Anda di halaman 1dari 6

PERTUMBUHAN PRIMER

1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN PRIMER


Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung
akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu
dengan menggunakan alat auksanometer
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PRIMER
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Air dan mineral
- Kelembaban.
- Suhu
- Cahaya
2. Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
- Auksin
Adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan
pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan
memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan
penting dalam pertumbuhan tumbuhan
Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses mempercepat
pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,
mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel,
mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.

Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu
protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+
ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan
beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel
tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.
Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang dapat meregulasi banyak
proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta
sintesa protein (Darnell, dkk., 1986).
Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas , daun
muda dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auxin menyebar luas dalam

seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga
titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floom) atau jaringan
parenkhim (Rismunandar, 1988). Auksin atau dikenal juga dengan IAA = Asam
Indolasetat (yaitu sebagai auxin utama pada tanaman), dibiosintesis dari asam
amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara sejumlah substansi yang secara
alami mirip auxin (analog) tetapi mempunyai aktifitas lebih kecil dari IAA seperti
IAN = Indolaseto nitril,TpyA = Asam Indolpiruvat dan IAAld = Indolasetatdehid.
Proses biosintesis auxin dibantu oleh enzim IAA-oksidase (Gardner, dkk., 1991).

Peran hormon Auksin


1. Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh (Dominansi apikal)
2. Merangsang pembentukkan akar lateral
3. Merangsang pembentukkan buah tanpa biji
4. Mampu mendorong parthenokarpi
5. Merangsang differensiasi jaringan pembuluh sehingga membentuk Xylem
dan Floem
6. Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
7. Berperan dalam dominansi apikal
-

Giberelin
Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon
auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi giberelin
adalah membantu pembentukan tunas/ embrio, Jika embrio terkena air, embrio
menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu
aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim yang
dikeluarkan antara lain: enzim -amilase, maltase, dan enzim pemecah protein
Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada
endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan
sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil,
tumbuhan akan tumbuh normal kembali.
Produksi giberalin yang paling besar berada pada akar dan daun muda.
Meskipun demikian pangaruh giberelin hanya pada batang dan daun. Pada batang
giberelin bersama auksin merangsang pemanjangan dan pembelahan sel batang.
Giberelin juga berpengaruh pada perkembangan buah. Namun kinerja giberelin
harus dibarengi dengan control auksin. Salah satu contoh pengaplikasian giberelin
adalah pada buah anggur Thompson yang tumbuh besar dan terpisah jauh antara

buah yang lain. Perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh giberelin, karena
setelah sebuah biji mengimbibisi air,giberekin akan dibebaskan dan mengakhiri
dormansi biji.
Fungsi Hormon Giberelin
Fungsi giberelin pada tanaman sangat banyak dan tergantung pada jenis
giberelin yang ada di dalam tanaman tersebut. Beberapa proses fisiologi yang
dirangsang oleh giberelin antara lain adalah seperti di bawah ini(Davies, 1995;
Mauseth, 1991; Raven, 1992; Salisbury dan Ross, 1992).
1. Mengatasi Kekerdilan Akibat Mutasi (Gnetic Dwafism)
Giberelin

merupakan

hormon

yang

mampu

merangsang

pertumbuhan secara sinergi, baik bagian batang, akar, maupun daun. Di


dunia pertanian, manfaat giberelin yang penting adalah mengatasi masalah
genetic dwafism atau kekerdilan pada tanaman. Genetic dwafism adalah
suatu gejala yang di sebabkan adanya mutasi. Dengan pemberian giberelin,
tanaman yang tadinya tumbuh kerdil dapat kembali tumbuh normal. Hasil
penelitian menunjukan pemberian giberelic acid pada tanaman kacang
menyebabkan tanaman yang kerdil menjadi tinggi.
2. Membuat Buah Tanpa Biji (Seedless)
Pemberian giberelin bermanfaat dalam proses parhenocarpy dan fruit
set. Parthenocsrpy adalah proses tidak terbentuknya biji dalam buah. Karena
itu , pemberian giberelin bermanfaat dalam proses rekayasa untuk
menghasilkan buah yang tak berbiji. Pemberian giberelin juga bermanfaat
dalam meningkatkan jumlah tandah buah (fruit set) dan meningkatkan hasil
buah. Pemberian giberelin juga dapat menyebabkan buah yang telah di
panen tidak cepat busuk, sehingga lebih tahan lama.
Peran hormon Giberelin
1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji / mengakhiri peristiwa Dormancy
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan
5. Pertumbuhan Gigantisme / raksasa pada tanaman
-

