Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ 1

DAFTAR
ISI..........................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
1.1

Latar Belakang........................................................................................... 3

1.2

Tujuan...................................................................................................... 3

BAB II.................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 4
2.1. Dasar Teori.................................................................................................... 4
2.2. Klasifikasi Polifenol......................................................................................... 5
2.3. Reaksi Pada Polifenol....................................................................................... 8
2.4. Biosintesis Polifenol........................................................................................ 9
2.5. Manfaat Polifenol Bagi Kesehatan.....................................................................11
BAB III............................................................................................................... 12
IDENTIFIKASI SENYAWA POLIFENOL...................................................................12
3.1. Cara Identifikasi Polifenol............................................................................... 12
BAB IV............................................................................................................... 13
PENUTUPAN....................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13
4.2 Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uji fitokimia merupakan analisis kualitatif kandungan dalam tumbuhan atau bagian
tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji) terutama kandungan metabolit sekunder
yang merupakan senyawa bioaktif seperti alkaloid, antrakinon, flavanoid, glikosida jantung,
kumarin, saponin, steroid, triterpenoid, tanin, polifenol, dan minyak atsiri.
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia
atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan.
Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya
digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi
kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit.
Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam
pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme
normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak,
tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut.
1.2 Tujuan
Memahami berbagai klasifikasi polifenol sebagai senyawa fitokimia.
Memahami berbagai reaksi serta biosintesis pada senyawa polifenol.
Mengetahui manfaat polifenol terhadap kesehatan.
Dapat melakukan identifikasi senyawa polifenol.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori


Tumbuhan yang hidup disekitar kita memiliki kandungan kimia yang
menguntungkan. Kimia bahan alam (Fitokimia) yang merupakan hasil dari metabolisme
sekunder. Bahan kimia yang dimaksud biasanya digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya dalam bidang farmasi. Salah satu kelompok senyawa yang banyak
memberikan manfaat bagi manusia adalah polifenol. Senyawa yang termasuk kedalam
polifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki struktur dasar berupa fenol. Fenol sendiri
merupkan struktur yang terbentuk dari benzena tersubtitusi dengan gugus OH. Gugus OH
yang terkandung merupakan aktivator yang kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik
(Fessenden, 1982).
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini
memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya, serta berperan
sebagai pemberi warna khas pada tumbuhan seperti warna pada daun musim gugur.
Polifenol dapat ditemukan pada kacanga-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur merah,
anggur putih, minyak zaitun berserta turunannya, cokelat hitam dan delima. Kadar polifenol
dapat yang lebih tinggi ddapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel dan jeruk.

Polifenol dapat diklasifikasikan menjadi beberpa jenis berdasarkan unit basanya


(Wikipedia.com) antara lain Asam Galia, Asam Sinamat, dan Flavon. Selain itu
senyawasenyawa polifenol jika berdasarkan komponen penyusun fenolnya dapaat dibagi
menjadi Fenol, pyrocatechol, pirogallol, resorsinol, floroglucinol, dan hidroquinon. Jenisjenis diatas akan dibahas dalam laporan ini. Selain itu juga laporan ini juga akan membahas
salah satu contoh senyawa polifenol yang ada didalam teh yang sering kita konsumsi.
Senyawa yang dimaksud antara lain epicatechin dan epigallocatechin. Senyawa ini
akan dibahas tentang reaksi oksidasi dan biosintesis dari turunan epigallocatechin yang
berupa senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG).
Kerena polifenol banyak dimanfaatkan oleh manusia dan sebagian telah diproduksi
dengan cara disintesis secara industri sebagai obat. Itulah sebabnya kita akan membahas
tentang beberapa contoh dan fungsi-fungsi senyawa polifenol.
2.2. Klasifikasi Polifenol
2.2.1. Berdasarkan Unit basa.
Polifenol jika diklasifikasikan berdasarkan unit basanya di bagi menjadi
4

kelompok 3 kelompok besar yaitu asam galic, polivenol, Flavon, asam sinamat.
2.2.1.1. Asam Galic.
Senyawa ini memiliki struktur benzen yang tersubtitusi dengan 3 gugu OH
dan satu gugus Karboksilat. Contohnya seperti jenis hydrolyzable tannins yang
merupakan jenis tanin yang dapat larut di dalam air membentuk asam gallic dan asam
protocatechuic dan gula. Contoh jenis ini adalah gallotanin (Anonim, 2009)

Senyawa ini tidak terlalu berperan didalam tumbuhan tetapi cukup


memberikan sumbangan manfaat bagi manusia khususnya dalam bidang kesehatan.
Senyawa jenis ini telah diteliti dapat menghamba tumor, antivirus, anti oksidasi, anti
deabetes (Hayashi et.al. 2002) dan anticacing (Mori et.al, 2000).
2.2.1.2. Flavon.
Jenis polifenol ini yang apaling banyak terdapat dialam. Senyawa ini juga
termasuk flavonoid yang telah dibahas dalam makalah bab yang lain. Contoh senyawa
ini adalah epicatechin dan epigalocatechin, senyawa ini terkandung di dalam teh yang
memiliki fungsi sebagai antioksidan.

2.2.1.3. Asam sinamat


Senyawa jenis ini memiliki struktur umum

Salah satu contoh jenis ini dalah lignin. Lignin banyak terdapat pada
tumbuhan sebagai memiliki struktur kompleks dan berat molekul lebih dari 10.000.
monomer pasa lignin disebut monolignols. Berikut gambar lignin
5

2.2.2. Berdasarkan Subkomponen Fenoliknya.


2.2.2.1. Fenol.
Senyawa ini memimiliki subkomponen berupa fenol yang tersusun dari bezen
berstibsusi dengan gugus OH. Salah satu contohnya adalah capsaisin, yang
merupakan zat pedas dari cabe. Senyawa ini memliki subkomponen fenol dan terdapat
subamina didalamnya (Sudarma, 2009).

2.2.2.2. Pyrocatechol.
Senyawa ini memiliki subkomponen dengan benzena yang tersubtitusi 2 gugus
OH secara Orto. Contoh senyawa ini adalah quercetin dan catechin. Kedua senyawa
ini terdapat dalam buah apel dan daun teh, masing-masing senyawa memiliki dapat
digunakan sebagai antioksidan (Sudarma, 2009).

2.2.2.3. Pyrogallol
Senyawa ini memiliki fenolik berupa benzen tersubtitusi dengan 3 gugus OH
yang berurutan. Contoh senyawa ini adalah myrecetin dan gallocatechins ( EGCG ).
Senyawa ini terkandung dalam buah anggur dan daun teh. Myrecetin dapat dipakai
sebagai penurun kolestrol darah sedangkan EGCG dapat digunakan sebagai
antioksidan dan penangkal radikal bebas (Sudarma, 2009).

2.2.2.4. Resorsinol
Senyawa ini memiliki subkomponen fenol berupa benzen yang tersubtitusi
dengan 2 gugus OH yang terletak secara meta. Contoh dari senyawa ini adalah
Resveratrol, senyawa ini meiliki fungsi sebagai penghambat penuaan, antikanker dan
obat penyakit kulit, tetapi senyawa ini belum diteliti pada manusia sehingga yang di
sebutkan tadi hanya berlaku pada beberapa jenis hewan saja.

2.2.2.5. Floroglucinol
Senyawa berikut memiliki phenol yang terdiri dari tiga subtituen OH yang
terletak secara selang-seling. Contoh senyawa ini adalah jenis senyawa flavonoid
yang telah dibahas dalam bab yang lain.

2.2.2.6. Hidroquinon
Polifenol jenis ini berbeda dengan yang lain dalam hal aktivitasnya dalam
tubuh. Senyawa yang mengandung subkomponen ini dapat menyebabkan kanker
sedangkan polifenol yang lain dapat berfungsi sebagai antikanker. Senyawa jenis ini
memiliki fenol berupa benzen yang tersubtitusi dengan dua gugus OH yang terletak
pada posisi para. Contoh senyawa ini berupa glikosida yaitu arbutin.

2.3. Reaksi Pada Polifenol


Reaksi yang terjadi pada polifenol biasanya terjadi pada gugus OH yang terdapat di
dalam molekulnya. Reasksi ini seperti pada reaksi fenol, antara lain reaksi esterfikasi, reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi.
2.3.1. Reaksi esterfikasi.

2.3.2. Reaksi Oksidasi.


Reaksi oksidasi ini sering digunakan pada industri teh yang menghasilkan
produk berupa teh hitam yang bahan bakunya diperoleh dari daun teh yang segar (the
hijau) secara teori teh hijau mengandung senyawa poli fenol yang berupa catechin dan
EGCG. Senyawa ini jika di oksidasi dengan enzim oksidase maka produk teh yang
dihasilkan berupa teh hitam yang tidak lagi mengandung kedua senyawa tersebut
melainkan mengandung hasil oksidasi senyawa tersebut yang berupa Theaflavin dan
thearubugen. Berikut reaksinya (Rohdiana, 2009).
8

Reaksi Oksidasi Polifenol Teh


2.4. Biosintesis Polifenol
Senyawa pada tanaman teh banyak mengandung jenis polifenol salah satunya EGCG
atau Epigallocatechin gallat. Senyawa ini penting dalam menangkal radikal bebas yang
masuk kedalam tubuh kita sehingga banyak manusia memanfaatkannya sebagai antioksidan
dengan cara mengkonsumsi teh tiap hari.

