Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4
A. Pengertian Konformasi Molekul................................................................4
B. Struktur 3-D, Proyeksi Newman Dan Proyeksi Fischer .............................4
C. Konformasi Alkana Dan Sikloalkana.........................................................6
D. Konformasi Etana.................................................................................... ..7
E. Kestabilan Sikloalkana ............................................................................12
Proyeksi Newman adalah bentuk lain dari struktur 3-D, dimana dua atom karbon
bertetangga yang manjadi pusat perhatian, digambar berhimpit sehingga posisi masing-
masing atom atau gugus atom disekitar kedua atom karbon tersebut tampak dengan jelas.
Salah satu manfaat teknik menggambar struktur 3-D dan proyeksi Newman adalah pada
penentuan konfigurasi absolut suatu senyawa.
Proyeksi Fischer adalah penggambaran struktur 3-D dalam bentuk 2-D (dua
dimensi). Pada proyeksi Fischer rantai karbon ditulis dari atas kebawah, dimana gugus
yang paling tinggi prioritasnya diletakkan pada bagian atas. Setiap persilangan garis
mengandung satu atom karbon. proyeksi Fischer sangat bermanfaat dalam penulisan
struktur molekul gula (monosakarida). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penulisan proyeksi Fischer.
2.4.2 Propana
Dengan model molekul tongkat bola yang salah satu atom H dari etana diganti dengan
bola besar yang mewakili gugus metil diperoleh model molekul propana. Pada propana
didapatkan konformasi sebagai berikut :
C3 tepat di belakang C2
Pada etana energi torsi ("torsional energy") adalah sama dengan energi desakan
Bagaimana perubahan energi tergantung pada pemutaran dapat dilihat dari diagram energi
(gambar 2.4)
Apabila diamati ke enam (6) konformer dari segi energi desakan maka sesungguhnya
hanya ada 2 konformer yaitu :
Energi desakan konformer 2 (konformasi eklips propana) lebih besar dari pada energi
desakan untuk konformasi eklips etana. Diketemukan 3,4 Kkal/mol sedang energi
desakan konformer 1 diasumsikan = 0 Kkal/mol.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dalam molekul propana diketemukan dua pasang H-Heklips dan satu pasang CH3-H eklips .
Energi dua pasang H-H eklips adalah 2 Kkal/mol, maka energi desakan CH3-H eklips
adalah (3,4-2) kkal/lmol = 1,4 Kkal/lmol. Seperti telah disebutkan pada etana energi
desakan pada konformer 2 disebut desakan teori.
Perubahan torsional strain pada pemutaran dapat dilihat dari diagram energi (gambar 2.5)
:
senyawa siklopropana bila berbentuk planar dengan sudut 60o, maka semua
gugusnya akan mengalami bentuk eklips dan bentuk ini memerlukan energi yang tinggi
dan senyawa tersebut menjadi tidak stabil, seperti yang terlihat pada gambar di bawah
ini.
Segi lima datar: sudut 109o, tetapi semua atom H saling tindih bebas regangan
sudut, regangan torsi besar. Dengan menekuk salah satu atom C, ada sedikit regangan
sudut, tetapi sebagian besar atom H menjadi saling silang (regangan torsi jauh menurun)
2.5.4 Konformasi senyawa sikloheksana
Jika suatu atom karbon membentuk 4 ikatan, maka sudut antara pasangan
o
ikatan adalah 109,5 (sudut tetrahedral). Sudut ikatan C-C dalam siklopropana adalah
o o
60 dan siklobutana adalah 90 . Karena itu pada siklopropana dan siklobutana, sudut
o
ikatan tetrahedral harus ditekan menjadi menjadi 60 dan 90 , sehingga cocok dengan
susunan geometri dari cincin lingkarnya. Menurut Bayer, adanya penyimpangan sudut
ikatan pada siklopropana dan siklobutana menyebabkan adanya tegangan dalam
molekul dan menghasilkan struktur yang kurang stabil dibandingkan struktur yang
mempunyai sudut ikatan mendekati tetrahdral. Adanya tegangan ikatan C-C yang
cukup besar dalam siklopropana mempengaruhi reaksi kimianya, yaitu reaksi yang
menghasilkan struktur yang mengurangi tegangan struktur dengan cara pembukaan
cincin (reaksi adisi sikloalkana). Misalnya brominasi siklopropana dengan katalis
AlCl3.
Sikloalkana dengan jumlah atom karbon lebih dari tiga akan membentuk
lipatan/lekukan, sehingga tidak membentuk bidang datar. Meskipun lekukan
menjadikan ikatan salah satu sudut C-C-C lebih kecil dari pada bila membentuk
bidang datar, namun dengan lekukan maka atom-atom hidrogen menjadi kurang
eclips, sehingga tegangan dan tolakan antar atom membentuk struktur yang paling
stabil.
Bila tiga atom karbon yang berselang satu karbon yang lain dilekukkan ke
arah berlawanan (yang semula pada posisi atas dijadikan posisi bawah), maka atom
hidrogen aksial pada cincin itu akan dirubah menjadi hidrogen ekuaorial. Perubahan
konformasi ini pada suhu tinggi terjadi secara sangat cepat dan terus menerus. Tetapi
o
pada suhu sangat rendah, misalnya -100 C, konformasi yang satu dapat dipisahkan
dari konformasi yang lain.
Kestabilan termodinamika struktur sikloheksana tersubstitusi sangat
ditentukan oleh posisi aksial atau ekuatorial substituennya. Misalnya, metil
sikloheksana lebih setabil bila gugus metil ada pada posisi ekuatorial.Lekukan atom
karbon dalam sikloheksana dapat membentuk konformasi perahu
Konformasi adalah bentuk molekul sesaat (sementara) akibat dari terjadinya rotasi
ikatan tunggal. Karena adanya rotasi ikatan tunggal maka dikenal adanya konformasi eclipsed
dan staggered dalam alkana yang dapat digambarkan menggunakan proyeksi Newman, kuda-
kuda atau garis. Sedangkan dalam cincin sikloalkana, rotasi ikatan tunggal C-C sangat
dibatasi.Pada kondisi (lingkungan) tertentu, setiap molekul berada pada konformasi tertentu
pula, karena konformasi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat energi dilingkungannya. Pada
tingkat energi rendah, molekul butana berada dalam bentuk konformasi anti, dan dalam
bentuk konformasi eklips metil pada tingkat energi tinggi.
Konformer yang berbeda dapat saling berubah dengan melakukan rotasi pada ikatan
tunggal tanpa memutuskan ikatan kimia. Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya
dengan energi yang berbeda, dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3 atom karbon yang
terhalang. Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal karena ikatan rangkap
dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi yang menghalangi rotasi ikatan. Perbandingan
stabilitas konformer-konformer yang berbeda biasanya dijelaskan dengan perbedaan dari
kombinasi tolakan sterik dan efek elektronik. Contoh yang sederhana terlihat pada molekul
butana yang dilihat dengan menggunakan proyeksi Newman. Rotamer adalah konformer
yang berbeda hanya pada rotasi ikatan tunggal. Sawar rotasinya adalah energi aktivasi yang
diperlukan untuk berubah dari satu konformer ke konformer lainnya. Contoh lain dari
isomerisme konformasi adalah pelipatan molekul, di mana beberapa bentuk pelipatan stabil
dan fungsional, namun yang lainnya tidak.
DAFTAR PUSTAKA