriting, bentuk penampangnya semi oval dan panjang.

d. Rambut yang sangat keriting, bentuk penampangnya pipih dan panjang.

2.1.4. Jenis Rambut


1. Jenis rambut menurut morfologinya, yaitu:
1) Rambut lanugo/velus
Rambut lanugo/velus adalah rambut yang sangat halus dengan
pigmen yang sedikit. Rambut ini terdapat hampir diseluruh tubuh
kecuali pada bibir, telapak tangan, dan kaki. Rambut ini tumbuh pada
pipi, dahi, tengkuk, dan tangan.
2) Rambut terminal
Rambut terminal adalah rambut yang sangat kasar dan tebal
serta berpigmen banyak (13). Rambut ini dibedakan berdasarkan
ukurannya, yaitu:
a. Rambut panjang tumbuh pada kulit kepala, wajah laki-laki dan
ketiak.
b. Rambut pendek terdapat pada alis mata, bulu mata, dan bulu hidung.

2. Jenis rambut menurut sifatnya.

1) Rambut normal

Rambut dapat dikatakan normal, apabila tidak terlalu


berminyak tidak terlalu kering serta bersih dari ketombe. Rambut
normal lebih mudah pemeliharaannya serta tidak terlalu kaku sehingga
mudah dibentuk menjadi berbagai jenis model rambut.

2) Rambut berminyak

5
Jenis rambut ini mempunyai kelenjar minyak yang bekerja
secara berlebihan sehingga rambut selalu berminyak. Rambut
berminyak kelihatanm mengkilap, tebal, dan lengket.

3) Rambut kering
Rambut ini biasanya kemerah-merahan dan agak kaku, dan
biasanya jenis rambut ini ujungnya bercabang atau pecah sehingga
rambut kurang bagus.

2.1.5. Pertumbuhan rambut


Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase, yaitu:
1). Fase anagen (fase pertumbuhan)
Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil
rambut terus membentuk sel rambut secara mitosis. Fase anagen akan
berlangsung antara 2-6 tahun.

2). Fase katagen (fase istirahat)


Fase ini berlangsung hanya beberapa minggu.

3). Fase telogen (fase kerontokan)


Fase ini berlangsung antara 90-100 hari. Pada akhir fase ini,
folikel rambut beralih ke fase anagen secara sepontan.

2.1.6. Fungsi Rambut


Rambut memiliki fungsi, yaitu:
1) Rambut sebagai mahkota (perhiasan) kepala.
2) Rambut sebagai perlindung terhadap bermacam-macam rangsang fisik,
mekanik, dan kimia

2.2. Sejarah Sediaan Rambut

Kosmetika rambut telah dipakai sejak jaman sebelum masehi dan setiap
negara mempunyai ciri khasnya masing-masing, sebagai contoh: orang mesir kuno
menggunakan jus jeruk dan asam sitrat yang efektif untuk mengurangi minyak dari
rambut. Pada abad ke-19 di Inggris telah dikenal sampo yaitu sejenis massage yang
ditemui pada waktu orang-orang Turki mandi uap. Sampo berasal dari kata “champo”
yang artinya meremas. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh orang yang hidup pada
zaman itu dari mulai India sampai di Inggris.

Diakhir tahun 1870, penata rambut Inggris memiliki budaya massage dan


mencuci ketombe dengan campuran sabun, air dan soda. Saat itu setiap salon
mengembangkan variasi resep yang berbeda dari resep dasar tersebut. Sampo
memerlukan busa untuk menghilangkan ketombe berminyak dari kepala. Jadi sabun

6
tidak begitu efektif untuk membersihkan rambut karena sabun meninggalkan kotoran
pada batang rambut. Sabun yang mula-mula menggunakan busa dikembangkan pada
tahun 1890 oleh seorang pemadam kebakaran Massachusetts, Jhon Breck. Ia
menghabiskan hidupnya untuk mengembangkan produk perawatan rambut. Ia juga
membuka perawatan ketombe pertama di Inggris pada tahun 1908.

Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan


penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut yang
antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagaipenghangat, dan sebagai pertanda
sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika
manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang
keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi
utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Selain oleh karena hal
diatas, memang sudah menjadi sifat manusia untuk sekali waktu untuk tampil
berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus globalisasi yang sudah merambah dikalangan
anak muda abad ini, mereka berlomba-lomba untuk mengikuti tren, salah satunya
adalah tren mewarnakan rambut. 

2.3. Kategori dan Fungsi Sediaan Rambut

Kategori Kosmetik yang digunakan untuk merawat rambut adalah :

1. Shampoo berguna untuk melakukan perawatan rambut shampooing.

2. Conditioner berguna untuk melembutkan rambut dan menambah tingkat


elastisitas rambut
3. Hair tonic berguna untuk memperkuat akar rambut dan merangsang pertumbuhan
rambut baru.
4. Cream creambath dipakai saat melakukan perawatan rambut dengan
mengcreambath. Dan berguna untuk merawat rambut yang sudah rusak.
5. Cream mask adalah cream yang digunakan untuk melakukan perawatan rambut
dengan masker. Cream mask ini berguna terutama untuk merawat rambut dan
bukan untuk kulit kepala.
6. Cream spa yaitu cream yang berguna untuk melakukan perawatan rambut secara
spa. Cream spa berguna untuk membuat rambut menjadi sehat dan
pengaplikasiannya untuk kulit kepala dan rambut.
7. Vitamin rambut berguna untuk menjaga kesehatan dan keindahan rambut. Juga
dapat membuat rambut terasa lebih lembut. Vitamin rambut ini diaplikasikan ke
kulit kepala dan rambut setelah shampooing dilakukan dan sebelum mengeringkan
rambut dengan hair dryer.

7
2.4. Sediaan Rambut

Saat ini beraneka ragam sediaan rambut digunakan untuk membersihkan,


merawat rambut, antiketombe, memberi warna, mengeritingkan dan meluruskan
rambut.

banyak diantara sediaan tersebut mengandung zat kimia yang memiliki


keaktifan yang menyebabkan kerusakan jaringan kulit kepala dan jaringan tangkai
rambut. Zat kosmetik dan zat pengoksidasi dapat merusak jaringan kulit kepala juga
menyebabkan rusaknya jaringan tangkai rambut sehingga rambut terpotong-potong.

2.4.1. Sediaan Perawatan dan Pembersih Rambut

Sediaan perawatan dan pembersih rambut adalah sediaan kosmetika,


digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut, memberikan kelembutan,
menambah lemak dan kilauan, dan membersihkan rambut agar dapat
mempermudah penataan rambut, memberikan kesan rapi, sehat, dan
melindungi dari pengaruh negatif Angin, matahari, air dan jasad renik.
kegunaan sediaan ini untuk membersihkan kulit kepala dan rambut
sehingga rambut terlihat berkilau dan sehat, memperlancar sirkulasi darah
kulit kepala, memperbaiki dan memulihkan sebelum terjadinya sekresi,
termasuk mencegah dan menghilangkan ketombe.

sediaan perawatan dan pembersih rambut meliputi tonic rambut dan


pembantu perawatan rambut (krim, lotion rambut dan shampoo).

1). Sediaan Tonik Rambut

sediaan tonik rambut adalah sediaan kosmetika rambut yang


digunakan untuk melebatkan atau merangsang pertumbuhan rambut
pada kebotakan atau rambut rontok.

kandungan zat sediaan tonic meliputi :

a. Zat pelarut meliputi alkohol dan gliserin.

b. Zat manfaat terdiri dari zat perangsang pertumbuhan rambut yang


digunakan antara lain asam format, asam salisilat 0,2%, histamine,
capsicum 1%, kinina 0,2%, pirogalol 5% dan resorsin 5%.

c. vasodilator yang melebarkan pembuluh darah sehingga


merangsang pertumbuhan rambut yang digunakan, antara lain
pilokarpin dan minoxidil.

8
d. Stimulan kelenjar sebum yang digunakan antara lain asam salisilat,
belerang, etanol, kinina, pilokarpina, kolesterol, lesitin, metil
linoleat, resorsin, tincture jaborandus atau tingtur kina.

e. Zat conditioner rambut yang digunakan antara lain allantoin asam


pantotenat 1%, polipeptida, vitamin E dan F, azulen 0,01 sampai
0,02% atau allantoin 0,2%.

f. Hormon( bukan sediaan kosmetika tetapi termasuk sediaan obat)


yang digunakan antara lain estradiol, stilbestrol atau hexestrol.

g. Antiseptikum yang digunakan antara lain senyawa amonium


kuartener (alkyldimethylbenzylammonium klorida, lauril
isoquinolinium bromide, septilpiridinum klorida) dan parfum.

Cara menggunakan tonik rambut : setelah rambut dicuci


dengan shampo, keringkan dan gunakan sediaan hingga kulit kepala
terasa basah, jangan gunakan tonic berlebihan karena dapat
menyebabkan iritasi kulit.

