Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRITERPENOID & STEROID

OLEH :

1. NUR INDAH AZZAHRA M


2. NURUL AYSIA
3. NUR WAHIDA
4. PUTRI ANUGRAH SALSABILA
5. PUTRI HANDAYANI SAMAD
6. PUTRI MARSELA
7. RAHMADINA
8. RATNASARI
(KELOMPOK 4)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ANDINI PERSADA MAMUJU


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB 1 (PENDAHULUAN )

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. MANFAAT

BAB II ( PEMBAHASAN )

A. TRITERPENOID DAN STEROID


B. KEGUNAAN DAN MANFAAT TRITERPENOID DAN STEROID
C. PROSEDUR PENGUJIAN
D. KLASIFIKASI TANAMAN LABU

BAB III (PENUTUP)

KESIMPULAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder adalah triterpen, steroid,
dansaponin yang merupakan turunan gula dari keduanya. Kelompok senyawa
ini banyak ditemukan di berbagai organisme terutama tumbuhan.
Steroid ditemukandi hampir semua tanaman, sedangkan triterpen dan saponin lebih
terbatas penyebarannya.Saat ini dunia farmasi dan kedokterantelah berkembang
pesat, sehingga sudah banyak dibuat dan dipakai berbagai jenis obat
obatan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik farmasi. Oleh karena
sebagian besar bahan baku untuk pembuatanobat-obatan tersebut masih diimport
dari luar negeri, maka mengakibatkanharganya menjadi mahal dan kadang-kadang
tidak terjangkau oleh sebagianmasyarakat, khususnya masyarakat pedesaan.
Adanya krisis moneter dan krisisekonomi yang berkepanjangan di Indonesia akhir-
akhir ini membuat harga obat-obatan produksi pabrik menjadi semakin mahal dan
semakin tidak terjangkaulagi oleh masyarakat kecil. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka perludigalakkan penggunaan obat-obatan tradisional,
khususnya yang dibuat dariramuan tanaman. Tanaman, khususnya tanaman obat
tradisional mudah diperolehkarena dapat ditanam sendiri di pekarangan rumah,
selain itu tanaman(tumbuhan) merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui sehinggatidak akan mengalami kepunahan apabila dilestarikan.
Tanaman dikenal banyakmengandung senyawa-senyawa kimia khususnya senyawa
metabolit sekunder.Salah satu senyawa metabolit sekunder yang terkandung di
dalam tanamanadalah senyawa Triterpenoid Senyawa tersebut dapat dijumpai pada
bagian akar, batang, daun, buah maupun biji tanaman.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa itu triterpenoid dan steroid?
 Kegunaan serta manfaat dari triterpenoid dan steroid
 Apa saja prosedur pengujiannya?
 Klasifikasi tanaman labu
 Efek farmakologi dari metabolit sekunder
 Serta contoh obat dan sediaan metabolit sekunder tersebut

C. MANFAAT
Untuk mengetahui pengertian, kegunaan dan manfaat, prosedur pengujiannya, efek
farmakologi sekunder serta contoh sediaan yang menggunakan metabolit sekunder
tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

1. TRITERPENOID DAN STEROID


Senyawa terpenoid atau terpena adalah senyawa-senyawa yang struktur
kimianya dapat dipecah menjadi satuan isoprena. Senyawa ini juga disebut
isoprenoid (C5H8) karena struktunya yang terbagi menjadi beberapa unit
isoprene. Senyawa terpenoid yang merupakan senyawa hidrokarbon ini terdapat
pada semua tanaman, hewan, serangga dan hewan laut (kandungannya sedikit).
Pada tanaman, sebagian besar terpen terdapat dalam getah dan vokuolanya.
Terpen juga merupakan kerangka penyusun mahluk hidup, seperti  steroid dan
skualen yang tergolong dalam triterpen. Senyawa yang tergolong terpen sangat
banyak, mulai dari senyawa  yang mudah menguap (minyak atsiri) sampai
berwujud padat (golongan  politerpen). Kebanyakan terpena adalah senyawa
alifatik (bukan aromatik), alisiklik atau siklik dengan gugus fungsional biasa,
khususnya ikatan rangkap dua dan alkohol. Pada abad ke-19, seorang peneliti
bernama Wallach, menemukan bahwa senyawa tanaman yg mempunyai
struktur karbon yg dapat dipecah-pecah menjadi beberapa komponen C5 (5
karbon) yang bercabang. Komponen itu kemudian disebut sebagai satuan
isoprena atau isopentena.

Senyawa terpenoid memiliki beberapa sifat fisika sebagai berikut:

a. Dalam keadaan segar, senyawa ini memiliki wujud atau dalam bentuk cairan
yang tidak berwarna, tetapi jika senyawa ini mengalami proses oksidasi
maka akan mengalami perubahan menjadi gelap.
b. Senyawa terpenoid mempunyai bau yang khas atau spesifik.
c. Senyawa terpenoid memiliki indeks bias yang tinggi.
d. Senyawa terpena ini memiliki kelarutan yang besar dalam pelarut organik
seperti eter dan alkohol sehingga mudah larut dalam pelarut tersebut.

Steroid adalah golongan senyawa triterprnoid yang mengandung inti


siklopentana perhidropenatren yaitu tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin
siklopentana. Dahulu sering di gunakan sebagai hormone kelamin, asam
ependu, dan lain lain. Tetapi banyak senyawa steroid yang ditemukan dalam
aringan tubumbuhan. Tiga senyawa yang bias di sebut fitosterol, stigmasterol,
dan kampestrol. Steroid merupakan senyawa yng memiliki kerangka dasar
triterpena asiklik dibiosintesis yaitu pengubahan asam asetat melalui asam
melavonat dan skualen. Steroid terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk 3
cincin 6 karbon dan satu cincin 5 karbon dan biasanya terdapat gugus metil
pada karbon ke 10 atau 13 dan gugus akil pada karbon ke 17, pada sterol dapat
gugus hidroksil pada karbon k 3.

Berdasarkan Jumlah atom karbon nya steroid terbagi atas;

. steroid dengn umlah atom karbon 27 misal nya zimas sterol


. steroid dengan jumlah atom karbon 28 misalnya ergosetrol
. steroida dengan jumlah atom karbon 29 misal nya stigmasterol.

Steroid adalah senyawa organik lemaksterol tidak terhidrolisis yang dapat di


hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Senyawa yang termasuk
turunan dari steroid, misalnya kolestrol, orgesterol, progesterone, dan esterogen.
Pada umum nya

2. KEGUNAAN DAN MANFAAT TRITERPENOID DAN STEROID


a. Kegunaan triterpenoid :
 Sebagai fitoaleksin
 Sebagai antifectan, repellent
 Sebagai Pertahanan tubuh dari herbivore
 Sebagai feromon tumbuhan
b. Manfaat triterpenoid
 Sebagai pengatur pertumbuhan
 Sebagai antiseptic,ekspektoran, spasmolitik, anastetik san sedative sebagai
bahan pemberi aroma makanan dan parfum (monoterpenoid)
 Sebagain tumbuhan obat untuk penyakit diabetes,gangguan menstruasi ,
patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati serta malaria (triterpenoid)
 Sebagai hormone pertumbuhan tanaman
 Sebagai penghasil karet (politerpenoid)
c. Kegunaan steroid :
 Dapat digunakan untuk penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
 Dapat digunakan untuk demam alergi serbuk bunga
 Dapat digunakan untuk penyakit gatal gatal
 Dapat digunakan pada penderita penyakit sendi atau otot nyeri seperti atritis,
tennis elbow dan bahu terasa beku
 Dapat digunakan pada nyeri yang disebabkan oleh saraf teriritasi atau
terperangkap seperti linu pinggul
 Dapat digunakan pada penyakit radang usus seperti penyakit crohn
d. Manfaat steroid :
 Sebagai obat antiradang
 Dan bermanfaat dalam menekan system imunitas tubuh

3. PROSEDUR PENGUJIAN
Uji untuk menentukan keberadaan triterpen dan steroid didasarkan pada
ujiLiebermann-Burchard, uji yang positif akan memberikan perubahan
warnamenjadi warna merah atau ungu untuk triterpen dan biru atau hijau
untuksteroid.Uji kimia yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa
Triterpenoid dalam bagian tumbuhan adalah dengan menggunakan
pereaksiLiebermann- Burchard sedangkan untuk mengetahui adanya keaktifan
biologisdari ekstrak bagian tanaman yang mengandung senyawa Triterpenoid
dapatdilakukan dengan uji Brine Shrimp menggunakan hewan uji Arthemia
SalinaLeach.

