Bahan bahan :
1. Rimpang temulawak 10 gram
2. Rimpang jahe 10 gram
3. HCl pekat Secukupnya
4. H2SO4 pekat 8 mL
5. Metanol 60 mL
6. H2SO4 2 N Secukupnya
7. Pereaksi Meyer Secukupnya
8. Pereaksi Wagner Secukupnya
9. Pereaksi Dragendof Secukupnya
10. FeCl3 1% Secukupnya
11. Kloroform 6 mL
12. CH3COOH anhidrat 4 mL
13. Amoniak 2 mL
14. Logam Mg 0,2 gram
VI. ALUR PERCOBAAN
1. Penyiapan Ekstrak Metanol Rimpang Jahe atau Temulawak
5 g Serbuk kering
- Dimasukkankedalamgelaskimia 100 ml
- Direndam dengan 15 ml etanol 60-80 %
- Dipanaskan secukupnya
- Disaring dengan kertas saring
Filtrat Residu
Komponen Kimia
1 ml sampel
- Dimasukkankedalamtabungreaksi
- Ditambahkan1 ml kloroform
- Ditambahkan 1 ml amoniak
- Dipanaskandenganpenangas air
- Dikocokdandisaring
Filtrat Residu
- Dibagimenjadi 3
bagian yang sama
1 ml sampel
- Dimasukkankedalamtabungreaksi
- Ditambahkan 3 ml etanol 70%
- Dikocok dan dipanaskan
- Dikocok kembali dan disaring
-
Filtrat Residu
- Ditambahkan 0,1 g Mg
- Ditambahkan 2 tetes HClpekat
- Diamati
Hasil
ml sampel
1 ml sampel
Hasil
6. IdentifikasiTriterpenoid(Harborne, 1987)
1 ml sampel
Hasil
1 ml sampel
Filtrat Residu
Hasil
VII. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
No. Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sebelum
1 Penyiapan Ekstrak Methanol Rimpang - Rimpang - Serbuk Analisis kualitatif skrining Dari percobaan yang
Jahe atau Temulawak Temulawak= temulawak= fitokimia pada rimpang telah dilakukan,
Rimpang Temulawak atau Jahe orange orange temulawak terdapat alkaloid, Uji fitokimia pada
Filtrat Residu
kuning + H2
- + HCl pekat=
OH O
- Ditambahkan 0,1 g Mg
larutan coklat
- Ditambahkan 2 tetes HClpekat O
- Diamati kemerahan
Jahe HO O
kuning O
keorangean HO O
- Dikocok= kuning 2
+ MgCl2
keorangean OH O
- Filtrat= kuning
O
keorangean
HO O
- + Mg= Endapan Mg + 2Cl
putih OH O
2
- + HCl pekat=
larutan coklat
4 Identifikasi Saponin (Harborne, 1987) - Sampel Temulawak Hasil positif analisis Dari percobaan tersebut,
temulawak= - + air= kuning (+) senyawa saponin sampel jahe positif
1 ml sampel 1
merah - Dipanaskan= ditunjukkan dengan mengandung sapoin,
- Dididihkan dengan 5 mL air
kekuningan kuning terbentuknya buih yang sedangkan sampel
dalam penangas air
- Dikocok - Sampel jahe= - Dikocok= tidak stabil (Sangi, dkk. 2008). temulawak negatif
- Didiamkan selama 1,5 menit kuning terbentuk busa mengandung saponin.
kecoklatan Jahe
Hasil
- Air = tidak - + air= kuning (-) CO
COOH
CH2OH
OH O
+ OH
OH
5 Identifikasi Steroid (Harborne, 1987) - Sampel Temulawak Adanya Steroid ditunjukkan Dari percobaan tersebut,
temulawak= - + etanol= kuning dengan adanya warna biru kedua sampel negatif
1 ml sampel
merah (+) (Sangi, dkk. 2008). mengandung steroid.
- Ditambahkan 3 ml etanol 70% kekuningan - + H2SO4 pekat =
- Ditambahkan 2 ml H2SO4pekat
- Sampel jahe= lapisan atas
- Ditambahkan 2 ml CH3COOH
anhidrat (reagen Liebermann- kuning kuning (+),
HO
Burchard) kecoklatan lapisan bawah
H2SO4
- H2SO4 pekat = merah pekat
Hasil
tidak berwarna - Dikocok= merah
- Etanol= tidak kehitaman
berwarna - + CH3COOH
- CH3COOH anhidrat= larutan
Ac2O (SO3)
anhidrat= tidak coklat kemerahan
berwarna pekat
Jahe
- + etanol= kuning
- + H2SO4 pekat =
SO2
lapisan atas
kuning, lapisan
bawah merah
pekat
- Dikocok= merah HO3S
kecoklatan
- + CH3COOH
anhidrat= larutan
coklat
6 Identifikasi Triterpenoid (Harborne, 1987) - Sampel Temulawak Adanya triterpenoid Dari percobaan tersebut,
temulawak= - + kloroform= ditunjukkan dengan kedua sampel tersebut
1 ml
sampel merah orange terjadinya warna merah positif mengandung
- Dimasukkan kedalam tabung
kekuningan - + H2SO4 pekat = jingga atau ungu (Sangi, dkk. triterpenoid.
reaksi
- Ditambah 2 ml kloroform - Sampel jahe= terdapat 4 lapisan, 2008).
- Ditambah 3 ml asam sulfat kuning yaitu:
pekat kecoklatan 1. Merah
- diamati
- Kloroform= tidak kehitaman
Hasil
berwarna 2. Jingga
- H2SO4 pekat = kehitaman
HO
tidak berwarna 3. Merah pekat
H2SO4
4. Tidak
berwarna
Jahe
- + kloroform=
kuning
- + H2SO4 pekat =
terdapat 4 lapisan,
yaitu:
1. Coklat
kemerahan
2. Coklat jingga SO2
3. Coklat
kemerahan
4. Tidak
berwarna
HO3S
7 Identifikasi Tanin (Edeoga, et.al., 2005) - Sampel Temulawak Hasil positif analisis Dari percobaan tersebut,
- + FeCl3= coklat HO O OH
Fe
Hasil susu HO
O O
OH
OH
O OH
HO
OH HO
HO OH OH
HO
HO
+ 6H+ + 3Cl-
VIII. ANALISIS PEMBAHASAN
+ K2 HgI4
N + K HgI4
N K
I2 + I-→ I3-
+ KI + I2
N + I3
N K
Tabung ketiga ditambahkan dengan 3 tetes H2SO4 2 N kemudian ditambahkan
pereaksi Dragendorf. Pereaksi Dragendorf ini memiliki warna jingga.Hasil yang
didapatkan yaitu larutan berubah menjadi berwarna jingga dan ada endapan jingga
untuk sampel temulawak dan larutan menjadi jingga untuk sampel jahe.Dengan
persamaan reaksi
BiI3 + KI →K[BiI4]
+ K BiI4
N + BiI4
N K
Didapatkan kesimpulan dari percobaan ini yaitu pada uji ini menggunakan pereaksi
Meyer (+) pada sampel jahe yang ditandai dengan larutan keruh dan (-) pada sampel
temulawak.Pada pereaksi Wagner (+) pada kedua sampel yang ditandai dengan
adanya endapan coklat.Untuk pereaksi Dragendorf (+) pada kedua sampel yang
ditandai dengan adanya endapan jingga.Jadi kedua sampel tersebut mengandung
gugus alkaloid.
OH O
HO O HO O
+ H2
OH O OH O
O O
HO O
HO O
Mg + 2Cl
2
+ MgCl2
OH O
OH O 2
H2O
CO
CH2OH
OH O O
OH
OH
CH2OH
OH O
COOH + OH
OH
HO
SO2
HO3S
Jika terbentuk warna biru atau hijau menandakan adanya steroid (Masruroh,
dkk. 2014).Pada uji sampel temulawak terbentuk warna coklat kemerahan, sedangkan
pada sampel jahe merah terbentuk warna coklat.Sehingga dapat diketahui bahwa
kedua sampel tersebut negatif mengandung steroid.
H2SO4
HO
SO2
HO3S
Adanya triterpenoid ditunjukkan dengan terjadinya warna merah jingga atau
ungu (Sangi, dkk. 2008).Dalam percobaan ini, pada sampel jahe merah terbentuk
warna coklat kemerahan, dan pada sampel temulawak terbentuk warna merah pekat
keunguan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut positif
mengandung triterpenoid.
Fe
HO OH
O O OH
O OH
HO
OH HO
HO OH OH
HO
HO
+ 6H+ + 3Cl-
Setelah penambahan FeCl3 terjadi perubahan warna larutan yaitu berwarna coklat
pada sampel temulawak, dan berwarna coklat susu pada sampel jahe. Hal ini
membuktikan bahwa kedua sampel tidak mengandung tannin, karena tannin akan
bereaksi dengan FeCl3 membentuk kompleks yang berwarna hijau kehitaman.
IX. KESIMPULAN
Pada Identifikasi Alkaloid
- Pereaksi Meyer, positif pada sampel jahe yang ditandai dengan larutan keruh, dan
negatif pada sampel temulawak.
- Pereaksi Wagner, positif pada kedua sampel yang ditandai dengan terbentuk
endapan coklat,
- Pereaksi Dragendorf, positif pada kedua sampel yang ditandai dengan endapan
jingga.
Sehingga sampel jahe merah dan temulawak positif mengandung alkaloid.
Pada Identifikasi Flavonoid sampe temulawak positif mengandung flavonoid, dan
pada sampel jahe negatif mengandung flavonoid
Pada Identifikasi Saponin sampel jahe merah positif mengandung sapoin, sedangkan
sampel temulawak negatif mengandung saponin.
Pada Identifikasi Steroid, sampel jahe merah dan temulawak negatif mengandung
steroid.
Pada Identifikasi Triterpenoid, sampel jahe merah dan temulawak positif mengandung
triterpenoid.
Pada Identifikasi Tanin, sampel jahe merah dan temulawaknegatif mengandung tanin.
X. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2012. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale
Roscoe var rubrum) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan
Candida albicans. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arum, Y. P., Supartono, & Sudarmin. 2012. Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak
Daun Kersen (Muntingia calabura). Jurnal MIPA , 35 (2), 166-174.
Agustina, Sry, dkk. 2016. Skrining Fitokimia Tanaman Obat Di Kabupaten Bima.
Journal of Applied Chemistry. STKIP Bima.
Hayani, Eni. 2006. Analisis Kandungan Kimia Rimpang Temulawak. Temu Teknis
Nasional Tenaga Fungsional Pertanian, 309-312. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
Kaban, Alpina Nora, dkk. 2016. Uji Fitokimia, Toksisitas Dan Aktivitas Antioksidan
Fraksi N-Heksan Dan Etil Asetat Terhadap Ekstrak Jahe Merah (Zingiber
officinale var. amarum.) . Jurnal Kimia Mulawarman Volume 14 Nomor 1
November 2016 P-ISSN 1693-5616. Kimia FMIPA Universitas Mulawarman
Samarinda.
Latifah. 2015. Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid pada Uji Aktivitas
Antioksidan pada Ekstrak Rimpang Kencur Kaempferia galangan L. dengan
Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Masruroh, E., Tukiran, Suyatno, & Hidayati, N. 2014. Analisis Awal Fitokimia pada
Tanaman Meniran (Phillanthus niruri L.). Seminar Nasional Kimia, 252-258.
Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
Nafisah, M., Tukiran, Suyatno, & Hidayati, N. 2014. Uji Skrining Fitokimia pada
Ekstrak Heksan, Kloroform, dan Metanol dari Tanaman Patikan Kebo
(Euphorbiae hirtae). Seminar Nasional Kimia, 279-286. Surabaya: Jurusan Kimia
FMIPA Unesa.
Praseto, Dwi Sunar. 2012. A-Z Daftar Tanaman Obat Ampuh Yogyakarta: DIVA Press
Rosidi, Ali, dkk. 2015. Potensi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Sebagai
Antioksidan.Universitas Muhammadiyah Semarang
Sangi, M., Runtuwene, M. R., Simbala, H. E., & Makang, V. M. (2008). Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chem. Prog. , 1 (1), 47-
53.
Setyowati, W. A., Ariani, S. R., Ashadi, Mulyani, B., & Rahmawati, C. P. 2014.
Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit
Durian (Durio zibethinus Murr.) Varietas Petruk. Seminar Nasional Kimia dan
Pendidikan Kimia VI, 271-280. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.
Sidik, Mulyono MW, Muhtadi A. 1992. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).
