Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 3

PANCA INDERA
ANGGOTA :
ANISA FITRIANI 11161123
DINDA AMELIA F 11161134
DINDA YULISTIANI 11161135
M FATAN ANTAFANI 11161146
MIRA CHRISTINA 11161149
PANCA INDERA
Tujuan praktikum
1. Mengetahui refleks akomodasi mata
2. Mengetahui pengaruh frekuensi suara
pada indera pendengaran
3. Mengetahui pada kepekaan reseptor
indera perasa, antara rasa dengan
penciuman
PRINSIP DASAR
Panca indera adalah organ-organ
yang di khususkan untuk menerima
rangsangan tertentu. Oleh karena itu
tubuh kita harus mengenali
perubahan dan melakukan
pertahanan/penyesuaian untuk
menjaga homeostasis tubuh.
PROSEDUR INDERA PENGLIHATAN
PROSEDUR INDERA
PENDENGARAN
PROSEDUR INDERA
PERABA
PROSEDUR INDERA
PENCIUMAN
HASIL PENGAMATAN
1. Idera penglihatan - Buta warna
- Akomodasi mata Dalam waktu kurang dari 3 detik
CAHAYA BIASA CAHAYA praktikan bisa menjawab dengan
TERANG benar
0,7 cm 0,4 cm - Ketajaman penglihatan
0,5 cm 0,2 cm
Hasil perhitungan
a. d/D = 0,089
b. d/D = 0,426

- Titik dekat
Berganda = 10 cm
Tunggal = 12 cm
- Binokular
2. Indera Pendengaran
- Uji Ketulian
• Praktikan tidak mengalami ketulian (normal) (terdengar getaran
pada bagian medula)
- Uji ketajaman pendengaran
• Telinga kanan : tidak terdengar setelah dijauhkan 11 cm
• Telinga kiri : tidak terdengar setelah dijauhkan 9 cm
3. Indera penciuman
- Adaptasi
• Kamfer : 30,6 detik
• Minyak cengkeh : 40,1 detik
4. Indera pengecapan
- NaCl 0,01 M = Tidak berasa
- Kinin 0,000008 = Tidak berasa
- As Asetat = Tidak berasa
- Sukrosa 3% = Sedikit berasa
- Sukrosa 0,01M = Tidak berasa
- Nacl 10% = Asin
- As. Asetat 1% = Asam
- Kinin Sulfat 0,1% = Pahit

• Interaksi Rasa dan Penciuman


RASA KECAP + PENCIUMAN
JAMBU (+) JAMBU (-)
MANGGA (+) MANGGA (-)
BAWANG (+) BAWANG (+)
KENTANG (+) KENTANG (-)
5. Indera peraba
SDPN SDPN SDPN SDPN SDPN

SDPN SDPN SDPN SDPN SDPN

SDPN SDPN SDPN SDPN SDPN

SDPN SDPN SDPN SDPN SDPN

KET :
S = SENTUH
D = DINGIN
P = PANAS
N = NYERI
PEMBAHASAN
1. Indera Penglihatan
• Besar kecilnya pupil mata dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk, semakin
besar intensitas cahaya yang masuk maka ukuran pupil semakin kecil.
• Daya akomodasi adalah proses dimana otot-otot siliaris mengubah rangsang fokus
lensa untuk memfokuskan benda yang jauh atau dekat dengan jelas pada retina.
• Melihat benda yang jauh : otot siliaris relaksasi -> lensa mata tipis -> panjang fokus
lensa meningkat -> mata melihat benda yang jauh
• Melihat benda yang dekat : otot siliaris kontraksi -> lensa mata menebal -> fokus
lensa berkurang -> mata melihat benda yang dekat
• Ketajaman penglihatan : praktikan
mengalami miopi, yang disebabkan
karena lensa mata terlalu cembung,
sehingga bayangan jatuh di depan
retina.
• Uji penglihatan binokuler : pada mata
terbuka didapatkan hasil lebih cepat
dibandingkan dengan salah satu mata
tertutup, hal ini disebabkan karena
adanya peoses unifikasi yaitu penyatuan
sensasi penglihatan oleh otak. Dengan
adanya proses unifikasi maka kedua
mata mampu menerima bayangan objek
yang diubah oleh sel reseptor menjadi
impuls saraf yang diteruskan oleh saraf
optik ke otak.
• Uji buta warna : praktikan dapat
menjawab dengan benar angka dan
pola dari buku isihara.
2. Indera Pendengaran
• A. Uji ketulian : bertujuan untuk
menguji seseorang apakah
mengalami ketulian atau tidak, pada
uji ini menggunakan garpu tala,
praktikan tidak mengalami ketulian
dibuktikan dengan terasanya getaran
pada bagian medula.
• B. Uji ketajaman pendengaran :
ketajaman pendengaran praktikan
kurang pada telinga bagian kiri.
• Jarak berpengaruh terhadap
ketajaman pendengaran. Semakin
jauh jarak (sumber suara) maka
semakin kurang bunyi yang terdengar.
3. Indera Pengecap
• Ambang rasa yang dimiliki oleh setiap orang
berbeda beda
• Interaksi rasa dan penciuman
indera pengecap dipengaruhi oleh
indera penciuman karena Secara fungsional
antara indera pembau dan indera pengecap
memiliki keterkaitan yang erat dimana
keduanya merupakan sistem penginderaan
kimia (kemoreseptor).
Proses yang kompleks dari membau
dan mengecap dimulai ketika molekul-molekul
dilepaskan oleh substansi disekitar kita yang
menstimulus sel saraf khusus di hidung, mulut,
dan tenggorokan. Sel-sel ini menyalurkan
pesan ke otak dimana bau dan rasa khusus
diidentifikasi. Bekerjanya indera pembau dan
indera pengecap tergantung pada reseptor
yang biasanya distimulasi oleh zat kimia
(kemoreseptor) selain sistem yang sama-sama
diaktifkan oleh rangsang kimia.
4. Penciuman
Penciuman praktikan masih berfungsi
dengan baik karena pada saat waktu
adaptasi, hidung tidak mencium bau
apapun, sehingga dapat dengan
mudah mengenali bau-bau minyak
yang disajikan (minyak cengkeh)
Rasa penciuman sangat peka dan
kepekaannya mudah hilang bila
dihadapkan pada suatu bau yang
sama untuk waktu yang cukup lama
5. Indera peraba
Reseptor sensorik pada kulit
praktikan berfungsi dengan normal,
ditunjukkan dengan terasanya semua
stimulus yang diberikan (Sentuh,
Panas, Dingin, dan Nyeri)
Mekanisme : Rangsangan diterima
oleh reseptor - diteruskan ke saraf
tepi - masuk ke dalam susunan saraf
pusat di sumsum tulang belakang -
diteruskan ke atas sampai ke
thalamus - stimulus dikirimkan ke
pusat sensorik di otak besar (cerebral
cortex), yang disebut korteks
sensorik.
KESIMPULAN
• Panca indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar dan mengenali perubahan luar
• Panca indera terdiri dari lima yaitu : indera penglihatan
(mata), indera pengecap (lidah), indera pembau (hidung),
indera pendengaran (telinga), dan indera peraba (kulit)

Anda mungkin juga menyukai