Pertama-tama, tanaman yang sudah digerus didihkan dengan etanol,


etanol berfungsi untuk mengekstrak karena etanol memiliki gugus polar
dan non-polarsehingga merupakan pengekstrak yang baik dan etanol juga
mudah menguap.Setelah dipisahakan dengan kertas saring, dan dipanaskan
untuk menguapkan etanol. Ekstrak ditambahkan eter yang berguna untuk
memisahkan menjadi
dua bagian, dimana pada bagian yang larut akan dilakukan uji Liebermann-
Burchard dan pada bagian yang tidak larut akan dilakukan uji busa.
Dalam uji Liebermann-Burchard, ekstrak kering ditambahkan sedikit
anhidridaasetat dan asam sulfat, anhidrida asetat berfungsi untuk menyerap air
danmembantu pengoksidasian asam, karena reaksi oksidasi asam oleh asam
sulfat pada uji ini tidak akan berlangsung jika masih terkandung air. Uji positif
kandungan triterpen akan memberikan warna merah atau ungu dan uji positif
untuk kandungan steroid akan memberikan warna biru atau hijau.
Uraian Tanaman
Patikan kebo (Euphorbia hirta L) merupakan tanaman herba merambat yang hidup
di permukaan tanah, terutama pada daerah yang beriklim tropis. Patikan kebo
(Euphorbia hirta L) termasuk tanaman liar yang biasa tumbuh di permukaan tanah
yang tidak terlalu lembab dan ditemukan secara terpencar satu sama lain. Tanaman
patikan kebo (Euphorbia hirta L) merupakan tanaman liar yang banyak ditemukan
di daerah tropis. Di Indonesia, tanaman obat tradisional ini dapat ditemukan
diantara rerumputan tepi jalan, kebun atau pekarangan rumah yang tidak terurus
dan disungai. Tanaman herbal ini dicirikan dengan batang lunak yang tidak begitu
kuat menyangga daun, serta memiliki getah putih yang cukup kental. Tanaman ini
masih famili dengan patikan cina, yaitu dalam famili Euphorbiaceae. Patikan kebo
(Euphorbia hirta L) merupakan gulma liar yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Tumbuhan ini dapat tumbuh pada ketinggian 1-1400 meter diatas permukaan laut.
Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditemukan di padang rumput, tepi jalan, tepi
sungai, kebun, atau halaman rumah yang tidak terurus. Patikan kebo (Euphorbia
hirta L) biasanya tumbuh bersama dengan patikan cina serta dapat bertahan hidup
selama 1 tahun dan berkembang biak dengan biji. Di beberapa daerah patikan kebo
(Euphorbia hirta L) 11 12 disebut dengan nama yang berbeda-beda misalnya di
Jawa biasanya di sebut dengan patikan jawa dan kukon-kukon, di Jakarta disebut
dengan gendong anak dan gelang susu, di Sunda disebut dengan nanangkaan, dan
di Maluku disebut dengan suma ibi, isu gibi dan sosonongan. Tanaman patikan
kebo (Euphorbia hirta L) hidup merambat di tanah, batangnya berambut berwarna
hijau kecoklatan, percabangan selalu keluar dari dekat pangkal batang dan tumbuh
lurus ke atas, akar tunggang dan jarang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Daunnya berbentuk jorong meruncing sampai tumpul, tepinya bergerigi dan
berbulu dipermukaan atas dan bawah. Panjang helaian daun mencapai 50 mm dan
lebarnya 25 mm, pertulangan menyirip, letak daun yang satu dengan yang lain
berhadap-hadapan. Daunnya berwarna hijau atau hijau keunguan. Tanaman patikan
kebo (Euphorbia hirta L) mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang
biak melalui biji
1. Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Eupharbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia hirta

2. Nama Daerah Sulawesi: Daun lita-lita (Palopo), Pakkacoma (Bugis), Bera-


berasa (Makassar), Jawa: Gelang susu, nanakaan, kukon-kukon, patikan jawa,
patikan kebo, nangkaan, Sumatera: (Daun bii kacang), Maluku (sosononga), Isu
ma ibi (Ternate), Madura (kak-sekakan)
3. Morfologi tanaman Herba patikan kebo (Euphorbia hirta) merupakan herba
semusim, terna, kecil, batang tegak atau naik sedikit demi sedikit, tinggi 0,1-0,6 m.
Batang dan daun berambut agak kemerahan. Apabila batang dipatahkan 6 akan
mengeluarkan getah putih. Daun bersirip genap, berhadapan, kecil, bulat telur,
memanjang dengan pangkal miring, setidaknya pada ujungnya bergerigi-gerigi,
berbau wangi. Sisi bawah berambut jarang 0,5-5 cm. Panjangnya (setengah) bola,
yang sendiri-sendiri atau dua-dua terkumpul menjadi karangan bunga yang
bertangkai pendek, duduk diketiak daun, piala panjang1 mm, berambut menempel.
Bunga dan buah berwarna merah muda. Tumbuhan ini berkembang biak dengan
biji. Umumnya tumbuh pada daerah yang berumput, halaman, tepi jalan, tanggul,
tegalan dan krbun.
4. Kandungan kimia Kandungan kimia dari herba patikan kebo (Euphorbia Hirta)
adalah mirisil alkohol, terakserol, triedlin, beta amirin, beta sitosterol, beta eufol,
eufobrol, triterpenoid, tirrikalol, eufosterol, hentriacontane dan ellagic acid
(bunga). Selain itu mengandung flavonoid dan tannin
5. Penggunaan Tanaman Bagian yang digunakan pada Patikan kebo (Euphorbia
hirta) adalah seluruh bagian tanaman, berguna untuk mengobati disentri, panas,
diare, wasir berdarah, eksem, herpes, alergi, gatal-gatal, abses payudara dan bintik
pada kornea mata
6. Penyebaran Tanaman Tumbuhan liar ini asli dari india dan Australia dan
sekarang tersebar didaearah tropis. Patikan kebo (Euphorbia hirta) merupakan
gulma dan 7 terdapat di tempat terbuka di sekitar pantai, padang rumput,pinggir
jalan, atau kebun. Patikan kebo (Euphorbia hirta) di temukan sampai ketinggian
1.400 m .

Anda mungkin juga menyukai