Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI KOSMETOLOGI

PEWARNA RAMBUT

Oleh:

Berliando Suryahandika (20334770)

Harsya Khaerudin (20334771)

Petra Ngkoiveta Yoteni (20334773)

Dosen:

Prof. Dr. Teti Indrawati, MS. Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas Berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pewarna Rambut” dengan baik.

Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi


Kosmetologi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah membantu penulis dengan memberikan dorongan dan
saran untuk menyusun makalah ini sehingga diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh  dari kesempurnaan, apabila ada
kekurangan atau kesalahan kata dalam penulisan, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi memperbaiki makalah ini. Semoga pembahasan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Anatomi Rambut ........................................................................... 6
B. Ciri Rambut yang Sehat ............................................................... 6
C. Pewarna Rambut .......................................................................... 8
D. Kekurangan Mewarnai Rambut ................................................. 9
E. Sediaan Pewarna Rambut ............................................................ 9
F. Bahan Pewarna Rambut ............................................................. 10
G. Cara Menggunakan Pewarna Rambut ..................................... 10
H. Cara Kerja Pewarna Rambut ................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................... 12
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kosmetologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai perawatan
kecantikan, sedangkan kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan
untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia.
Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia,
beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan
sintetis. Kosmetik digunakan baik pria dan wanita untuk dapat
memaksimalkan penampilan, merawat maupun mengatasi berbagai masalah
kecantikan.
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang
tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul
dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga
ditemukan pada tumbuhan.
Pemakaian pewarna rambut saat ini sudah semakin meluas, hal ini
berdampak pada meningkatnya produksi pewarna rambut dan di pasaran
pun dapat ditemukan berbagai variasi pewarna rambut. Komposisi zat aktif
dan bahan tambahan yang terdapat dalam pewarna rambut pun beragam.
Maka pengetahuan tentang bahan apa saja yang digunakan pada pewarna
rambut dan karakteristiknya perlu diketahui untuk melakukan identifikasi
untuk analisis sediaan pewarna rambut.

B. Rumusan Masalah
Adapun hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
anatomi fisiologi rambut, mengetahui rambut yang sehat, proses pemakaian
pewarna rambut dan cara kerja pewarnaan rambut.

4
C. Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami
anatomi fisiologi rambut, mengetahui ciri rambut yang sehat, kelainan dan
cara penanggulangan jika ada ketidakcocokan terhadap pewarna rambut, apa
saja sediaan pewarna rambut, bagaimana cara pemakaian pewarna rambut,
cara kerja pewarnaan rambut,

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Rambut

Gambar 2.1 ( Anatomi Rambut )


Rambut merupakan salah satu komponen khas pada mamalia
yang memiliki beberapa fungsi, seperti faktor-faktor eksternal dan regulasi
suhu. Selain itu, rambut juga berfungsi sebagai reservoir untuk sel
induk epitel dan melanosit, di mana mampu menjadi salah satu
proteksi pada tubuh manusia karena letaknya yang menyebar hampir
seluruh permukaan tubuh. Manusia memilliki sekitar 5 juta folikel
rambut dan 100.000 di antaranya terletak di kulit kepala. Terdapat
beberapa struktur rambut yang penting di antaranya folikel rambut,
batang rambut, dan papilla dermal (Erdogan, 2017).

B. Ciri-ciri Rambut yang Sehat


1. Lembut dan berkilau
Rambut yang berkilau merupakan hasil dari kutikula, lapisan luar
rambut, yang halus dan merata. Lapisan luar rambut ini berfungsi sebagai
pelindung kulit kepala. Rambut berkilau menunjukkan bahwa kutikula
rambut sehat dan kelembapannya terjaga. Kutikula yang sehat dan tidak