Jakarta (ID) : Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phytomedica
Tukiran, Suyatno, & Hidayati, N. 2014. Skrining Fitokimia pada Beberapa Ekstrak dari
Tumbuhan Bugenvil (Bougainvillea glabra). Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.), dan Daun Ungu (Graptophylum pictum Griff.). Seminar Nasional
Kimia (pp. 235-244). Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
XI. LAMPIRAN-LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
1. Tulis secara lengkap reaksi setiap uji fitokimia di atas
Jawab :
1. Identifikasi Alkaloid Dengan Metode Culvenor-Fitzgerald
- Pereaksi Meyer
+ K2 HgI4
N + K HgI4
N K
- Pereaksi Wagner
I2 + I-→ I3-
+ KI + I2
N + I3
N K
- Pereaksi Dragendorf
BiI3 + KI →K[BiI4]
+ K BiI4
N + BiI4
N K
HO O HO O
+ H2
OH O OH O
O
O
HO O HO O
Mg + 2Cl
2
+ MgCl2
OH O
OH O 2
H2O
CO
CH2OH
OH O O
OH
OH
CH2OH
OH O
COOH + OH
OH
HO
SO2
HO3S
5. IdentifikasiTriterpenoid (Harborne, 1987)
H2SO4
HO
SO2
HO3S
HO
OH
6 + FeCl3
OH
HO
OH
3-
HO
OH HO
OH
OH
OH
HO HO HO
O OH
O
HO O OH
Fe
HO OH
O O OH
O OH
HO
OH HO
HO OH OH
HO
HO
+ 6H+ + 3Cl-
2. Tulis struktur dasar dari masing-masing kelompok senyawa steroid, triterpenoid,
tannin, saponin, flavonoid, dan alkaloid.
Jawab :
StrukturDasar NamaSenyawa
Steroid
HO
Triterpenoid
HO
HO
OH
Tanin
OH
HO
OH
CO
Saponin
CO2H
OH O O
OH
OH
OH
HO O
Flavonoid
OH O
Alkaloid
N
3. Sebutkan senyawa-senyawa flavonoid apa saja yang terdapat pada rimpang
temulawak berdasarkan literature yang ada
Jawab :
Gambar.Beberapasenyawa Flavonoid
(Sumber: http://majalah1000guru.net/wp-content/uploads/ed29-kimia-5.jpg)
DalamtemulawakterdapatsenyawaturunandariflavonyaituRametin.Senyawainidapatme
nghilangkanbakteripenyebabbaubadan yang ada di tubuhkita,
Mengambil 30 mL methanol
dimasukkan ke dalam gelas ukur.
Pada saat sudah mendekati 30
mL, dilakukan dengan
menggunakan pipet
(a)
(b)
Dipanaskan selama 2 menit
dalam penangas air untuk
membantu mempercepat proses
ekstraksi
(a)
(b)
Melipat kertas saring dan
meletakkannya di atas corong
untuk menyaring hasil ekstraksi
Disaring menggunakan kertas
saring yang telah disiapkan
(b)
Filtrat jahe merah berwarna
kuning kecoklatan (kiri) dan
filtrate temulawak berwarna
merah kekuningan (kanan).
Kedua filtrate tersebut
merupakan sampel dalam uji
fitokimia
(a)
(b)
Tabung A (Temulawak) dan
Tabung 1 (Jahe merah) diuji
dengan pereaksi Mayer
3 Identifikasi Flavonoid
Mengambil sampel dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur,
masing-masing sebanyak 1 mL
Ditambahkan Mg menggunakan
spatula
Setelah ditambah Mg,
Sampel jahe merah (kiri) terdapat
endapan putih, sedangkan pada
sampel temulawak (kanan)
terdapat endapan kuning.
4 Identifikasi Saponin
Mengambil sampel dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur,
masing-masing sebanyak 1 mL
Setelah dikocok,
(a) Sampel Temulawak tidak
terbentuk busa
(b)Sampel Jahe merah terbentuk
busa tetapi hanya sedikit
(a) (b)
5 Identifikasi Steroid
Mengambil sampel dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur,
masing-masing sebanyak 1 mL
Mengambil 3 mL etanol dan
dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang sudah berisi sampel
6 Identifikasi Triterpenoid
Mengambil sampel dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur,
masing-masing sebanyak 1 mL
Ditambahkan 2 mL kloroform
Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat
7 Identifikasi Tanin
Mengambil sampel dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur,
masing-masing sebanyak 1 mL
Ditambahkan aquades
(a) Sampel jahe merah
menjadi berwarna kuning
(-)
(b) Sampel temulawak
menjadi berwarna kuning
(a)
(b)
Dipanaskan dalam penangas air
Setelah dipanaskan,
Sampel jahe merah (kiri)
berwarna kuning (-) dan sampel
temulawak (kanan) berwarna
kuning (+)
(a)
(b)
Setelah ditetesi FeCl3,
(a) Sampel Jahe merah berwarna
coklat susu
(b) Sampel Temulawak berwarna
coklat (+)
(a) (b)