2). Sediaan Pembantu Perawatan Rambut

sediaan pembantu perawatan rambut adalah kosmetika yang


digunakan untuk menimbulkan kelembutan dan kilauan rambut
sehingga mempermudah penataan rambut serta melindungi dari
pengaruh negatif Angin, matahari, air dan jasad renik.

bentuk sediaan meliputi krim untuk sebelum perawatan, krim


rambut, Pomade, cat rambut conditioner atau pembilas rambut.

kandungan zat meliputi :

a. lemak alkohol (10-20 karbon), lilin, paraffin, jelly Petroleum,


minyak paraffin, emulgator.

b. Zat tambahan sejenisnya

c. Zat manfaat meliputi senyawa amonium kuartener, asam organik,


hidrolisat protein, ekstrak tanaman dan vitamin.

Yang perlu diperhatikan adalah krim untuk sebelum perawatan


atau creambath digunakan untuk rambut yang rusak dan pecah-pecah,

9
jangan digunakan untuk rambut yang sehat. Krim rambut, Pomad, dan
cat rambut digunakan untuk penataan rambut.

3). Konditioner atau Pembilas Rambut

Digunakan setelah menggunakan shampoo, dibiarkan beberapa


saat dan dibilas sampai bersih sehingga rambut menjadi lembab,
lembut dan berkilau.

perawatan rambut yang intensif digunakan untuk rambut yang


sangat rusak dengan cara penggunaan seperti conditioner.

4). Shampo

Shampo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk


keramas agar rambut menjadi bersih, berkilau dan mudah diatur.

kandungan zat meliputi : deterjen (TEA, atau


monoetanolamine) zat manfaat, Zat tambahan shampo (alkilbromida
asam lemak, lanolin, kolesterol, asam amino), dan Zat tambahan
lainnya, glikol, CMC dan sejenisnya.

Bentuk sediaan meliputi : shampo untuk rambut normal,


rambut keriting, rambut berminyak, shampo antiketombe dan shampo
bayi.

2.4.2. Sediaan Pewarna Rambut


Pewarna rambut adalah suatu cara untuk mewarnai rambut dengan
mengubah warna asal rambut ataupun mengembalikan warnanya kewarna asal
rambut tersebut. Proses mewarnai rambut sudah dikenal sejak zaman dahulu
dengan menggunakan bahan alami. Namun saat ini dengan kemajuan ilmu dan
teknologi telah memungkinkan untuk membuat zat warna baru, terlepas dari
struktur zat warna alam.
Efek samping zat warna rambut meliputi iritasi kulit, peradangan,
reaksi alergi dan kemungkinan Terjadi keracunan sistemik (gangguan pada
hati atau ginjal) teratogenik, karsinogenik dan sebagainya.

Cat rambut mengandung bahan yang dapat menimbulkan iritasi kulit


pada orang tertentu, sebaiknya dilakukan percobaan pendahuluan seperti yang
tertera dalam petunjuk pemakaian. Cat rambut ini jangan di gunakan untuk
mencat alis atau bulu mata karena dapat menimbulkan kebutaan.

10
Yang harus diperhatikan sebelum menggunakan cat rambut, lakukan
uji tempel yaitu uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara
mengoleskan sediaan uji pada kulit normal manusia. Bila terjadi iritasi dan
berwarna merah setelah dibersihkan jangan menggunakan zat warna ini.

Pewarna rambut dapat dibedakan menjadi:


1. Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna.
2. Pewarnaan berdasarkan proses sistem pewarnaan.

A. Berdasarkan Daya Lekat Zat


1. Pewarna Rambut Temporer
Pewarna rambut temporer adalah pewarna rambut yang tidak
membutuhkan waktu yang lama dan dapat dihilangkan hanya dengan
keramas menggunakan shampo.

2. Pewarna Rambut Semipermanen


Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang
memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6
minggu, ada juga 6-8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan
terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan
luntur juga.

3. Pewarna Rambut Permanen


Pewarna rambut secara permanen memberikan warna rambut
sampai kebagian korteks. Pewarna rambut ini merupakan pewarna
efektif. Daya lekat zat warna berlangsung lam yaitu 3-4 bulan sehingga
tidak mudah luntur dengan menggunakan shampo.

