Tingkat sanitasi dan hygiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan
obat. Ruang lingkup meliputi personalia, bangunan, peralatan, dan perlengkapan, bahan
produksi serta wadahnya, dan setiap hal yang dapat merupakan sumber pencemaran produk.
PRINSIP
Tingkatan sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek
pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene meliputi personil, bangunan, peralatan
dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat merupakan
sumber pencemaran potensial hendaklah dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan
higiene yang menyeluruh dan terpadu (Anonim,2006)
HIGIENE PERORANGAN
Gambar pekerja pabrik mengenakan pakaian dan perlengkapan pelindung
1. Tiap personil yang masuk kearea pembuatan hendaklah mengenakan pakaian pelindung
yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakannya.
2. Prosedur higien perorangan termasuk persyaratan untuk mengenakan pakaian pelindung
hendaklah diberlakukan untuk personil baik karyawan purna waktu, paruh waktu.
3. Untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran pakaian kerja kotor dan lap
pembersih kotor hendaklah disimpan dalam wadah tertutup hingga saat pencucian.
4. Program higien yang rinci dibuat dan diadaptasikan terhadap berbagai kebutuhan didalam
area pembuatan.
5. Semua personil menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat direkrut, sebelum dan selama
bekerja, dan pemeriksaan mata secara berkala.
6. Semua personil menerapkan higien perorangan yang baik.
7. Tiap personil yang mengidap penyakit atau yang dapat merugikan mutu produk dilarang
menangani bahan awal.
8. Semua personil diperintahkan dan didorong untuk melaporkan kepada atasan langsung tiap
keadaan.
9. Dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator dengan bahan awal
Gambar konstruksi ruangan di pabrik, letak pintu, jendela kaca dan lantai
1. Bangunan yang digunakan untuk pembuatan obat di desaian dan dikontruksi dengan tepat
2. Hendaklah tersedia dalam jumlah yang cukup, sarana toilet dengan ventilasi yang baik.
3. Disediakan sarana yang memadai untuk penyimpanan pakaian personil dan milik
pribadinya ditempat yang tepat.
Gambar ruang ganti dan tempat menyimpan pakaian di pabrik
4. Penyiapan penyimpanan dan konsumsi dibatasi di area khusus
5. Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk
6. Rodentisida, insektisida, agen fumigasi dan bahan sanitasi tidak boleh mencemari peralatan
bahan awal bahan pengemas, bahan yang sedang diproses
7. Pada prosedur tertulis untuk pemakaian rodentisida, insektisida, fungisida, agen fumigasi,
pembersih dan sanitasi yang tepat
8. Prosedur tertulis yang menunjukkan penanggung jawab untuk sanitasi mengenai jadwal,
metode, peralatan dan bahan pembersih yang harus digunakan
10. Segala praktek tidak higienis di area pembuatan dapat merugikan mutu produk
Prosedur pembersihan, sanitasi dan higiene hendaklah divalidasi dan dievaluasi secara berkala
untuk memastikan evektivitas prosedur memenuhi persyaratan (Anonim,2006)
Perbandingan Persyaratan Sanitasi dan Hygiene CPOB: 2006 dengan CPOB: 2001
Secara umum, untuk bab 5 tentang Sanitasi dan Hygiene ini tidak banyak perbedaan antara
CPOB: 2001 dengan CPOB: 2006, kecuali beberapa hal misalnya tentang “Label Bersih”
(sedikit beda), dan persyaratan fasilitas sanitasi (locker, tempat sepatu, wastafel, dan lain-lain).
CPOB: 2001
Personalia
Bangunan
Peralatan
Validasi dan Keandalan Prosedur
Label “Bersih” CPOB: 2001
CPOB: 2006
Higiene Perorangan
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan
Validasi Prosedur Pembersihan dan Sanitasi
Label “Bersih” CPOB: 2006
Persyaratan Sarana Sanitasi CPOB: 2006 (lebih terperinci dibanding dengan CPOB: 2001)
KESIMPULAN
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian
mutu dan bertujuan untuk menjamin bahwa produk obat dibuat senantiasa memenuhi
persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya
Tingkatan sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan
obat. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene meliputi personil, bangunan, peralatan dan
perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat merupakan
sumber pencemaran potensial hendaklah dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan
higiene yang menyeluruh dan terpadu.
Referensi
Anonim, 2006. Pedoman Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawasan
Obat dan Makanan : Jakarta
Anonim, 2006. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan
Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta
Azwar, Azrul. Dr. 1998. Kesehatan Masyarakat Indonesia. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia : Jakarta
Prescott, L.M., Harley, J.P. dan Klein, D.A. 2002. Microbiology. fifth edition. Mc Graw Hill:
New York
Suma’mur P.K. 1988. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV Haji Masagung :Jakarta