6
rusak akan memberikan tekstur halus pada permukaan rambut. Selain itu,
halusnya kulikula juga akan memudahkan cahaya memantul sehingga
rambut terlihat lebih bersinar
2. Kulit kepala sehat
Ciri rambut sehat ditandai dengan kondisi kulit kepala yang sehat.
Terdapat beberapa indikasi untuk menilai sehat atau tidaknya kulit
kepala. Pertama adalah dari jumlah rambut yang tumbuh di kepala. Kulit
kepala yang sehat akan memiliki rata-rata tiga helai rambut di setiap pori-
porinya. Jika rambut di kepala terlihat lebih jarang, kemungkinan itu
tanda bahwa kulit kepala tidak sehat.
Kulit kepala yang tidak sehat ditandai dengan adanya ketombe.
Kulit kepala yang sehat akan memiliki pigmen warna yang tidak jauh
berbeda dengan pigmen kulit wajah dan tentunya tidak mengalami iritasi
dan kemerahan.
3. Rontok sewajarnya
Kerontokan rambut setiap hari merupakan hal yang wajar hanya
50-100 helai saja dalam satu hari. Hal ini dikarenakan siklus
pertumbuhan rambut biasanya dapat bertahan 2-8 tahun dan akan rontok
setelahnya untuk menumbuhkan helaian rambut yang baru. Jika jumlah
rambut rontok melewati atau bahkan berkali lipat dari jumlah tersebut,
kemungkinan besar ada masalah kesehatan. 
4. Rambut kuat
Selain rambut rontok, masalah rambut patah juga amat sering
ditemui. Rambut yang mudah patah biasanya disebakan oleh kulikula
rambut yang sudah rusak sehingga menjadi rapuh dan mudah patah
ketika disentuh atau disisir. Sama seperti rambut rontok, rambut patah
dalam jumlah sedikit juga merupakan hal wajar, tapi jika rambut patah
diberbagai sudut rumah menandakan bahwa rambut sedang mengalami
kerusakan. 

7
5. Mudah disisir
Biasanya, rambut yang sehat merupakan rambut yang mudah
disisir. Hal ini disebabkan oleh kondisi permukaan rambut yang halus
karena kutikula yang tertutup. Bila kutikula tidak sehat, rambut akan
lebih udah tersangkut satu sama lain, kusut, dan menjadi lebih sulit untuk
disisir. 
6. Elastisitas rambut terjaga
Elastisitas rambut akan terjaga jika kelembapan rambut dan
kesehatan kutikula rambut terjaga. Rambut yang elastis ditandai dengan
rambut yang mudah diatur. Jika ditarik, maka rambut akan langsung
kembali ke bentuk semula. Elastisitas rambut sudah menurun akan
membuat rambut akan lebih mudah patah, dan dapat menyebabkan
kerontokan. Untuk menguji kelenturan dengan membasahi rambut
terlebih dahulu. Setelah itu, ambil satu helai dan regangkan atau tarik
rambut. Bila rambut sempat meregang artinya tanda rambut sehat. 
7. Mengambang
Cara mengetahui rambut sehat atau tidak juga bisa melalui sebuah
tes menggunakan air. Letakkan satu helai rambut di atas wadah berisi air.
Jika mengambang, maka tandanya rambut sehat dan jika rambut
tenggelam dalam air maka tandanya rambut tersebut rusak. Rambut yang
rusak, kutikulanya akan terbuka sehingga rambut dapat menyerap air dan
akhirnya tenggelam.

C. Pewarna Rambut
Warna rambut manusia bermacam-macam bergantung pada jenis
pigmen yang terdapat dalam korteks rambut. Untuk mengubah warna
rambut diperlukan pengetahuan tentang warna dasar (primer) yang terdiri
dari warna merah, kuning, biru. Warna sekunder adalah warna yang
dibentuk dari campuran warna primer, yaitu warna merah-kuning (jingga),

8
kuning-biru (hijau), merah-biru (ungu). Warna tersier adalah campuran
warna sekunder, yaitu merah-jingga. Jingga-kuning, dan sebagainnya.
D. Kekurangan Mewarnai Rambut
Penggunaan produk pewarna rambut berbahan kimia tentu bisa
menimbulkan efek samping terhadap kesehatan rambut. Perawatan rambut
yang bisa dilakukan di salon maupun di rumah ini mengandung bahan kimia
yang juga meresap ke kulit kepala Tidak hanya itu, partikel pewarna rambut
bisa dengan mudah terhirup saat mewarnai rambut di salon. Agar Anda
lebih hati-hati, berikut beberapa bahan kimia yang biasanya terkandung
dalam pewarna rambut dan risikonya bagi kesehatan.
1. Para-phenylenediamine (PPD) memicu iritasi mata, reaksi alergi, dan zat
penyebab kanker (karsinogen).
2. Formaldehida bersifat karsinogen dan memicu kerusakan janin di dalam
rahim.
3. Hidrogen peroksida menyebabkan mata terasa perih seperti tersengat.
4. Timbal asetat dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan sebagai
karsinogen.
5. DMDM hydantoin yang memicu masalah pada sistem imun tubuh.
6. Amonia memiliki sifat racun, korosif, dan menyebabkan gangguan
pernapasan.
7. Resorsinol dapat mengacaukan hormon tubuh dan berpotensi sebagai
karsinogen.
Melihat banyaknya zat kimia berbahaya yang terkandung dalam cat
rambut, tidak menutup kemungkinan bahwa mewarnai rambut
menyimpan berbagai masalah kesehatan.

