: 2 11 3 0 9 1 0 0 9
I D A I S N AWAT I
TOPIC
Beberapa steroid bersifat anabolik antara lain testosterone, metandienon, nandrolon dekanoat,
4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang
berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung,
menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasitumor prostat, kelainan koagulasi dan
gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada pria.
Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif.
STRUKTUR
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri
dari 17 atom karbon yangmembentuk tiga cincin
sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid
yang lain terletak pada gugus fungsionalyang
diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi SUMBER
tiap-tiap cincin. A. HEWANI: Triterpenoid lanosterol
B. Tumbuhan:Triterpenoid sikloartenol
Klasifikasi Steroid
Ditinjau dari segi struktur, perbedaan antara berbagai kelompok ini ditentukan oleh jenis subtituen R1, R2, dan R3 yang terikat pada
kerangka dasar sedangkan perbedaan antar asenyawa yang satu dengan senyawa lain dari satu kelompok ditentukan oleh panjangnya rantai
MARCH
karbon subtituen, gugus fungsi yang terdapat pada subtituen, jumlah dan posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap pada kerangka
dasar serta konfigurasi pusat asimetris pada kerangka dasar.
Pepaya
golongan sterol (campesterol) Kulit Batang Buah Maja
yaitu ergost-5-en-3b-ol. Senyawa steroid yang
digunakan sebagai obat terdapat dalam buah maja
penyakit beri-beri, malaria, Buah Mahkota Dewa adalah stigmasterol.
kejang perut, penurun panas Kulit batang Bakau Merah Senyawa steroid yang terdapat
dan penambah nafsu makan. campuran senyawa steroid yaitu, campesterol
dalam buah mahkota dewa
(ergost-5-en-3-ol) dengan rumus molekul adalah stigmast-5-en-3ẞ-ol (B-
C28H48O, stigmasterol (stigmast-5,22-dien-3-
sitosterol).
ol) dengan rumus molekul C29H50O.
Tahapan biosintesis steroid pada semua jenis steroid adalah sama yaitu
dengan pengubahan asam asetat menjadi asam mevalonat dan skualen
(triterpenoid) menjadi lanosterol dan sikloartenol. Asam merupakan produk
katabolisme aerob dalam jalur glikolisis atau perombakan glukosa. Asam
piruvat sebagai produk oksidasi glukosa dioksidasi oleh NAD+ terion lalu
BIOSINTESIS
segera diikat oleh koensim-A. Pada prokariota proses ini terjadi ini terjadi
di sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada mitokondria.
Asam asetat yang diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi
Steroid
menghasilkan asetoasetat. Senyawa ini dengan asetil koenzim A melakukan
kondensasi aldol menghasilkan rantai bercabang seperti asam mevalonat.
IPP sebagai unit isopren aktif bereaksi secara kepala-ekor dengan DMAPP. Langkah ini adalah langkah awal untuk polimerisasi isopren
menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena ada serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon DMAPP yang
kekurangan elektron akibat pelepasan ion pirofosfat. Penggabungan ini menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yaitu dasar dari monoterpen.
Penggabungan selanjutnya antara GPP dan IPP dengan mekanisme yang sama dengan DMAPP dan IPP menghasilkan farnesil pirofosfat yang
merupakan dasar bagi seskuiterpen.
KESIMPULA
N
Steroid adalah kelompok senyawa bahan alam yang kebanyakan strukturnyaterdiri atas 17 atom karbon dengan
membentuk struktur dasar 1,2-siklopentenoperhidrofenantren. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari
17 atom karbon yangmembentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Steroid terdiri atas sterol,
asam empedu, hormon kelamin, hormonadrenokortikoid, aglikon kardiak, dan sapogenin. Steroid terdapat pada
tumbuhan, diantaranya pada: pepaya, kulit batangbakau merah, buah mahkota dewa, dan kulit batang buah maja.
Senyawa steroid didapat dari ekstraksi, pemisahan, dan rekristalisasi. Salah satu identifikasi senyawa steroid ialah
pada kulit batang buah maja,yaitu stigmasterol dari golongan sterol