Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR SANITASI

1. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan program sanitasi di perusahaan dengan cara yang
sistematis dan efektif agar terhindar dari setiap potensi kontaminasi.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk pelaksanaan program sanitasi di PT. Forever One International
yang meliputi semua bagian yang terkait.

3. ISTILAH DAN DEFINISI


3.1. Sanitasi : Kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi setiap potensi
kontaminasi.

4. RINCIAN PROSEDUR
4.1. PASOKAN AIR UNTUK PROSES
4.1.1. Air yang digunakan untuk produksi yaitu air bersih yang berasal dari sumur
artetis yang sudah melalui proses treatment.
4.1.2. Sedangkan air yang digunakan untuk keperluan sanitasi menggunakan air
PDAM.

4.2. UDARA UNTUK PROSES


4.2.1. Treatment udara dikhususkan untuk proses produksi inner karena
menggunakan udara sebagai pendingin dan proses produksi.
4.2.2. Secara berkala dilakukan uji kualitas udara ke pihak luar untuk memastikan
kualitas udara yang digunakan masih dalam ambang batas.

4.3. GEDUNG RUANG PRODUKSI, GUDANG DAN KANTOR


4.3.1. Bagian GA melakukan inventarisasi gedung untuk produksi, gudang, kantor
dan fasilitas lain, kemudian membuat jadwal perawatan dan kebersihan secara
berkala.
4.3.2. Petugas Operasional GA melakukan perawatan dan kebersihan gedung sesuai
jadwal yang telah dibuat, meliputi antara lain :
a. Lantai,
b. Dinding,
c. Langit-langit,
d. Atap,
e. Talang Air,
f. Penerangan,
g. Saluran Air,
h. Lubang Angin, dll.
4.3.3. Untuk kebersihan lantai dilakukan setiap hari oleh petugas (OB) yang
ditunjuk.
4.3.4. Dalam melakukan perawatan dan kebersihan, apabila ditemukan kondisi yang
sudah tidak layak, petugas yang bersangkutan harus segera melaporkan
kepada bagian yang terkait agar segera ditindaklanjuti.

4.4. AREA LUAR GEDUNG


4.4.1. Petugas Operasional GA setiap pagi melakukan perawatan dan kebersihan
PROSEDUR SANITASI
area luar pabrik antara lain meliputi :
a. Jalan-jalan pabrik
b. Gorong-gorong/saluran air
c. Taman dan Pepohonan
d. Pembuangan sampah, dll.
4.4.2. Dalam melakukan perawatan dan kebersihan, apabila ditemukan kondisi yang
sudah tidak layak, petugas yang bersangkutan harus segera melaporkan
kepada bagian yang terkait agar segera ditindaklanjuti.

4.5. MESIN DAN PERALATAN


4.5.1. Setiap mesin dan peralatan secara berkala (sesuai jadwal preventive)
dibersihkan dari potensi kontaminasi dengan cara antara lain :
1. Mengelap mesin dan peralatan menggunakan kain lap untuk
membersihkan debu/kotoran lain termasuk.
2. Membersihkan mesin dan peralatan yang kotor karena bahan kimia
seperti cat menggunakan solvent.
3. Membersihkan bak air pendingin dengan air bersih berklorin.
4. Mengelap permukaan mesin yang kontak langsung dengan produk
menggunakan kain lap dan alkohol.
5. Untuk peralatan yang menggunakan kayu (seperti pallet kayu), harus
dipastikan penggunaannya diberi alas plastik.
6. QC memeriksa kebersihan mesin dan peralatan secara berkala.

4.6. PAKAIAN
4.6.1. Seluruh pakaian karyawan dilengkapi dengan sepatu, penutup kepala/ topi,
serta masker dan sarung tangan (khusus untuk area inner dan finishing).
4.6.2. Seluruh pakaian karyawan harus bersih dan diganti setiap hari.
4.6.3. Karyawan dilarang menggunakan asesories (emas, logam, jam tangan, bros,
dll).
4.6.4. Bagian personalia dan satpam secara berkala melakukan pemeriksaan pakaian
karyawan sesuai peraturan, bagi karyawan yang melanggar aturan pemakaian
pakaian tidak diperbolehkan masuk.

4.7. TOILET
4.7.1. Kondisi kebersihan toilet selalu dijaga dan dilengkapi dengan fasilitas
pencucian (sabun, tissue, lap sarana cuci tangan).
4.7.2. Jumlah toilet memadai sesuai dengan jumlah karyawan.
4.7.3. Tempat cuci tangan ditempatkan didepan pintu masuk dan didekat toilet.
4.7.4. Sebelum memasuki ruang proses harus melewati tempat cuci tangan dengan
sabun, dibilas dan dikeringkan.
4.7.5. QC selalu mengecek kebersihan dan sanitasi toilet dan tempat cuci tangan.

4.8. BAHAN KIMIA PEMBERSIH DAN SANITER


4.8.1. Bahan kimia disimpan diruang/ tempat khusus yang aman dan jauh dari ruang
proses/ produksi.
4.8.2. Bahan kimia diberi label secara jelas (nama, penggunaan, exp, bahaya dan
komposisi).
PROSEDUR SANITASI
4.9. LABEL PRODUK DAN PENYIMPANAN
4.6.1. Label mencantumkan : nama perusahaan, nama produk, tipe produk, ukuran,
barcode, tanggal produksi, shift dan quantity/ berat bersih.
4.6.2. Penyimpanan dilakukan pada ruangan yang dijaga kebersihannya dan
terkontrol.

4.10.KESEHATAN KARYAWAN
4.7.1. Karyawan sakit tidak boleh menangani produk (seperti : diare, flu, penyakit
kulit, dll).
4.7.2. Karyawan secara reguler diberi pembinaan mengenai pentingnya kesehatan
dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (surat kesehatan).
4.7.3. Selama proses karyawan dilarang makan, minum, merokok, menggunakan
make up/ minyak wangi dan menggunakan asesories (jam tangan, perhiasan,
bross, dll).

4.11.PENGENDALIAN PEST
4.8.1. Pengendalian pest dipercayakan kepada pihak luar yang kompeten.
Perusahaan harus memeriksa kelengkapan dokumen (seperti : legalitas
perusahaan, sertifikat petugas, MSDS, ijin penggunaan bahan kimia, dll).
4.8.2. Lay out pest didesain agar serangga dan binatang pengerat tidak dapat masuk
keruang proses/ produksi :
a. Pintu masuk utama dilengkapi dengan tirai plastik, sedangkan pintu
lain harus tertutup saat tidak ada aktifitas.
b. Setiap saluran air ditutup dengan saringan dan di tempat-tempat
tertentu diletakkan perangkap tikus.
c. Ventilasi ditutup dengan kasa nyamuk.
4.8.3. Setiap bulan sekali melalui pihak luar yang dipercaya, dilakukan fogging
diseluruh area luar pabrik untuk membasmi serangga kecil seperti nyamuk
dan sejenisnya.
4.8.4. Bagian GA bertanggung jawab terhadap efektifitas dan pelaksanaan pest
control termasuk pelaporan dan evaluasinya.

5. REKAMAN
5.1. Check list Perawatan dan Kebersihan.

Anda mungkin juga menyukai