“PLASMOLISIS”
Dosen Pengampu :
Ida Ayu Purnama Bestari, S.Pd.,M.Sc
Oleh:
Fajar Sanintan Jati : 2113091005
2 SDM Plasmolisis
42
=59 𝑥 100%
1 SDM Plasmolisis
26
=34 𝑥 100%
2 SDM Plasmolisis
17
= 𝑥 100%
33
1 SDM Plasmolisis
86
= 𝑥 100%
116
1 SDT Plasmolisis
8
=34 𝑥 100%
1 SDM Plasmolisis
8
=34 𝑥 100%
Pada bayam yang direndam dengan mineral, tanaman tidak terlalu layu namun batangnya
layu. Pada tanaman pacar, tanaman tak layu, dan pewarna sampai daun dan batang, dan akar
dimana air terangkut sampai terlihat kemerahan.Pada 1 sendok makan the, bayam layu dan
pewarna hanya terangkut sampai akar saja, sedangkan pada pacar air layu pada daun tidak
pada batang, dan transportasi pewarna makanan hanya sampai akar, daun dan batang. Pada
kangku tidak layu, pewarna juga hanya sampai akar dan batang. Pada larutan 1 sendok makan
gula bayam layu, pewarna sampai akar, batang dan daun. Lalu pada pacar air tidak layu,
pewaarna menyerap di akar, batang, daun sementara bunga layu. Selanjutnya yakni kangkong
dimana layu sebagian daunnya, pewarna menyerap pada akar dan batang. Hal ini dapat dilihat
bahwa penambahan gula akan sangat mempengaruhi proses penyerapan atau tidaknya air
kedalam suatu sel/dinding sel. Pada larutan 2 sendok makan gula, bayam, pacar air, dan
kangkong ketiganya mengalami layu dan pewarna menyerap pada batang, daun, akar.
Pada bagian Tumbuhan yang direndam dengan air mineral terlihat bagian bagian sel bahwa
sitoplasmanya menenuhi dinding sel , air akan membentuk lingkungan isotonic baik di luar
dan dalam sel sehingga bentuk sel normal. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan
tumbuhan yang direndam dengan air gula 2 sendok makan, mulai dari ukuran, kepadatan,
warna, dll, Jika diamati terlihat bahwa sitoplasma pada tanaman pacar air yang direndam
dengan air gula 2 sendok makan mengkerut dan membrane sel terlepas dari dindingnya.
Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding ini disebut dengan plasmolysis, dimana pada
larutan gula 2 sendok ini menyebabkan cairan keluar terlalu banyak, Hal ini bisa dilihat
bahwa warna merah menjadi berkurang, mengumpul ditengah/tepi, yang berarti adanya
pelepasan membrane sel dari dinding sel. Tekanan terus berkurang pada suatu titik dimana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan
membrane, akhirnya terjadi cytorrhysis atau runtuhnya seluruh dinding sel.plasmolisis hanya
terjadi pada kondisi ekstrim, salah satunya yakni pada larutan gula yang menyebabkan
ekosmitosis. sitoplasma yang berwarna ungu mengerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah
keluar dan pecah dari sel. Kemudian lama-lama sitoplasma memudar menjadi bercak-bercak
berwarna ungu. Maka dari itu, sel yang sudah ditambahkan larutan sukrosa mengalami
plasmolysis. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Plasmolisis adalah peristiwa
terlepasnya sitoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan hipertonik yang mana
air akan keluar dari sel tersebut, sehingga sitoplasma akan menyusut/mengerut. Dan bila hal
ini berlangsung terus-menerus maka sitoplasma akan terlepas dari dinding sel.
Pada pengamatan bayam tidak terlihat sel-sel yang rusak karena warna hampir sama dan tak
bisa dibedakan, namun berdasarkan ukuran sel antara mineral dengan 2 send ok gula dapat
diamati bahwa ukuran menyusut, dan mengecil yang mana merupakan salah satu ciri
plasmolysis.
Pada pengamatan kangkung, dinding sel terlihat semakin mengecil dari diberikannya takaran
gula secara bertahap yang mana semakin banyak diberikan gula semakin tinggi
plasmolisisnya dan semakin membuat dinding sel menyusut. Hal yang sama juga terjadi pada
pacar air dimana berkas berwarna pink akan memudar seiring dengan penambahan gula pada
larutan, dan kemudian menyebabkan sel menyusut.
VI. Simpulan
Sel yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh proses plasmolisis. Proses terjadinya
plasmolisis akibat terlepasnya membran plasma dari dinding sel pada tumbuhan. Plasmolisis
ini terjadi jika sel tumbuhan diletakan di larutan gula berkonsentrasi (Hipertonik) sehingga air
akan keluar dari vakuola karena tekanan osmosis dan membuat sitoplasmanya mengerut serta
membran plasma lepas dari dinding sel. Sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor
sehingga menyebabkan sel tumbuhan lemah atau dalam keadaan layu. Jadi kehilangan air
lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. Sedangkan untuk konsentrasi gula
pada setiap larutan memiliki pengaruh nyata terhadap laju osmosis di setiap tanaman.
Tanaman pada air mineral lebih segar dibandingk an tanaman pada larutan gula 1 sendok
makan teh, 1 sendok makan gula, dan 2 sendok makan gula. Penambahan gula dengan
konsentrasi yang sesuai pada larutan dapat menjadi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Namun, penambahan konsentrasi gula yang berlebihan dapat menghambat laju osmosis pada
tanaman yang mengakibatkan tanaman menjadi layu. Selain itu tanaman di masing-masing
larutan mengalami perubahan warna menjadi merah. Karena adanya gerakan air dari akar
menuju ke daun. Air akan masuk melalui ujung batang secara osmosis, kemudian air akan
menuju ke pembuluh kayu yaitu xilem, selanjutnya air akan diedarkan mencapai daun
menggunakan bantuan kapilaritas batang, air yang telah mencapai daun keluar melalui
bagian stomata. Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa semakin banyak
konsistensi gula yang diberikan pada larutan untuk tanaman maka akan semakin tinggi
presentase plasmolisnya, yang mana terjadi peningkatan presentase plasmolysis pada
tanaman yang diamati.