(1)
Farmakognosi ii
a. Auksin
Auxin adalah zat aktif dalam system perakaran.
Senyawa ini membantu proses pembiakkan vegetatif.
Pada satu sel auxins dapat mempengaruhi pemanjangan
cell, pembelahan sel dan pembentukan akar.
Beberapa type auxins aktif dalam konsentrasi yang sangat
rendah antara 0.01 to 10 mg/L.
Funsi auksin:
memacu perpanjangan sel
merangsang pembentukan bunga, buah
mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru
Dapat merangsang pertumbuhan akar pada penanaman
invitro
Merangsang pertumbuhan kalus
Merangsang pertumbuhan tunas Menghambat
Pertumbuhan Tunas Lateral (“dominansi pucuk”)
Mencegah gugur daun dan buah
Senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di
ujung meristem apikal (ujung akar dan batang).
F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada
ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
IAA terdapat di akar pada konsentrasi yang hampir sama
dengan di bagian tumbuhan lainnya (Salisbury dan Ross
1995).
IAA dapat memacu pemanjangan akar pada konsentrasi
yang sangat rendah.
IAA adalah auksin endogen atau auksin yang terdapat
dalam tanaman.
IAA berperan dalam aspek pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yaitu pembesaran sel yaitu
koleoptil atau batang penghambatan mata tunas samping,
pada konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan
mata tunas untuk menjadi tunas absisi
(pengguguran) daun aktivitas dari kambium
dirangsang oleh IAA pertumbuhan akar pada
konsentrasi tinggi dapat menghambat perbesaran
sel-sel akar.
Auksin Sebagai Herbisida
e. Asam absisat
Asam Absisat (ABA) adalah penghambat pertumbuhan
merupakan lawan dari gibberellin:
Hormon ini memacu dormansi, mencegah biji dari
perkecambahan dan menyebabkan gugurnya daun, bunga
dan buah. Secara alami tingginya konsentrasi asam absisat
ini dipicu oleh adanya stress oleh lingkungan misalnya
kekeringan.
Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
Fungsi Hormon Asam Absisat
Menghambat perkecambahan biji
Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup
Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel
Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan
pada lingkungan yang kurang baik
Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian
Penurunan kadar asam absisat memungkinkan
tunas ini untuk memecahkan dormansi dan
mengeluarkan daun.
g. Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
Rhizokalin, Kaulokali, Filokalin, Antokalin