Anda di halaman 1dari 38

STEREOKIMIA

Materi
• Pengantar Stereokimia
• Isomer Geometri
• Isomer Geometri dalam Senyawa Siklik
• Konformasi Senyawa Rantai Terbuka
• Bentuk Senyawa Siklik
• Kiralitas
Pengantar
Stereokimia
Studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi,
yaitu bagaimana atom-atom dalam molekul ditata dalam
ruangan satu relatif terhadap yang lain

Tiga aspek yang dipelajari dalam stereokimia


1.Isomer geometri : bagaimana ketegaran dalam molekul
dapat mengakibatkan isomer
2.Konformasi molekul : bentuk molekul dan bagaimana
bentuk ini dapat berubah
3.Kiralitas molekul : bagaimana penataan kiri atau kanan
atom-atom di sekitar atom dapat mengakibatkan isomer
Isomer Geometri
 Diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul
 Dijumpai dalam dua kelas senyawa: alkena dan
senyawa siklik
 Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tak dapat
berputar dengan ikatan rangkap sebagai sumbunya,
tanpa mematahkan ikatan pi nya
 Energi yang diperlukan untuk mematahkan ikatan pi C-C 68
kkal/mol, energi ini tidak tersedia pada temperatur kamar.
 Karena kekakuan ikatan pi, gugus-gugus yang terikat pada ikatan pi
terletak tetap dalam ruang relatif satu sama lain.

Cl Cl Cl H

C C C C

H H Cl
H

cis 1,2-dikloroetena trans 1,2-dikloroetena


td 60oC td 48oC

bukan isomer struktur, tetapi stereoisomer,


isomer geometri (isomer cis-trans)
• Isomer geometri: stereoisomer-stereoisomer yang
berbeda karena letak gugus-gugus satu sisi atau
berlawanan sisi terhadap letak kekakuan ikatan pi
• Syarat isomer geometri dalam alkena:
- Tiap atom karbon yang terlibat dalam ikatan pi
mengikat dua gugus yang berlainan

H CH3

C C

H CH2CH3

bukan isomer geomatri


Sistem Tata Nama (E) dan (Z)
Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom
karbon ikatan rangkap berlainan, tetap diperoleh
pasangan isomer geometri tetapi sulit untuk
penamaan cis dan trans sistem (E) dan (Z)

Bila gugus prioritas tinggi berada pada sisi yang


berlawanan dari ikatan pi maka isomer itu (E) =
entgegen, jika satu sisi (Z) = zusammen
 Jika kedua atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap
berbeda, prioritas didasarkan pada nomor atom dari atom yang
terikat langsung pada karbon ikatan pi. Atom bernomor atom paling
tinggi mendapat prioritas utama.

F Cl Br I
Nomor atom 9 17 35 53

naiknya prioritas
Br F
I lebih prioritas Cl lebih prioritas
C
daripada Br C daripada F
I Cl

(Z)-1 bromo-2-kloro-
2 fluoro-1-iodoetena
Aturan Deret
Aturan nama Chan-Ingold-prelog
Aturan deret untuk urutan prioritas:
1. Jika atom-atom yang dipermasalahkan beda-beda,
maka urutan deret ditentukan oleh nomor atom.
Atom dengan nomor atom tinggi memperoleh
prioritas.
F Cl Br I

naiknya prioritas

2. Jika atom-atom itu adalah isotop satu sama lain, maka isotop dengan nomor
massa tinggi memperoleh prioritas.

naiknya prioritas
1 2
H 1 D
1
3. Jika kedua atom itu identik, maka nomor atom
berikut digunakan untuk memberikan prioritas. Jika
atom-atom ini juga mengikat atom-atom identik,
maka prioritas ditentukan pada titik pertama kali
dijumpai adanya perbedaan dalam menyusuri rantai.
Atom yang mengikat suatu atom dengan prioritas
tinggi, akan diprioritaskan (jangan menjumlahkan
nomor-nomor atom, melainkan mencari atom
tunggal yang berprioritas.
H H
Tiga H:
C
prioritas rendah CH3

H C C
H

H
H C

Cl memberikan prioritas C H

H
dua H dan 1 C prioritas
H
lebih tinggi
(E)-3 metil-pentena

(Z)-5-butil-8-kloro-4-desena
4. Atom-atom yang mempunyai ikatan rangkap dua
atau tiga diberi kesetaraan ikatan tunggal. Tiap atom
berikatan rangkap dua, dikalikan dua.
O
O O

CH CR2
-CN -CH2OH C COH
CH

naiknya prioritas
Isomer Geometri dalam Senyawa Siklik
Atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin, tidak
bebas berotasi mengelilingi ikatan-ikatan sigma cincin
tersebut.
gugus-gugus tak dapat
berotasi sempurna mengelilingi
Ikatan-ikatan cincin
suatu gugus dapat
berotasi sempurna
CH2CH3 mengelilingi ikatan ini

H
H H
H CH3 CH3
di atas bidang sama
H HH
dengan
H H
di bawah bidang OH
H OH
di atas bidang
H3C
CH3

OH HO

di bawah bidang

CH3

CH3
OH
OH

trans-2-metil-1-sikloheksanol cis-2-metil-1-sikloheksanol
Konformasi Senyawa Rantai Terbuka

• Senyawa rantai terbuka yang terikat ikatan


sigma dapat berotasi mengelilingi ikatan
tersebut
• Sehingga atom-atom dalam molekul rantai
terbuka dapat memiliki banyak posisi dalam
ruang
Contoh : Etana, sebuah molekul kecil tapi memiliki
berbagai macam konformasi
Konformasi adalah perbedaan penataan atom-atom
dalam ruang, meliputi:
1. Rumus dimensional
2. Rumus bola dan pasak
3. Proyeksi Newman
H
H
H H H
H

C C
H O H
H
H

H
H H
O H
H
H
H

rumus dimensional rumus bola dan pasak proyeksi Newman


H
H H H H H

H H

H H H
H

ikatan-ikatan dari ikatan-ikatan dari proyeksi Newman


karbon depan karbon belakang untuk CH3CH3

Proyeksi Newman merupakan pandangan ujung ke ujung dari


dua atom karbon saja. Dapat digambar untuk molekul dengan
dua atom karbon atau lebih, maka lebih dari satu proyeksi
Newman dapat digambar untuk satu molekul.
Contoh: 3-kloro-1-propanol

H H ClCH2
OH 3 H H H H

1 CH2
ClCH2

C
2
C
3
ClCH2 O 1

OH H H
O
1
2
H OH
2 CH2 dimensional
H
bola dan
H pasak
H
Newman OH

CH2Cl

H
H H
Cl

O
OH H
Cl 2
H H
Cl 3
3
C CH2OH

O
C H H
CH2 3 1
2
2
H
dimensional CH2OH
1
bola dan pasak
H
H
Newman CH2OH
H 1
2 CH2

3 CH2Cl
Karena adanya rotasi yang mengelilingi ikatan sigma, maka suatumolekul beberapa konformasi konformer

goyang eklips
H
H2CH3), memiliki H
Butana (CH3CH2CH tolak menolak
dua gugus metil yang menyebabkan terjadinya 2 macam konformasi goyang, yang ditimbulkan oleh
perbedaan posisi kedua metil tersebut.
3 kkal H
H
H H
H
H H H
H
Konformasi goyang yang mana gugus-gugus metil
terpisah sejauh mungkin konformer anti, sebaliknya
konformer gauche

CH3 H CH3 CH3


H H CH3 H
H
H H H H H H
CH3 CH3 H

anti eklips gauche


(energi terendah)

CH3CH3 tolak menolak

H
H H metil tereklispkan
H (energi tertinggi)
Bentuk Senyawa Siklik
Kekakuan cincin (Adolf von Baeyer, 1885):
- Senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar
- Semua siklik menderita terikan (tegang karena tidak leluasa)
kecuali siklopentana
- Siklopentana merupakan sistem siklik paling stabil, kraktifan
meningkat mulai dari sikloheksana

o o 106o 120o
60 90
Kekurangan teori Baeyer :
-sikloheksana dan cincin yang lbih bsar lagi tidak reaktif dari
siklopentana
-Sikloheksana bukan suatu cincin datar dengan sudut ikatan
120º, melainkan suatu cincin yang agak berlipat dengan
sudut ikatan mendekati 109º, yaitu sudut ikatan sp3 biasa

H H
H
H
H H sudut ikatan  109oC
H H
H H
H H
Konformasi sikloheksana

kursi setengah kursi biduk belit biduk

Substituen ekuatorial dan aksial

H H

H
H

H H
sumbu

H aksial sejajar sumbu


aksial
H H

ujung ini bergerak ujung ini bergerak ekuatorial


ke atas ke bawah

tolakan 1,3 diaksial


H

4 6
H H 5
H H
C
H 1
2
5 1 3 C
6 H H
H H H
3
4 2 H

lebih sedikit tolakan


Sikloheksana tersubtitusi

Konformer cis-1,2-dimetilsikloheksana
Aksial, ekuatorial ekuatorial, aksial

Konformer trans-1,2-dimetilsikloheksana ???


