Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL SANITASI

PT Apel Mas, BANGUNAN


Tbk STANDAR OPERASIONAL SANITASI
PT Apel Mas, BANGUNAN
No. Tbk No. Rev. : Tgl. Revisi Tgl. Hal. : 3
Dok : 00 :- Berlaku dari
No. No. Rev. : Tgl. Revisi Tgl. Hal. : 3
Dok : 00 :- Berlaku dari

1. Tujuan
Sanitasi bangunan bertujuan mengurangi populasi mikroba maupun hama agar
sarana produksi dan sarana sekelilingnya mempunyai tingkat kebersihan yang
sesuaiuntuk menunjang produksi yang memenuhi syarat mutu.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP ini mencakup sanitasi, pembersihan.

3. Tanggung Jawab
 Hygiene Sanitation Supervisor. bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa pelaksanaan sanitasi bangunan berjalan sesuai SOP ini.
 Quality Control bertanggung jawab mengatur jadwal pemeriksaan
tingkat kebersihan dan
menghubungi Hygiene Sanitation Supervisor jika didapati hasil yang tidak
memenuhi syarat.

4. Alat dan Bahan


a. Air tidaklah selalu memadai sebagai bahan pembersih dan disinfeksi
sanitasi bangunan, sehingga untuk keperluan tersebut diperlukan bahan
pembersih dan disinfektan.
b. $ahan pembersih adalah bahan yang digunakan untuk menghilangkan
kotoran dari permukaan
suatu objek.
c. Keterangan mengenai kegunaan spesifik dari bahan pembersih harus
diperoleh dari pabrik pembuatnya dan harus dievaluasi dahulu sebelum
diputuskan untuk digunakan.
d. Bila mungkin, bahan pembersih yang digunakan berbentuk cairan.

Larutan sanitasi yang disarankan dapat digunakan antara lain :


No Nama Ba han Pemakaian

1 Untuk m embersihkan a tau m encuci p erabotan


2 Untuk membersihkan noda atau kerak di peralatan stainless
3 steel
4 untuk m endisinfektan p eralatan y ang s udah d icuci
untuk m engepel la ntai
STANDAR OPERASIONAL SANITASI
PT Apel Mas, BANGUNAN
Tbk

No. Prosedur No. Rev. : Tgl. Revisi Tgl. Hal. : 3


Dok : 00 :- Berlaku dari
Bersihkan lantai dengan di sapu sebelum proses produksi atau jam kerja
dimulai serta sebelum jam produksijam kerja berakhir. Untuk area
produksi Red Area, dipel dengan larutan Klorin. Sedangkan di area Green
Area pengepelan menggunakan larutan air dan detergen bubuk

 Hilangkan kotoran dari bawah peralatan, di sudut-sudut dan di tempat yang


sukar terjangkau. Hal ini akan meniadakan persediaan pangan bagi hama
serta mempertahankan kebersihan area bangunan.

 Bersihkan dan sanitasi permukaan meja stainless yang terdapat di area


produksi dengan menggunakan larutan klorin. Bakteri patogen mungkin
terdapat pada permukaan tersebut dan dapat terbawa ke dalam proses
produksi. 1ika terdapat kerak atau kotoran yang sudah dibersihkan pada
peralatan stainless steel, gunakan cairan Helios Briliant Ecolab setelah
perabotan tersebut dibersihkan terlebih dahulu.
 Atur tekanan udara, filter, kelembaban serta suhu yang sesuai. Sering
bersihkan filter dan pipa. 5ilter yang bersih akan memperpanjang umur
exhaust, karena tidak perlu bekerja terlalu keras.

 Singkirkan barang-barang yang tidak terpakai.


 Sediakan tong sampah tertutup di dalam maupun luar area dan ruangan.
 Cuci dan sanitasi perabotan yang bersentuhan dengan produk sebelum dan
sesudah digunakan. Hal ini akan mengurang ipenyebaran mikroorganisme
yang bersifat patogen.

 Bersihkan loker dan changing room sedikitnya sekali sehari. Untuk toilet


dilakukan pembersihan sedikitnya dua kali sehari.

 Sediakan air yang mengalir dan sabun cuci tangan dalam bentuk
liquid dalam dispenser untuk mencuci tangan. Gunakan handuk kering
dan bersih untuk mengeringkan. Khusus di Red Area pengering
tangan menggunakan tissu tebal khusus pengering tangan.

 Penyimpanan terhadap bahan kimia sanitasi harus dalam tempat yang aman
dan diberi label yang
 jelas.

6. Pengendalian Hama
 Hilangkan tempat untuk bersarang dengan menyingkirkan peralatan yang
STANDAR OPERASIONAL SANITASI
PT Apel Mas, BANGUNAN
Tbk

No. No. Rev. : Tgl. Revisi Tgl.


Dok :
 tak dipakai
00
serta mempertahankan
:-
kebersihan di semua
Berlaku
area, terutama di Hal.
dari
:3
belakang peralatan.

Perawat lantai dan dinding dengan baik juga menghilangkan tempat untuk
bersarang.

 Cegah hama masuk dengan memasang kasa nyamuk pada jendela sirkulasi
udara.

 Periksa setiap ada barang masuk ke dalam area produksi terhadap


kemungkinan gigitan tikus atau kecoa yang mati, dan sebagainya yang
dapat mengundang hama lainnya ketika proses simpan.
 Eliminasi sumber air dan makanan bagi hama.

 Apabila diperlukan, gunakan perusahaan pengendali hama yang


mempunyai izin sebagai pihak ketiga yang bekerjasama dalam melakukan
pengendalian hama dalam area produksi dan sekelilingnya.

 Penggunaan rodentisida, insektisida dan bahan fumigasi lainnya yang


berbahaya tidak boleh digunakan di dalam area produksi yang berpotensi
mencemari kemasan, bahan baku, serta produk

  Jadi, dalam area produksi hanya dilakukan pemasangan jebakan atau


perangkap guna menarik hama

 Jika ada dalam area tersebut. Terhadap pemasangan jebakanperangkap ini


dilakukan pemeriksaan setiap sekali. jika ada hama yang mati harus segera
disingkirkan.

 Penggunaan rodentisida, insektisida dan bahan fumigasi lainnya boleh


digunakan diluar area produksi dengan pengawasan pihak ketiga yang
berkompeten jika diperlukan.

 Penyimpanan rodentisida, insektisida dan bahan fumigasi lainnya harus


dalam tempat yang aman dan diberi label yang jelas.

 Sampah harus disimpan dalam wadah yang kedap terhadap hama dan
kebersihan area harus dijaga.
Departemen Quality Control mengatur jadwal pemeriksaan tingkat
kebersihan dan menghubungi Hygiene Sanitation Supervisor jika didapati
hasil yang tidak memenuhi syarat. "pabila diperlukan, terutama terhadap
pengendalian hama, digunakan pihak ketiga yang berkompeten dan berlisensi
untuk membantu perusahaan dalam proses pengendalian hama.

7. Tindakan /objektif 
Apabila sanitasi bangunan dan pengendalian hama tidak berjalan dengan baik
dan jika diketahui ada hama dan bakteri mencemari produk akhir setelah
pemeriksaan oleh quality control dan telah dilakukan uji laboratorium maka
terhadap produk akhir tersebut tidak diluluskan untuk keluar area produksi
dan dimusnahkan.

8. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai