TUMBUHAN
02 Hormon sitoskinin
03 Hormon giberelin
04 Hormon etilen
1. Hormon Auksin
Perkecambahan benih
Pembentukan akar
sitokinin berkeja sama dengan auksin dalam berbagai proses fisiologis pada tumbuhan.
Diproduksi di ujung akar dan ditranslokasikan melalui pembuluh xilem. Jumlah sitokinin
terbesar terdapat pada daerah meristematik dan jaringan yang berkembang secara
berkelanjutan, seperti akar, daun muda, pengembangan buah dan biji.
Sitokinin bekerja berlawanan dengan auksin pada proses fisiologis tumbuhan. Variasi
konsentrasi sitokinin dan auksin akan menyebabkan perbedaan pada
Jika konsentrasi sitokinin lebih besar dari auksin, yang terjadi adalah pertumbuhan tunas dan daun
• Jika konsentrasi sitokinin relatif sama dengan konsentrasi auksin, maka tunas, akar dan batang
tumbuh seimbang
• Jika konsentrasi sitokinin lebih kecil dari auksin, yang terjadi adalah pembentukan akar akan lebih
aktif.
Interaksi auksin dan sitokinin dalam hal
menginduksi
Fungsi dari hormon Sitokinin
Mendorong pembelahan sel
(sitokinesis)
Mengatur dominansi apikal
Efek anti penuaan
Memacu pembesaran sel pada
kotiledon
Memacu perkembangan kloroplas dan
sintesis klorofil
Mengendalikan pembentukan dan perkembangan
dari tumor pada batang
Meningkatkan pembukaan stomata
Mampu memecah masa istirahat biji (dorminasi biji) dan
merangsang pertumbuhan embrio
3. Hormon Giberelin
Mendukung Epinasti
Menjadi penghambat (inhibitor) dalam proses pemanjangan akar dan batang
Menstimulasi pertumbuhan secara isodiametrical dibanding pertumbuhan secara
longitudinal
Mendukung terebentuknya akar adventif dan bulu-bulu akar
Mendukung dalam hal pembungaan
Hormon Asam Absisat
Banyak yang menyebut asam absisat sebagai hormon stres
Hal tersebut disebabkan karena asam absisat akan diproduksi dalam jumlah yang
besar saat tanaman berada dalam kondisi stres/cekaman/kondisi rawan
Pada saat mengalami stres air, daun akan kehilangan turgornya dan kemudian akan
layu, akibatnya asam absisat akan meningkat dan stomata menutup
Apabila tanaman tersebut diberikan air maka tekanan turgor pada daun akan kembali
normal dan konsentrasi asam absisat kembali turun kembali
Hal ini mendukung fakta bahwa asam absisat pada suatu tanaman terbentuk pada
keadaan stress
Fungsi dan Aktifitas Hormon Absisat
Dormansi Biji
Proses Pengguguran (Absisi)
Regulasi Stomata
Mempengaruhi Perkembangan Embrio pada Biji
Menghambat GA perantara sintesis α-amilase
Any Questions?
Malu bertanya sesat di jalan
Ini di kelas bukan dijalan, Jadi gausah nanya
Gabakal kesesat