Oleh :
Siska Rusmalina, M.Sc., Apt
Prodi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Definisi Stereoisomer
• memiliki pelekatan atom yang sama,
tetapi susunan atomnya di ruangan
berbeda.
• Stereoisomer menyebabkan perbedaan
yang nyata dalam sifat kimia molekul.
A. KIRALITAS
Cl
It is not
Br superimposable point
for point on its mirror
H image.
Note the four different
attachments on C.
F
Another look
B. Enantiomer
• adalah sepasang molekul yang
berikatan dengan banyangan cermin
yang tidak tersuperimposkan.
Contoh :
• tangan,
• bola,
• 2-kloropropana dan
• 2-klorobutana serta
banyangannya termasuk kiral
atau akiral??
PUSAT STEREOGENIK; ATOM KARBON
STEREOGENIK
• Atom karbon stereogenik atau pusat
stereogenik adalah atom karbon dengan
empat gugus berbeda melekat padanya.
• Jenis karbon ini akan menghasilkan
stereoisomer-stereoisomer.
• Contoh : Bromo-chloro-floro-metana
Cl C FF
Br
• Bidang simetris (bidang cermin) ialah
bidang yang menembus molekul (atau
objek) sedemikian sehingga apa yang
ada di satu sisi bidang juga merupakan
pantulan dari apa yang terdapat di sisi
lain.
• Molekul dengan bidang simetri adalah
akiral
Contoh lain
• 2-butanol
• 4-ethyl-4-methyloctane
Resume
• Molekul dengan bidang simetri adalah
akiral
• Molekul kiral tidak memiliki bidang
simetri
• Dengan melihat bidang simetri
biasanya kita cepat menyatakan apakah
suatu molekul kiral atau akiral
Contoh
carilah pusat stereogenik dan gambarlah
dua enantiomernya,pada
a. 3-metilheksana
b. 3-iodoheksana
c. 2,3-dibromobutana
d. 1-bromo-1-fluroetana
Manakah senyawa berikut yang
kiral??
a. 1-bromo-1-feniletana
b. 1-bromo-2-feniletana
KONFIGURASI DAN KONVENSI R-S
• Enantiomer dibedakan berdasarkan susunan
gugus yang melekat pada pusat stereogenik
• Susunan gugus ini disebut konfigurasi
• Pasangan enantiomer ialah jenis isomer dengan
konfigurasi lain; keduanya dikatakan
mempunyai konfigurasi berlawanan
• Bila merujuk pada pasangan enantiomer
tertentu, kita ingin dapat menunjuk mana
konfigurasi yang kita maksudkan tanpa harus
menggambarkan strukturnya, maka konvensi
untuk melakukannya dikenal sebagai sistem R-
S atau Cahn-Ingold-Prelog(CIP).
KONFIGURASI DAN KONVENSI R-S
• Enantiomer dibedakan berdasarkan susunan
gugus yang melekat pada pusat stereogenik
• Pasangan enantiomer ialah jenis isomer dengan
konfigurasi lain; keduanya dikatakan
mempunyai konfigurasi berlawanan
• Bila merujuk pada pasangan enantiomer
tertentu, kita ingin dapat menunjuk mana
konfigurasi yang kita maksudkan tanpa harus
menggambarkan strukturnya, maka konvensi
untuk melakukannya dikenal sebagai sistem
R-S atau Cahn-Ingold-Prelog(CIP).
• Caranya adalah sebagai berikut:
1 1
3 3 4
4
2 2
4 3 3 4
2 2
clockwise counterclockwise
R S
Urutan prioritas dari empat gugus diatur
sebagai berikut:
1. Atom yang melekat langsung ke pusat
stereogenik diberi peringkat sesuai
dengan nomor atom, semakin tinggi
nomor atom, semakin tinggi
peringkatnya. Jika salah satu dari ke
empat gugus itu adalah H, atom ini
selalu mendapat prioritas terendah, dan
kita melihat pusat stereogenik ke arah
ikatan C – H , yaitu dari C ke H.
C OH HO C
CH3
H 3C
(R)-2-Butanol (S)-2-Butanol
KONVENSI E – Z UNTUK ISO MER Cis – Trans
Br Cl
F
• Ada dua hal penting yang perlu
diperhatikan mengenai rumus proyeksi
Fischer:
1. C untuk atom karbon stereogenik
dihilangkan dan hanya dinyatakan secara
sederhana sebagai titik silang dari garis
datar dan garis tegak.
2. Garis datar menghubungkan pusat
stereogenik dengan gugus yang menjulur
ke atas bidang kertas, ke arah anda;
garis tegak menunjukkan bahwa gugus-
gugus berada dibawah bidang kertas,
menjauhi anda.
CH3 CH3 CH3 CH3
H Cl Cl H H Cl Cl H
Cl H H Cl H Cl Cl H
C2H5 C2H5 C2H5 C2H5
I II III IV
SENYAWA DENGAN LEBIH DARI SATU PUSAT
STEREOGENIK; DIASTEREOMER