Anda di halaman 1dari 7

FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM

“PLASMOLISIS”

Dosen Pengampu :
Ida Ayu Purnama Bestari, S.Pd.,M.Sc

Oleh:
Fajar Sanintan Jati : 2113091005

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
PLASMOLISIS
I. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui plasmolysis pada tumbuhan, dan menghitung presentasenya

II. Landasan Teori


Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan protoplasma atau keluarnya protoplasma dari dalam sel,
karena sel berada dalam larutan hipertonik. Plasmolisis juga berperan sebagai petunjuk untuk
menentukan besarnya nilai osmosis dalam suatu larutan - Besarannya nilai osmosis dipengaruhi oleh
konsentrasi cairan atau larutan didalam sel. Plasmolisis juga bisa diartikan sebagai terlepasnya
membrane plasma dari dinding sel tumbuhan yang kemudian sel tumbuhan akan kehilangan air, dan
juga tekanan turgor, menyebabkan sel lemah dan kemudian layu. Plasmolisis menunjukkan bahwa
sel mengalami sirkulasikeluar masuk suatu zat , artinya suatu zat / materi bisa keluar dari sel, danbisa
masuk melalui membrannya. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskanbahwa sel tidak diam, tetapi
dinamis dengan lingkungannya, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus mengambil materi
itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari
luar itu bisa masuk
Jika sel dimasukan ke dalam larutan gula, maka arah gerak air ditentukan oleh perbedaan nilai
potensial air larutan dengan nilainya didalam sel. Jika potensial larutan lebih tinggi, air akan
bergerak dari luar kepotensial air yang lebih rendah yaitu dalam sel, bila potensial larutan
lebihrendah maka yang terjadi sebaliknya, artinya sel akan kehilangan air. Apabila kehilangan air itu
cukup besar, maka ada kemungkinan bahwavolume sel akan menurun demikian besarnya sehingga
tidak dapatmengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel. Plasmolisis merupakan keadaan
membran dan sitoplasma akan terlepas dari dindingsel. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka
semakinbanyak sel yang mengalami plasmolisis (Tjitrosomo, 1987).
Proses plasmolisis dapat diketahui dengan membran protoplasmadan sifat permeabelnya.
Permeabilitas dinding sel terhadap larutan gulad iperlihatkan oleh sel-sel yang terplasmolisis. Jika
pada mikroskop akant ampak di tepi gelembung yang berwarna kebiru-biruan berarti ruang bening
diantara dinding dengan protoplas diisi udara. Jika isinya air murnimaka sel tidak akan mengalami
plasmolisis. Molekul gula dapat berdifusi melalui benang-benang protoplasma yang menembus
lubang-lubang kecilpada dinding sel.Benang-benang tersebut dikenal dengan sebutanplasmolema,
dimana diameternya lebih besar daripada molekul tertentusehingga molekul gula dapat masuk
dengan mudah (Salisbury, 1995).
III. Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Mikroskop • Tumbuhan Pacar Air
o Beker Glass • Tumbuhan Kangkung
o Silet • Tumbuhan Bayam
o Jarum Pentul • Aquades
• Cover glass • Pewarna Makanan
• Air Mineral
• Object glass
• Sendok
• Gula

IV. Prosedur Kerja


a. Menyiapkan masing masing gelas dengan 3 jenis tanaman, yakni pacar air, kengkung, dan bayam
b. Masing masing gelas diisi air kemudian ditambahkan gula dengan ketentuan, 1 gelas dengan 1
sendok teh gula, 1 gelas dengan 1 sendok makan gula, 1 gelas dengan takaran 2 sendok gula makan,
dan 1 gelas berisi air mineral sebagai pengontrol
c. Tetesi pewarna makanan berwarna merah sebanyak 2 tetes, kemudian tunggu selama 2 hari
d. Setelah 2 hari amati apa yang berubah, kemudian siapkan alat dan bahan untuk mengama ti sel dalam
mikroskop
e. Yang pertama yakni sayat batang tanaman secara melintang menggunakan silet, kemudian amati ke
dalam mikroskop
f. Dokumentasikan hasil pengamatan
g. Hitung jumlah sel kemudian hitung presentase sel terplasmolisis terhadap jumlah sel total.

V. Hasil dan Pembahasan


Amaranthus (Bayam)
Larutan Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan
Air mineral Tidak ada
plasmolisis

2 SDM Plasmolisis
42
=59 𝑥 100%

1 SDM Plasmolisis
26
=34 𝑥 100%

1 SDT (tidak jelas)


Impatiens Balsamina (Pacar Air)
Larutan Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan
Air Plasmolisis
mineral 51
=95 𝑥 100%

2 SDM Plasmolisis
17
= 𝑥 100%
33

1 SDM Plasmolisis
86
= 𝑥 100%
116

1 SDT Plasmolisis
8
=34 𝑥 100%

Ipomoea Aquatica (Kangkung)


Larutan Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan
Air Plasmolisis
mineral 8
=34 𝑥 100%
2 SDM Plasmolisis
8
=34 𝑥 100%

