Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tugas makalah ini membahas
mengenai senyawa metabolit sekunder senyawa steroid. Penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Organik Bahan Alam
Laut dan juga sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu kelautan yang
bermanfaat bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas secara umumnya.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Kimia
Organik Bahan Alam Laut, Bapak Eri Bachtiar, SSi., MSi. yang telah
membimbing kami agar tersusunnya makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Steroid ................................................................................ 3
2.2 Biosintesis Steroid ................................................................................ 7
2.3 Contoh-contoh Steroid .......................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2. Asam Ampedu
Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dan
disimpan di dalam empedu. Asam empedu biasa ditemukan dalam bentuk
asam kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin. Asam empedu
utama (primer) yang terbentuk dihati adalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat. Di kolon, bakteri mengubah asam kolat menjadi asam
deoksikolat dan asam kenodeoksikolat menjadi asam litokolat. Karena
terbentuk akibat kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat disebut
sebagai asam empedu sekunder.
4
5
3. Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh gonad dan adrenal yang diperlukan
untuk konsepsi, maturasi embrionik, dan perkembangan ciri-ciri khas seks
primer dan sekunder pada pubertas. Hormon kelamin pada umumnya
merupakan turunan steroid, molekulnya bersifat planar dan tidak lentur.
4. Hormon Adrenokortikoid
Hormon adrenokortikoid merupakan hormon steroid yang
disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian
korteks. Pengeluaran hormon dipengaruhi oleh adreno cortico tropin
hormon (ACTH) yang berasal dari kelenjar pituitari anterior. Beberapa
fungsi fisiologisnya berhubungan dengan kardiovaskuler dari darah, sistem
saraf pusat, otot polos dan stress.
5
6
b. Glukokortikoid
Glukokortikoid dapat meningkatkan glukosa darah, serta efek
tambahan pada metabolisme protein dan lemak seperti pada
metabolisme karbohidrat. Yang termasuk dalam hormon
glukokortikoid adalah kortisol atau hidrokortisol.
5. Aglikon kardiak
Aglikon kardiak dam bentuk glikosidanya lebih dikenal sebagai
glikosida jantung dan kardenolida. Tumbuhan yang mengandung senyawa
ini telah digunakan sejak jaman prasejarah sebagai racun. Glikosida ini
mempunyai efek kardiotonik yang khas. Keberadaan senyawa ini dalam
tumbuhan mungkin memberi perlindungan kepada tumbuhan dari
gangguan beberapa serangga tertentu.
6
7
6. Sapogenin
Sapogenin dan bentuk glikosidanya yang dikenal sebagai saponin.
Glikolisasi biasanya terjadi pada posisi C-3. Saponin adalah senyawa yang
dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air (karena sifatnya yang
menyerupai sabun, maka dinamakan saponin). Saponin bersifat amfifilik
karena sapogenin bersifat lipofilik serta sakarida yang hidrofilik. Saponin
dapat membentuk busa dan merusak membran sel karena bisa membentuk
ikatan dengan lipida dari membran sel. Pada konsentrasi yang rendah,
saponin dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Dalam bentuk
larutan yangsangat encer, saponin sangat beracun untuk ikan. Berdasarkan
sifat kimia saponin diklasifikasikan menjadi 2, yaitu;
a. Saponin steroid, tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul
karbohidrat. Tipe saponin ini memiliki afek anti jamur. Contohnya:
Asparagosida (terkandung dalam tumbuhan Asparagus sarmentosus).
b. Saponin triterpenoid, tersusun atas inti terpenoid dengan karbohidrat.
Contohnya: Asiacosida.
7
8
8
9
BAB III
PENUTUP
9
10
3.2 Kesimpulan
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris:
saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)
dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid,
misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid
berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17
atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satudengan steroid yang lain terletak
pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi
tiap-tiap cincin.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kustiariyah. 2006. Isolasi, karakterisasi dan uji aktivitas biologis senyawa steroid
dari teripang sebagai aprodisiaka alami [Tesis]. Program studi
Bioteknologi, Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wiryowidagdo S. 2005. Khasiat dan Keamanan Obat Alami. Seminar Obat Alami
vs Obat Sintetik: Sudah Aman dan Efektifkah Obat yang Kita Konsumsi?
(8 Juni 2005). FMIPA UI. Depok,
11