Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agustina dian rahmadani

NIM 207210063
Kelas : 5B Tadris Biologi
Matkul : Fisiologi
Tumbuhan Dosen Pengampu :
Suraida, S.Si,M.Si

PETA KONSEP MIND MAPPING


1. Fitohormon, atau hormon tumbuhan, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien) yang diproduksi dalam jumlah kecil oleh
tanaman. Senyawa ini mampu mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan.
Fitohormon terbentuk secara alami maupun dapat dibuat oleh manusia, dan dalam kadar sangat kecil, yaitu berkisar antara satu milimol
per liter hingga satu mikromol per liter. Hormon tumbuhan ini diproduksi sendiri oleh tanaman (endogen), namun pemberian hormon
dari luar sistem tanaman juga dapat dilakukan (eksogen).Fitohormon atau hormon tumbuhan memiliki peran penting dalam mengatur
berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk embriogenesis, regulasi ukuran organ, pertahanan terhadap patogen,
dan respons terhadap stres lingkungan. Jenis-jenis fitohormon antara lain auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, etilena, dan
brassinosteroid Senyawa ini memiliki peran yang berbeda-beda dalam mengatur proses-proses fisiologis tanaman, seperti pertumbuhan
akar, pembungaan, pemasakan buah, dan respons terhadap stres lingkungan
2. Zat pengatur tumbuh atau hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan
taksis tanaman dengan cara memacu, menghambat, atau mengubahnya ZPT terdiri dari beberapa jenis, seperti auksin, giberelin, sitokinin,
asam abscisat, dan etilena Auksin berperan dalam pertumbuhan akar, pembentukan bunga, dan pembelahan sel Giberelin berperan dalam
pertumbuhan batang, pembentukan bunga, dan pembelahan sel Sitokinin berperan dalam pembelahan sel, pembentukan tunas, dan
pembentukan akar Asam abscisat berperan dalam pengaturan dormansi, pengaturan pembelahan sel, dan pengaturan pertumbuhan Etilena
berperan dalam pematangan buah, pembentukan bunga, dan pengguguran daun dan buah ZPT dapat diperoleh dari bahan organik seperti
air kelapa, urin sapi, dan ekstraksi dari bagian tanaman maupun mikroorganisme ZPT juga dapat diproduksi secara sintetis untuk
merekayasa perkembangan tanaman budidaya Pemahaman tentang fungsi dan peran hormon terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sangat penting untuk penggunaannya yang tepat.
3. A.Auksin (AUX): Hormon ini memengaruhi pertumbuhan tunas, pembentukan akar, dan pembungaan
B.Sitokinin (CK): Hormon ini mendukung pertumbuhan tunas, mempengaruhi pembelahan sel, dan memacu perkecambahan benih
C.Giberelin (GA): Hormon ini berperan dalam pertumbuhan batang, pembungaan, dan pemasakan buah
D.Etilena (ETH): Hormon ini memengaruhi pemasakan buah dan proses penuaan pada tumbuhan
E.Brasinosteroid: Hormon ini berperan dalam pertumbuhan tanaman, pembungaan, dan respons terhadap stres lingkungan

4. Hormon asam absisat adalah salah satu hormon tumbuhan yang memiliki berbagai fungsi penting dalam mengatur pertumbuhan dan
respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott dan merupakan molekul
seskuiterpenoid yang dihasilkan oleh tumbuhan, alga hijau, dan cendawan Asam absisat berperan dalam menghambat pertumbuhan sel
pada tumbuhan yang dikaitkan dengan jatuhnya buah, kematian daun, dan dormansi biji Beberapa fungsi hormon asam absisat antara lain
adalah mendorong dormansi benih dan tunas, menghambat perkecambahan, serta mendorong sintesis protein penyimpanan Selain itu,
hormon ini juga berperan dalam menghadapi kondisi cekaman lingkungan seperti kekeringan, suhu dingin, dan kadar garam yang tinggi
Asam absisat juga merangsang penutupan stomata pada daun, membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin untuk mencegah
kehilangan air, serta menstimulasi pengambilan air melalui akar Dengan demikian, hormon asam absisat memiliki peran yang sangat
penting dalam regulasi pertumbuhan dan respons tumbuhan terhadap lingkungan

5. -Pembesaran sel.
-Absisi (pengguguran daun dan buah).
-Penghambatan mata tunas lateral.
-Pertumbuhan akar.
-Aktivitas kambium

6. -Perkecambahan biji: Giberelin berperan dalam merangsang perkecambahan biji setelah terkena air
-Pemanjangan batang: Hormon ini juga memicu pemanjangan batang tumbuhan
-Pemanjangan akar: Giberelin mendorong pemanjangan akar muda yang tumbuh saat biji berkecambah

7. -Merangsang proses pembelahan sel di jaringan meristematik


-Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah
-Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar
-Membantu mengatur pembentukan bunga dan buah
-Membantu memperbesar daun muda
-Merangsang pembentukan cabang akar dan batang
-Membantu menghambat efek dominansi apikal
8. A. Kaulokalin: Merangsang pembentukan dan pertumbuhan batang tanaman.
B. Antokalin: Memacu pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
C. Rhizokalin: Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar pada tanaman.
D. Filokalin: Merangsang pertumbuhan dan pembentukan daun pada tumbuhan.
9. terdapat dua macam auksin alami yang penting dalam pertumbuhan tumbuhan.
Pertama, Asam Indolasetat (IAA) merupakan auksin alami yang pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari
bunga yang tidak aktif. IAA berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan
batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, dan mengurangi jumlah
biji dalam buah
Kedua, Indole-3-butyric acid (IBA) juga merupakan auksin alami yang berperan dalam pertumbuhan tumbuhan. IBA bersifat sangat
labil dan mudah mengalami degradasi secara enzimatik akibat adanya enzim peroksidase pada tanaman Auksin alami diproduksi dalam
jaringan meristimatik yang aktif, seperti tunas, daun muda, dan buah, dan menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman,
penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan
parenkhim Auksin alami juga terdapat dalam bahan-bahan alam seperti air seni kambing, kecambah (toge), bawang merah, dan air
kelapa Auksin alami memiliki peran penting dalam mensupport pertumbuhan akar tumbuhan

10. Etilen merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh (C2H4) yang pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas
etilen. Gas etilen memiliki peran besar terhadap proses kematangan (maturation) dan pemasakan (ripening) pada buah klimaterik seperti
buah apel, pisang, dan mangga Aktivitas etilen dalam proses pematangan buah akan menurun dengan menurunnya suhu Etilen dapat
ditemukan pada organ-organ tumbuhan termasuk daun, batang, buah, dan akar. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan
daun Selama pematangan dalam buah-buahan klimaterik termasuk pisang, etilen mengatur perubahan warna, reduksi kadar klorofil,
peningkatan karotenoid atau antosianin, gula, dan biosintesis senyawa organik yang mudah menguap Oleh karena itu, etilen memiliki
pengaruh yang signifikan dalam fisiologi tumbuhan, terutama dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.

Anda mungkin juga menyukai