Kiralitas
Suatu benda yang tak dapat diimpitkan pada bayangan
cerminnya disebut kiral, sebaliknya akiral

Sebuah molekul akiral dan molekul bayangan cerminnya


yang dapat diimpitkan adalah senyawa yang sama, dan
bukan isomer

Sebuah molekul kiral tidak dapat diimpitkan pada bayangan


cerminnya merupakan dua senyawa yang berbeda, dan
stereoisomer yang disebut enansiomer yaitu sepasang
isomer yang merupakan bayangan cermin yang tak dapat
diimpitkan
Atom karbon kiral
Kiralitas terjadi karena molekul tersebut mengandung
sebuah atom karbon sp3 dengan 4 gugus yang
berlainan, disebut atom karbon asimetrik, atau atom
karbon kiral. Penataan gugus-gugus di sekitar atom
kiral disebut konfigurasi mutlak.

Cl Cl
Br Br

H H

F
F
• Enantiomer : pertukaran antara dua gugus
mana saja di sekitar karbon kiral

• Proyeksi Fischer : rumus proyeksi untuk


mnunjukkan penataan ruang dari gugus-gugus
di sekitar atom kiral
Enansiomer:
CO2H CO2H

H C OH HO C H

HO C H H C OH

CO2H CO2H

Diastereomer: stereomer yang bukan enansiomer


CO2H CO2H

H C OH H C OH

HO C H H C OH

CO2H CO2H
Proyeksi Fisher
O
O O

CH
1 CH
CH

H
O
2
OH atau H C OH menjadi
H C OH

3 CH2OH
CH2OH CH2OH

menjauhi pembaca O

CH

ke arah pembaca
H C OH

CH2OH
Perputaran Cahaya Terpolarisasi Bidang
Struktur-struktur sepasang enansiomer adalah sama
sifat fisika (Td, Tl) dan kimianya sama, sifat yang
berbeda:
 antaraksi dengan zat kiral lain
 antaraksi dengan cahaya terpolarisasi

Cahaya Terpolarisasi Bidang: cahaya yang getaran


gelombangnya telah tersaring semua, kecuali getaran
yang berada pada suatu bidang.
Perputaran cahaya terpolarisasi bidang disebut rotasi optis,
senyawanya dikatakan disebut aktif optis.
Polarimeter
• Use monochromatic light, usually sodium D
• Movable polarizing filter to measure angle
• Clockwise = dextrorotatory = d or (+)
• Counterclockwise = levorotatory = l or (-)
• Not related to (R) and (S)

=>
Besarnya putaran tergantung pada:
1. Struktur molekul
2. Temperatur
3. Panjang gelombang
4. Banyaknya molekul pada jalan cahaya
5. Pelarut

Enansiomer yang memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan


disebut dekstrorotatori (+), sebaliknya levoratotori (-).

Campuran sama banyak dari sepasang enansiomer disebut


campuran rasemat. Campuran yang tidak memutar bidang
polarisasi cahaya, disebut tak aktif optis.
Penetapan konfigurasi: Sistem (R) dan (S)
1. Urutkan keempat gugus yang terikat pada karbon kiral
menurut aturan prioritas aturan Chan-Ingold-Prelog.
2. Proyeksikan molekul tersebut sehingga gugus dengan
prioritas rendah berarah ke belakang.
3. Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik arah
panah ke prioritas berikutnya.
4. Jika panah searah jarum jam, maka konfigurasinya R
(rectus), sebaliknya S ( sinister).
1 1
3 4
4 3

2 2
Urutan prioritas: 4 > 3 > 2 > 1

1 1

4 3 3 4

2 2
R S
CHO
CO2H

1 CHOH
HO C H

H C OH
2 HO C H

CH2OH CO2H
(2R, 3R)-2,3,4-trihidroksibutanal senyawa meso

Anda mungkin juga menyukai