Anda di halaman 1dari 6

PENGAMATAN SIMPLISIA TERPENOID

Nur Afni
18031014041
Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Makassar
Makassar
2020

Abstrak

Terpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau khas


dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan yang disebut minyak atsiri.
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui tentang karbohidrat dan untuk
membuat dan mengamati simplisia amilum. Dalam membuat dan mengamati simplisia
karbohidrat, pertama siapkan alat dan bahan, sortasi basah, lalu di timbang sebanyak
1 kg, haluskan bahan, tuang ke dalam baskom lalu tambahkan aquadest sebanyak 1-
2 L, saring, dekantasi (diamkan selama 8-12 jam), tuang airnya, pindahkan ke wadah
oven dan keringkan pada suhu 40-45ºC, sambil diaduk, timbang amilum dan hitung
rendamannya, simpan dalam pot lalu berikan etiket, amati secara organeloptik
(rasa,warna,aroma,bentuk) dan mikroskopik. Ambil amilum, letakkan di objek glass,
tetesi 1-3 tetes aquadest, lalu tutup dengan deck glass, amati sampel pada
mikroskopik dan foto hasil pengamatan.
Kata Kunci : Terpenoid

Abstract

Terpenoids are plant components that have a distinctive odor and can be isolated from
vegetable materials by distillation called essential oils. The purpose of this experiment
is to find out about carbohydrates and to make and observe starch simplicia. In making
and observing carbohydrate simplicia, first prepare tools and ingredients, wet sorting,
then weigh as much as 1 kg, puree the ingredients, pour into a basin and then add
aquadest as much as 1-2 L, strain, decantate (leave for 8-12 hours) , pour the water,
transfer to an oven container and dry at 40-45ºC, while stirring, weigh the starch and
calculate the marinade, store in a pot then give etiquette, observe organeloptik (taste,
color, aroma, shape) and microscopic. Take starch, place it on a glass object, drop 1-
3 drops of aquadest, then cover with a glass deck, observe the sample on microscopy
and photograph the results.
Keywords : Terpenoids
PENDAHULUAN 2. Sifat Kimia
a. Terpenoid dapat berupa rantai
Terpenoid merupakan terbuka atau siklis tidak jenuh, memiliki
komponen-komponen tumbuhan yang satu atau lebih ikatan rangkap.
mempunyai bau khas dan dapat Sehingga terpenoid dapat mengalami
diisolasi dari bahan nabati dengan reaksi adisi dengan hidrogen, halogen,
penyulingan yang disebut minyak atsiri asam, dan lainnya. Beberapa produk
(Evans, 2009). dari reaksi adisi ini memiliki sifat
Minyak atsiri yang berasal dari bunga antiseptik.
pada awalnya dikenal dari penentuan b. Terpenoid mengalami polimerasi
struktur secara sederhana, yaitu dan dehidrogenasi.
dengan perbandingan atom hidrogen c. Terpenoid mudah teroksidasi oleh
dan atom karbon dari senyawa hampir semua oksidator. Pada
terpenoid yaitu 8:5 dan dengan dekomposisi termal, hampir semua
perbandingan tersebut dapat dikatakan terpenoid membentuk isoprena sebagai
bahwa senyawa tersebut adalah produk.
golongan terpenoid. Minyak atsiri Tata nama senyawa terpenoid.
bukanlah senyawa murni akan tetapi Terpenoid diklasifikasikan kedalam
merupakan campuran senyawa organik beberapa kelompok dan sub kelompok.
yang kadang kala terdiri dari lebih besar Penggolongan ini didasarkan pada
dari 25 senyawa atau komponen yang beberapa hal, yaitu
berlainan. Sebagian besar komponen (Sell dan Charles, 2003) :
minyak atsiri adalah senyawa yang a. Struktur kerangka atom C atau
hanya mengandung karbon, dan isoprena
hidrogen atau karbon, hdrogen dan Prinsip dasar ini dikenal dengan istilah
oksigen yang tidak bersifat aromatik “isoprene rule” yang dijelaskan oleh
yang secara umum disebut terpenoid. Wallach (1887), yang menyatakan
Minyak atsiri adalah zat berbau yang bahwa isoprena sebagai penyusun
terkandung dalam tanaman. Minyak ini dasar dari terpenoid. Sehingga
disebut minyak menguap, minyak klasifikasi ini didasarkan pada jumlah
eteris, minyak esensial karena pada unit isoprena yang menyusun
suhu kamar mudah menguap. Istilah terpenoid.
esensial dipakai karena minyak atsiri b. Klasifikasi selanjutnya
mewakili bau khas dari tanaman didasarkan pada jenis rantai karbonya,
asalnya (Gunawan dan Mulyani, 2004). apakah terbuka, tertutup, dan memiliki
Ciri-ciri umum terpenoid, yaitu dua atau lebih cincin :
(Sell dan Charles, 2003) : 1. Terpenoid asiklik : Terpenoid dengan
1. Sifat Fisika rantai terbuka. Contohnya : prenol
Kebanyakan terpenoid tidak berwarna, (suatu hemiterpenoid) dan citral
cairan harum sehingga sering disebut (monoterpenoid), dll.
minyak atsiri (essential oil), massa 2. Terpenoid monosiklik : Terpenoid
jenisnya lebih ringan daripada air, yang memiliki 1 rantai cincin.
mudah menguap (volatil). Hanya 3. Terpenoid monosiklik : Terpenoid
sangat sedikit dalam bentuk padat yang memiliki 1 rantai cincin.
(solid) misalnya camphor. Semua 4. Terpenoid bisiklik : Terpenoid yang
terpenoid larut dalam pelarut organik memiliki 2 rantai cincin.
dan biasanya tidak larut dalam air. 5. Terpenoid trisiklik : Terpenoid yang
Hampir semua terpenoid adalah optik memiliki 3 rantai cincin.
aktif. 6. Terpenoid tetrasiklik : Terpenoid
yang memiliki 4 rantai cincin.
Manfaat Terpenoid. Gibberelin pada tanaman
Pemanfaatan berbagai senyawa berfungsi :
terpenoid sangat luas, secara umum a. Merangsang pertumbuha batang
dapat dikategorikan dalam beberapa b. Menginduksi pemecahan mitosis
bagian, yaitu (Gunnawan, 2008) : dalam daun beberapa tumbuhan
1. Berperan penting bagi c. Mempercepat perkecambahan
spesies penghasil terpenoid biji atau benih
itu sendiri, misalnya : d. Merangsang benih yang dorman
untuk berkecamba

