“ SENYAWA STEROID “
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas berkat dan
rahmat hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Senyawa
Steroid" tepat waktu, Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak dosen
pada mata kuliah "FITOKIMIA" di Universitas Tadulako. Kami berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca, Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak dosen mata kuliah
FITOKIMIA.
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari steroid
2. Untuk mengetahui klasifikasi steroid
3. Untuk mengetahui jalur biosintesi dari steroid
4. Untuk mengetahui cara ekstrasi steroid
5. Untuk mengetahui cara identifikasi steroid
6. Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas farmakologi steroid
BAB II
PEMBAHASAN
1) Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar gonad. Hormon kelamin laki-
laki yang tergolong steroid diantaranya testosterone dan andosteron.
Sementara itu, hormon kelamin perempuan yang tergolong steroid di
antaranya estrogen dan progesterone. (Leni heliawati, 2018)
Testosteron Progesteron
2) Hormon Adrenokortikoid
Hormon adenokortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis dari
kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks.
Pengeluaran hormon ini dipengaruhi oleh adreno cortico tropin hormon
(ACTH) yang berasal dari pituitary anterior. Hormon ini disebut pula
dengan nama adrenokortikosteroid, adrenokortikal, kortikosteroid atau
kortikoid. Beberapa fungsi fisiologinya behubungan dengan sistem
kardiovaskular dan darah, sistem sraf pusat, otot polos dan stress. Contoh
hormon adrenokortikoid antara lain : Aldosteron, Deoksikortikosteron,
Fludrokortison, Kortison. (Leni heliawati, 2018)
Kortison Adolsteron
3) Asam Empedu
Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dari
kolesterol melalui reaksi kimia dan disimpan di dalam empedu.Asam-
asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu yaitu asam kolat, asam
deoksikolat, dan asam litokolat.Asam-asam empedu bergabung dengan
protein membentuk garam-garam empedu yang berfungsi sebagai
emulgator. Garam-garam ini membantu proses pencernaan lipid atau
lemak dan mengabsorpsi hasil pencernaan melalui dinding usus. (Leni
heliawati, 2018)
Asam kolat
Gambar 3.33 Contoh senyawa asam empedu
4) Aglikon Kardiak
5) Sterol
Sterol adalah subkelompok steroid dan bentuk penting dari molekul bio.
Mereka hadir dalam semua jenis bentuk kehidupan, dari tanaman, ke
hewan sampai jamur. Bentuk yang paling akrab sterol hewan kolesterol,
dan ini penting dalam fungsi seluler, sebagai pendahulu untuk vitamin
larut lemak, dan sebagai komponen bangunan steroid. (Leni heliawati,
2018)
Dari hasil percobaan tersebut maka dapat dikatakan bahwa setiap atom
karbon dalam kolesterol berasal dari asam asetat dan atom akrbon itu
berasal dari atom karbon gugus karboksilat, dan 15 atom karbon berasal dari
atom karbon metil pada asam asetat. (Leni heliawati, 2018)
2.4. Cara ekstrasi steroid
Ekstrasi maserasi
Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut yang
digunakan, pada temperatur ruangan. Pemilihan pelarut untuk proses
maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan
kelarutan senyawa bahan alam terhadap pelarut tersebut (Lenny,2006)
Metode maserasi dipilih karena metode ini murah dan mudah dilakukan,
selain itu dikhawatirkan senyawa yang terkandung dalam kencur merupakan
senyawa yang tidak tahan terhadap panas. Untuk mendapatkan ekstrak
dalam waktu yang relatif cepat dapat dilakukan pengadukan dengan
menggunakan shaker berkekuatan 120 rpm selama 24 jam (Yustina, 2008)
- Anti kanker atau yang sering disebut obat sitostatika merupakan suatu
obat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat mekanisme
proliferasi sel kanker. Obat ini bersifat toksik bagi sel kanker itu sendiri
maupun sel normal yang proliferasinya cepat, khususnya sel pada
sumsum tulang belakang, sel pada epitel gastrointestinal, dan sel folikel
rambut. Terapi antikanker dapat diberikan secara per oral atau secara
parenteral. Dengan adanya obat antikanker diharapkan memiliki toksisitas
selektif, artinya hanya menghancurkan sel kanker tanpa harus merusak
jaringan normal disekitarnya. (Neal, 2005).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Seperti makalah umumnya sudah pasti tidak lepas dari yang namanya
kritik dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisanya. Ini semua
dikarenakan keterbatasan kemampuan penyusun dalam menyusun makalah
ini. Namun penyusun akan berjanji dan berusaha untuk belajar dan
merperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik baik lagi.
Penyusun siap menerima kritik dan saran yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Bhawani, S.A., Sulaiman, O., Hashim, R., dan Ibrahim, M.N.M 2011, Thinlayer
chromatographic analysis of steroids., Trop J Pharm Res., 9, 301-313.
Baraja, M. 2008. Uji toksisitas ekstrak daun ficus elastis nois ex lume terhadap
artemia salina leach dan profil kromotrografi lapis tipis. Skripsi.
Surakarta : Fakultas farmasi universitas Muhammadiyah surakarta.
Ferdiansyah, I.A. 2006. Ekstraksi daun mindi (Melia Adedarach Linn) kering
secara maserasi menggunakan pelarut etanol 90%. Malang : FTP
UNIBRAW
Leni heliawati, 2018, Kimia organik bahan alam, Pascasarjana – UNPAK, Bogor
Samejo, M,Q., Memon, S., Bhanger, M.I., dan Khan, K. M., 2013, Isolation and
characterization of steroids from Calligonum polygonoides., J. Pharmacy
Res., 6, 346-349.