NIM : 20334771
Hormon steroid
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar endokrin dengan fungsi mengatur fungsi
fisiologis organ dalam tubuh.
Umumnya berstruktur kompleks, hingga sukar diisolasi maupun disintesa.
1. Struktur dasar :
2. Konfigurasi gugusan :
- Konfigurasi beta (β) digambarkan dengan garis tebal
- Konfigurasi alfa (α) digambarkan dengan garis putus
3. Dasar penamaan
Penamaan didasarkan atas senyawa asalnya (cholistan, androstan, pregnan dan estran) :
4. Ikatan rangkap
- Ikatan rangkap yang menghubungkan 2 atom C yang berurutan, ditunjukan dengan
nomor atom yang lebih rendah, 5-Androsten : ikatan rangkap C 5 dan C6 (=Δ5 Androsten)
- Jika tidak berurutan disebutkan kedua nomor atom, 8 (14)-Androsten : ikatan rangkap C 8
dan C14 (=Δ8(14) Androsten )
5. Pada umumnya posisi C-10 dan C-13 ada substitusi metil, sedangkan pada C-17 ada
substitusi dengan maksimum 2 atom C dengan atom O
- Untuk merubah sifat farmakokinetik senyawa steroid dapat dibuat lebih larut dalam
lemak atau dalam air dengan membuat senyawa ester pada gugus hidroksil.
- Derivat yang larut dalam lemak untuk memperlambat pelepasan obat serta
memperbaiki penyerapan kulit. Derivat yang larut dalam air untuk injeksi.
III. KLASIFIKASI
Secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
A. Hormon Krtikosteroid
B. Hormon kelamin (seksogen)
A. Hormon kortikosteroid :
- Adrenokortikal
- Adrenokortikoid
- Secara alamiah dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar anak ginjal (terutama aldosterone
dan hidrokortison)
1. KLASIFIKASI
Sesuai fungsi utamanya dibagi menjadi 2 golongan :
a. Glukokortiroid, berfungsi mengendalikan produksi glukogen dari protein
(missal:kortison)
b. Miineralkortikoid, berfungsi mengendalikan ekskresi Na, K, dan air oleh ginjal
(missal:aldosteron)
2) Hidrokortison (kortisol)
- Hormon utama yang dikeluarkan korteks adrenal atau dibuat dengan mereduksi
kortison asetat setelah 3-keto dan 20-keto dilindungi dengan fenilhidrazon
- Didalam tubuh kortison dapat diubah menjadi hidrokortison atau sebaliknya
- Dikenal bentuk : ester asetat, valerat, Na-suksinat, Na-fosfat
- Preparat : tablet dan salep
3) Prednisolon
- 11 β, 17,21 -trihidroksi pregnan 1-4 dien 3,20-dion
- Merupakan 1-dehidro analog hidrokortison
- Dibuat secara mikrobiologis dari hidrokortison
- Preparat : tablet, salep, dan injeksi
4) Prednison
- 17α, 21 -dihidroksi preegnan 1,4-dien 3,11,20-trion
- Merupakan 1-dehidro analog kortison
- Preparat : tablet
3) Fluosinolon
- Adanya 6α – fluoro meningkatkan sifat anti inflamasi
- Untuk penggunaan topical digunakan bentuk asetonat
4) Betametason
- Adanya 9α-fluoro naikan sifat glukokortikoid, tetapi juga retensi garam
- Adanya 16-β-metil menetralkan sifat retensi garam, tetapi menurunkan sifat
antiinflamasi
5) Deksametason
- Merupakan 16 epimer dari betametason (16α-metil)
- Dalam bentuk ester asetat , Na fosfat