Sitokinin
Sitokinin, adalah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang
pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung akar dan
ditranslokasi melalui pembuluh xylem. Aplikasi Untuk merangsang tumbuhnya

tunas pada kultur jaringan atau pada tanaman induk, namun sering tidak optimal
untuk tanaman dewasa. sitokinin memiliki struktur menyerupai adenin yang
mempromosikan pembelahan sel dan memiliki fungsi yang sama lain untuk
kinetin.
Fungsi Sitokinin
1. Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan
sel
2. Menghambat dominansi apikal oleh auksin
3. Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
4. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
5. Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
6. Merangsang pembentukan akar cabang
7. Menghambat pertumbuhan akar adventive
8. Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan
cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel
daun
-

Gas Etilen
Hormon Gas Etilen adalah hormon yang berupa gas yang dalam kehidupan
tanaman aktif dalam proses pematangan buah. Aplikasi mengandung ethephon,
maka kinerja sintetis ethylen berjalan optimal sehingga tujuan agar buah cepat
masak bisa tercapai. (misalnya: Etephon, Protephon) merk dagang antara lain:
Prothephon 480SL. Gas Etilen banyak ditemukan pada buah yang sudah tua .
Cara Kerja dan Fungsi Hormon Gas Etilen:
Mendorong pematangan,
Memberikan pengaruh yg berlawanan dengan beberapa pengaruh dari

hormon auksin.
Mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun,

batang, dan bunga.


Meristem apikal tunas ujung, daun muda, embrio dalam biji.

Peran hormon Gas Etilen


1. Mempercepat pematangan buah
2. Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan
3. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
4. Merangsang proses absisi
5. Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan

6. Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan


dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus

Asam Absisat
Asam absisat adalah molekul seskuiterpenoid (memiliki 15 atom karbon) yang
merupakan salah satu hormon tumbuhan. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh
tumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh alga hijau dan cendawan.[2] Hormon
ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott
Fungsi
Asam absisat berperan penting pemulaian (inisiasi) dormansi biji.[3] Dalam
keadaan dorman atau "istirahat", tidak terjadi pertumbuhan dan aktivitas fisiologis
berhenti sementara.[3] Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji
tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki

Asam absisat memiliki beberapa pengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan, di antaranya sebagai berikut.
1) Mengatur dormansi tunas dan biji
2) asam absisat memiliki pengaruh yang berlawanan dengan hormon tumbuhan
lain. Misalnya, asam absisat menghambat produksi amilase pada biji yang
diberi giberelin. asam absisat juga menghambat pemanjangan dan pertumbuhan
sel yang dirangsang oleh IAA.
3) Menyebabkan penutupan stomata
4)

Meskipun asam absisat menghambat pertumbuhan, tetapi tidak bersifat racun


terhadap tumbuhan.

Peran hormon Asam Absisat


1. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan
air
3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
4. Mengurangi

kecepatan

pembelahan

dan

pemanjangan

sel

menghentikannya
5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

bahkan

Kalin
Kalin adalah hormon yang berfungsi merangsang organ tumbuhan.Hormon
pertumbuhan organ, terdiri dari :

Rhizokalin : Hormon yang merangsang pembentukan akar, identik dengan


vitamin B

Kaulokalin : Hormon yang merangsang pembentukan batang

Filokalin : Hormon yang merangsang pembentukan daun

Antokalin : Hormon yang merangsang pembentukan bunga.

Peran hormon Kalin


1. Dihasilkan pada jaringan meristem.
2. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai