Abstrak
Abstract
Tea plant (Camellia sinensis L.) had been known contains epigallocathecin
gallate (EGCG) that can be used to maintain the healthy. In this research, the
green tea will be tried to be formulated in effervescent dosage form, with the
focus on the effect among fumaric acid, sodium bicarbonate, or the interaction
between fumaric acid and sodium bicarbonate on the green tea extract
effervescent granule’s physical properties, that made by dry granulation
method. Physical properties of effervescent granule that been study were
moisture content, flow rate, disintegration time, and pH of the solution. The
result showed that sodium bicarbonate was dominant in determining pH, granule
flow rate and moisture content of granule, whereas fumaric acid dominant in
disintegration time of effervescent granule.
Key words : green tea, fumaric acid, effervescent granule, dry granulation
al., 2003). Berdasarkan beberapa penelitian aspartam (kualitas farmasetik, Brataco), PVP
diketahui bahwa EGCG merupakan (kualitas farmasetik), etanol 96 % (Brataco).
antioksidan yang potensial dibandingkan Alat
dengan katekin dan turunan katekin lainnya Glassware (Pyrex), neraca elektrik
karena EGCG memiliki gugus hidroksil (Mettler Toledo GB 3002), alat pengukur waktu
yang paling banyak (Zhou, et al., 2003). alir, moisture analyzer (Sinar TM IR Balance 6100),
Untuk memberikan alternatif bentuk pengayak granul (Laboratory Science, IML), oven
sediaan lain yang lebih mudah dikonsumsi, (Memmert), lemari pendingin (Refrigerator,
dapat diterima oleh masyarakat dan terjamin Toshiba), dehumidifier (OASIS D125), Air
ketepatan dosisnya, maka pada penelitian ini Conditioner (LG), pH meter, Cube mixer,
stopwatch (Illuminator, Casio).
ekstrak teh hijau disajikan dalam bentuk Cara Penelitian
granul effervescent yang dibuat dengan • Pemeriksaan kualitas ekstrak kering teh hijau
metode granulasi kering dengan asam • Penentuan dosis ekstrak kering teh hijau
fumarat sebagai sumber asam dan natrium Dosis tiap sachet granul effervescent
bikarbonat sebagai sumber basa. Ansel sebagai antioksidan, yaitu mengandung 35 mg
(1989) menyatakan bahwa beberapa epigallocatechin gallat (Sahelian, 2005).
keuntungan sediaan effervescent adalah Kandungan EGCG dalam ekstrak kering teh
penyiapan larutan dalam waktu seketika hijau adalah 7,14 %, sehingga untuk memperoleh
yang mengandung dosis yang tepat, 35 mg EGCG dibutuhkan 500 mg ekstrak kering
teh hijau.
penggunaannya lebih mudah, dapat
• Penentuan level rendah dan level tinggi asam
diberikan kepada orang yang mengalami
fumarat dan natrium bikarbonat dalam
kesulitan menelan tablet atau kapsul, selain sediaan effervescent
itu larutan dengan karbonat yang dihasilkan Komposisi asam yang paling baik
dapat memberikan efek segar. untuk sediaan effervescent adalah 25-40 %
Penelitian ini bertujuan untuk dari bobot formula (Wehling and Fred,
mengetahui apakah ekstrak teh hijau 2004). Namun dalam penelitian ini dan
(Camellia sinensis L.) dapat diformulasi berdasarkan hasil orientasi, maka untuk
menjadi sediaan granul effervescent yang asam digunakan level 15-25 % (Tabel I).
memenuhi persyaratan kualitas, dan juga Untuk perhitungan level rendah-tinggi basa
untuk mengetahui pengaruh asam fumarat natrium bikarbonat berdasarkan persamaan
sebagai sumber asamdan natrium bikarbonat stoikiometri. Berdasarkan penatapan level
sebagai sumber basa terhadap sifat fisik asam fumarat dan natrium bikarbonat, maka
granul effervescent yang dihasilkan. disusun formula yang digunakan dalam
pembuatan granul effervescent (Tabel II).
Metodologi
Bahan • Pembuatan granul effervescent dengan metode
Ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.), granulasi kering
sukrosa (kualitas farmasetik, Brataco), asam Granul asam dan basa dibuat secara
fumarat (kualitas farmasetik, MKR), natrium terpisah. Granul asam dibuat dengan campuran
bikarbonat (kualitas farmasetik, Brataco), ekstrak teh hijau, asam fumarat, sukrosa,
aspartam dan PVP sebagai bahan pengikat.
Gambar 1 . Grafik hubungan antara level asam fumarat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap kandungan lembab granul effervescent.