B. Prosedur Sistem Pewarnaan

Berdasarkan proses system pewarnaan, pewarna rambut dibagi 2


golongan:
1. Pewarna rambut langsung
Sediaan pewarna rambut langsung telah menggunakan zat
warna, sehingga dapat langsung digunakan dalam pewarnaan rambut
tanpa terlebih dahulu harus dibangkitkan dengan pembangkit warna,
pewarna rambut langsung terdiri dari:
a. Pewarna rambut langsung dengan zat warna alam.

b. Pewarna rambut langsung dengan zat warna sintetik. Zat warna alam
meliputi bahan warna nabati, ekstrak, sari komponen warna bahan

11
nabati. Sedangkan zat warna sintetik berdasarkan pola warna
komponen warna bahan nabati.

2. Pewarna rambut tidak langsung


Pewarna rambut tidak langsung disajikan dalam dua komponen
yaitu masing-masing berisi komponen zat warna dan komponen
pembangkit warna. Misalnya pewarna rambut tidak langsung dengan
zat warna senyawa logam. Pewarna rambut tidak langsung terdiri dari:
a. Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna senyawa logam.

b. Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna oksidatif. Dalam


hal ini peranan pewarna rambut ditentukan oleh jenis senyawa logam,
jenis pembangkit warna dan pembawanya. Jenis senyawa logam yang
digunakan misalnya temgaga (II) sulfat, zat pembangkitnya misalnya
pirogalol.

2.4.3. Sediaan Pengeriting Rambut


Sediaan pengeriting rambut adalah sediaan kosmetik yg digunakan
dalam tatarias rambut untuk mengubah bentuk rambut konfigurasi lurus
menjadi konfigurasi bergulung keriting.
Rambut dalam keadaan basah akan mengalami proses pelunakan yang
bersifat sementara & reversible, pada keadaan basah ini keratin rambut akan
mengembang dan kenyal, setelah kering keratin kembali menyusut dan tidak
kenyal lagi.
Rambut yang kering akan kehilangan kekenyalan dan sukar dibentuk,
jika digulung dengan alat penggulung setelah beberapa saat kemudian
gulungan tersebut dilepas, rambut akan terurai dan kembali dalam bentuk
konfigurasi aslinya.
Jika rambut yang tadi dibasahi, rambut akan mengalami kekenyalan
kembali, sehingga mudah direntangkan dan dapat ditarik memanjang hingga
1,5 kali panjang semula.
Jika rambut yang basah tadi digulung dengan alat penggulung dan
dibiarkan sampai rambut menjadi kering, kemudian gulungan dilepas, rambut
akan tetap dalam bentuk konfigurasi bergulung meskipun dalam waktu sesaat
saja, yang kemudian kembali ke bentuk konfigurasi aslinya.
Dengan prinsip tersebut, dilakukan proses pelunakan rambut dengan
menggunakan zat kimia tertentu.
Agar proses pelunakan lebih intensif, Digunakan zat pengalkali seperti:
NaOH, Na Bicabonat & Na Carbonat serta zat alkalis lainnya. Dalam proses
pelunakan dengan zat kimia ini, rambut dikeringkan dengan cepat dalam
keadaan tarikan gulung, setelah gulungan dibuka, rambut akan berubah

12
menjadi bentuk konfigurasi berombak/keriting, proses ini disebut setting
rambut.

Dalam proses setting, bagian rambut yang arah melintang pada alat
penggulung akan terjadi kerusakan jaringan keratin yang bersifat permanent,
keadaan ini yang membuat rambut tetap dalam bentuk konfigurasi sesuai
dengan lengkungan alat penggulung yang digunakan dan akan tetap demikian
setelah dikeringkan .

Jika keadaan rambut dengan pembasahan di atas dibiarkan,kerusakkan


keratin rambut akan berlanjut yang dapat menyebabkan kerusakan rambut yg
permanent, oleh karena itu pengeritingan harus dilakukan dengan hati-hati .

Proses basah, lunak, kering dan setting dapat juga menggunakan zat
kimia yang dapat merusak rantai jembatan disulfida polipeptida keratin
rambut. Zat kimia tersebut misalnya senyawa sulfit organik dan senyawa
asam tioglikolat. Kerja pengeriting dari tioglikolat tergantung pd pH, tetapi
asam tioglikolat pada pH >10 dapat menyebabkan rambut rontok .

Asam tioglikolat bersifat mereduksi yang bereaksi dengan polipeptida


keratin rambut menyebabkan pecahnya rantai jembatan disulfida membentuk
keratin reduksi dan asam ditioglikolat. Reaksi ini akan berjalan terus dan harus
dihentikan dengan zat penetral.