1 SDM Plasmolisis
8
=34 𝑥 100%

1 SDT (Tidak jelas)

Pada bayam yang direndam dengan mineral, tanaman tidak terlalu layu namun batangnya
layu. Pada tanaman pacar, tanaman tak layu, dan pewarna sampai daun dan batang, dan akar
dimana air terangkut sampai terlihat kemerahan.Pada 1 sendok makan the, bayam layu dan
pewarna hanya terangkut sampai akar saja, sedangkan pada pacar air layu pada daun tidak
pada batang, dan transportasi pewarna makanan hanya sampai akar, daun dan batang. Pada
kangku tidak layu, pewarna juga hanya sampai akar dan batang. Pada larutan 1 sendok makan
gula bayam layu, pewarna sampai akar, batang dan daun. Lalu pada pacar air tidak layu,
pewaarna menyerap di akar, batang, daun sementara bunga layu. Selanjutnya yakni kangkong
dimana layu sebagian daunnya, pewarna menyerap pada akar dan batang. Hal ini dapat dilihat
bahwa penambahan gula akan sangat mempengaruhi proses penyerapan atau tidaknya air
kedalam suatu sel/dinding sel. Pada larutan 2 sendok makan gula, bayam, pacar air, dan
kangkong ketiganya mengalami layu dan pewarna menyerap pada batang, daun, akar.
Pada bagian Tumbuhan yang direndam dengan air mineral terlihat bagian bagian sel bahwa
sitoplasmanya menenuhi dinding sel , air akan membentuk lingkungan isotonic baik di luar
dan dalam sel sehingga bentuk sel normal. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan
tumbuhan yang direndam dengan air gula 2 sendok makan, mulai dari ukuran, kepadatan,
warna, dll, Jika diamati terlihat bahwa sitoplasma pada tanaman pacar air yang direndam
dengan air gula 2 sendok makan mengkerut dan membrane sel terlepas dari dindingnya.
Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding ini disebut dengan plasmolysis, dimana pada
larutan gula 2 sendok ini menyebabkan cairan keluar terlalu banyak, Hal ini bisa dilihat
bahwa warna merah menjadi berkurang, mengumpul ditengah/tepi, yang berarti adanya
pelepasan membrane sel dari dinding sel. Tekanan terus berkurang pada suatu titik dimana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan
membrane, akhirnya terjadi cytorrhysis atau runtuhnya seluruh dinding sel.plasmolisis hanya
terjadi pada kondisi ekstrim, salah satunya yakni pada larutan gula yang menyebabkan
ekosmitosis. sitoplasma yang berwarna ungu mengerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah
keluar dan pecah dari sel. Kemudian lama-lama sitoplasma memudar menjadi bercak-bercak
berwarna ungu. Maka dari itu, sel yang sudah ditambahkan larutan sukrosa mengalami
plasmolysis. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Plasmolisis adalah peristiwa
terlepasnya sitoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan hipertonik yang mana
air akan keluar dari sel tersebut, sehingga sitoplasma akan menyusut/mengerut. Dan bila hal
ini berlangsung terus-menerus maka sitoplasma akan terlepas dari dinding sel.
Pada pengamatan bayam tidak terlihat sel-sel yang rusak karena warna hampir sama dan tak
bisa dibedakan, namun berdasarkan ukuran sel antara mineral dengan 2 send ok gula dapat
diamati bahwa ukuran menyusut, dan mengecil yang mana merupakan salah satu ciri
plasmolysis.
Pada pengamatan kangkung, dinding sel terlihat semakin mengecil dari diberikannya takaran
gula secara bertahap yang mana semakin banyak diberikan gula semakin tinggi
plasmolisisnya dan semakin membuat dinding sel menyusut. Hal yang sama juga terjadi pada
pacar air dimana berkas berwarna pink akan memudar seiring dengan penambahan gula pada
larutan, dan kemudian menyebabkan sel menyusut.
VI. Simpulan

Sel yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh proses plasmolisis. Proses terjadinya
plasmolisis akibat terlepasnya membran plasma dari dinding sel pada tumbuhan. Plasmolisis
ini terjadi jika sel tumbuhan diletakan di larutan gula berkonsentrasi (Hipertonik) sehingga air
akan keluar dari vakuola karena tekanan osmosis dan membuat sitoplasmanya mengerut serta
membran plasma lepas dari dinding sel. Sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor
sehingga menyebabkan sel tumbuhan lemah atau dalam keadaan layu. Jadi kehilangan air
lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. Sedangkan untuk konsentrasi gula
pada setiap larutan memiliki pengaruh nyata terhadap laju osmosis di setiap tanaman.
Tanaman pada air mineral lebih segar dibandingk an tanaman pada larutan gula 1 sendok
makan teh, 1 sendok makan gula, dan 2 sendok makan gula. Penambahan gula dengan
konsentrasi yang sesuai pada larutan dapat menjadi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Namun, penambahan konsentrasi gula yang berlebihan dapat menghambat laju osmosis pada
tanaman yang mengakibatkan tanaman menjadi layu. Selain itu tanaman di masing-masing
larutan mengalami perubahan warna menjadi merah. Karena adanya gerakan air dari akar
menuju ke daun. Air akan masuk melalui ujung batang secara osmosis, kemudian air akan
menuju ke pembuluh kayu yaitu xilem, selanjutnya air akan diedarkan mencapai daun
menggunakan bantuan kapilaritas batang, air yang telah mencapai daun keluar melalui
bagian stomata. Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa semakin banyak
konsistensi gula yang diberikan pada larutan untuk tanaman maka akan semakin tinggi
presentase plasmolisnya, yang mana terjadi peningkatan presentase plasmolysis pada
tanaman yang diamati.

VII. Daftar Pustaka

Salisbury, F. B. & Ross, C. W. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 . ITB :Bandung

Anda mungkin juga menyukai