E. Sedian Pewarna Rambut


1. Sediaan tunggal dan sediaan campuran. Sediaan tunggal (one step) dapat
langsung digunakan untuk mewarnai rambut.

9
2. Sediaan campuran (two step, tidak langsung) terdiri atas campuran dua
bagian, yaitu bagian yang memutihkan rambut asal (toner) dan bagian
yang mewarnai rambut (intermediate).
F. Bahan Pewarna Rambut
Zat warna alam, yaitu bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,
misalnya dari indigo, gambir (Uncaria gambir), hena (Lawsonia alba),
kamomil (Matricacia chammomilla), kayu brazil (Caesalpiniabraziliensis
atau C. echinata)
Kelebihan : tidak merugikan sistem
Kekurangan : warna yang dihasilkan relatif keras dan tidak alami terutama
sesudahpenggunaan berulang, perubahan rambutmenjadi kaku, liat , kadang-
kadang rapuh dandipengaruhi oleh pengeriting permanen.

G. Cara Menggunakan Pewarna Rambut


1. Menentukan warna yang cocok untuk di gunakan
2. Jangan keramas saat ingin menggunakan pewarna rambut
3. Lakukan test sedikit pada rambut
4. Lindungi kulit dekat rambut dengan lipbalm
5. Bagi rambut menjadi beberapa bagian
6. Diamkan selama 30 menit
7. Cat bagian rambut yang dekat dengan kulit kepala belakang
8. Bersihkan cat yang menempel dikulit
9. Bilas dan gunakan kondisioner atau masker rambut setelah dikasih
pewarna rambut

H. Cara Kerja Pewarnaan Rambut


Zat warna oksidasi biasanya tidak berwarna, produk dengan berat
molekul rendah. Mereka dapat masuk melalui kutikula menuju ke lubang
rambut, di mana mengoksidasi menghasilkan lebih besar molekul berwarna

10
terperangkap dalam rambut. Permanen atau bertahan lama menghasilkan
penutupan warna rambut yang asli.
Zat warna oksidasi dibagi menjadi dua kategori, oksidasi dasar
(intermediet primer) dan coupler (intermediet sekunder). Untuk
menghasilkan warna menggunakan produk ini, paling tidak salah satunya
dikombinasikan dengan oksidan yang cocok di bawah kondisi alkali (basa).
Kondisi pada saat penggunaan menentukan lamanya hasil warna.
Warna permanen dapat mencerahkan pigmen alami rambut yang biasanya
mengandung ammonia dan digunakan dengan hidrogen peroksida 6% atau
lebih besar. Alkali yang lebih lembut mungkin digunakan dengan hidrogen
peroksida kekuatan sedikit untuk menyediakan hasil yang tahan lama
dengan pengaruh yang sedikit pada struktur rambut. Selanjutnya mampu
menghasilkan warna yang lebih bercahaya daripada rambut awalnya.
Karena kemampuannya menutupi warna asli dan menghasilkan warna
yang tahan lama, zat warna oksidasi merupakan yang paling terkenal dalam
kelasnya. Mereka menyediakan jangkauan warna yang besar dan cocok
digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk fashion, memperbaiki
warna, dan menutupi uban.

Gambar 2.2 Produk Cat Rambut

11
12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pewarna rambut menjadikan warna rambut kita menajdi berbeda, bisa
digunakan untuk segala kalangan, keunggulan disetiap produk berbeda
beda, dan warna yang dihasilkan juga variatif, mudah digunakan, bisa
digunakan dirumah tanpa harus kesalon dengan metode yang benar.

B. Saran
Untuk dilihat produk dan bahan yang digunakan untuk mewarnai
rambut, dampak jangka Panjang jika kita tidak tepat menggunakannya,
untuk lebih hati hati jika tidak cocok efek yang di hasilkan cukup
berbahaya.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1979, Farmakope Indonesia


Edisi III, Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1995, Farmakope Indonesia
Edisi IV, Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
3. Erdogan, Bilgen (2017-05-03). Anatomy and physiology of Hair (dalam
Bahasa Inggris). IntechOpen. ISBN 978-953-51-3098-7.

14

Anda mungkin juga menyukai