NIM 207210063
Kelas : 5B Tadris Biologi
Matkul : Fisiologi
Tumbuhan Dosen Pengampu :
Suraida, S.Si,M.Si
4. Hormon asam absisat adalah salah satu hormon tumbuhan yang memiliki berbagai fungsi penting dalam mengatur pertumbuhan dan
respons tumbuhan terhadap lingkungan. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott dan merupakan molekul
seskuiterpenoid yang dihasilkan oleh tumbuhan, alga hijau, dan cendawan Asam absisat berperan dalam menghambat pertumbuhan sel
pada tumbuhan yang dikaitkan dengan jatuhnya buah, kematian daun, dan dormansi biji Beberapa fungsi hormon asam absisat antara lain
adalah mendorong dormansi benih dan tunas, menghambat perkecambahan, serta mendorong sintesis protein penyimpanan Selain itu,
hormon ini juga berperan dalam menghadapi kondisi cekaman lingkungan seperti kekeringan, suhu dingin, dan kadar garam yang tinggi
Asam absisat juga merangsang penutupan stomata pada daun, membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin untuk mencegah
kehilangan air, serta menstimulasi pengambilan air melalui akar Dengan demikian, hormon asam absisat memiliki peran yang sangat
penting dalam regulasi pertumbuhan dan respons tumbuhan terhadap lingkungan
5. -Pembesaran sel.
-Absisi (pengguguran daun dan buah).
-Penghambatan mata tunas lateral.
-Pertumbuhan akar.
-Aktivitas kambium
6. -Perkecambahan biji: Giberelin berperan dalam merangsang perkecambahan biji setelah terkena air
-Pemanjangan batang: Hormon ini juga memicu pemanjangan batang tumbuhan
-Pemanjangan akar: Giberelin mendorong pemanjangan akar muda yang tumbuh saat biji berkecambah
10. Etilen merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh (C2H4) yang pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas
etilen. Gas etilen memiliki peran besar terhadap proses kematangan (maturation) dan pemasakan (ripening) pada buah klimaterik seperti
buah apel, pisang, dan mangga Aktivitas etilen dalam proses pematangan buah akan menurun dengan menurunnya suhu Etilen dapat
ditemukan pada organ-organ tumbuhan termasuk daun, batang, buah, dan akar. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan
daun Selama pematangan dalam buah-buahan klimaterik termasuk pisang, etilen mengatur perubahan warna, reduksi kadar klorofil,
peningkatan karotenoid atau antosianin, gula, dan biosintesis senyawa organik yang mudah menguap Oleh karena itu, etilen memiliki
pengaruh yang signifikan dalam fisiologi tumbuhan, terutama dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.