10

2.5. Manfaat Polifenol Bagi Kesehatan


Beberapa polifenol penting seperti flavon, flavonoid, resveratrol, dan isoflavon
diketahui memiliki sifat antioksidan.
Adanya antioksidan diyakini memiliki khasiat meningkatkan kemampuan antiinflamasi dan kekebalan tubuh.
Berikut adalah beberapa manfaat polifenol bagi kesehatan:
1. Sebagian besar polifenol adalah antioksidan sehingga mampu menetralkan radikal bebas
yang memiliki efek merusak terhadap sel-sel dan jaringan tubuh.
2. Radikal bebas sering dikaitkan sebagai penyebab kerusakan sel yang berhubungan dengan
penuaan. Sebagai antioksidan kuat, polifenol mampu memperlambat proses penuaan.
3. Polifenol efektif memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat
merupakan suatu keharusan untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit.
4. Polifenol dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan kesehatan jantung
sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular.
5. Polifenol tertentu seperti resveratrol menunjukkan sifat anti-tumor sehingga berpotensi
menghambat pertumbuhan kanker.
6. Beberapa polifenol yang ditemukan dalam raspberry dipercaya efektif memperlambat
keropos pada tulang. Keropos tulang adalah faktor utama yang menyebabkan osteoporosis.
7. Catechin, salah satu jenis polifenol yang ditemukan dalam teh hijau efektif membantu
menurunkan berat badan. Senyawa ini merangsang tubuh untuk membakar lebih banyak
lemak dan kalori.
8. Isoflavon, jenis lain dari polifenol, ditemukan sebagian besar dalam produk kedelai dan
dapat membantu wanita mengatasi gejala-gejala menopause terutama hot flashes dan keropos
tulang.

11

BAB III
IDENTIFIKASI SENYAWA POLIFENOL

3.1. Cara Identifikasi Polifenol


Bahan: FeCl3, NaCi 10%
Pembuatan pereaksi:
FeCl3 1% (1 g FeCl3 dilarutkan dalam 100 mL akuades);
Prosedur Kerja:
Sampel ditambahkan akuades panas, kemudian diaduk dan didinginkan.
Ditambahkan 5 tetes NaCl 10% kemudian disaring.
Filtrat dibagi menjadi 2 bagian, A dan B.
Filtrak A digunakan sebagai blanko, ke dalam filtrat B ditambahkan 3 tetes pereaksi
FeCl3 jika terbentuk hijau kecoklatan pada B menunjukkan adanya tanin terkondensasi
dan terbentuk warna selain warna-warna ini menunjukkan adanya polifenol.

12

BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Polifenol merupakan senyawa yang memiliki subkomponen berupa fenol. Fenol
sendiri juga dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan unit basanya dan subkomponen
fenolnya.
Polifenol dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan unit basanya yaitu asam galic (Asam
gallat), flavon (epicatechin) dan asam sinamat (lignin). Masing-masing senyawa tersebut
berbeda mulai dari struktur sampai sifat aktivitas dan fungsi masing-masing. Polifenol jika
dilihat dari subkomponen fenolnya maka dibagi lagi menjadi 6 golongan utama yaitu Fenol
(Capsaisin), pyrocatecol (ecatechin), pyrogallol (myricetin), resorsinol (resveratrol),
phloroglusinol (macam-macam flavnoid) dan hydroquinon (Arbutin).
Jenis polifenol yang terakhir dari golongan hydroquinon memiliki sifat karsinogenik
yang dapat merugikan tubuh karena merangsang timbulnya kanker.
Selain klasifikasi polifenol juga dapat melakukan reaksi esterfikasi karena adanya
gugus OH dan oksidasi menjadi senyawa keton. Salah satu reaksi oksidasi yang terkenal
adalah reaksi pada industri teh hitam. Selain dapat melakukan reaksi tersebut polivenol juga
dapat disintesis untuk digunkan sebagai obat contohnya adalah EGCG (epiglocatechin gallat)
yang bisa digunakan sebagai anti kanker.
4.2 Saran
Dalam mengikuti matakuliah Fitokimia mahasiswa diharuskan memiliki pemahaman
dari matakuliah sebelumnya seperti Farmakognosi, Botani Farmasi, Kimia Organik serta
Biologi Sel Molekuler terlebih dahulu.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/polifenol (diakses pada 20 september 2016)


https://www.scribd.com/mobile/doc/33507652/POLIFENOL (diakses pada 20 september
2016)
http:///www.academia.edu/12104044/laporan_praktikum_fitokimia_identifikasi_senyawa_gol
ongan_polifenol_dan_tanin (diakses pada 20 september 2016)

14

Anda mungkin juga menyukai