Formula
Sifat fisik (n=12)
(1) (a) (b) (ab)
Kandungan lembab 2,30 ± 0,24 2,03 ± 0,31 2,65 ± 0,11 2,52 ± 0,21
(%)
Kecepatan alir 66,69± 6,14 73,58 ± 3,43 75,75 ± 4,96 75,61 ± 1,99
(g/dtk)
Waktu larut (detik) 96,58 ±14,27 187,83 ± 33,23 82,92± 14,64 146,58 ± 27,17
pH 5,89 ± 0,14 4,79 ± 0,14 6,37 ± 0,09 5,94 ± 0,12
Tabel IV. Nilai efek faktor terhadap sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau
Nilai efek
Sifat fisik granul
Asam Fumarat Natrium Bikarbonat Interaksi
Kandungan lembab -0,20 0,43 0,07
Kecepatan alir 3,38 5,54 -3,51
Waktu larut 77,46 -27,46 -13,79
pH -0,76 0,81 0,33
memiliki kelembaban relatif yang tinggi. dalam granul effervescent menjadi sangat
Meskipun telah dilakukan upaya untuk tinggi yaitu hingga 2,65% sehingga granul
menurunkan kelembaban ruangan, namun effervescent yang dihasilkan tidak dapat
pengendalian kelembaban relatif ruangan memenuhi persyaratan kualitas kandungan
hanya dapat mencapai 55 %, padahal lembab granul effervescent. Menurut Guyot
seharusnya kelembaban relatif ruangan (1987), kecepatan alir granul yang baik
untuk pembuatan sediaan effervescent adalah minimal 10 gram/detik. Keempat formula
25 % (Mohrle, 1989). Keterbatasan inilah dalam penelitian ini memiliki kecepatan alir
yang membuat granul menyerap lembab dari yang memenuhi persyaratan yaitu lebih dari
lingkungan sehingga kandungan lembab 10 gram/detik.
Gambar 2 . Grafik hubungan antara level asam fumarat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap kecepatan alir granul effervescent.
Gambar 3. Grafik hubungan antara level asam fumarat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap waktu larut granul effervescent.
Gambar 4. Grafik hubungan antara level asam fumarat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap pH larutan granul effervescent.
Tabel V. Hasil perhitungan Yate’s Treatment faktor terhadap sifat fisik granul effervescent
Nilai F hitung
Sifat fisik granul
Asam Fumarat Natrium Bikarbonat Interaksi
Kandungan lembab 9,579 42,709 1,182
Kecepatan alir 7,403 19,969 8,015
Waktu larut 120,488 15,141 3,820
pH 577,566 662,491 108,336
Keterangan : nilai F tabel = 4,139
Pada pH 4-8 kestabilan EGCG dipengaruhi natrium bikarbonat level tinggi maupun
oleh pH dimana semakin asam maka EGCG natrium bikarbonat level rendah. Sebaliknya
akan semakin stabil (Zhu et al, 1997). Dalam pada gambar 1b tampak bahwa penambahan
penelitian ini, natrium bikarbonat akan natrium bikarbonat akan meningkatkan
memberikan pengaruh yang lebih dominan kandungan lembab granul baik itu pada
terhadap pH larutan dibanding asam penggunaan asam fumarat level tinggi
fumarat (Tabel V). Data sifat fisik granul maupun asam fumarat level rendah.
effervescent yang diperoleh (Tabel III) Gambar 2a memperlihatkan bahwa
kemudian dianalisis dan digambarkan dalam dengan penggunaan asam fumarat yang
suatu grafik untuk melihat hubungan antara semakin besar pada level yang diteliti akan
faktor terhadap respon yang ditimbulkan meningkatkan kecepatan alir granul pada
untuk masing-masing sifat fisik. Berdasarkan penggunaan natrium bikarbonat level
grafik tersebut (gambar 1-4), terlihat adanya rendah, tetapi menurunkan kecepatan alir
interaksi antara faktor yang diteliti, granul pada penggunaan natrium bikarbonat
ditunjukkan oleh kurva yang tidak sejajar level tinggi. Sementara itu, gambar
pada masing-masing grafik (Bolton, 1997). 2b menunjukkan bahwa seiring
Gambar 1a memperlihatkan bahwa dengan penambahan natrium bikarbonat
dengan penambahan asam fumarat menyebabkan peningkatan kecepatan alir
menyebabkan penurunan kandungan baik itu pada penggunaan asam fumarat level
lembab granul baik pada penggunaan tinggi maupun asam fumarat level rendah.
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan nilai efek
dan analisis Yate’s Treatment, faktor natrium
Daftar Pustaka
Ansel, H. C., 1989, Pharmaceutical Dosage Form and Delivery System, terjemahan Farida
Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ed.IV, 171, 212-217, 605-612, UI
Press, Jakarta
Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd Ed., 308-337;
532-574, Marcel Dekker, Inc., New York.
Fausett, H., Junior, C. G., and Dash, A.K., 2000, Evaluation of Quick Disintegrating Calcium
Carbonate Tablets, Departement of Pharmaceutical & Administrative Sciences,
School of Pharmacy & AHP, Creighton University, Ohama, NE, 1 (3) article 20
(http://www. pharmscitech.com/ diakses tanggal 5 Oktober 2008)
Guyot, J. C., 1987, Criteres Technology ques de choix des excipient de compression directe
cit Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dan Kompresi Direk, Medika, no. 7, th
ke-9, 568-593
Kellar, S., Poshini, F., He, L., Penzotti, S., Bedu-Addo, F., and Payne, K., 2005,
PreformulationDevelopment Studies To Evaluate the Properties of Epigallocatechin
Gallate (EGCG), Cardinal Health Pharmaceutical Development; NJ08873
Mohrle, R.,1989, Effervescent Tablet, in Lieberman. H., Lachman, L., and Schwart, J. B.,
Pharmaceutical Dosage forms: Tablet Volume I, Second Edition, Revised and
Expanded, 282-294, 305, Marcel Dekker Inc. ,United States of America.
Rohdiana, D., Raharjo, S., and Gardjito, M., 2005, Evaluasi Daya Hambat Tablet Effervescent
Teh Hijau pada Oksidasi Asam Linoleat, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (2), 76-78