METODOLOGI PERCOBAAN menggunakan kain kasa dan


kumpulkan pada baskom lainnya,
A. Alat dan Bahan didekantasi, diamkan selama 8-12 jam
Alat-alat yang digunakan pada dan tuang airnya, dipindahkan ke
praktikum ini yaitu baskom, blender, wadah oven dan dikeringkan pada suhu
deck glass, mikroskop, objek glass, 40-55°C beberapa menit (sambil
oven, pipet tetes, pisau, dan pot salep. sesekali diaduk/digaru), ditimbang
Bahan-bahan yang digunakan amilum yang diperoleh dan hitung
pada praktikum ini yaitu aquadest, rendamennya, simpan dalam wadah
beras, jagung, kacang hijau, kentang, pot plastik dan beri etiket, diamati
ketela rambat, dan singkong. secara organoleptik dan mikroskopik
amilum yang diperoleh dan
B. Cara Kerja dibandingkan dengan amilum standar
Disiapkan alat dan bahan yang (diraba, rasa dan amati amilum yan
akan digunakan, disortasi basah (cuci diperoleh untuk mendapatkan hasil
bersih) dan timbang sebanyak 1000 organoleptiknya), diambil amilum
gram, dihaluskan bahan menggunakan dengan sendok tanduk lalu letakkan di
blender (beras, kacang hijau dan atas objek glass), (diteteskan 1-3 tetes
jagung menggunakan blender kering), aquadest lalu ditutup dengan deck
(kentang, singkong dan ubi jalar glass), (diamati sampel pada
menggunakan blender basah), Hasil mikroskop), (gambar/foto hasil
blender dimasukkan dalam baskom dan pengamatan yang diperoleh).
tambahkan air sebanyak 1-2 L, disaring

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan Organoleptik

Tabel Hasil Pengamatan

Simplisia
No. Bau Warna Rasa Bentuk
(Beri Hutan)
Kuning Serbuk
1 Batang Menyengat Hambar
Pudar Kasar
Serbuk
2 Daun Menyengat Hijau Hambar
Halus
Coklat Serbuk
3 Akar Menyengat Hambar
Pudar Kasar

B. Hasil Pengamatan Mikroskopik


Sampel : Daun beri hutan Pembanding : Jatrophae folium

(4)

(8)
(5)
Penjelasan : memiliki pembuluh kayu, Penjelasan : (1) Epidermis atas, (2)
hablur kalsium oksalat dan saluran sekresi epidermis bawah, (3) Stomata tipe
parasitik, (4) Hablur kalsium oksalat,
(5) Pembuluh kayu, (6) Mesofil, (7)
Hablur kalsium oksalat, (8) Saluran
sekresi, (9) Parenkim floem dengan
hablur kalsium oksalat
Sampel : Batang beri hutan Pembanding : Myristicae pericarpium

(3)

(1)

Penjelasan : memilii sel batu dari jaringan Penjelasan : (1) Sel batu dari jaringan
sklerenkimatik mesikarp dan berkas
sklerenkimatik mesokarp, (2) Parenkim
pembuluh
mesokarp bagian tengah, (3) Berkas
pembuluh
Sampel : Akar beri hutan Pembanding : -

PEMBAHASAN Tujuan pada percobaan ini


Terpenoid merupakan adalah untuk mengamati simplisia
komponen-komponen tumbuhan yang alkaloid secara organoleptik dan
mempunyai bau khas dan dapat mikroskopik.
diisolasi dari bahan nabati dengan Pada pengamatan organoleptik
penyulingan yang disebut minyak atsiri diperoleh hasil pada batang beri hutan
(Evans, 2009). yaitu warna kuning puda, bau
menyengat, rasa hambar, bau
menyengat bentuk serbuk kasar. Hasil Pada pengamatan organoleptik
pengamatan organoleptik daun beri pada batang beri hutan yaitu warna
hutan yaitu warna hijau, bau kuning puda, bau menyengat, rasa
menyengat, rasa hambar, bentuk hambar, bau menyengat bentuk serbuk
serbuk halus. Hasil pengamatan kasar. Pada daun beri hutan yaitu
organoleptik pada akar yaitu warna warna hijau, bau menyengat, rasa
coklat, bau menyengat, rasa hambar, hambar, bentuk serbuk halus. Pada
bentuk serbuk kasar. akar yaitu warna coklat, bau
Sebelum sampel dilihat di menyengat, rasa hambar, bentuk
mikroskop, terlebih dahulu sampel serbuk kasar.
ditetesi flouroglusin dan kloralhidrat, Pada pengamatan mikroskopik
kemudian dilakukan fiksasi. daun beri hutan di peroleh hasil
Flouroglusin berfungsi untuk terdapat saluran sekresi, pembuluh
memperjelas susunan jaringan kayu dan hablur kalsium oksalat. Pada
pengangkut pada tumbuhan saat batang beri hutan diperoleh hasil
dilakukan penglihatan menggunakan terdapat sel batu dari jaringan
mikroskop sedangkan kloralhidrat sklerenkimatik mesokarp dan berkas
berfunsi untuk menghilangkan pembuluh.
kandungan sel protein dan butir-butir
amilum. Fiksasi dilakukan untuk SARAN
menentukan proses metabolisme Diharapkan kedepannya alat-
secara cepat, mencegah kerusakan alat seperti mikroskop ditambah,
jaringan, mengawetkan komponen pendingin ruangan ditambah agar
sitologis dan histologis. praktikum berjalan lancar.
Pada pengamatan mikroskopik
pada daun dengan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
pembanding jatrophae folium di peroleh
hasil terdapat saluran sekresi, Evans. 2009. Retail Management
pembuluh kayu dan hablur kalsium Strategic. New Jersey : Pearson
oksalat. Hal ini sesuai dengan literatur Education.
(MMI, 1989-1995) dimana pada
jatrophae folium memiliki saluran Gunnawan. 2008. Jurnal Kimia : Isolasi
sekresi, pembuluh kayu dan hablur dan Identifikasi Senyawa
kalsium oksalat. Terpenoid yang Aktif Antibakteri
Pada pengamatan mikroskopik pada Herba Meniran (Phyllanthus
pada batang beri hutan menggunakan niruri Linn). FMIPA Universitas
pembanding myristicae pericarpium Udayana: Bukit Jimbaran.
diperoleh hasil terdapat sel batu dari
jaringan sklerenkimatik mesokarp dan Sell, Charles S. 2003. The Fragrant
berkas pembuluh. Hal ini sesuai Introduction of Terpenoid
dengan literatur (MMI, 1989-1995) yang Chemistry. The Royal Society of
dimana pada myristicae pericarpium Chemistry : Cambridge.
terdapat sel batu dari jaringan
sklerenkimatik mesokarp dan berkas Tim Dosen Farmakognosi UIM. 2019.
pembuluh. Penuntun Praktikum
Farmakognosi UIM. FMIPA UIM :
KESIMPULAN Makassar.
Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan dapat disimpulkan
bahawa:

Anda mungkin juga menyukai