Rambut manusia terdiri dari keratin, suatu jenis protein yang terdiri
dari molekul yang panjang dari asam amino. Ikatan silang sistin adalah dasar
dari serabut rambut yang berperan dalam kebanyakan sifat-sifat fisika &
kimia dari rambut. Molekul sistin terdiri dari 2 kelompok asam amino yang
berikatan satu sama lain oleh 2 atom S.

Larutan pengeriting memecah ikatan disulfide, pada saat rambut dalam


pengulungan. Zat penetral mengandung bahan pengoksidasi yang dapat
mengembalikan rambut ke kondisi asal dengan pembentukan kembali rantai
disulfide. Bahan pengoksidasi yang umum digunakan adalah Na-bromida atau
hydrogen atau Hidrogen-peroksida.

Zat kimia yg digunakan dlm semua tingkatan proses di atas dpt


menimbulkan irritasi pd kulit kepala yg menyebabkan kerusakan jaringan
rambut. Selaras dengan jenis dan kadar zat kimia yang digunakan dan lamanya
proses.

Pengeritingan rambut biasanya dilakukan dengan 3 metode :

1. Pengeritingan panas : Berdasarkan kepada kerja dari uap (93-104˚C)


dengan adanya alkali dan atau bahan kimia
lainnya.

13
2. Pengeritingan dingin : Menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat
mereduksi pada temperature kamar.
3. Pengeritingan hangat-hangat kuku : Menggunakan bahan-bahan kimia
yang dipakai dalam pengeritingan panas
dan atau dingin.

Dari ketiga metode tersebut mempunyai prinsip yang sama yaitu ikatan
fisikokimia dalam rambut dipecah dan selanjutnya dibentuk kembali untuk
menghasilkan keriting yang diinginkan.

Catatan : Persyaratan pada setiap sediaan kosmetik rambut yaitu ;

 Penandaan pada sediaan harus jelas


 Memuat jenis dan kadar zat kimia yang digunakan
 Memuat petunjuk dan peringatan pada penggunaan sediaan.

14
BAB III
KESIMPULAN

 Rambut adalah struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami keratinasi padat.
Rambut terdiri atas bagian yang terbenam di dalam kulit (akar rambut) dan bagian
yang berada di luar kulit (batang rambut).
 Saat ini, banyak sediaan kosmetika rambut yang meliputi sediaan perawatan dan
pembersih rambut, pewarna rambut, pengikal atau pengeriting rambut dan
sebagainya. Dengan berbagai macam bentuk sediaan, seperti bubuk emulsi, gel, krim,
larutan latio, dan pomade.
 Sediaan perawatan dan pembersih rambut adalah sediaan kosmetika, digunakan
untuk merangsang pertumbuhan rambut, memberikan kelembutan, menambah
kilauan, dan membersihkan rambut agar dapat mempermudah penataan rambut,
memberikan kesan rapi dan sehat.
 Cara penggunaan sediaan rambut yang kurang tepat dapat mengganggu kesehatan,
contohnya seperti pada penggunaan pewarna rambut. Efek samping zat warna rambut
meliputi iritasi kulit, peradangan, reaksi alergi dan kemungkinan Terjadi keracunan
sistemik (gangguan pada hati atau ginjal) teratogenik, karsinogenik dan sebagainya.
 Pengeritingan rambut biasanya dilakukan dengan 3 metode, yaitu : pengeritingan
panas, pengeritingan dingin dan pengeritingan hangat-hangat kuku.

15
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM. 2008. Pewarna Rambut. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Hal. 5.

Bariqina, E., dan Ideawati. Z. (2001). Perawatan & Penataan Rambut. Yogyakarta: Adi Cita
Karya Nusa. Hal. 1-12, 83-86.

Dalton, J.W. (1985). The Professional Cosmetologist. Edisi ketiga. St. Paul: West Publishing
Company. Hal. 202, 210-233.

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hal. 83-86, 208-219.

Scott, O.P., Callahan, M.G., Faulkner, R.M., dan Jenkins, M.L. (1976). Textbook of
Cosmetology. London: Prentice-Hall , Inc. Hal. 33, 202-2017.

Tranggono, R.I., dan Latifah. F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 33-37.

Wasitaatmaja, SM. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta : UI Press

Wijaya, A., Fazrin A.F., Nurul D.A., Susilo, F.A dan Ameliya, S. (2011). Zat Warna Alam
dalam Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) sebagai Pewarna Alam pada Bahan Tekstil.

16

Anda mungkin juga menyukai